Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
"Penulis"
1
Daftar Isi
1. Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………1
2. Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………2
3. Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………3
4. Pembahasan
Pengertian dan Nama-nama Manusia dalam al-quran……………………………..4
Asal Kejadian Manusia………………………………………………………………………………….6
Potensi Dasar Manusia…………………………………………………………………………………9
Peran dan Tugas Manusia……………………………………………………………………………11
Perjalanan Manusia……………………………………………………………………………………..13
Arti Kesempurnaan dan Kemuliaan Manusia……………………………………………18
5. Penutup……………………………………………………………………………………………………………………19
6. Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………..19
2
Pendahuluan
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan
dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik
sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama
yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang
terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia
dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam,
dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan
seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan
sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4
yang sebaik-baiknya”.
Maka dari itu maksud kami dalam makalah ini akan memaparkan bagaimana
penjelasan manusia, awal adanya manusia, fungsi dan peranan juga kewajiban, alam yang
disinggahi manusia, dan arti kemuliaan dari manusia itu sendiri.
3
Pembahasan
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada
atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan
prana atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya
tidak dinyatakan.
4
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta,
rasa dan karsa.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang
manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain.
5
2. Manusia di sebut an-Nas (240 x)
artinya makhluk yang selalu tergantung dan membutuhkan yang, baik kepada Allah dan
kepada sesama manusia
antara lain dalam surat Ali Imran (3): 112
ضربت عليهم الذلة أين ما ثقفوا إال بحبل من هللا وحبل من الناس وبآءو بغضب من هللا وضربت عليهم المسكنة ذلك بأنهم كانوا يكفرون بايت هللا
ويقتلون< االنبياء بغير حق ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون
(Mereka diliputi kehinaan di mana sajamereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada
tali Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah, dan
(selalu) diliputi kesengsaraan, yang demikian itu, karena mereka mengingkari ayat-ayat
(hukum-hukum) Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian
itu, karena mereka durhaka (berbuat dosa)
6
1. “ Yang membuat suatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah “. (QS. As Sajdah (32):7)
2. “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam ) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk “. QS Al Hijr(28)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptakan manusia pertama
itu adalah surat AL Hijr ayat 28 Rasulullah saq bersabda :
“ sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah.
“ Maha suciAllah yang telah menciptakan pasang pasangan semuany, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak
ketahui” (QS Yaasiin : (36):36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat Annisa ayat
1 yaitu :
“ Hai kalian manusia”bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakanmu dari
seorang dir, dan dari padanya allah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah
memperkembangbiakan Laki-laki dan perempuan yang sangat banyak “
1. Di dalam salah satu Haditsnya diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim di jelaskan :
“maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” 9HR.
Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini maka secara tidak langsung
hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk
menyatukan kembali tulang rusuk yang telah di pisahkan dari tempat semula dalam
bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan
melanjutkan kelangsungan hidup manusia.
7
PROSES KEJADIAN MANUSIA KETIGA
( Semua keturunan Adam dan Hawa )
1. Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali
Nabi Isa a.s. dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur ’an dan Al
Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
2. Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis di jelaskan secara
terperinci
“ Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang di simpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah , lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk (berbentuk ) lain.maka maha
sucilah Allah, pencipta yang paling baik ‘(QS . Al Mu’minuun (23) : 12-14).
3. Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan di
benarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya
(kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian
selama itu pula (empat puluh hari ) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah
beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan )empat kalimat (macam) : rezekinya , ajal (umurnya),
amalnya, dan buruk baik (nasibnya). “
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad sialam telah menjadi bahan penelitian
bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia.
Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah”
sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita
makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui pses metabolism
yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormone (sperma0, kemudian hasil
dari pernikahan (hubungan seksual) , maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki)
dan ovum (sel telur wanita ) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan
bentuk manusia yang sempurna.
Seorang embriolog terkemuka dari amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau
mengatakan: ‘saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyatan Al-Qur’an yang di turunkan
pada abad ke-7 M itu’. Selain itu beliau juga mengatakan.’dari ungakapan Al-Qur’an dan
8
hadits banyak mengilhami para ilmuan sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup
manusia yang diawali dengan sel tunggal zygote yang terbentuk ketika ovum sel kelamin
betina dibuahi oleh sperma sel kelamin jantan. Ke semuaannya itu belum diketahui oleh
spalanjani sampai dengan eksperimannya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang
perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum di
temukan sampai akhir abad ke -19.
1. Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika janin bahwa selama
embrio berada di dalam kandungan ada 3 selubung yang menutupinya yaitu
dinding abdomen perut ibu, dingding uterus rahim, dan lapisan tipis amichirionic
( kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput
yang menutup atau membungkus anak dalam rahim).
2. Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang di jelaskan oleh Allah di dalam Al
Qur’an:
3. “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam 3
kegelapan (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam
selaput yang menutup atau membungkus anak dalam rahim). “( QS. Az Zumar (39)
:6)
Apabila kita merenungkan sejarah kehidupan manusia diawali sejak Nabi Adam dan
anak cucunya yang mendiami muka bumi ini. Mereka yang dibesarkan oleh perkembangan
zaman, lalu disusul dengan terwujudnya kesejahteraan di bumi yang diikuti dengan
semakin beranekaragamnya peradaban dari generasi ke generasi silih berganti. Berikut ini
beberapa potensi manusia menurut agama Islam yang diberikan Allah swt:
1. Potensi Akal
2. Potensi Ruh
9
Manusia memiliki potensi ruh. Banyak pendapat para ahli tentang ruh. Ada yang
mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara sebagian yang lain
memahami ruh pada manusia sebagai dukungan dan peneguhan kekuatan batin. Soal ruh
ini memang bukan urusan manusia, karena manusia memiliki sedikit ilmu pengetahuan.
Katakanlah, “Ruh adalah urusan Tuhan-Ku, kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit”. (QS.
Al-Isra: 85)
3. Potensi Qalbu
Qalbu disini tidak dimaknai sekedar ‘hati’ yang ada pada manusia. Qalbu lebih mengarah
pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Sesekali senang, sesekali susah. Kadang setuju kadang
menolak.
Qalbu berhubungan dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta,
kasih sayang, dan keimanan. Karena Qalbu ibarat sebuah wadah, ia berpotensi menjadi
4. Potensi Fitrah
Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah tidak dimaknai melulu sebagai
sesuatu yang suci. Fitrah di sini adalah bawaan sejak lahir. Fitrah manusia sejak lahir
adalah membawa agama yang lurus. Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur
5. Potensi Nafs
Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu yang berarti ‘dorongan kuat untuk
berbuat kurang baik’. Sementara nafs yang ada pada manusia tidak hanya dorongan
berbuat buruk, tetapi berpotensi berbuat baik. Dengan kata lain, nafs ini berpotensi positif
dan negatif.
Hakikatnya, nafs pada diri manusia cenderung berpotensi positif. Namun, potensi negatif
daya tariknya lebih kuat dari pada potensi negatif. Oleh karena itu, manusia diminta
10
Sebagai manusia, fitrah kita cenderung mengarah kepada hal-hal yang baik dan terpuji.
Namun, karena manusia diberi akal, nafsu, dan syahwat, bisa jadi kedua tipe akhlak
tersebut ada pada diri kita. Tetapi karena manusia memiliki hawa nafsu, maka diri itulah
derajat manusia lebih tinggi dari pada malaikat, syetan, bahkan semua makhluk ciptaan
Allah.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan
Allah, diantaranya adalah :
1. Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) ; Belajar yang dinyatakan pada
ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
2. Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39) ; Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah
maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu
Allah adalah Al Quran dan juga Al Bayan
3. Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) ; Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk
disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu
agar membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.
Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia.
• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada
Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi kepada nafsu
dan syahwat. Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan
apapun perintah Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga
tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat
: 56“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa
hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir
nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya
11
yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal ini tercantum
dalam QS Al A’raf : 172
“Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini
Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi.
Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi
yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu
memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat
manusia. Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.
Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.
Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan
kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan yang maujud. Didalam
hidupnya manusia tidak lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya
hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Hubungan manusia dengan allah
adalah hubungan makhluk dengan khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup
manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain. Dan tumpuan serta
ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang maha kuasa, yang maha perkasa,
yang maha bijaksana, yang maha sempurna, ialah allah rabbul’alamin, Allah Tuhan yang
Maha Esa.
Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridho allah. Dan
untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka
untuk mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus
mengikuti ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa yang telah kita terima dari allah
SWT. Sungguh ak dapat dihitung dan tak dapat dinilai dengan materi banyaknya. Dan
12
kalau kita mau menghitung-hitung nikmat dari Allah, kita tidak dapat menghitungnya,
karena terlalu amat sangat banyaknya. Secara moral manusiawi manusia mempunyai
kewajiban Allah sebagai khaliknya, yang telah memberi kenikmatan yang tak terhitung
jumlahnya.
Jadi berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besar
besarnya ada 2 :
1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun.
2) beribadat kepada-Nya
Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan
diberi pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh
ratus kali lipat bahkan dengan ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia. Dalam
al-quran kewajiban ini diformulasikan dengan :
1) iman.
2) amal saleh
Beriman dan beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat (Q.S al-
baqorah ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut takwa dengan perincian :
1) iman kepada Allah : kepada hari akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab,
dan kepada nabi-nabi.
2) amal saleh :
a. Kepada sesama manusia : dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta
itu, kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orang-orang miskin kepada
musafir yang membutuhkan pertolongan (ibnu sabil)
b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat, menunaikan zakat
c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan,
penderitaan dan peperangan.
Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada allah memenuhi manusia terhadap
khalik.
Perjalanan Manusia
Perjalanan manusia dibagi beberapa fase dan melewati beberapa alam, diantaranya
adalah:
Fase Awal ->
)(الموت االول
13
1. Tahapan yang pertama (Mati yang pertama) ini adalah tahapan dimana manusia belum
bisa disebut (di dzikirkan) (76/1).
2. “Belum Bisa disebut”, karena memang manusia belum diciptakan, oleh karena itu tahap
“Mati Pertama” ini juga disebut kematian yang nisbi / relatif ( ) موت نسبي.
Fase Kedua->
)(الحياة االول
1~ Berlanjut pada tahap perjalanan yang kedua adalah tahap manusia hidup (dihidupkan
oleh Allah untuk yang pertama kali), tahap ini disebut Tahap hidup yang pertama (QS
76/2)
2~ Di tahap ini, manusia setidaknya singgah dalam dua alam; Alam Rahim dan Alam
Dunia (23/12-14)
Alam Rahim
)(عالم الرحم
1) Alam rahim atau disebut juga alam kandungan, adalah kehidupan pertama manusia ,
dimana manusia hidup dalam rahim (kandungan) seorang ibu, rata-rata selama 9 bulan
10 hari.
2) Terjadi proses penciptaan manusia yang alami; Alam pertama yang akan disinggahi
manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah
(gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan
ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah
manusia ke dunia (23/12-14).
14
Selain proses penciptaan yang alami, adajuga proses penciptaan manusia yang azali, yaitu
penciptaan Adam, Hawa dan Isa (15/26, 39/6, 3/59).
3) Terjadi proses transaksi perjanjian manusia dengan Allah Ta’ala (7/172), yaitu manusia
berjanji untuk BERTAUHID kepada Allah. Proses ini terjadi saat Allah meniupkan Ruh
kedalam rahim seorang ibu (15/29).
4) Seluruh manusia terikat dengan perjanjian Ilahiyyah ini, sehingga kelak setelah manusia
dilahirkan ke alam dunia maka ia wajib memenuhi perjanjian Ilahiyyah ini dengan
“menghadapkan wajjahnya kepada Dien Islam” dengan “lurs / bertauhid” (30/30).
Alam Dunia
)(عالم الدنياء
1) Alam Dunia adalah alam yang disinggahi manusia setelah manusia keluar dari alam
rahim hingga menemui kematian.
2) Secara umum manusia akan mengalami masa Dho’fin /lemah (masa kecil), kemudian
masa Quwwatin / Kuat (dewasa) kemudian masa Dho’fin / lemah (tua) (30/54). Tetapi
ada “Kematian” yang akan membayang disetiap masa kehidupan, sehingga tidak semua
manusia mengalami masa-masa tersebut (22/5)
3) Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan TIDAK TAHU APA-APA (16/78), tetapi
manusia lahir dalam kondisi FITRAH, sabda Rasulullah SAW:
َ ص َرانِ ِه أَ ْو يُ َم ِّج
،)سانِ ِه ِّ َ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِّودَانِ ِه أَ ْو يُن،( َما ِمنْ َم ْولُو ٍد إِالَّ يُولَ ُد َعلَى ا ْلفِ ْط َر ِة
“Tidak ada manusia yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan FITRAH. Maka
orangtuanyalah yang akan membuat dia menjadi Yahudi, nashrani atau majusi” (HSR
Bukhari)
15
4) Kewajiban manusia di alam dunia ini, adalah menjaga agar tetap berada dalam
FITRAH-nya, jangan menyimpang. Dan untuk agar tetap dalam posisi FITRAH, ia harus
“menghadapkan Wajjahnya kepada Dinul Islam” dengan “lurus / bertauhid” (30/30).
5) Kelak manusia akan mengalami kematian sebagai akhir dari kehidupan di dunia
(29/57). Tidak ada seorang manusiapun yang tahu kapan dan dimana ia akan mati
(31/34), tetapi manusia diberi pilihan oleh Allah mau “dalam kondisi apa kamu mati”
(4/97). Dan Ar-rahiem mewasiatkan kita agar mati dalam kondisi “MUSLIMUN” (3/102)
dan jangan mati dalam keadaan “Dzalimi Anfusahum” (4/97)
)الموة الثاني (
1~ Kematian yang kedua adalah kematian setelah sebelumnya manusia dihidupkan di alam
dunia.
2~ Pada tahap ini, manusia akan singgah di alam barzakh ( )عالم برزخ yaitu alam penantian
menunggu qiyamat dimana seluruh manusia di alam barzakh ini akan dibangkitkan
(80/21-22).
3~ Di alam barzakh ini akan ditampakan setiap pagi dan sore hari kapling / tempat yang
akan manusia tempati kelak di HARI AKHIR.
الجنَّةَ َوإِنْ َكانَ ِمنْ أَه ِْل النَّا ِر فَ ِمنْ أَهْل النَّار يُقَا ُل َه َذا َم ْق َعدُكَ َحتَّى
َ هلِ َش ِّى إِنْ َكانَ ِمنْ أَ ِه ِل ا ْل َجنَّ ِة فَ ِمنْ أ
ِ ض َعلَ ْي ِه َم ْق َع ُدهُ ِبا ْل َغدَا ِ?ة َوا ْل َع َ إِنَّ أَ َح َد ُك ْم إِ َذا َماتَ ُع ِر
يَ ْب َعشَكَ هَّللا ُ إِلَ ْي ِه يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة
16
Apabila seseorang telah mati, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada waktu
pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka diperlihatkan tempatnya di surga.
Dan jika ia dari penghuni neraka maka diperlihatkan tempatnya di neraka. Kemudian
dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu yang akan engkau tempati pada hari Kiamat”.
[HR Muslim no. 5110, Ahmad no. 5656, Mâlik no. 502]
Sebagaimana Allah tampakan neraka kepada Fir’aun di alam barzakh setiap pagi dan
petang (40/46).
)(الحياة الثاني
1) Kehidupan yang kedua, adalah kehidupan abadi setelah terjadi Hari Qiyamat dan
seluruh manusia di alam barzakh dibangkitkan. Disinilah manusia singgah dalam
persinggahan terakhir yaitu di alam akhirat ( )عالم االخيرة
2) Beberapa peristiwa menjelang dan hingga manusia menetap di alam akhirat:
17
6. Shirat, yaitu manusia diperjalankan pada sebuah titian; barang siapa yang
tidak bisa memelihara FITRAH-nya selama didunia akan jatuh keneraka dan
barangsiapa yang mampu memelihara FITRAH-nya akan sukses melaju
hingga ke Surga (19/71-72)
7. Khulud, yaitu masa keabadian: ada yang abadi di NERAKA (2/80-81,
39/71-72), ada yang abadi di suRGA (2/82, 7/49, 16/31, 39/73-74)
Inilah perjalanan panjang manusia, semoga kelak di persinggahan terakhir dalam hidup
yang abadi di akhirat kelak kita berada dalam SURGA.
Karâmah (kemuliaan) ialah jauh dari maksiat dan tidak tunduk kepada hawa nafsu. Setiap
jiwa yang agung yang suci dari berbagai kotoran adalah karim (mulia).
Hina lawannya adalah mulia. La'âmat dan danâ'at memiliki makna yang sama, yaitu
kehinaan. Karenanya danâ'at berlawanan dengan karâmah dan dani berlawanan dengan
karim (pemilik keagungan).
Rasulullah Saw bersabda: Allah Swt adalah Maha Mulia dan Dia menyukai kemuliaan.
Orang mulia adalah orang yang menjauhi hal-hal yang diharamkan dan suci dari segala
aib..
Orang mulia adalah orang yang bebas dari segala yang membanggakan orang-orang
terhina.
Orang mulia adalah orang yang menjaga harga diri dengan hartanya. Sementara orang
yang hina menjaga hartanya dengan harga dirinya.
Apabila seseorang memperkenalkan keagungan dan kemuliaan kepada ruhnya, maka dunia
dan semua isinya ini akan kecil di matanya.
Untuk sampai kepada puncak tinggi karâmah, seseorang harus mempersenjatai dirinya
dengan takwa agar terhindar dari dosa, cinta dunia dan hawa nafsu. Intinya, harus selalu
18
menyandang senjata takwa. Imam Ali As bersabda: Kemuliaan itu tidak akan pernah
dicapai tanpa ketakwaan.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an: Sesungguhnya orang yang paling agung
di sisi Allah di antara kalian adalah orang yang paling bertak wa”.
Penutup
Daftar Pustaka
http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa284
http://www.slideshare.net/kangpanjie/hakikat-manusia-menurut-islam-28008175
http://www.slideshare.net/rahmivegiarizka/makalah-potensi-dasar-manusia-dan-tugas-
manusia-kel-1
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=Zuz-U4abH4OHuASNq4DoDw
http://www.youtube.com/
19