Andry,MM,MHKes Nama Mahasiswa : APRIYANTO (NIM 20200309001)
1.Apakah RS di Indonesia sudah mempunyai persiapan menghadapi era Digital ?
Kemajuan dalam teknologi kesehatan memiliki tujuan utama, yaitu mempersingkat berbagai proses layanan kesehatan yang rumit dan memakan waktu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak sesederhana itu. Meski tak sering, ada kasus-kasus di mana kemajuan teknologi ini berbenturan dengan masalah etika medis. Bisa jadi karena memang berbagai pemangku kebijakan terkait tidak siap dengan cepatnya perkembangan yang ada. Seperti di Indonesia, pemerintah sebetulnya mendukung layanan kesehatan digital. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan kecepatan dalam mengeluarkan regulasi atau kebijakan terkait. Selain keamanan, kepemilikan data, aspek privasi, berbagi data, serta perizinan, perlu dipikirkan juga bagaimana upaya perlindungan konsumen. Karena perkembangan teknologi kesehatan berbasis digital bersifat terbuka, para pemangku kebijakan sangat perlu bertindak cepat untuk mengantisipasi hal ini. Tidak semua fasilitas kesehatan di Indonesia siap untuk menyambut era disrupsi 4.0 yang penuh dengan digitalisasi ini. Berbagai kendala terkait sumber daya manusia, sumber dana, business process, regulasi pemerintah dan peraturan, serta tidak adanya sistem integrasi data kerapkali menjadi tantangan dalam mewujudkan hal tersebut. Dalam hal ini, diperlukan komitmen bersama dari berbagai pihak seperti manajemen rumah sakit, pemerintah dalam hal ini kementerian terkait, asosiasi profesi, dan dokter pelaksana untuk dapat senantiasa melakukan kolaborasi dan terbuka terhadap proses pembaruan serta pembelajaran. Sebenarnya saat ini Kementerian kesehatan senantiasa mendukung upaya digitalisasi rumah sakit, dimana ditunjukkan dalam berbagai inovasi yang sudah ada antara lain konsep smart e- health seperti telemedicine dan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), SISRUTE (Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi), aplikasi SehatPedia, sistem JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), dan e-medical record. Tentunya digitalisasi ini tidak lepas dari perlunya regulasi yang jelas dan mendukung pertumbuhan sistem dengan satu tujuan yaitu peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
2.Jelaskan dampak RS di Indonesia, jika tidak mengikuti perkembangan tersebut.
Bila RS tidak mengikuti perkembangan digital maka dapat dipastikan RS akan terdisrupsi oleh beberapa kebijakan pasar. Beberapa hal yang mungkin terjadi ; a.Dalam era Blockchain dan pemanfaatan Big Datasecara bersama maka RS yang tidak mengikutinyanakan teringgal dalam layanan berbagi informasi dan transfer Rekam medi antar RS, pelayanan Rujukan akan lbh alam dengan RS lain yg sdh menggunakan sisitim Blockchain. b.Beberpa alat Medis sesuai perkembangannya akan mengikuti trend teknologi Digital. Sehingga RS yang belum mempunyi sistem basis Digital yang baik akan sulit memfasilitasi teknologi tsb. c.RS akan sulit bersaing dalam hal marketing, oleh karena pasien akan memilih RS yang mudah dan terbuka untuk diakses secara digital. Pasien juga akan memilih RS yang mengikuti perkembangan dengan teknologi terkini.