tidak bisa di pungkiri. Era Globalisasi ini menuntut ASEAN untuk menciptakan integrasi
menyeluruh di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi ASEAN dinyatakan di Singapura yang
diantaranya disepakati beberapa elemen yaitu kurang lebih ada lima dalam integrase
perekonomian ASEAN yang diantaranya adalah arus tenaga kerja dari berbagai negara.
Pengawasan atau pembatasan tenaga kerja asing perlu diperhatikan karena pada era
globalisasi mengakibatkan batas – batas negara semakin menipis dan aktifitas orang masuk
dalam atau keluar wilayah Indonesia akan semakin besar atau akan sulit untuk di
bendungnya. Maka dari itu Menteri Keuangan indonesia (Menkue) dalam rapat Paripurna di
Gedung DPR RI, Jakarya, Selasa 11 Juni 2019 menyatakan bahwa “Pemerintah akan
berkerjasama dengan dunia usaha untuk memperbaiki produktivitas tenaga kerja, dengan
memanfaatkan teknologi dan kegiatan penanaman modal baik domestik maupun asing
(detil.finance). Adanya hal ini membatasi pengguna tenaga kerja asing perlu dilaksanakan
karena, yakni:
1. Pada tahun 2030 diprediksi indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yang
dimana penduduk usia produktif (berusia 15 – 64 tahun) lebih besar dibandingkan
penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 rahun dan di atas 64 tahun) yang
dimana pada prediksi ini pemerintah harus mengatur strategi menciptakan tenaga
kerja yang sangat kompetitif karena pada usia produktif ini banyak penduduk
memiliki motivasi kerja yang sangat besar.
2. Tidak adanya apresiasi tenaga kerja asli indonesia sendiri, karena adanya perbedaan
penunjang penghasilan yang sangat jauh antara tenaga kerja dalam dengan tenaga
kerja asing tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia mendapatkan bayaran tiga
kali lipat dibandingkan dengan tenaga kerja lokal. Hal itu disampaikan oleh
Komisioner ORI, Laode Ida dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Jakarta,
Kamis(26/4/2018). Yang dimana seharusnya Indonesia bisa memberikan penghargaan
lebih kepada masyarakatnya sendiri, agar orang – orang pintar menjadi termotivasi
untuk mengembangkan negaranya sendiri untuk lebih maju dan masyarakat Indonesia
tidak meninggalkan negara mereka sendiri.
3. Sektor perekonomian atau perdagangan secara tidak langsung akan di kuasai oleh
tenaga kerja asing bukan tenaga kerja dalam negeri. Apabila dilihat berdasarkan
negara asalnya, Jumlahnya mencapai 24.804 TKA atau setara dengan hampir 3% dari
total TKA di Indonesia pada 2018.
Kebanyakan TKA bekerja sebagai profesional sebanyak hampir 24 ribu orang,
sebagai manajer sebanyak 20 ribu orang dan direksi di suatu perusahaan sekitar 15
ribu orang. Sisanya bekerja sebagai komisaris, supervisor, konsultan dan teknisi.
Secara tak langsung tenaga kerja asing menguasai jabatan tinggi dalam perusahaan.
Seharusnya kita bisa memberikan posisi tersebut kepada masyarakat Indonesia yang
pintar – pintar, agar mereka merasa dihargai oleh negaranya sendiri.
4. Pengangguran dapat meningkat dikarenakan banyak tenaga kerja asing yang mengisi
lapangan pekerjaan didalam negeri. Hal ini disampaikan oleh Bapak Sandiaga Uno
yang menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja asing (TKA) saat ini menjadi salah satu
penyebab mengapa masih banyak orang yang menganggur di Indonesia. Jumlah
tenaga kerja asing di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam lima tahun
terakhir ini. Rata-rata tumbuh 7 persen per tahun, dari 2014 sebanyak 73.624 orang
menjadi 95.335 orang pada 2018. Karena pemerintah seharusnya memberikan
pelatihan khusus agar pengangguran dapat membuka lapangan pekerjaan bagi yang
lain seprti contohnya menyemarakan UMKM agar Indonesia tidak selalu bergantung
pada tenaga kerja asing.
Daftar Rujukan
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4582463/sri-mulyani-beberkan-
cara-kurangi-tenaga-kerja-asing-di-ri
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/nasional/2018/04/26/terungka
p-gaji-tenaga-kerja-asing-tiga-kali-lipat-pekerja-lokal-dan-tidak-terkena-pajak
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190908075511-4-97843/tenaga-kerja-asing-
di-ri-meroket-38-terbanyak-dari-china
https://www.google.com/amp/s/indopos.co.id/read/2018/04/06/133847/perpres-tka-
timbulkan-dampak-negatif/amp/
https://tirto.id/apakah-jumlah-tenaga-kerja-asing-berkorelasi-dengan-pengangguran-
djQP
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-bisnis/1427-tenaga-kerja-asing-di-
indonesia-kebijakan-dan-implementasi.html
4. Unemployment can increase due to many foreign workers filling jobs in the
country. This was conveyed by Mr. Sandiaga Uno who stated that the number of foreign
workers (TKA) is currently one of the reasons why there are still many unemployed
people in Indonesia. The number of foreign workers in Indonesia shows an increasing
trend in the last five years. On average it grows 7 percent per year, from 2014 as many as
73,624 people to 95,335 people in 2018. Because the government should provide special
training so that unemployment can open up jobs for others such as promoting SMEs so
that Indonesia does not always depend on foreign workers.
References
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4582463/sri-mulyani-beberkan-
cara-kurangi-tenaga-kerja-asing-di-ri
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/nasional/2018/04/26/terungka
p-gaji-tenaga-kerja-asing-tiga-kali-lipat-pekerja-lokal-dan-tidak-terkena-pajak
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190908075511-4-97843/tenaga-kerja-asing-
di-ri-meroket-38-terbanyak-dari-china
https://www.google.com/amp/s/indopos.co.id/read/2018/04/06/133847/perpres-tka-
timbulkan-dampak-negatif/amp/
https://tirto.id/apakah-jumlah-tenaga-kerja-asing-berkorelasi-dengan-pengangguran-
djQP
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-bisnis/1427-tenaga-kerja-asing-di-
indonesia-kebijakan-dan-implementasi.html