TINJAUAN PUSTAKA
adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah
tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang diberikan
dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau
merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan
compliance) dimana pada kondisi ini penderita tuberkulosis paru patuh secara
perilaku peran sakit, yaitu tindakan/kegiatan yang dilakukan penderita agar dapat
10
11
Dikatakan patuh jika berobat secara teratur sewaktu 6 bulan dalam 2 fase
etambutol baik kategori I, II dan sisipan. Dikatakan tidak patuh jika penderita
berobat secara tidak teratur selama waktu 6 bulan dalam 2 fase pengobatan dan
Menurut Feuer Stein ada beberapa faktor yang mendukung sikap patuh,
1. Pendidikan
2011) :
(attitude).
diberikan.
12
2. Akomodasi
Suatu hal yang penting untuk memberikan umpan balik pada pasien
kepatuhanya, sampai menjadi kurang patuh dan tidak patuh. Adapun faktor-faktor
Tidak seorang pun mematuhi instruksi jika dirinya salah paham tentang
instruksi yang diberikan padanya. Kadang kadang hal ini disebabkan oleh
harus diingat oleh penderita. Kesalahan pemahaman ini juga dapat terjadi
diet rendah garam ini disalah artikan oleh lanjut usia penderita hipertensi
2. Tingkat pendidikan.
mental ini tidak secepat ketika berusia belasan tahun, dengan demikian
dengan usia semakin lanjut. Hal ini menunjang dengan adanya tingkat
pendidikan yang rendah. Lanjut usia sebagai kelompok usia yang telah
yang diinginkannya.
14
Perilaku kepatuhan lebih rendah untuk penyakit kronis (karena tidak ada
akibat buruk yang segera dirasakan atau resiko yang jelas), saran mengenai
Kepribadian antara orang yang patuh dengan orang yang gagal berbeda.
Orang yang tidak patuh adalah orang yang mengalami depresi, ansietas,
yang terasa asin akan lebih nikmat karena kebiasaan yang sudah dialami
sebelumnya.
5. Dukungan Keluarga
6. Tingkat ekonomi
segala kebutuhan hidup, akan tetapi ada kalanya seseorang yang sudah
pensiun dan tidak bekerja namun biasanya ada sumber keuangan lain yang
7. Dukungan sosial
teman, waktu, dan uang merupakan faktor penting dalam. Keluarga dan
agamanya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus
b. Faktor geografis
c. Individu
1. Sikap
2. Pengetahuan
a. Dukungan petugas
17
b. Dukungan keluarga
selurun organ tubuh dapat terserang oleh kuman ini tetapi paling banyak di paru.
merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru dan dapat juga menyebar ke
bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe yang
bagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ
yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas, terutama pada kasus baru,
2. Gejala khusus yang timbul tergantung dari organ tubuh yang terkena :
19
menimbulkan suara “mengi” dan suara nafas melemah yang disertai sesak.
c. Apabila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
sekelilingnya, terutama kontak erat. Pada waktu batuk atau bersin, penderita
yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam
bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe,
RI, 2010).
20
kuman. Tetsan yang paling besar akan jatuh ke tanah, namun yang terkecil yang
tidak dapat dilihat akan tetap berada dan ikut terbawa aliran udara baik di luar
ruangan yang sempit, tetesan tersebut melayang di udara dan akan bertambah
adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan
malnutrisi (Gizi buruk). HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang
terinfeksi TB dan menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas
sistem daya tahan tubuh seluler (cellular immunity), sehingga jika terinfeksi
menjadi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang
b. Bedrest Era
Dalam hal ini pasien tidak perlu dirawat di sanatorium, tetapi cukup
yang bergizi tinggi. Usaha pengobatan pada health resort and bed
d. Chemotherapy Era
penyakitnya.
lingkungannya.
2. Aktivitas obat
pengobatan dihentikan.
23
3. Tahap pengobatan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama yaitu selama 4-6 bulan. Tahap lanjutan
kekambuhan.
2. Kategori II (2RHZES/RHZE/5H3R3E3)
Obat ini diberikan pada pasien baru dengan BTA (-), tetapi ada
kelainan paru tidak luas dan kasus ekstra paru pulmonal (selain
kategori I).
4. Kategori IV
a. Isoniasid (H)
b. Rifampisin (R)
c. Pirazinamid (Z)
d. Streptomisin (S)
e. Ethambutol (E)
1. Sembuh
negative.
2. Pengobatn lengkap
3. Meninggal
4. Pindah
lain
meliputi :
diagnosis TB yaitu :
lobus bawah.
e. Adanya klasifikasi.
g. Bayangan milier
6. Tes mantoux/tuberkulin
resistensi.
10. MYCODOT
1. TB paru
2. TB paru tersangka
Ada riwayat Tuberkulosis pada pasien masa lalu dengan atau tanpa
stabil pada serial sputum BTA (-). Kelompok ini tidak perlu di obati.