Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NN M UMUR 15 TAHUN DENGAN

KESEHATAN REPRODUKSI DI PUSKESMAS SEBA TAHUN 2021

REFLEKSI KASUS
UNTUK MEMENUHI TUGAS STASE REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

Oleh :
Lenny Cresna Djami Hau

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mengizinkan dan
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
management asuhan kebidanan ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Nn M Remaja Putri
15 tahun Di Puskesmas Seba NTT ‘’ tak lupa salawat dan salam kita curahkan kepada
junjungan kita yakni nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan tugas stase Remaja dan Perimenopause ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. Dr. Retno Widowati, selaku Dekan FIKES Universitas Nasional.
2. Dr. Rukmaini, S.ST, M.Keb, selaku Wakil Dekan, dan Dosen Pembimbing Stase
Persalinan FIKES Universitas Nasional.
3. Sri Dinengsih, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Prodi Profesi Kebidanan Universitas
Nasional
4. Dr. Siti Syamsiah, S.ST, M.Keb selaku Koordinator dan dosen Pembimbing Stase
remaja dan perimenopause
5. Dewi Kurniati, S.Si.T, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Stase remaja dan
perimenopause.
6. Dr Triana Indrayani SST.,SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Stase remaja dan
perimenopause.
7. Anni Suciawati, SST.,SH.,M.Kes.,MHselaku Dosen Pembimbing Stase Remaja dan
Perimenopause.
8. Teman - teman seangkatan dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu
yang telah memberikan semangat dan masukkan dalam penyelesaian tugas Stase Ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Stase Bayi Balita anak prasekolah ini
masih jauh dari sempurna. Pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas Stase Bayi Balita anak prasekolah
ini.Akhir kata penulis berharap semoga tugas Stase Bayi Balita Anak Prasekolah dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis
khususnya.
Kupang, 6 April 2021

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 3
1.1 Latar belakang……………………………………………………….. 4
1.2 Tujuan ……………………………………………………………..... 4
1.3 Manfaat ……………………………………………………………... 4
1.4 Tempat dan Waktu …………………………………………………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..…… 5
2.1 Konsep pergaulan sehat......................................................................... 6
11
BAB III TINJAUAN KASUS…………………………………………..
11
3.1 Data subjektif……………………………………………………..
13
3.2 Data objektif………………………………………………………
14
3.3 Analisa/diagnose/masalah………………………………………...
14
3.4 Penatalaksanaan ………………………………………………….
16
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………..
16
BAB V PENUTUP…………………………………………………….
17
5.1 Simpulan……………………………………………………………
17
5.2 Saran ……………………………………………………………….
18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu aset paling berharga bagi semua orang adalah terpenuhinya kesehatan.
kesehatan merupakan keadaan sehat baik secara fisik, mental maupun sosial yang dapat
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif dalam kehidupan sehari hari, seperti
bekerja, sekolah dan lain sebagainya. pola hidup sehat adalah sutu gaya hidup dengan
memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan antara lain makanan
dan olahraga. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan pola hidup sehat antara
lain tidur menjadi lebih berkualitas, membuat pikiran lebih positif, membuat tubuh dan
pikiran lebih semangat dalam bekerja, mencegah berbagai macam penyakit, membuat
penampilan menjadi lebih segar dan menarik dan meningkatkan rasa percaya diri”.
Kesehatan tubuh akan tercapai apabila bisa menerapkan pola hidup sehat secara
maksimal. Pola hidup sehat merupakan pola pola yang berkaitan dengan usaha seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan yang harus diterapkan melalui
proses belajar, baik dari sekolahan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak sehat di
lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja ataupun anak-anak yang baru
masuk masa pubertas.Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki
pergaulan yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai
pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam
pergaulan kurang baik atau kurang sehat. Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya
juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu
membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu
pembentukan karakter siswa.Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu
baik atau menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain
setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial dengan
lingkungan umum. 

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum

3
Mampu memahami dan menerapkan asuhan Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di
Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian asuhan Nn M Umur 15 Tahun di Puskesmas
Seba NTT Tahun 2021
b. Mampu melakukan pemeriksaan secara subjektif dan objektif mengenai asuhan
Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.
c. Mampu melakukan Analisa dan menegakkan diagnose pada kasus asuhan
Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.
d. Mampu melaksanakan asuhan Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di Puskesmas
Seba NTT Tahun 2021
e. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di
Puskesmas Seba NTT Tahun 2021
3. Manfaat
1. Manfaat Bagi Puskesmas
Dapat menjadi sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pengelola program
Kesehatan dalam menangani asuhan Kebidanan Nn M Umur 15 Tahun di
Puskesmas Seba NTT Tahun 2021
2. Manfaat Bagi Bidan
Laporan refleksi ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena
meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang asuhan Kebidanan
Nn M Umur 15 Tahun di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.
1.3 Waktu dan Tempat
Pengkajian pada tanggal 6 April 2021 di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pergaulan Hidup Sehat
2.1.1 Pengertian
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang
lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses
interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat
lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang
terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain
dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda
dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial
secara tidak langsung.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada
pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah
pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian
seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang
merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan
kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang
berlaku.
2.1.2 Prinsip Pergaulan Sehat
 Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat diperlukan
adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama.
Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang
melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama.
Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus
dalam pergaulan yang tidak sehat.
 Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang
baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah
yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
 Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar
kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu,
tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita

5
tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat
dengan dia.
 Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka
hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik.
Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal
yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
 Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak
dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena
dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
 Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus
sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah
dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
2.1.3 Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan Baik
 Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga
maupun lingkungan sekitarnya.
 Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya
dimana. Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini
berkembang sangat pesat. Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga
bisa menyalurkannya dengan positif dalam pergaulan yang baik.
 Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya
dengan positif dalam pergaulan yang baik.
2.1.4 Dampak Pergaulan Yang tidak Sehat
 Pergaulan Bebas
 Ketargantungan Obat-obatan
 Menurunnya derajat Kesehatan
 Menyebabkan Penyakit
2.1.5 Pencegahan
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu
diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi
pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat yang akan
ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun
lingkungan. Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit

6
sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja
memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan
lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.

 Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat
dan baik. 
 Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar
mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
        Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan
tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa
agar orang tua tahu.
      Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
        Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan
bermaksud mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.
         Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang
sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat
mencurahkan isi hati.
       Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.

7
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN NN M REMAJA PUTRI UMUR 15 TAHUN DI
PUSKESMAS SEBA NTT TAHUN 2021

No Register/Rekam Medik : 53256

Tanggal Masuk/Tanggal Kunjungan : 6 APRIL 2021

Jam Pengkajian : 10.00 WIT

Pengkaji : Lenny C Djami Hau

Tempat Praktik : Puskesmas Seba


BIODATA

Identitas Anak

Nama : Nn M

Umur : 15 Tahun

Anak Ke : Pertama

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kupang

Identitas orang Tua

Nama : Ny A Nama : Tn T
Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Golongan Darah : A Golongan Darah : O
Alamat : Kelapa lima Kupang Alamat : Kelapa lima Kupang

8
DATA SUBJEKTIF

ALASAN DATANG : Nn M mengatakan ingin mengetahui tentang pergaulan sehat,

dan pola hidup sehat

Keluhan Utama : Nn M Mengatakan Tidak Ada Keluhan

1. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lama
Sebelum sakit : 5 – 7 hari
Selama sakit : 4 – 5 hari
Banyak
Sebelum sakit : ± 3 – 4 kali ganti pembalut
Selama sakit : ± 1- 2 kali ganti pembalut
Sifat darah
Sebelum sakit : encer
Selama sakit : encer
Nyeri haid : tidak ada
Flour albus : Tidak ada
2. Riwayat kesehatan : klien mengatakan tidak terdapat riwayat penyakit
sebelumnya
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a Pola Istirahat
 Tidur siang : - / hari
 Tidur malam : 7 jam / hari
b Pola Aktivitas : belajar, les, ekstrakulikuler sekolah
c Pola Eliminasi
 BAK : 3 – 4 kali / hari
 BAB : 1 kali / hari
d Pola Nutrisi
 Makan nasi dan lauk pauk 3 kali / hari
 Minum air putih 7 – 9 gelas / hari (sayur dimakan setiap hari, buah jarangdimakan)

9
e Pola Personal Hygiene : 2 kali ganti pakaian dalam / hari
f Pola Kebiasaan : tidak pernah minum minuman beralkohol dan
tidak
pernah minum kopi.

DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg RR : 18x/m
S : 370C N : 82x/m
3. Pemeriksaan Status Gizi
Berat Badan : 52 kg
Tinggi Badan : 162 cm
IMT : 19,8 (Normal)
LILA : 24,3 cm
Lingkar Perut : 73 cm
4. PEMERIKSAAN FISIK
Wajah : Tidak terdapat jerawat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : simteris, tidak ada serumen
Hidung : tidak ada polip dan tidak ada sekret
Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, lidah bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembengkakan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
Dada : payudara simetris, tidak ada benjolan, puting susu
tidak mengeluarkan cairan
Abdomen : tidak ada pembesaran dan tidak ada kelainan pada abdomen
Ekstremitas Atas : tidak dilakukan
Ekstremitas Bawah : tidak dilakukan
Anogenitalia : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

10
Tidak Dilakukan.

ANALISA :

1. Diagnosa / masalah :
Nn M Remaja Putri Usia 15 Tahun dengan kesehatan reproduksi
2. Antisipasi masalah : Tidak Ada
Kebutuhan : Konseling Pola Hidup Sehat,Gaya Hidup,Pergaulan
Hidup Sehat
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan Informed consent.
2. Memberitahukan Nn M Hasil Pemeriksaan TTV dalam batas normal.
3. Memberikan KIE kepada Nn M Untuk Mengkonsumsi Makanan yang sehat dan bergizi
dan melakukan aktivitas fisik secara teratur misalnya lari pagi tiap 30 menit.
4. Menjekaskan Kepada Nn M tidak melakukan Hubungan Seks diluar nikah.
5. Menjelaskan Kepada Nn m agar Menghindari Napza.
6. Menjelaskan tentang tanda-tanda Pergaulan Yang sehat,dampak pergaulan yang
tidak sehat.
7. Menjelaskan Cara menghindari Pergaulan Yang Tidak Sehat.
8. Melakukan pendokumentasian secara SOAP Kebidanan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengkajian ini, akan membandingkan antara hasil studi kasus dengan teori. Teori
yang disajikan dapat mendukung atau bertentangan dengan kasus di lahan. Dari hal tersebut

11
penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan atau kesenjangan yang ada
menggunakan langkah - langkah asuhan kebidanan secara SOAP. Tidak ada kesenjangan
antara terori dengan praktik di puskesmas seba

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari
remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya
mulai dari orang tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat
membimbing remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang tua
,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan mana hal-hal yang baik
dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-batasan tertentu dalam bergaul sehingga
remaja sudah sesuai aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk
remaja untuk meraih cita-citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak
berguna bagi mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak
dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu
dimall atau menonton bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan

12
selalu mengingat tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak dan
murid disekolah.
5.2.Saran
Pada Asuhan Kebidanan Nn M Remaja Putri 15 Tahun terdapat beberapa saran yaitu :
1. Bagi tenaga Kesehatan
Diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan baik dan
selalu berpegang pada standar asuhan kebidanan agar tercipta Remaja yang sehat
untuk generasi yang sehat juga.
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam menerapkan asuhan kebidanan yang Profesional,dengan baik dan benar,
mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang up to date

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor:

Ghalia Indonesia Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Ghifari, A A. (2003). Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern. Bandung: Mujahid Press.
Addison Westly Publishing Company, Massachussets. Kartono, K. (2006). Patologi Sosial II:
Kenakalan Remaja. Jakarta:
PT Rajagrafisindo Persada Kerlinger, F.N,. (2002). Foundation of Behavioral Research. Hal
Reinhart & Winston inc. New york.

13

Anda mungkin juga menyukai