Anda di halaman 1dari 17

“ABU BAKAR AS-SIDDIQ”

(makalah untuk memenuhi seminar sejarah)

OLEH :
AMIN RAHMAWATI PURWANINGRUM
32501500142

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Biografi Abu Bakar As-Siddiq...................................................................................................4
B. Peran dan Pemikiran Abu Bakar As-Siddiq...............................................................................5
1. Abu Bakar As-Siddiq Masa Rasulullah.....................................................................................5
a. Sahabat dan Orang Dewasa Pertama yang Memeluk Islam...................................................5
b. Diberikan Gelar-gelar oleh rasulullah....................................................................................6
2. Kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq...........................................................................................7
3. Peran Abu Bakar As-Siddiq Terhadap Peradaban Islam..........................................................10
KESIMPULAN...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abu Bakar adalah Khalifah Islam pertama yang menggantikan Rasulullah SAW
setelah Rasulullah wafat. Selain menjadi saksi hidup dalam perjuangan dakwah
Rasulullah, beliau juga memiliki jasa yang cukup besar dalam perkembangan sejarah
peradaban Islam. Sejak kecil kejujuran dan kecerdasannya juga sudah diakui oleh
kaum Quraisy sendiri. Karena kejujurannya inilah ia diberi gelar As-Siddiq. Umar
Ibnul Khattab berkata, “Seandainya keimanan Abu Bakr ditimbang dengan keimanan
seluruh umat ini maka akan lebih berat keimanan Abu Bakar” 1. Semasa Rasulullah
hidup, beliau adalah orang yang paling setia menemani dakwah Rasulullah dan juga
orang dewasa pertama yang memeluk Islam setelah Rasulullah menerima wahyu.

Beliau juga terkenal sebagai sahabat yang sangat dermawan. Pada hari
keislamannya, beliau menginfakkan hartanya di jalan Allah apa yang dimilikinya
sebanyak 40.000 dirham dan membebaskan budak-budak yang di siksa karena
keislamannya2. Salah satu budak yang juga dibebaskan yaitu, Bilal bin Rabbah
muadzin muslim yang sangat terkenal. Tidak hanya itu, Abu Bakar juga merupakan
sahabat yang dijanjikan surga oleh Rasulullah dengan diberinya gelar Al-Atiq. Ada
yang mengatakan bahwa julukan itu dilekatkan kepadanya karena pada suatu hari
ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Abu Bakar. Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Engkau terbebas (atiq) dari neraka.” 3

Keistimewaan Abu Bakar yang selalu menemani Nabi kemanapun dakwahnya


maka pembahasan tentang beliau perlu diangkat. Mengilhami perjuangan
sahabat Abu Bakar merupakan hal penting dalam mempelajari sejarah dan
peradaban Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi kehidupan Abu Bakar?
2. Bagaaimana kepemimpinan Islam pada masa Abu Bakar?
3. Apa saja pemikiran dan peran Abu Bakar terhadap peradaban Islam?
1
Asy-Syaqawi. 2010
2
Katsir.2014
3
El-basyiry. 2017
PEMBAHASAN

A. Biografi Abu Bakar As-Siddiq


Abu bakar memiliki nama lengkap Abdullah ibn Ustman ibn Amir ibn Amru ibn
Ka’ab ibn Sa’ad ibn Taim ibn Murroh ibn Ka’ab ibn Luayyi ibn Ghaib Al-Qurasyi At-
Taimi4. Dulunya bernama Abdul Ka’bah kemudian menggantinya dengan nama Abdullah.
Ia lahir dari seorang wanita bernama Salma binti Shakhr ibn Amir, yang lebih familiar
dengan sebutan Ummu Khair.
Abu Bakar lebih muda dua tahun dari rasulullah. Pada umumnya para wanita Bani
Saad mengasuh anak-anak dari penduduk Mekah untuk disusui. Ada kemungkinan bahwa
pada tahun-tahun itu, Abu Bakar dan Rasulullah SAW sempat tinggal secara bersamaan di
dataran tinggi Bani Saad selama satu sampai dua tahun. Bisa jadi persahabatan dan
kedekatan keduanya ketika dewasa sejatinya telah dimulai sejak mereka kecil5.
Abu bakar adalah bagian dari keluarga Taim. Taim merupakan salah satu dari kabilah
Quraisy yang bertugas mengelola urusan denda materi dan pembayarannya. Bani Taim
menugaskan Abu Bakar untuk mengemban tugas ini saat usianya masih muda. Meskipun
masih muda, Abu Bakar cukup pandai dalam memberikan solusi berbagai permasalahan
yang berat. Ia cukup tegas dalam membuat keputusan dan dipercaya karena keilmuan,
kejujuran dan pribadinya yang konsisten pada kebenaran6.
Abu Bakar menikah dengan Qutailah binti Abdul Uzza dan bersamanya dianugerahi
dua anak bernama Asma dan Abdullah. Namun, saat Abu Bakar masuk Islam istrinya
enggan menerima Islam sehingga mereka berpisah. Kemudian Abu Bakar menikah dengan
Ummu Ruman, saat itu ia belum memeluk Islam namun ia tidak menolak Islam.
Pernikahan keduanya melahirkan dua anak yaitu Aisyah dan Abdurrahman. Namun,
Abdurrahman enggan memeluk Islam hingga perjanjian Hudaibiah ia berikrar syahadat
sebagai seorang muslim7.
Beliau wafat di Madinah, pada 8 Jumadil Akhir 13 Hijriyah. Setelah memimpin umat
Islam selama 2 tahun, Allah memanggil abu Bakar. Sebelum wafat beliau jatuh sakit
setelah makan makanan yang mengandung racun. Ibn Syihab mengatakan bahwa Abu

4
El-Basyiry. 2017
5
Suruc, Salih. 2015
6
Suruc, Salih. 2015
7
Suruc, Salih. 2015

4
Bakar dan al-Harists ibn Kildah memakan khazirah (sejenis makanan yang mengandung
potongan daging)8. Meninggalnya Abu Bakar juga bertepatan dengan peperangan umat
Islam sehingga Khalid merahasiakan kematiannya hingga peperangan berakhir agar tidak
menciutkan mental umat Islam9.

B. Peran dan Pemikiran Abu Bakar As-Siddiq

1. Abu Bakar As-Siddiq Masa Rasulullah

a. Sahabat dan Orang Dewasa Pertama yang Memeluk Islam


Kekaguman Abu Bakar terhadap Rasulullah sudah lama sebelum Islam datang, yaitu
sejak Abu bakar sering berdiskusi dengan para penganut Hanafiyah (ajaran yang
lurus warisan Nabi Ibrahim) yaitu Qus ibn Sa’idah Al-Iyadi, Zaid ibn Amr ibn
Naufal, dan Waraqh ibn Naufal. Diskusi mereka hanya untuk kalangan mereka
sendiri dan tidak melakukan dakwah yang terorganisir dan tidak pula mengganggu
akidah para kaum Quraisy. Usia Abu Bakar yang semakin tua yang membuatnya
berfikir mencari penerus. Pada saat itu Rasulullah terkenal sebagai sosok yang
enggan menyembah berhala dan sering merenung di Gua Hira untuk melakukan
perenungan tentang kehidupan, beliau juga tidak pernah ternodai sifat-sifat negatif
kehidupan Jahiliyah.
Sebenarnya Abu Bakar juga sudah mengetahui tanda kenabian Rasulullah.
Abu Bakar sebelum memeluk Islam, ia pernah mengalami suatu kejadian aneh saat
berdagang ke Yaman. Saat ia singgah di tempat seorang Syaikh alim dari Azd,
seorang Syaikh yang telah banyak membaca kitab dan menguasai banyak ilmu.
Beliau memberitahu Abu Bakar perihal akan diutusnya seorang Nabi di tanah haram,
Mekkah. Menurut Syaikh tersebut Nabi tersebut akan ditolong oleh dua orang
pemuda dan satu orang dewasa. Si pemuda merupakan sosok yang gemar menantang
bahaya dan menolak berbagai bentuk kesengsaraan, sedangkan yang dewasa
berperawakan kurus, berkulit putih, memiliki tahi lalat di perutnya, dan memiliki
tanda di paha kirinya. Lalu pendeta ittu menyikap pakaian Abu bakar dan melihat
tanda di perutnya dan merahasiakannya. Ia menunggu wahyu kabar gembira
datangnya utusan Allah itu hingga ia mendengarnya dari Muhammad 10. Maka saat
mendengar berita datangnya Islam ia langsung membenarkan apa yang telah
dikatatakan Rasulullah dan langsung memeluk Islam tanpa keraguan.
8
Murad. 2007
9
Katsir.2014
10
El-basyiry. 2017

5
b. Diberikan Gelar-gelar oleh rasulullah
Selama hidupnya Khalifah Abu Bakar memiliki banyak gelar. Gelar-gelar ini
diberikan karena karakter yang ia miliki, bahkan ia lebih dikenal deengan gelarnya
ketimbang nama aslinya. Berikut beberapa gelar yang beliau miliki:
Abu Bakar, Abu bakar adalah nama pemberian Rasulullah dengan maksud Abu
memiliki arti “bapak” dan bakr berarti “awal”. Digelari demikian karena ia menjadi
orang yang pertama memeluk Islam dari kalangan orang dewasa. Tanpa banyak
bicara, tanpa banyak bertanya, apalagi menyanggah ia langsung menerima
kebenaran Islam11.
As-Shiddiq; gelar ini diberikan karena Abu Bakar selalu membenarkan dakwah
Rasulullah. Abu Bakar selalu membenarkan apa perkataan Rasulullah tanpa
sedikitpun keraguan ataupun membantah, termasuk peristiwa Isra Mi’raj Abu Bakar
orang pertama yang mempercayainya12. Balam sebuah riwayat dikatakan bahwa
Rasulullah SAW merekomendasikan kepada seorang perempuan untuk menemui
Abu Bakar alShiddiq untuk menanyakan berbagai urusan jika ia tidak bertemu
dengannya. Dalam sabdanya, Rasulullah SAW berkata:“Jika engkau tidak
mendapatiku maka temuilah Abu Bakar” (HR. Bukhari). Ini memunjukkan kejujuran
Abu Bakar yang membedakan dengan sahabat rasul lainnya13.

Al-Atiq; Abu Bakar r.a. dijuluki al-Atiq (Yang Suci), karena keindahan dan
kebeningan wajahnya. Juga dikatakan bahwa ia mendapat julukan itu karena dari sisi
keturunanannya ia tidak mendapat cela sedikit pun. Ada juga yang mengatakan
bahwa julukan itu dilekatkan kepadanya karena pada suatu hari ketika Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Abu Bakar. Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam berkata, “Engkau terbebas (atiq) dari neraka.” 14

Khalifa Rasulillah; Beliau mendapat gelar ini karena menggantikan Rasulullah


menjadi pemimpin umat Islam setelah Rasulullah wafat. Gelar khalifah Rasulillah
ini hanya diberikan kepada Abu Bakar dan tiga kalifah setelahnya dipanggil dengan
Amirul Mu’minin15.
11
El-basyiry. 2017
12
Ibid
13
Ikromi. 2017
14
El-basyiry. 2017
15
Ibid

6
2. Kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq
Setelah rasulullah wafat Abu Bakar menggantikan posisi rasulullah memimpin
umat Islam. Saat rasulullah wafat beliau berada di luar kota Madinah. Maka, saat
mendengar berita meninggalnya rasulullah beliau langsung mendatangi Aisyah dengan
niat melihat jasad rasulullah yang telah diselimuti kain. Kemudian ia mencium dan
menagis sembari berkata “Allah tidak akan mematikanmu dua kali. Adapun kematian
yang kamu hadapi ini, aku telah merasakannya”16.

Setelah meyakinkini wafatnya rasulullah maka Abu Bakar pun berkhutbah di depan
semua orang, “Siapa yang menyembah muhammad maka Muhammad telah meninggal
dan barang siapa menyembah Allah maka Allah itu Maha Hidup dan tidak akan mati”.
Ia juga membacakan Surat Ali Imran ayat 144 “Muhammad itu tidak lain hanyalah
seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika
dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang
berbalik ke belakang maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit
pun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. Umat
Islam pun saling berdebat terkait tempat pemakaman rasulullah, lalu pada saat itu pula
Abu Bakar berkata “aku mendengar rsulullah berkata kami para nabi dimakamkan di
tempat kami meninggal dunia” berkat perkataan Abu bakar itu jasad rasulullah pun
dimakamkan di kamar Aisyah.

Ruang rapat Bani Sa’idah, perdebatan terjadi antara kaum muhajiran dan Anshar.
Beberapa berpendapat bahwa Ali lah yang pantas menggantikan Rasulullah karena
beliau adalah keponakan sekaligus menantu Rasulullah. Kelompok Ansar telah
melakukan pertemuan di Bani Sa'idah. Mereka hendak mengangkat Sa'ad bin Ubadah
sebagai Khalifah. Pertemuan tersebut akhirnya diketahui oleh kelompok Muhajirin.
Maka pergilah Abu Bakar, Umar dan Abu 'Ubaidah bin Jarrah ke balai pertemuan Bani
Sa'idah. Terjadilah perdebatan yang alot dalam pertemuan tersebut. Kemudian Abu
Bakar menawarkan dua tokoh Quraish untuk dipilih sebagai Khalifah, yaitu Umar bin
Khattab atau Abu 'Ubaidah bin Jarrah 17. Dalam perdebatan sengit ini Abu Bakar selalu
menjadi penengah antara Anshar dan Muhajiri. Orang-orang Ansar tampaknya sangat
terkesan oleh ucapan Abu Bakar. Umar tidak menyia-nyiakan momentum yang sangat
baik itu. Umar mulai bicara tentang profil pemimpin yang mereka harapkan guna

16
Ahmad Abdul ‘Aal ath-Thahthawi. 2009. The Great Leaders . Jakarta. Gema Insani
17
Rahmatullah. 2014

7
menjaga keutuhan ummah. Kemudian Umar memegang tangan Abu Bakar dan
membai'atnya serta menyatakan kesetiannya kepadanya sebagai Khalifah. Tindakan
Umar ini dikuti oleh Abu 'Ubaidah bin Jarrah. Tetapi sebelum dua tokoh Quraish
mengucapkan bai'at, Bashir bin Sa'ad, seorang tokoh Ansar dari suku Khazraj
mendahui mengucapkan bai'at kepada Abu Bakar. Kemudian bai'at tersebut diikuti oleh
kelompok Muhajirin maupun kelompok Ansar yang hadir di sana, termasuk Asid bin
Khudair, seorang tokoh Ansar dari suku Aus18.

Setelah Baiat itu maka resmilah Abu-Bakar menjadi pemimpin umat Islam.
Namun, hal terberat pada masa Abu Bakar memerangi orang-orang murtad. Wafatnya
Nabi mengakibatkan beberapa masalah bagi masyarakat muslim yang lemah imannya.
Mereka menyatakan murtad keluar dari Islam dan menolak berbaiat pada khalifah yang
baru, parahnya mereka menentang agama Islam. mereka menganggap perjanjian masa
Rasulullah dianggap gugur setelah beliau wafat. Sebagian dari mereka merupakan
kalangan yang baru masuk Islam sehingga belum cukup waktu bagi Rasulullah dan
para sahabat menanamkan keimanan dan ajaran Islam19. Umar bin Khattab r.a berkata
kepada Abu Bakar r.a “bagaimana kamu akan memerangi mereka, sedangkan
Rasulullah SAW telah bersabda, ‘aku perintahkan untuk memerangi manusia sampai
mepai mereka mengatakan tiada tuhan selain Allah. Siapa yang mengatakannya maka
harta dan nyawanya akan aku lindungi hanya saja hak dan hisabnya deiserahkan kepada
Allah’”. Abu Bakar menjawab, “ aku akan memerangi orang-orang yang membedakan
antara kewajiban shalat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Kalau mereka
menolak membayarnya dengan alasan karena mereka telah membayar kepada
Rasulullah, aku akan memerangi mereka karena penolakan itu’20.

Selain menghadapi orang-orang yang tidak mau membayar zakat, Abu Bakar juga
dihadapkan pada masalah timbulnya nabi-nabi palsu, yaitu para penipu lihai yang
muncul di berbagai bagian Arab setelah wafatnya Rasulullah. Di antara mereka yang
terkenal ialah Aswad Asni, Talha Bani Asad, Musailamah si Pendusta, dan Sajah
seorang wanita Yaman21.

18
Ibid
19
Amin. 2009
20
Ahmad Abdul ‘Aal ath-Thahthawi. 2009. The Great Leaders . Jakarta. Gema Insani
21
Patmawati dan Sukmawati.

8
Untuk menghadapi para pembangkang, orang-orang murtad, dan musuh-musuh
Islamlainnya, Abu bakar menyusun strategi sebagai berikut22:

 Mengharuskan semua penduduk Madinah untuk lebih sering berdiam di masjid


hingga mereka dapat benar-benar mempersiapkan dan mempertahankan diri jika
musuh menyerang Madinah.
 Mengatur para penjaga perbatasan Madinah dan mewajibkan mereka untuk tetap
berjaga di pos masing-masing mempertahankan kota suci itu dari segala
marabahaya.
 Setiap pos penjagaan ditanggungjawabi oleh para sahabat besar, termasuk Ali ibn
Abu Thalib, Zubair ibn Al-Awwam, Thalhah ibn Ubaidillah, Sa’d ibn Abu
Waqqash, Abdurrahman ibn Auf, dan Abdullah ibn Mas’ud r.a

Perang Yamamah dan Riddah

Pada 11 H, abu Bakar mengerahkan seluruh penduduk Madinah dan para pemimpin
perbatasan untuk menyerbu orang-orang murtad sekitar Madinah. Dinamakan Perang
Riddah karena mereka adalah orang-orang yang mengingkari ajaran Nabi. Sebagian
ulama membagi riddah menjadi empat golongan: riddah dalam kepercayaan, riddah
dalam perkataan, riddah dalam perbuatan, dan riddah karena meninggalkan23.

Bersama pasukan Sajah menuju Yamamah untuk menjajal kekuatan Musailamah Al-
Kazzab, keduanya merupakan nabi palsu. Musailamah menyebarkan ayat-ayat palsu,
selain itu ia mengaku dapat menyuburkan tanaman. Lucunya ia bertanya pada Nahar
pembantu setianya. Lalu ia berdoa dan mengambil gayung berkumur-kumur dan
menyemburkannya pada tanaman. Nahar juga menyarankan untuk mengusap kepala
anak-anak seperti yang dilakukan rasulullah24. Inilah yang membuat orang-orang
beriman dan berakal lemah banyak mengikutinya. Meskipun banyak Nabi Palsu namun
pertumbuhan paling pesat adalah pengikut Musailamah yang tumbuh di Yamamah.
Ketika Sjah mengutarakan niat kepergiannya ke yamamah untuk mengambil alih
kenabian Musailamah banyak pengikutnya yang ciut, namun ia berkata “kalian garus
menyerang Yamamamah, bertaruhla melawan orang-orang Yamamah, sesungguhnya
kalian tidak akan menghadapi peperangan yang besar, yang setelahnya kalian tidak

22
Murad. 2007 mengutip dari Tarikh al-Thabari, jilid 4, hal 64.
23
Patmawati dan Sukmawati. 2012
24
Murad. 2007

9
akan dihinakan dan direndahkan”25. Namun, yang terjadi keduanya justru berkerjasama
dan Musailamah memberikan separuh wilayahnya kepada Sajah. Sajah segera pulang
ke daerahnya setelah mendengar pasukan Khalid mendekat ke Yamamah untuh
memerangi orang-orang murtad. Selanjutnya Khalid memerangi Yamamah dan Umat
Islam kembali membayar zakat dan taat kepada kekhalifahan abu Bakar.

3. Peran Abu Bakar As-Siddiq Terhadap Peradaban Islam


a. Ekspansi ke beberapa wilayah, Khalifah Abu Bakar melakukan ekspansi awal
dengan melanjutkan rencana rasulullah yang tertunda yaitu melakukan pengiriman
ekspedisi di bawah pimpinan Usamah ibn Zaid ke perbatasan Syuriah. Dimana
banyak anggota majelis Syura yang tidak menyetujui ekspedisi ini, akan tetapi Abu
Bakar dengan tegas tetap meyakinkan majelis Syura sehingga meraka mengiyakan26.
1) Penakhlukan Irak
Setelah pertempuran Yamamah dan menumpas fitnah yang ditimbulkan oleh
Musailamah Al-Kadzab. Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid yang masih
berada di Yaman untuk melanjutkan perjalanannya ke Irak. Khalid pun bersama
pasukan yang selesai menumpas kaum murtadin beranjak ke Irak dengan 2.000 tentara
ditambah 8.000 tentara lagi dari suku Rabi’ah. Khalid juga mengirimkan surat kepada
tiga pemimpin Irak yang memiliki pasukan siap Jihad. Mereka adalah Adz’ur ibn
‘Adiy Al-‘Ajali, Sulma ibn Al-Qain At-Tamimi dan Harmalah ibn Huraithah yang
jumlahnya 8.000 sehingga total pasukan kurang lebih 18.000. Meraka menghadapi
pertempuran sengit melawan tntara Persia seperti perang Dzat As-Salasil, Al-Madzar,
Walajah, dan Ullais27.
Perang Dzat As-Salasil. Sebelum memasuki Irak, Khalid telah menulis surat kepada
Hurmuz pemimpin Persia di perbatasan Ubulla. Hurmuz sudah mengetahui pergerakan
pasukan Khalid dan tahu bahwa kaum muslimin berjanji untuk bertemu di Hudhair.
Oleh sebab itu, ia mempercepat pasukannya untuk mendahului umat Islam dengan
menempatkan dua pasukan yaitu Qubbadz dan Anu Syajan, mengetahui hal tersebut
Khalid mengalihkan pasukannya menuju Kazhumah. Akan tetapi Hurmuz sudah
mendahului dan berhenti di tempat yang banyak persedian airnya, dan pasukan
muslimin berhenti di tempat yang tidak banyak persediaan airnya. Kemudian Khalid
berkata “Turunkan beban-beban kalian kemudian rebut air mereka. Demi Allah, air itu

25
Ibid
26
El-Basyiry. 2017
27
Ibid

10
akan mengalir untuk golongan pasukan yang paling sabar dan tentara paling mulia”.
Dengan keikhlasan pasukan kaum muslimin ytang meninggalkan bawaannya maka
Allah turunkan hujan sehingga kaum muslimin menjadi kuat dengan ketersediaan air.
Meskipun Hurmuz sudah mengetahui ketangguhan Khalid untuk melakukan perang
tanding dan dengan mudah Khalid mengalahkan Hurmuz namun saat Khalid lengah
pengawal Hurmuz mencoba menyergap Khalid karena kecurangan inilah maka
terjadilah peperangan. Strategi orang Persia yang menggunakan rantai guna mengikat
kaki-kaki lawan di medan perang yang membuat peperangan ini disebut Dzatu As-
Salasil (perang berantai). Meskipun tentara Persia sudah terlatih namun kemenangan
tetap berada pada umat Islam.
Perang Al-Madzar. Pada Shafar 12 H terpecahnya perang kedua yang juga disebut ats-
Tsani. Perang Madzar artinya perang sungai, Ibnu Jarir berkata “Pada waktu itu orang-
orasng selalu berkata, ‘Dalam bulan Shafar ini akan terbunuh setiap penguasa yang
congkak, di tempat bertemunya sungai-sungai’”28.
Perang ini terjadi ketika Hurmuz telah mengirim surrat kepada Ardisyir dan Syira
tentang kedatangan Khalid menuju dirinya setelah bertolak dari Yamamah. Maka Kisra
segera mengirim bantuan lengkap dengan panglima yang bernama Qarin bin Qiryanis.
Sebelum para bala bantuan datang, seluruh pasukan Hurmuz telah kalah dan Qarin
bertemu beberapa pasukan yang melarikan diri mengumpulkan pasukan dan berunsing
untuk melakukan penyerangan kembali. Mereka bergerak ke daerah yang bernama al-
Madzar, yang mana sayap kanan dan kiri dipimpin oleh Qubadz dan Anu Syajan. Saat
mendengar hal ini Khalid segera membagi harta rampasan 4/5 dan sisanya dikirim ke
khalifah Abu Bakar. Setelah itu Khalid beranjak ke Madzar, sesampainya disana Qarin
mengajak perang tanding dan disambut Khalid dengan berlari. Namun,seorang amirnya
Ma’qil bin Al-A’sya mendahului Khalid dan berhasil membunuh Qarin. Disusul
kematian Qubadz oleh Adi bin Hitam dan Anu Syajan dibunuh oleh Ashim. Melihat
pimpinan mereka tewas, pasukan persia lari tunggang langgang yang umat Islam
berhail mengalhkan sekitar 30.000 pasukan Persia29.
Perang Walajah. Perang ini juga terjadi pada Shafar 12H. Masih kelanjutan dari perang
sebelumnya, perang ini terjadi karena Ardisyr seorang raja Persia yang mendengar
kekalahan dari Qarin di Madzar langsung mengirimkan panglima perang paling berani
yang Al-Andar Zaghar. Mereka berangkat hingga tiba di Al-Wajah, Khalid mendengar

28
Katsir.2014 mengutip Tarikh Ar-Rasul wa Mulk, 3/351
29
Ibid

11
hal ini langsung mengabai agar umat Islam terus waspada dan jangan mudah lengah.
Setibanya di Walajah Khalid langsung menyerbu pasukan Zaghar. Khalid menyerang
dari depan dan beberapa pasukannya menyerang dari belakang sehingga ketikan
peeperangan terjadi pasukan Persia seperti terkepung dan banyak yang lari tunggang
langgang melarikan diri termasuk Zaghar. Namun, Zaghar mati karena kehausan30.
Perang Ullais. Perang ini terjadi di tahun dan bulan yang sama setelah terjadinya
perang Walajah. Perang ini terjadi karena Khalid membunuh beberapa orang dari Bani
Bakar bin Wa’il. Maka keturunan Bakar bin Wa’il berkumpul, yang paling mendendam
akan hal ini adalah Aswad al Ijli sebab pada perang sebelumnya anaknya juga terbunuh.
Kemudian mereka menulis surat ke warga Ajam lalu ditindaklanjuti oleh Ardisyir
dengan mengirim tentara bantuan yang mana mereka bertemu di Ullais31. Mendengar
berita ini Khalid berangkat ke tempat mereka, namun ia tidak tahu tentang
bergabungnya pasukan dari Persia. Ketika mempersiapkan makanan para musuh
mereka dikejutkan dengan kedatangan pasukan Khalid. Namun, kedatangannya tidak
ada yang menghiraukan. Pasukan Persia berlarian mengambil senjata, dan pasukan ini
sangat kuat namun kaum muslimin benar-benar sabar. Khalid berdoa “Ya Allah, aku
bersumpah atas NamaMu, jika Engkau memenangkan kami atas mereka, maka tidak
satu pun mereka aku sisaakan hidup dan akan aku alirkan sungai ini dengan darah
mereka”. Maka tak lama Allah memenangkan umat Islam. Salah seorang pasukan
Khalid menyeru “Tawanlah mereka, tawanlah mereka! Jangan bunuhkecuali yang tidak
mau ditawan!” tiba-tiba pasukan berkuda menyeret mereka secara berduun-duyun lalu
digiring ke tepi sungai. Satu hari satu malam mereka bekerja memenggal kepala musuh
maka hingga hari ini sungai itu disebut sungai darah. Pasukan yang terbunuh sekitar
70.000 orang32.
Perdamaian Al-Hirah. Setelah peperangan di Ullais, Khalid singgah di al-Hirah. Para
pembesar kota menyambut kedatangan umat Islam yaitu Qabishah bis Iyas yang
sebelumnya ditunjuk sebagai gubenur oleh Kisra. Kemudian Khalid berkata, “Aku
mengajak kalian kepada Allah dan Agama Islam Jika kalian menerima tawaran ini,
maka kalian termasuk dari kaum Muslimin dan memiliki han dan kewajiban yang sama
dengan mereka. Jika kalian menolak, maka bayarlah upeti. Jika kalian tetap menolak,
maka sesungguhnya aku datang kepada kalian membawa pasukan yang lebih mencintai

30
El-Basyiry. 2017
31
Katsir. 2014
32
El-Basyiry. 2017

12
kematian daripada kebencian kalian kepada kehidupan. Kami akan memerangi kaloan
hingga Allah menjadi hakin diantara kami dan kalian”. Lalu Qabishah menjawab,
“’Kami tidak memiliki kepentingan untuk memerangi kalian, kaki tetap pada agama
kami dan kami patuh membayar jizyah (upeti). Setelah Khalid berdama dengan
penduduk negri Irak dengan ketentuan bahwa mereka diwajibkan membayar jizyah
sebesar 90.000 dirham, dalam sebagian riwayat ada yang menyebut pula 200.000
dirham . itulah jizyah pertama dari tanah Irak dan dikirim ke Madinah beserta jizyah
kota-kota sebelumnya33.
2) Penakhlukan di Syam
Abu bakar mengirim pasukan ke Syam yang dipimpin Amru ibn Al-Ash ke Palestina,
serta pasukan lain dibawah komando Yazis ibn Abi Sufyan, Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah
dan Syurahbil ibn Hasanah ke Syam. Beliau berpesan agar para pasukan mengambil
jalan Syam dari atas Syam. Sedangkan tentara Romawi yang menuruni bukit Jalaq di
bagian atas Palestina berjumlah 70.000 pasukan, dibawah pimpinan Tadzaruq, saudara
Heraklius. Menghetahui hal ini Amru bin Al-Ash meminta bantuan Abu Bakar dan
beliau memerintahkan Khalid yang berada di Haerah untuk membantu di Syam. Di sisi
lain, Khalid yang berangkat menuju Syam bertemu dengan Yazid ibn Abi Sufyan, Abu
Ubaidah ibn Al-Jarrah, dan Syurahbil ibn Hasanah di terusan Bashra. Melihat
banyaknya pasukan muslim, maka penduduk Bashra mengajukan damai dengan
membayar jizyah (pajak jiwa). Setelah itu, mereka berangkat ke Palestina untuk
membatu Amru ibn Al-Ash. Pertempuran yang tidak bisa dihindari ini juga
dimenangkan umat Islam yang berhasil membunuh 3.000 lebih pasukan Romawi,
sisanya menjadi tawanan dan beberapa kocar kacir berlarian ke Aelia, Kaesaria, dan
Damaskus34.
b. Mendirikan Baitul Mal
Sama halnya seperti pada masa Rasulullah. Tujuan baitul Mal adalah menyimpan
zakat, harta rampasan perang, dan lainnya. Pada masa Abu Bakar, dibuatlah
kebijakan-kebijakan untuk pengembangan Baitul Māl dan pengangkatan penanggung
jawab Baitul Māl. Dan Abu Ubaid ditunjuk sebagai penanggung jawab Baitul Māl.
Setelah 6 bulan, Abu Bakar pindah ke Madinah dan bersamaan itu di bangunlah
sebuah rumah. untuk Baitul Māl. Sistem pendistribusian yang lama tetap di lanjutkan,
ia sangat memperhatikan keakuratan penghitungan zakat sehingga tidak terjadi

33
Katsir.2014
34
Ibid

13
kelebihan atau kekurangan pembayarannya. Hasil pengumpulan zakat tersebut
dijadikan sebagai pendapatan negara disimpan dalam Baitul Māl untuk langsung di
distribusikan seluruhnya kepada kaum muslimin hingga tidak ada yang tersisa35.
c. Pengumpulan ayat Al-quran
Ibnu Katsir berkata, “pada tahun 12 H Abu Bakar As-Siddiq memerintah Zaid bin
Tsabit agar mengumpulkan Al-Quran dari batu tulis (batu sabak), pelepah kurma dan
dari yang dihafal dalam dada kaum Muslimin. Peristiwa itu terjadi setelah para Qari
penghafal Al-Quran banyak yang terbunuh dalam perang Yaamamah, sebagaimana
yang disebutkan dalam kitab Shahih al Bukhari36.
Berikut ini beberapa alasan yang dikemukakan Umar hingga akhirnya sang khalifah
setuju dengan usulan Umar;
 Banyaknya sahabat penghafal Al-quran yang gugur dalam perang penumpasan kaum
murtad, yaitu sekitar 70 orang hafizh yang syahid dalam perang.
 Ayat-ayat Al-quran yang ditulis pada pelepah kurma, batu-batuan, dan kulit kayu
sudah banyak yang rusak sehingga perlu penyelamatan.
 Dengan pembukaan ini, Al-Quran akan bisa menjadi pedoman bagi umat Islam
sepanjang masa.

Walau sempat menjadi perdebatan dengan Umar, namun usulan yang masuk akal ini
diterima dan mulailah pengumpulan Al-Quran. inilah cikal bakal yang nantinya
diteruskan oleh khalifah berikutnya.

KESIMPULAN

35
Ibid
36
Katsir. 2014 dikutip dari Al-Bidayah wa an-Nihayah, 6/353

14
Setelah mengkaji riwayat hidup Abu Bakar, pemikiran dan perannya terhadap umat Islam
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Abu Bakar merupakan sahabat setia Nabi yang sangat Jujur baik sebelum memeluk
Islam maupun setelah memeluk Islam, dan selalu membela Rasulullah di garis
terdepan.
2. Pada masa awal kepemimpinan Abu Bakar banyak pemberontakan namun dalam
kepemimpinannya ia mampu menstabilkan keimanan umat Islam yang lemah.
3. Dalam masa kepimpinan yang singkat ia tetap mampu melakukan ekspansi ke Irak
dan Syam
4. Selain ekspansi beliau juga memeliki peran penting dalam mengawali pengumpulan
Al-Quran dan penataan Baitul Mal

DAFTAR PUSTAKA

15
Amin, Samsul M. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta. Amzah

Asy-Syaqawi, Amin bin Abdullah. 2010. Biografi Singkat Abu Bakr Ash-Siddiq. Jakarta.
Islam House

Ath-Thahthawi, Ahmad Abdul ‘Aal. 2009. The Great Leaders . Jakarta. Gema Insani

El-Basyiry, AM. 2017. Meneladani Kepemimpinan Khalifah. Jakarta. Sinar Grafika Offset

Ikromi, Zul. 2017. Pendekatan Istishlāhi Dalam Ijtihad Abu Bakar Al-Shiddiq. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Mazahib,Vol XVI, No. 1 (Juni 2017), Pp. 51-
71 DOI: http://dx.doi.org/10.21093/mj.v16i1.678

Katsir, Al-Hafizh I. 2014. Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung. Jakarta.
Darul Haq

Murad, Musthafa. 2007. Kisah Hidup Abu Bakar Al-Shiddiq. Jakarta. Zaman

Patmawati dan Sukmawati, F. 2012. Sejarah Dakwah Pada Masa Abu Bakar. Jurnal
Khatulistiwa.Jurnaliainpontianak.or.id https://www.owplus.com/view?
a=WThRUWY4NWhTaXB3Z01HMXJtZU91Zm9mSjBVZm50cjZSV2FqMmVtbEwzVEdxSWI1c3p
6cFc4a2w1N2I5c2tNZ0IrV0lxUnRWOCthd3ZWSytKS1VqRVE9PQ==&b=eE83VjFHVklGVEUvZit
vWngveXphYWZwRmNtSHNWZ3J5WjdtL2E1c25iRzh5ZVJqR08wTFA3Wk4ybzYyWGZPVm5ZZ
FlPTnl5VlBJa29WUVB2MTJucTdkbTZlU3FCbkxzRU1kRWNLSUlwd25EUGNmbzkvZzJBNUk5U3
ppMENZVVE=

Rogerson, Barnaby. 2015. Sejarah Empat Khalifah. Yogyakarta. Mitra Buku

Suruc, Salih. 2015. Best Stories Of Abu Bakar As-Siddiq. Jakarta. Kaysa Media

16
17

Anda mungkin juga menyukai