Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE- 7 INDIVIDU

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

DISUSUN OLEH :
NAMA :MUHAMMAD CHAWARIL
NPP :30.0026
KELAS : F-5
NO ABSEN : 12

PRODI KEUANGAN PUBLIK


FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021

 
1. Etika dan Moral yang Bisa Diimplementasikan Dalam Administrasi Pemerintahan
a. Pentingnya etika dan moral dalam pengambilan keputusan di dalam pemerintahan

Etika berasal dari kata Etik dalam bahasa yunani “Ethos” yang berarti kebiasaan atau tingkah
laku, dalam bahasa Inggris “á Ethis” yang berarti tingkah laku atau perilaku manusia yang
baik sebagai suatu tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada
umumnya. Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dan didasari
pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan. Moral berasal dari kata “mos” yang
berarti kebiasaan. Kata “mores” yang berarti kesusilaan. Sehingga moral merupakan ajaran
tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan lain-lain
yang meliputi akhlak budi pekerti dan susila. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan
sikap seseorang atau suatu kelompok masyarakat yang terungkap dalam sikap perbuatan
lahiriah merupakan ungkapan sepenuh hati karena Ia sadar akan kewajiban dan tanggung
jawabnya.
Antara etika dan moral mempunyai hubungan yang sangat erat, karena antara etika dan moral
memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk
menentukan baik atau buruk dari suatu perbuatan. Namun demikian dalam hal tertentu etika
dan moral memiliki perbedaan. Tolak ukur yang digunakan moral adalah untuk mengukur
tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku di masyarakat.
Etika dan moral pada dasarnya memiliki kesamaan makna, namun dalam pemakaian sehari-
hari ada sedikit perbedaan. Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang di nilai, sedangkan
etika di pakai untuk system nilai yang ada.
Dalam konteks organisasi administrasi pemerintahan pola sikap dan perilaku serta hubungan
antarmanusia pada umumnya diatur dalam peraturan perundang-undangan. Bagi aparatur
penyelenggara Negara etika merupkan hal yang sangat penting. Nilai etika tersebut akan
tercermin dalam kewajiban dari aparatur penyelenggara Negara tersebut berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang terakumulasi dalam bentuk sikap dan perilaku yang
harus dijaga oleh setiap penyelenggara Negara disetiap level manapun.
Yang dimaksud dengan etika penyelenggara negara adalah nilai moral yang mengikat
penyelenggara negara dalam bersikap, berperilaku, bertindak, dan berucap dalam
melaksanakan tugas, fungsi, peran, wewenang, dan tanggung jawab. Dengan demikian etika
dapat dikatakan sebagai wujud kontrol terhadap aparat penyelenggara negara dalam
melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan kewenangan. Disamping itu etika bagi aparat
penyelenggara Negara dijadikan sebagai 4 pedoman, acuan, referensi dan juga digunakan
sebagai standar untuk menentukan sikap, perilaku, dan kebijakan.

b. Pandangan/pendapat para ahli mengenai paham etika di dalam pengambilan keputusan


dalam pemerintahan

Para ahli mengemukakan Beberapa pendapatnya mengenai pengertian etika, berikut


pengertian etika menurut beberapa ahli
1. Bertens (1977)
Seperangkat nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Darwin (1999)
Prinsip-prinsip moral yang disepakati bersama oleh suatu kesatuan masyarakat, yang
menuntun perilaku individu dalam berhubungan dengan individu lain dalam masyarakat.

Darwin (1999) juga mengartikan Etika Birokrasi (Administrasi Negara) adalah sebagai
seperangkat nilai yang menjadi acuan atau penuntun bagi tindakan manusia dalam organisasi.
Dengan mengacu pada kedua pendapat ini, maka etika mempunyai fungsi sebagai pedoman,
acuan, referensi bagi administrasi negara (birokrasi publik) dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya agar tindakannya dalam birokrasi sebagai standar penilaian apakah sifat,
perilaku, dan tindakan birokrasi dinilai baik atau buruk, tidak tercela dan terpuji.

Seperangkat nilai dalam etika birokrasi yang dapat dijadikan sebagai acuan, referensi,
penuntun bagi birokrasi publik dalam melaksananakan tugas dan kewenangannya antara lain
adalah

1. Efisiensi
Tidak boros. Sikap, perilaku dan perbuatan birokrasi publik dikatakan baik jika mereka
efisien.
2. Membedakan milik pribadi dengan milik kantor
Milik kantor tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
3. Impersonal
Dalam melaksanakan hubungan kerjasama antara orang yang satu dengan lainnya secara
kolektif diwadahi oleh organisasi, dilakukan secara formal, maksudnya hubungan impersonal
perlu ditegakkan untuk menghindari urusan perasaan daripada unsur rasio dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab berdasarkan peraturan yang ada dalam organisasi.
4. Merytal system
Dalam penerimaan pegawai atau promosi pegawai tidak didasarkan atas kekerabatan, namun
berdasarkanpengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), sikap (attitude),
kemampuan (capable), dan pengalaman (experience), sehingga menjadikan yang
bersangkutan cakap dan profesional dalam menjalankan  tugas dan tanggung jawabnya dan
bukan spoil system (adalah sebaliknya).
5. Responsible
Berkaitan dengan pertanggungjawaban birokrasi publik dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya.
6. Accountable
Tanggung jawab yang bersifat obyektif.

7. Responsiveness
Birokrasi publik memiliki daya tanggap terhadap keluhan, masalah dan aspirasi masyarakat
dengan cepat dipahami dan berusaha memenuhi, tidak suka menunda – nunda waktu atau
memperpanjang alur pelayanan.
Pembuatan keputusan merupakan penopang utama kegiatan administrasi. Sebagian besar
proses administrasi berupa serangkaian pemilihan alternatif tindakan atau pengambilan
keputusan. Waktu yang tersedia untuk mempertimbangkan keputusan-keputusan tersebut
seringkali sangat sempit karena permasalahan yang ada membutuhkan penanganan segera.
Sementara itu, pertimbangan efisiensi terkadang tidak memungkinkan bagi para pejabat
pemerintah untuk berlama-lama memikirkan akibat dari suatu keputusan atau mencari
landasan legalitas dari kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.

Untuk membuat keputusan, haruslah dilaksanakan dengan hasil pertimbangan yang baik dan
tidak merugikan kedua belah sisi, baik Pemerintah maupun masyarakat, karena hasil
keputusan tidak jarang membawa keributan ataupun demo-demo dari kalangan masyarakat
yang tidak terima dengan keputusan dari pemerintah tersebut.

Pembuat keputusan merupakan penopang dalam administrasi. Pertimbangan lain untuk


pengambilan keputusan pragmatis adalah kenyataan bahwa rumusan-rumusan legal yang ada
seringkali tidak mampu menjawab situasi permasalahan yang tengah dihadapi. Ketika
mengambil suatu kebijakan, para pejabat publik kadang kurang bisa melihat keseluruhan
aspek yang terkait dalam suatu permasalahan publik.

Dalam membuat kebijakan, seorang pejabat dapat menggunakan interpretasinya terhadap


gagasan tertentu, individu atau kelompok secara positif maupun negatif. Untuk menerapkan
gagasan secara benar, mengelola sumber daya negara dengan tanggungjawab, menetukan
alternatif keputusan secara objektif dan menerapkan prosedur dengan baik, seorang pejabat
harus memiliki kualitas pribadi yang prima. Bailey menguraikan tiga kualitas yang diperlukan
bagi seorang pembuat kebijakan yaitu sebagai berikut :

1. Optimisme
Tidak ditafsirkan sebagai kesenangan untuk menganggap mudah semua masalah, tetapi suatu
kecenderungan untuk berasumsi tentang kemungkinan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
positif, yakin bahwa peluang untuk memecahkan persoalan selalu ada.
2. Keberanian (courage)
Sifat ini memerlukan kekuatan pribadi dan komitmen yang benar. Pembuat kebijakan harus
berani menolak tekanan-tekanan yang tidak sah dari para politisi, pengaruh kelompok-
kelompok kepentingan yang kuat atau intimidasi dari para pakar dan orang-orang yang
mengandalkan favoritisme.
3. Keadilan yang berwatak  kemurahan hati
Menunjukkan kemampuan untuk menyeimbangkan komitmen atas orang atau kelompok
sasaran dengan perlakuan yang baku, yang sama serta suatu kepekaan atas perbedaan
individual.

2. Seni Kepemimpinan dalam Administrasi Pemerintahan


a. Seni kepemimpinan
Menurut Terry Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain
dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono,
2003) Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.
Dengan kata lain seni kepemimpinan yakni gaya kepemimpinan yang menjelaskan tentang
bagaimana seorang pemimpin bertindak dalam konteks organisasi. Cara termudah untuk
menggambarkan gaya kepemimpinan adalah dengan menyesuaikan dengan jenis organisasi
yang dipimpinnya.
b. Jenis jenis pemimpin
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang karena usahanya dapat membuat kelompok
atau organisasi mencapai tujuannya, sedangkan pemimpin yang tidak efektif adalah
sebaliknya.
Pemimpin formal (formal leader) adalah pemimpin yang mempunyai otoritas formal karena
diberi wewenang oleh organisasi. 
Manajer adalah pemimpin formal karena ia diberi mandat dan diangkat oleh organisasinya
untuk menjadi pemimpin, baik pada tingkat bawah atau pucuk pimpinan. 
Pemimpin nonformal (informal leadership) adalah seseorang yang tidak memiliki otoritas
dan kewenangan formal tetapi mempengaruhi pihak lain tanpa adanya unsur pemaksaan.
Pemimpin jenis terakhir ini biasanya disebabkan karena karakteristik tertentu, baik berupa
keahlian maupun kharisma.
Dalam administrasi publik dimana organisasinya berorientasi pada kepentingan publik
artinya mendahulukan kepentingan bersama untuk kesejahteraan bersama. maka apabila saya
sebagai seorang pemimpin maka pemimpin yang baik hendaknya sesuai dengan kriteria
kepemimpinan berikut ini:
1. Demokratis
Jenis  kepemimpinan dimana seorang  pemimpin memberikan wewenang secara luas kepada
para bawahan. Jika ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim.
Pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
2. Partisipatif
Kepemimpinan dengan jenis seperti ini dipakai untuk memotifasi bawahan melalui pelibatan
dalam pengambilan keputusan. Pemimpin mengharapkan agar karyawan mampu bekerja
sama dalam pencapaian tujuan. Gaya kepemimpinan seperti cocok dilakukan pada organisasi
dimana keputusan harus dilaksanakan bersama.
3. Birokratis
Jenis kepemimpinan seperti ini adalah gaya yang patuh terhadap peraturan. Kepemimpinan
ini mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah diteetapkan sebelumnya. gaya
kepemimpinan yang umumnya menggunakan cara kepemimpinan birokratis adalah para
birokrat yang berada pada perusahaan Negara.

4. Permisif
Pemimpin yang mempunyai jenis kepemimpinan permisif akan selalu berkeinginan untuk
membuat setiap orang yang berada dalam kelompok puas. Jenis kepemimpinan seperti ini
menganggap bahwa bila orang-orang merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain,
maka dengan demikian organisasi akan berfungsi.

Kepemimpinan dalam organisasi adalah mengenai keberanian pemimpin dalam memenuhi


harapan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Sehingga dalam organisasi selain
pemimpin berpedoman pada kriteria kepemimpinan diatas seorang pemimpin juga harus
memiliki karakter yang kuat dan dapat dipercaya oleh anggotanya seperti sikap tenang,
paham kondisi anggota organisasi, menghargai orang lain dan adil.

Dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan pemimpin juga harus memiliki strategi
kepemimpinan untuk mencapai sasaran seperti memiliki visi yang jelas bagi jangka panjang
organisasi yang dipimpinnya untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif diantara
pemimpin dengan bawahannya agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan efektif dan tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai