Anda di halaman 1dari 12

 Beranda

WELCOME TO MY BLOG
Rabu, 24 September 2014

Materi PKN kelas VIII Bab 1 semester 1 kurikulum


2013
Materi PKN

Bab 1 : Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Dasar Negara
a.           Pengertian Ideologi
Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan
pedoman dan cita-cita hidup.
Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara struktural.
Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional terbagi menjadi
dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner
bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis
dan pelaksananya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya
adalah komunisme. Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di
dalam ideologi tersebut tidak  dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem
ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.
Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan
asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1.              Mempunyai derajat yang tinggi
2.              Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara.
b.          PENTINGNYA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin
mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat
diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan.
Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki
kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan
sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama juga berfungsi mempersatukan orang
dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
c.            PENGERTIAN DASAR NEGARA
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu negara
merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan
tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.
Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara,
norma bernegara.
             
2.                       Latar Belakang Pancasila sebagai Ideologi Negara
a.    Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu
adalah:
1.              Ketuhanan yang Maha Esa
2.              Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.              Persatuan Indonesia
4.             Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.              Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa
Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Sebelum
kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan
besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore.
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret.
Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana
Mentri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada
tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan
(Pembesar Tertinggi Sipil  dari Pemerintah Militer di Jawa dan Madura) No. 23.
  Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya
dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan
Indonesia.
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. BPUPKI mengadakan sidang pertama pada
tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Sidang Kedua pada tanggal 10 – 16 Juli 1945.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan 5 Dasar Negara secara lisan :
1.                  Peri Kebangsaan
2.                  Peri Kemanusiaan
3.                  Peri Ketuhanan
4.                  Peri Kerakyatan
5.                  Kesejahteraan Rakyat
     Usulan Muhammad Yamin secara tertulis :
1.                 Ketuhanan Yang Maha Esa
2.                 Persatuan Indonesia
3.                 Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4.                 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
5.                 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengusulkan 5 dasar negara :
1.     Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2.     Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3.     Mufakat atau Demokrasi
4.     Kesejahteraan Sosial
5.     Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini diberi nama Pancasila oleh Ir.Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh sebab itu,
setiap tanggal 1 Juni 1945 diperingati hari lahirnya Pancasila.
Selesai sidang pertama, para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil
yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan
kepada sidang pleno BPUPKI.
Adapun anggota panitia kecil adalah :
1.      Ir.Soekarno
2.      Ki Bagus Hadikusumo
3.      K.H. Wachid Hasyim
4.      Mr.Muh. Yamin
5.      M.Sutardjo Kartohadikusumo
6.      Mr.A.A Maramis
7.      R.Otto Iskandar Dinata
8.      Drs.Muh.Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil dengan para anggota
BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil dari rapat tersebut adalah dibentuknya panitia
sembilan. Anggota nya adalah :
1.      Ir. Soekarno
2.      Drs. Muh. Hatta
3.      Mr. A.A Maramis
4.      K.H. Wachid Hasyim
5.      Abdul Kahar Muzakkir
6.      Abikusno Tjokrosujoso
7.      H. Agus Salim
8.      Mr. Ahmad Subardjo
9.      Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang
dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar yang lebih dikenal dengan sebutan
“Piagam Jakarta”.
Sidang BPUPKI yang kedua pada tanggal 10 – 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan Undang-Undang Dasar (UUD). Pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah PPKI.
Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Sejak saat itu,
Indonesia kosong dari kekuasaan. Waktu tersebut dimaanfatkan untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus 1945, diumumkan bahwa Indonesia merdeka.
Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang dengan acara :
1.      Mengesahkan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaan)
2.      Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Dibuat oleh: Auddie Indira
B. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR NEGARA
                1. Nilai – nilai Pancasila sebagai Ideologi
                                Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan,
Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan ,
kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya
terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital, nilai
kebenaran(kenyataan) , nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi bersifat objektif dan subjektif
                                Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya
·         Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam
·         Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia
·         Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila itu
bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri.Hal itu dapat dijelaskan karena
·         Nilai –nilai Pancasila itu timbul dari bang sa Indonesia
·         Nilai- nilai Pancasila merupakan oandanga hidup bangsa Indonesia
·         Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian
                                Nilai – nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai  yang digali , tumbuh dan
berkembang dari budaya bangsa Indonesia .
``                             Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang – Undang dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara termasuk pengurus partai
dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dang
memegang cita-cita moral rakyat yang luhur
              
                2. Nilai – nilai Pancasila sebagai Dasar Negara
                                Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku
dan pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah harus selalu
berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan identitas bangsa
Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang luhur , hal ini menandakan bahwa dengan
Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan , penindasan , dan kekerasan
antara satu sama lain
                                Nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusr.unsur etika kehidupan
bebangsa bagi seluruh rakyat Indonesia , Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan,
maksudnya sebagai kerangka pikir ,sumber nilai , orentiasi dasar , sumber asas serta arah dan
tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu .
Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber
nilai , sebagai dasar , arah dan Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai dari proses
pembangunan
                                Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu dilaksanakan demi
kesejahteraan umat manusia dengan rasa nasionalisme . Pembangunan  disegala bindang
selalu mendasar pada nilai – nilai pancasila
                                Di bidang Politik misalnya , Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan
politik , dan dalam prakteknya menghindarkan praktek – praktek yang bermoral dan tak
bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita- cita moral dan budi pekerti yang luhur
                                Nilai Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan hukum yang aspiratif .
Pancasila menjadi sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum .Dalam
pembaharuan hukum yang berkedudukan sebagai peraturan yang paling mendasar di Negara
Ksatuan Republik Indonesia . Pancasila menjadi sumber dari tata tertib di Indonesia . Pancasila
menentukan isi dan bentuk peraturan perundangan di Indonesia . Pancasila sebagai sumber
hukum dasar nasional . Sebagai sumber hukum dasar , Pancasila juga mewarnai penegakan
hukum di Indonesia
                                Di bidang Sosial Budaya , Pancasila merupakan sumber normatif dalam
pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai – nilai kemanusian , nilai
Ketuhanan dan niali keberadaban . Pembangunan di bidang sosial budaya senantiasa mendasar
pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab .
Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab .
Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab , dan
tidak manusiawi , sehingga dalam proses pambangunan haruslah selalu mengangkat nilai- nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai niali dasra yaitu nilai Pancasil
                                Dalam pembangunan sosial budaya perlu ditumbuhkembangkan kembali
budaya malu, dan budaya keteladanan
                                Di bidang ekonomi , Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam
pelaksanaan perkembangan ekonomi . Pembangunan Ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai
Pancasila selalu mendasar pada nilai kemanusiaan  artinya pembangunan ekonomi untuk
kesejahteraan umat manusia , pembangunan ekonomi semata melainkan demi kemanusiaan
dan kesejahteraan seluruh bangsa.
C.     Sikap Positif Terhadap Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan
Bernegara
Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap
nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang
ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.
Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia
harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-
masing.
1.     Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Dalam sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai ketuhanan dan keagamaan.   Maka,
segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, harus dijiwai
dengan nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:
a.      Mewujudkan kehidupan religious yang sejati
b.     Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
c.       Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan keadilan
2.    Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”mengandung nilai utama kemanusiaan. Pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat perlakukan warga negara sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Karena itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara, harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai brerikut
 a. Menghormati hak-hak asasi manusia
b. Memecahkan
    berbagai masalah
    hidup warga negara
    dengan cara yang adil
c.  Membina sikap saling
    tolong antarwarga
3.    Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”
Dalam sila “Persatuan Indonesia” terkandung nilai persatuan dan nasionalisme religius. Yang
dimaksud nasionalisme religius adalah semangat kebangsaan yang dilandasi dengan moral
keagamaan dan ketuhanan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam kehidupan berbangsan dan
bernegara antara lain:
a.      Mengakui keragaman suku sebagai kekayaan bangsa
b.     Menciptakan kerukunan hidup antarsuku yang ada di Indonesia
c.       Menjaga persatuan bangsa
4.  Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”
SIla keempat ini, mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan demokrasi saling
terkait dan harus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera. Karena itu, terkait
dengan pelaksanaan sila keempat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal-hal yang
harus di lakukan sebagai berikut:
a.   Memberikan kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan saran dalam pelaksanaan
pembangunan
b.   Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif
5.   Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Dalam sila kelima ini, terkandung nilai keadilan dan pemerataan sosial. Artinya, keadilan
merupakan hal yang akan dan harus di wujudkan dalam kehidupan masyarakat secara merata
dan menyeluruh. Terkait dengan pelaksanaan sila kelima ini, hal-hal yang harus dilakukan
antara lain:
a.   Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan wilayah negara
b.   Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam berbagai bidang
dan sektor ke hidupan
Dibuat oleh: Rahmanisa Putri Ekasari
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Setiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia yang religius, humanis, bersatu,
demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan cermin sikap positif
warga Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Politik
·         Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab
Sebagai Negara yang menganut paham demokrasi Pancasila, kita dapat mengemukakan
pendapat kita dengan bebas. Namun kebebasan tersebut harus kita lakukan dengan penuh
tanggung jawab dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
·         Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung jawab
Penyelenggaraan pemilu merupakan salah satu wujud dari kehidupan dan kegiatan politik kita.
Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-wakil kita yang akan duduk di parlemen. Salah satu
peranan wakil-wakil rakyat tersebut adalah aspirasi dan kepentingan kita sebagai anggota
masyarakat.
·         Menjalankan Kegiatan Pemerintahan dengan Jujur dan Konsekuen
Menjalankan kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen, dan penuh rasa
tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bila hal ini dilakukan dengan baik dan benar
maka akan tercipta pemerintahan yang jujur, bertanggung jawab, dan lebih memihak kepada
kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Sebaliknya, jika
roda pemerintahan tidak dijalankan dengan jujur, konsekuen, dan bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila, maka akan tercipta pemerintahan yang korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak
berpihak pada kepentingan masyarakat.
2.      Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi
·         Memanfaatkan sumber daya alam dengan baik.
Pemanfaatan sumber daya alam itu dapat dapat dilakukan melalui peningkatan sektor agribisnis,
agroindustri, serta upaya-upaya lainnya yang bertujuan pemerataan pendapatan dan
peningkatan kesejahteraan.
 
·         Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian dengan menghilangkan berbagai
bentuk distorsi ekonomi.
·         Pembuatan undang-undang untuk memperkuat fundamental atau dasar ekonomi yang
berkeadilan seperti UU antimonopoli, UU Perlindungan Konsumen.
·         Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain, dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Sosial
a.       Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:
·   Melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik
·   Tekun beribadah
·   Saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama
·   Tidak memaksakan agama kepada orang lain.
b.      Pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain:
·         Senantiasa menghormati dan menghargai sesama manusia, agama,      suku, ras, dan
lain-lain.
·         Suka membantu dan menolong sesama manusia dalam kebenaran    dengan ketulusan
dan kejujuran
·         Tidak menyakiti orang lain dalam bentuk apapun.
c.       Pengamalan sila Persatuan Indonesia, antara lain:
·         Selalu mengutamakan kebersamaan, kerukunan, persatuan.
·         Selalu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik.
·         Tidak mempermasalahkan segala perbedaan sesama manusia.
                
d.      Pengamalan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan  dalam
Permusyarawatan/Perwakilan, antara lain:
·         Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan Permusyarawatan
·         Menghargai perbedaan pendapat dan pandangan antarsesama manusia
·         Menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi
e.       Pengamalan  sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Permusyarawatan , antara lain:
·         Bersikap adil
·         Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
·         Tidak mengambil hak orang lain
·         Memiliki kemauan keras untuk maju dan bersama-sama membangun bangsa dan negara.

Diposting oleh Unknown di 14.52 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

2 komentar:

1.
######24 September 2018 04.31

Nice

Balas

2.

Unknown26 November 2018 00.40

Lol

Balas

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogroll
Popular Posts
 Materi PKN kelas VIII Bab 1 semester 1 kurikulum 2013

Materi PKN ▼ Bab 1 : Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Dasar Negara a.           Pengertian Ideologi
Ideologi adalah seperangkat ide...

 LIRIK LAGU TULUS - SEPATU

 Kita adalah sepasang sepatu   Selalu bersama tak bisa bersatu   Kita mati bagai tak berjiwa Bergerak
karena kaki manusia  Aku sang sepatu...

 Materi bahasa inggris kelas VIII

Materi Bahasa Inggris Kelas 8 Semester 1 Chapter  I  :     It's  English  Time          - meminta  perhatian      
- mengecek pe...

 Larik Bermajas dalam Puisi

LARIK BERMAJAS DALAM PUISI PENGERTIAN Larik adalah baris kalimat dalam puisi Bait adalah
kelompok larik dalam puisi Majas adalah bahasa...

Materi PKN kelas 8 Demokrasi dan soal soal latihannya


Demokrasi Materi: Materi PKn Kelas 8 Semester 2 DEMOKRASI 1.        Demokrasi berasal dari bahasa
latin demos (rakyat) dan kratos...

 materi pkn bab 1 kelas 1 SMP


 Materi PKN kelas VIII Bab 1 semester 1 kurikulum 2013
Materi PKN ▼ Bab 1 : Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Dasar Negara a.           Pengertian Ideologi
Ideologi adalah seperangkat ide...

 Pola Kalimat

POLA DASAR KALIMAT BAHASA INDONESIA Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa berupa
kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri s...

 materi bahasa indonesia

perbedaan isi dan struktur teks fabel dan biografi Perbedaan isi dan struktur teks fabel dan biografi tolong
buatkan cerita penokohan dram...

SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNET DI DUNIA


SEJARAH INTERNET DI DUNIA Dunia internet dari waktu ke waktu semakin berkembang pesat seiring
teknologi yang semakin canggih dan penggun...

Blogger templates
 
Blogger news
Blogroll
About
 
Copyright © 2019 WELCOME TO MY BLOG | Designed for Database of Logos - wholesale watches, Services
locations, http://www.collegetextbookprice.com
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara : 

~ Pancasila sebagai dasar fundamental negara Republik Indonesia

~ Pancasila merupakan landasan perilaku kebangsaan 

~ Pancasila merupakan tujuan dari negara Republik Indonesia

~ Sumber dari segala sumber hukum atau sumber tata tertib dalam negara

Fungsi :

Dasar berdiri dan tegaknya negara

Dasar kegiatan penyelenggaraan negara 

Dasar partisipasi warga negara 

Dasar pergaulan antarwarga negara 

Dasar dan sumber hukum nasional

Fungsinya = merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara republik indonesia, termasuk
di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yaitu pemerintahan, wilayah dan rakyat

kedudukannya = merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan republik
indonesia

Anda mungkin juga menyukai