NIM : 18520070
Kelas : Akuntansi Sektor Publik D
UTS
b. Persamaan
Persamaan akuntansi sektor publik dan Akuntansi Privat, antara lain :
a. Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian integral
dari sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien dan efektif.
c. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya
sama di kedua sektor. Kedua sektor tersebut membutuhkan informasi yang handal,
relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian).
d. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, seperti sama-sama
bergerak dibidang transportasi massal, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan
sebagainya.
e. Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain
yang disyaratkan.
2. Gambarkan dan Jelaskan 3 Pilar dalam akauntansi Sektor Publik.
Dalam Akuntansi sektor publik perlu adanya Good governance, yaitu sistem pemerintahan
yang handal, pelayanan publik yang efisien, serta pemerintahan yang akuntabel terhadap
publik. Maka dari itu ada 3 pilar utama dalam Goog Gomernace:
3 Pilar Akuntansi
Sektor Publik
(Good Governance)
3. Sebutkan dan Jelaskan standar yang digunakan dalam akuntansi sektor publik dalam
bentuk kerangka konseptual.
Standar Nomenklatur
Perencanaan Publik
SAP SAK
e. Tinjauan Pustaka :
Jalur Penelitian Perilaku Akuntansi
Birnberg (2001) berpendapat bahwa penelitian akuntansi perilaku di abad ke-21 telah
menjadi lebih menarik bagi banyak peneliti dengan perkembangan pengendalian
manajemen sebagai disiplin ilmu dan penekanan pada kursus akuntansi manajemen
sebagai kursus layanan. Kedua faktor tersebut memicu berkembangnya perilaku
akuntansi sektor publik dalam konteks tuntutan masyarakat seiring dengan kesadaran
pemerintah akan nilai good governance untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Kompleksitas masalah di sektor publik juga dibahas. Menurut Cheng (1994), seperti
halnya keputusan kebijakan publik lainnya, proses yang menentukan pilihan
pelaporan akuntansi dan keuangan mencakup perilaku individu dan interaksi
kelompok, yang dibatasi oleh struktur politik dan birokrasi dalam konteks sosial-
ekonomi dan partai politik yang luas.
Proses Anggaran Pemerintah di Indonesia
Proses atau siklus anggaran terdiri dari serangkaian aktivitas anggaran yang
berurutan dan saling terkait yang berulang dalam satu tahun fiskal. Bank
Pembangunan Asia (ADB, 2006) membagi siklus anggaran tahunan menjadi empat
tahap yang saling tumpang tindih sebagai berikut:
1. Persiapan (perencanaan dan penyusunan)
2. Otorisasi (musyawarah dan berlakunya)
3. Eksekusi (implementasi, pemantauan, dan kontrol)
4. Akuntabilitas (mengaudit, mereview, melaporkan dan menilai)
Perumusan anggaran mencakup dua tahap pertama dari empat tahap. Ini
biasanya dimulai dengan perencanaan dan persiapan, dan kemudian diakhiri dengan
pengesahan legislatif formal anggaran (biasanya melalui Parlemen). Proses
perumusan anggaran biasanya dimulai di cabang eksekutif pemerintah, di mana
perencanaan dan penyusunan dipimpin oleh sebuah komite yang diwakili oleh
kementerian atau departemen keuangan, ekonomi, atau perencanaan (dan entitas
eksekutif terkait). Setelah penyusunan dan persetujuan dari eksekutif, anggaran
kemudian diteruskan ke legislatif. Komite anggaran legislatif (atau yang setara)
menangani pertimbangan dan pengesahan akhir anggaran melalui Parlemen.
g. Kesimpulan :
Masalah dalam organisasi sektor publik umumnya disebabkan oleh aspek perilaku
manusia yang didorong oleh motivasi material atau finansial. Oleh karena itu, penelitian
masa depan harus mengamati dan menemukan solusi untuk masalah tersebut melalui
bidang akuntansi sektor publik perilaku. Keterlibatan berbagai disiplin ilmu lainnya,
seperti psikologi, sosiologi, politik, dan ekonomi, menyoroti kompleksitas perilaku
akuntansi di sektor publik. Oleh karena itu, kehati-hatian diperlukan ketika peneliti
berusaha untuk memahami karakteristik unik dari sektor publik, terutama peneliti yang
berlatar belakang akuntansi sangat penting untuk penerapan perubahan inovatif di sektor
bisnis / swasta ke sektor publik.
Tanggung jawab sebagai nilai dasar syariah dapat diturunkan asas responsivitas
dalam pemberian pelayanan. Secara khusus asas ini dapat pula disimpulkan dari firman
Allah yang menggambarkan pribadi Rasulullah saw yang sensitif terhadap penderitaan
umatnya, (Q. 9: 128): “Telah dating kepadamu seorang utusan (rasul) dari kalanganmu
sendiri, berat dirasakannya apa yang kamu derita, sangat memperhati- kan kamu dan
amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (Q. 9: 128)