Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN KE 2

MEMAHAMI STATISTIK

=======================================================================
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kepada para pengguna mampu:
Memahami dan menjelaskan konsep dasar dan pengertian tentang apa itu statistik. Adapun
materi yang dibahas meliputi:
1. Apa itu Statistik
2. Pengertian Statistika dan Statistik
3. Cabang Statistik
4. Statistik Deskriptif dan Inferensia
5. Ciri-ciri Statistik
6. Manfaat dan Kegunaan Statistik
7. Data Statistik
8. Penyajian Data

================================================================
A. APA ITU STATISTIK.
Secara etimologi, kata statistik berasal dari bahasa latin: “status”, yang artinya negara, atau
kata “staat” dalam bahasa Belanda. Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai bahan
keterangan atau data, baik data kuantitatif ataupun data kualitatif yang dibutuhkan oleh
suatu negara. Dalam kamus Bahasa Indonesia, statistika diartikan dalam dua pemaknaan.
Pertama statistika sebagai “ilmu statistik” dan kedua statistika diartikan sebagai “ukuran
yang diperoleh atau berasal dari sampel”. Rusidy dan Fadhli (2018).
Anda mungkin bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan, "Kapan dan di mana saya
akan menggunakan statistik?" Jika Anda membaca koran apa pun, menonton televisi, atau
menggunakan Internet, Anda akan melihat informasi statistik. Ada statistik tentang
kejahatan, olahraga, pendidikan, politik, dan real estat. Biasanya, ketika Anda membaca
artikel surat kabar atau menonton program berita televisi, Anda akan diberikan informasi
sampel. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat keputusan tentang kebenaran
pernyataan, klaim, atau "fakta". Metode statistik dapat membantu Anda membuat
"perkirakan yang cerdas"."best educated guess."
Statistik mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara seperti:
perhitungan banyaknya penduduk, kepegawaian, perkembangan hasil kebun dll. Namun di
era globalisasi ini statistik diperlukan di semua bidang seperti ilmu kedokteran, sosial,
politik teknik, Bidang ekonomi, bisnis, psikologi, pendidikan, biologi, hukum, ilmu
komputer, ilmu kepolisian, dan pengembangan anak usia dini membutuhkan setidaknya
membutuhkan statistik. Dalam statistik, kita akan belajar bagaimana data dikumpulkan dan
bagaimana membedakan data "baik" dari "buruk." Dean and Illowsky (2018:2).

B. PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK


Pembagian istilah antara statistic (Statistik) dan statistics (Statistika). Statistik adalah
sajian data angka-angka dalam bentuk tabel, grafik, diagram, deretan angka, visualisasi
angka dan lain-lain. Sedangkan Statistika adalah ilmu atau teknik yang mempelajari
bagaimana merencanakan, menghimpun, menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah bidang ilmu statistika yang
mempelajari tata cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan
dari suatu penelitian. Meliputi: pengumpulan data, penyajian data, penentuan nilai-nilai
statistik (mean, Standar deviasi, dsb) dan pembuatan gambar, diagram atau grafik. (sumber:
Statistical Theory in Research, Anderson dan Bancrof).

C. CABANG STATISTIK
Menurut Walpole (2015:2) dan Blommer (2015) statisitik dapat dikelompokkan ke dalam
dua kelompok besar, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Adapun
pembagian statistik dapat dilihat pada Gambar. 1.2. Statistik Deskriptif mencakup
pengumpulan, pengorganisasian, perangkuman, dan penyajian data. Statistik inferensial
meliputi generalisasi dari sampel sampai populasi, melakukan estimasi dan uji hipotesis,
menentukan hubungan antar-variabel, dan membuat prediksi-prediksi.

Gambar. 2.1. Bagan Pembagian Kajian Statistik

D. STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFRENSIA


1. Statistik Deskriptif.
Walpole (2015:2) mendefinisikan statistika Deskriptif adalah metode-metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Sugiono (2015:27) mendefinisikan statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil
penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensi). Penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dari suatu
penelitian. Meliputi: pengumpulan data, penyajian data, penentuan nilai-nilai statistik
(mean, Standar deviasi, dsb) dan pembuatan gambar, diagram tanpa perlu
menggunakan signifikansi atau tidak bermaksud membuat generalisasi.
Bloomer (1977:2) menyatakan menarik fakta-fakta dari sejumlah data angka yang
besar yang tidak beraturan merupakan hal yang sulit, atau bahkan bisa jadi tidak
mungkin untuk dilakukan. Maka harus ditemukan suatu cara untuk menyusun data,
membuat ringkasan statement dari massa yang umum (rata-rata) dari total semua angka
yang didapat. Teknik yang dapat membantu mengindikasi fakta-fakta tersebut dari
sejumlah angka yang besar yaitu teknik descriptive, yang mana termasuk dalam
kategori descriptive statistic.

2. Statistik Inferensial.
Sugiono (2015:28) statistik Inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel yang diambil secara random, dan hasilnya akan
digenerlisasikan (diinferensialkan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Sugiono (2015:27) selanjutnya statistik inferensial dapat dibedakan menjadi statistik
Parametris dan Nonparametris.. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis
data interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan statistik nonparametris, terutama digunakan untuk menganalisis data
nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Jadi tidak harus normal.
Dalam hal ini teknik korelasi dan regresi dapat berperan sebagai statistik inferensial.
Pembagian data Statistik deskriptif dan inferensial dapat dilihat pada Gambar. 1.2.

a. Statistik Parametrik
Statistik parametrik adalah bagian statistik inferensia dimana parameter populasi
diketahui mengikuti distribusi normal dan memiliki varians yang homogen. kajian
statistik parametrik meliputi:
a. Uji Homogenitas
b. Uji Normaliatas Data
c. Uji Linieritas Regresi
b. Statistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik adalah jenis statistik di mana parameter populasi tidak
mengikuti distribusi normal atau distribusi bebas (free distribution) dan varians
tidak perlu homogen. Kajian statistik Non Parametrik meliputi:
a. Uji Non Parametrik
b. Uji Tanda
c. Uji Jumlah Peringkat Bertanda Wilcoxon
d. Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon
e. Uji Kruskal-Walis
f. Uji Runtunan
g. Koefisien Korelasi Peringkat

E. CIRI-CIRI STATISTIK
Riduwan (2009:3-4) menjelaskan Statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri
khusus, yaitu:
1). Statistik bekerja dengan angka (dalam hal ini adalah data kuantitatif).
Dengan kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistik memerlukan bahan
keterangan yang sifatnya kuantitatif. Sehubungan dengan itu, jika statistik dikehendaki
untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif (yaitu bahan keterangan
yang tidak berwujud angka atau bilangan), maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut
harus diubah atau dikonversikan menjadi data kuantitatif. Proses pengubahan data
kualitatif menjadi data kuantitatif itu dikenal dengan istilah: proses kuantifikasi.
a) Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistic sebagai nilai atau
harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistic adalah data kuantitatif.
Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka
koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun 2009,
Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan
nilai atau harga sesuatu.
b) Angka statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam
angka. Contoh : nilai kepribaian, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai
kepuasan, dan seterusnya.
2). Statistik bersifat Objektf
Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut objeknya, atau
bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang
dikemukakan oleh statistik sebagai ilmu pengetahuan semata-mata didasarkan data
angka yang dihadapi dan diolah, dan bukan didasarkan pada subjektivitas atau
pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat
penilai kenyataan”.

3). Statistik Bersifat Universal


Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan
statistik tidaklah sempit. Statistik dapat digunakan dalam hampir semua cabang
kegiatan hidup manusia. Dapat disebutkan di sini misalnya, dalam bidang
perekonomian dikenal adanya Statistik, Perdagangan, Statistik Pertanian dan
sebagainya; dalam bidang Kependudukan kita kenal adanya Statistik Kelahiran,
Statistik Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk, Statistik Kematian, dan sebagainya; demikian
pula kita mengenal adanya Statistik Kriminalitas, Statistik Kecelakaan Lalu-Lintas,
Statistik Psikologi dan Pendidikan, dan sebagainya. Artinya statistik dapat digunakan
di semua disiplin ilmu.

F. MANFAAT DAN KEGUNAAN STATISTIK


Riduwan (2009:4-5) dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini
peranan ilmu statistik telah mempengaruhi dihampir semua kehidupan manusia. Hampir
semua keputusan-keputusan yang diambil oleh pengambil kebijakan dan para pakar
didasarkan pada metode statistika serta hasil analisis dan interprestasi data, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya ststistik dapat digunakan sebagai alat:
1. Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data
statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut dapat
mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur
tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan
seterusnya.
3. Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan
untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang
4. Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

G. DATA STATISTIK
Kata “data” berasal dari bahasa Latin yang berarti keterangan atau kumpulan keterangan.
Data adalah kata dalam bentuk jamak, sedangkan dalam bentuk tunggal adalah datum.
Data yang merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif disebut data mentah. Nuryadi dan Tutut,
dkk (2017) setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistic, selalu berhubungan dengan
data. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang
benar dan nyata.
Menurut sumber pengambilannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu:
1. Data Primer.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga data
asli atau data baru.

2. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang
telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan, dokumen
peneliti yang terdahulu. Data skunder disebut juga data tersedia.

Menurut susunannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu:


1. Data acak atau data tunggal.
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas interval.
2. Data kelompok.
Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-
kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel
frekuensi.
Menurut sumber data, sumber data dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
1. Data Internal.
Data internal yaitu data yang berasal dari dalam lingkungan sendiri. Seperti diketahui
setiap sekolah pasti melakukan pencatatan atas segala aktivitas yang dilakukannya baik
di bidang personalia, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana. Sekiranya Kepala
Sekolah menginginkan untuk mengetahui perkembangan siswa dari tahun ke tahun,
maka ia dapat melihat dari catatan kesiswaannya. Buku catatan itulah yang merupakan
sumber data internal, karena ia berada pada sekolah itu sendiri.

2. Data eksternal.
Data ekternal adalah data yang berasal dari luar lingkungan sendiri. Demi untuk
kelancaran pengelolaan sekolah maka setiap Kepala Sekolah memerlukan informasi
yang berasal dari luar lingkungan sekolah. Misalnya informasi tentang peraturan atau
edaran terkait dengan pengelolaan sekolah yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam
hal Kementerian Pendidikan.

Menurut jenisnya, data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric.
 Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala
yang sudah diketahui. Sebagai contoh: IPK mahasiswa (interval 0 hingga 4), usia
produktif (interval 15 hingga 55 tahun); suhu udara dalam celcius (interval 0 hingga
100 derajat)
 Data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Sebagai contoh:
persentase jumlah pengangguran di Propinsi NTB, tingkat inflasi Indonesia pada
tahun 2010, Gini rasio, persentase penduduk miskin di NTB, pertumbuhan
ekonomi NTB.

2. Data kualitatif, adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun
karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif
umumnya dikuantifikasi agar dapat diproses. Kuantifikasi dapat dilakukan dengan
mengklasifikasikan data dalam bentuk kategori. Data kualitatif dapat dibedakan
menjadi:

a. Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai contoh,
industri di Indonesia oleh Badan Pusat Statistik digolongkan menjadi:
1. Home Industri, dengan jumlah tenaga kerjanya 1- 4 orang, = kategori 1.
2. Industri kecil, dengan jumlah tenaga 5 -19 orang, = kategori 2.
3. Industri menengah, dengan jumlah tenaga kerja 20-100 orang, = kategori 3.
4. Industri besar, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang, = kategori 4.
Angka yang menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa posisi data sama
derajatnya. Dalam contoh di atas, angka 4 tidak berarti industri besar nilainya lebih
tinggi dibanding industry kecil yang angkanya 1. Angka ini sekedar menunjukkan
kode kategori yang berbeda.

b. Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data
tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat. Sebagai contoh,
tingkat cosmopolitan petani suatu daerah diketegorikan:
1. Sangat rendah diberi kode 1.
2. Rendah diberi kode 2.
3. Sedang diberi kode 3.
4. Tinggi diberi kode 4.
5. Sangat tinggi diberi kode 5.
Dalam contoh di atas, angka 5 menunjukkan tingkat cosmopolitan yang tertinggi
4, 3, 2, dan 1 nilai/derajat yang berbeda.

2. Skala Pengukuran Variabel


a. Skala Nominal
Misalnya saja saat ini kita sebagai dosen perguruan tinggi X sedangkan Pak Ali yang
tinggal di sebelah rumah kita bekerja di sebuah bank pemerintah. Maka variabel jenis
pekerjaan atau profesi itu mempunyai skala pengukuran nominal. Nilai dari skala
nominal ini hanyalah menunjuk-kan sebagai perbedaan saja, tenaga pengajar tentunya
berbeda dengan seorang bankir.
b. Skala Ordinal
Contoh lain seorang dosen mata kuliah statistik ingin mengetahui urutan nilai untuk itu
digunakan skala pengukuran ordinal adalah nilai mata kuliah mahasiswa. Ferry
mendapat nilai C untuk mata kuliah Metodologi Penelitian, Sukino mendapat nilai B,
Khaeruman mendapat nilai D. Nilai mata kuliah yang telah dikategorikan dengan A, B,
C, D, dan E merupakan variabel yang berskala pengukuran ordinal.

c. Skala Interval
Variabel temperatur atau suhu merupakan contoh yang pas dan baik untuk
menggambarkan varaibel berskala pengukuran interval. Misalnya air di gelas A
bersuhu 100 derajat Celcius, di gelas B 60 derajat Celsius, dan di gelas C 30 derajat
Celsius. Disini terlihat bahwa suhu air di tiga gelas itu saling berbeda, air digelas A
paling panas, dan di gelas C paling dingin diantara ketiga gelas yang ada.

d. Skala Rasio
Variabel penghasilan merupakan contoh untuk skala pengukuran rasio. Misalnya
penghasilan Rini setiap bulan sebagai dosen yang mempunyai jabatan Lektor Muda
adalah 500 ribu rupiah, sedangkan Lusi yang baru setahun lalu menjabat Asisten Ahli
berpenghasilan 300 ribu rupiah, ataupun Eko yang baru saja diangkat sebagai Asisten
Ahli Madya hanya memperoleh 250 ribu rupiah per bulan.

H. PENYAJIAN DATA
Rusidy dan Fadli (2018) data yang dikumpulkan dari lokasi penelitian, pada umumnya
belum teratur, dan masih merupakan bahan keterangan yang sifatnya kasar dan data
mentah. Salah satu tugas statistik adalah menyusun data mentah dan menyajikannya
dengan cara yang teratur, ringkas dan mudah dimengerti, sehingga dengan jelas dapat
memberikan gambaran yang tepat mengenai ciri atau makna yang terkandung dalam data
tersebut. Untuk itu statistik mempersiapkan dua bentuk penyajian data, yaitu: Tabel dan
Grafik.
1. Tabel
Tabel adalah alat penyajian data angka dalam bentuk baris-baris dan kolom-kolom.
Data angka yang dikumpulkan disusun dan didistribusikan ke dalam baris-baris dan
kolom-kolom menurut klasifikasi datanya. Misalnya, Tabel. 2.1. merupakan tabel data
statistik yang merupakan kumpulan nilai UTS (Ujian Tengah Semester) dan nilai UAS
(Ujian Akhir Semester) mahasiswa FIP Unesa. Pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa terdapat nilai ujian yang tinggi dan rendah pada UTS dan UAS juga
dapat menginformasikan terdapat perubahan pada nilai UTS dan UAS per mahasiswa,
ada nilai yang naik ada pula yang turun.
Tabel. 2.1.
Data Nilai UAS Statistik
No Nama UAS
1 A 95
2 B 83
3 C 90
4 D 75
5 E 100
6 F 60
7 G 75

2. Grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik
lukisan garis, gambar maupun lambang. Jadi, dalam penyajian data angka melalui
grafik, angka itu disajikan dalam bentuk lukisan garis, gambar, atau lambing tertentu.
Dengan kata lain, data angka divisualisasikan.
Grafik statistik adalah alat yang membantu Anda mempelajari tentang bentuk atau
distribusi sampel atau populasi. Grafik dapat menjadi cara yang lebih efektif untuk
menyajikan data daripada massa angka karena kita dapat melihat di mana cluster data
dan di mana hanya ada beberapa nilai data. Surat kabar dan Internet menggunakan
grafik untuk menunjukkan tren dan memungkinkan pembaca untuk membandingkan
fakta dan angka dengan cepat. Ahli statistik sering membuat grafik data terlebih dahulu
untuk mendapatkan gambar dari data. Kemudian, alat yang lebih formal dapat
diterapkan.
Dari Tabel. 2.1. nilai UAS statistik dapat dibuat grafik histogram, poligon, dan pie.
Dengan demikian kita dapat melihat mahasiswa yang memperoleh nilai UAS tertinggi
atau terendah. Misalkan, nilai UAS Statistik tertinggi yaitu 100 diraih oleh mahasiswa
E, sedangkan nilai UAS terendah diraih oleh mahasiswa F, dll.
Tabel dan Grafik adalah contoh dari Statistik Deskriptif. Namun tujuan akhir statistik
tidak hanya pada data, tapi statistik harus dapat memberikan kesimpulan dan membuat
keputusan. Membuat kesimpulan dan keputusan merupakan ranah dari statistik
Inferensi.

Nilai UAS Statistik


120
100
100 95
90
83
80 75 75
60
60

40

20

0
A B C D E F G

Gambar. 2.2. Grafik Histogram Nilai UAS

Nilai UAS Statistik


120
100
95
100 90
83
75 75
80
60
60
40

20

0
A B C D E F G

Gambar. 2.3. Grafik Poligon Nilai UAS


Sales
75 95

60

83

100

90
75

A B C D E F G

Gambar. 2.4. Grafik Poligon Nilai UAS


Dibandingkan dengan tabel, grafik memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Penyajian data melalui grafik tampak lebih menarik
b. Grafik dapat dengan cara lebih cepat memperlihatkan gambaran umum menyeluruh
tentang sesuatu perkembangan perubahan maupun perbandingan.
c. Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar, akan terasa lebih jelas dan
lebih dimengerti pembaca.
Sebaliknya, grafik memiliki kelemahan dibandingkan dengan tabel, antara lain:
a. Membuat grafik jauh lebih sukar dan memakan waktu, biaya atau alat yang lebih
banyak.
b. Data yang dapat disajikan dalam bentuk grafik, sangat terbatas. Jika data yang
akan disajikan banyak macamnya, maka lukisan grafiknya menjadi ruwet dan
memusingkan.
c. Umumnya grafik bersifat kurang teliti. Dalam tabel, dapat dimuat angka sampai
tingkat ketelitian yang setinggi-tingginya. Misalnya, angka 6.35, 7.25 dapat dimuat
dalam tabel, namun tidak mungkin dilakukan pada grafik.
Dengan mengetahu kelemahan dan keunggulan tabel dan grafik sebagai alat
penyajian data, maka hal itu dapat dijadikan pedoman untuk menetapkan apakah
data yang sedang dihadapi akan disajikan melalui tabel atau grafik.
I. TUGAS.
Dapatkan sebuah data statistik, misalkan: data tentang kependudukkan, peserta didik,
kriminalitas, kecelakaan dll. Data tidak boleh diambil dari google. Kaitkan adat tersebut
dengan sub materi seperti: 1). Apa itu Statistik, 2). Pengertian Statistika dan Statistik, 3).
Cabang Statistik, 4). Statistik Deskriptif dan Inferensia, 5). Ciri-ciri Statistik, 6). Manfaat
dan Kegunaan Statistik, 7). Data Statistik, 8). Penyajian Data.

Anda mungkin juga menyukai