Anda di halaman 1dari 28

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1 Gangguan Citra tubuh Setelah dilakukan 1. Promosi Citra Tubuh


tindakan
Definisi Observasi
keperawatan selama
Perubahan struktur
tentang 2 x 24 jam,  Identifikasi harapan citra
penampilan, struktur, dan fungsi ekspektasi tubuh berdasarkan tahap
fisik individu meningkat. Dengan perkembangan
kriteria :  Identifikasi budaya, agama,

 Melihat bagian jenis kelamin, dan umur


Penyebab
tubuh sedang s/d terkait citra tubuh
1. Perubahan terstruktur / bentuk
membaik  Identifikasi perubahan citra
tubuh (mis. Amputasi, trauma,
 Menyentuh tubuh yang mengakibatkan
kebutaan)
bagian tubuh : isolasi sosial
2. Perubahan fungsi tubuh (mis. sedang s/d
 Monitor frekuensi
Proses penyakit, kelumpuhan, membaik
pernyataan kritik terhadap
tumor, massa)  Verbalisasi
diri sendiri
kecacatan bagian
3. Perubahan fungsi kognitif
tubuh : sedang  Monitor apakah pasien bisa
4. Ketidaksesuaian budaya, s/d membaik melihat bagian tubuh yang
keyakinan atau sistem nilai  Verbalisasi berubah

5. Transisi perkembangan perasaan negativ


Terapetik
tentang
6. Gangguan psikososial  Diskusikan perubahan
perubahan tubuh :
7. Efek tindakan / pengobatan sedang s/d tubuh dan fungsinya

(mis. Pembedahan, menurun  Diskusikan perbedaan


kemotherapy, therapy radiasi)  Verbalisasi penampilan fisik terhadap
kekhawatiran harga diri
pada penolakan/
Gejala dan Tanda Mayor  Diskusikan perubahan
reaksi orang lain :
akibat pubertas, kehamilan
Subjektif sedang s/d
dan penuaan
menurun
1. Mengungkapkan kecacatan /
 Verbalisasi  Diskusikan kondisi stress
kehilangan bagian tubuh
perubahan gaya yang mempengaruhi citra
Objektif hidup : sedang tubuh (mis. Luka, penyakit,
s/d menurun pembedahan)
1. Kehilangan bagian tubuh
 Menyembunyikan
 Diskusikan cara
2. Fungsi / struktur tubuh bagian tubuh
mengembangkan harapan
berubah / hilang berlebihan :
citra tubuh secara realistis
sedang s/d
 Diskusikan persepsi pasien
Gejala dan Tanda Minor menurun dan keluarga tentang
 Fokus pada perubahan citra tubuh
Subjektif
bagian tubuh :
Edukasi
1. Tidak mau mengungkapkan sedang s0d
kecacatan / kehilangan bagian menurun  Jelaskan kepada keluarga
tubuh  Respon non tentang perawatan

verbal pada perawatan perubahan citra


2. Mengungkapkan perasaan
perubahan tubuh : tubuh
negatif tentang perubahan
tubuh sedang s/d  Anjurkan mengungkapkan
membaik gambaran diri terhadap citra
3. Mengungkapkan kekhawatiran
 Hubungan sosial : tubuh
pada penolakan / reaksi orang
sedang s/d
lain  Anjurkan menggunakan alat
membaik
bantu (mis. Pakaian, wig,
4. Mengungkapkan perubahan
kosmetik)
gaya hidup
 Anjurkan mengikuti
Objektif
kelompok pendkukung (mis.
1. Menyembunyikan / Kelompok sebaya)
menunjukkan bagian tubuh
 Latih fungsi tubuh yang
secara berlebihan
dimiliki
2. Menghindari melihat dan /
 Latih peningkatan
atau menyentuh bagian tubuh
penampilan (mis.
3. Fokus berlebihan pada Berdandan)
perubahan tubuh
 Latih pengungkapan
4. Respon non verbal pada kemampuan diri kepada
perubahan dan persepsi tubuh orang lain maupun

5. Fokus pada penampilan dan kelompok

kekuatan masa lalu

6. Hubungan sosial berubah 2. Promosi Koping

Observasi

Kondisi Klinis Terkait  Identifikasi kegiatan jangka

1. Mastektomi pendek dan panjang sesuai


tujuan
2. Amputasi
 Identifikasi kemampuan
3. Jerawat
yang dimiliki
4. Parut atau luka bakar yang
 Identifikasi sumber daya
terlihat
5. Gangguan psikiatrik yang tersedia untuk
memenuhi
6. Program therapy neoplasma
 Identifikasi pemahaman
proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi


terhadap peran dan
hubungan

 Identifikasi metode
penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuhan dan


keinginan terhadap
dukungan sosial

Terapeutik

 Diskusikan perubahan
peran yang dialami

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan resiko yang


menimbulkan bahaya pada
diri sendiri

 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan

 Berikan pilihan realitas


mengenai aspek - aspek
tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan


harapan yang realistis

 Tinjau kembali kemampuan


dalam pengambilan
keputusan

 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan

 Motivasi terlibat dalam


kegiatan sosial

 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia

 Dampingi saat berduka


(mis. Penyakit kronis,
kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang


atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Edukasi

 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yang sama

 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan


yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan


masalah secara konstruktif

 Latih penggunaan teknik


relaksasi

 Latih keterampilan sosial,


sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan
penilaian obyektif

2. Gangguan Identitas DIri Setelah dilakukan 1. Orientasi Realita


tindakan
Definisi Observasi
keperawatan 2 x 24
Tidak mampu mempertahankan jam diharapkan  Monitor perubahan orientasi
keutuhan persepsi terhadap identitas diri  Monitor perubahan kognitif
identitas diri membaik, dengan dan perilaku
kriteria :
Terapeutik
Penyebab  Prilaku konsisten :
 Perkenalkan nama saat
sedang s/d
1. Gangguan peran sosial memulai interaksi
meningkat
2. Tidak terpenuhinya tugas  Hubungan yang  Orientasikan orang, tempat
perkembangan efektiv : sedang dan waktu
s/d meningkat
3. Gangguan neurologis  Hadirkan realita (mis. Beri
 Strategi koping
penjelasan alternatif, hindari
4. Ketidakadekuatan stimulasi efektiv : sedang
perdebatan
sensori s/d meningkat
 Penampilan  Sediakan lingkungan dan

efektiv : sedang rutinitas secara konsisten


Gejala dan Tanda Mayor
s/d meningkat  Atur stimulus sensorik dan
Subjektif  Perasaan lingkungan (mis.
fluktuativ Kunjungan, pemandangan,
1. Persepsi terhadap diri berubah
terhadap diri suara, pencahayaan, bau
2. Bingung dengan nilai - nilai sendiri : sedang dan sentuhan)
budaya, tujuan hidup, jenis s/d menurun
kelamin, dan / atau nilai - nilai  Kebingungan  Gunakan simbol dalam
ideal dengan nilai – mengorientasikan
nilai budaya : lingkungan (mis. Tanda,
3. Perasaan yang fluktuatif
sedang s/d gambar, warna)
terhadap diri
menurun
 Libatkan dalam terapi
Objektif  Kebingungan
kelompok orientasi
1. Perilaku tidak konsisten dengan tujuan
hidup : sedang  Berikan waktu istirahat dan
2. Hubungan yang tidak efektif tidur yang cukup, sesuai
s/d menurun
3. Strategi koping tidak efektif  Kebingungan kebutuhan

dengan nilai-nilai  Fasilitasi akses informasi


4. Penampilan peran tidak efektif
ideal : sedang s/d (mis. Televisi, surat kabar,
menurun radio) jika perlu
Kondisi Klinis Terkait  Persepsi terhadap
Edukasi
diri : sedang s/d
1. Gangguan autistik
membaik  Anjurkan perawatan secara
2. Gangguan orientasi seksual mandiri

3. Periode perkembangan  Anjurkan penggunaan alat


remaja bantu (mis. Kacamata, alat
bantu dengar)

 Ajarkan keluarga dalam


perawatan orientasi realita

2. Promosi Kesadaran Diri

Observasi

 Identifikasi keadaan
emosional saat ini

 identifikasi respon yang


ditunjukkan berbagai situasi

Terapeutik

 Diskusikan niai - nilai yang


berkontribusi terhadap
konsep diri

 Diskusikan tentang pikiran,


perilaku atau respons
terhadap kondisi

 Diskusikan dampak
penyakit pada konsep diri

 Ungkapkan penyangkalan
tentang kenyataan

 Motivasi dalam
meningkatkan kemampuan
belajar

Edukasi

 Anjurkan mengenali pikiran


dan perasaan tentang diri

 Anjurkan menyadari bahwa


setiap orang unik

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan (mis. Marah atau
depresi)

 Anjurkan meminta bantuan


orang lain, sesuai
kebutuhan

 Anjurkan mengubah
pandangan diri sebagai
korban

 Anjurkan mengidentifikasi
perasaan bersalah

 Anjurkan mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

 Anjurkan mengevaluasi
kembali persepsi negatif
tentang diri

 Anjurkan dalam
mengekspresikan diri
dengan kelompok sebaya

 Ajarkan cara membuat


prioritas hidup

 Latih kemampuan hidup


yang dimiliki

3. Promosi Koping

Observasi

 Identifikasi kegiatan jangka


pendek dan panjang sesuai
tujuan

 Identifikasi kemampuan
yang dimiliki

 Identifikasi sumber daya


yang tersedia untuk
memenuhi

 Identifikasi pemahaman
proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi


terhadap peran dan
hubungan

 Identifikasi metode
penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuhan dan


keinginan terhadap
dukungan sosial

Terapeutik

 Diskusikan perubahan
peran yang dialami

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan resiko yang


menimbulkan bahaya pada
diri sendiri

 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan

 Berikan pilihan realitas


mengenai aspek - aspek
tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan


harapan yang realistis

 Tinjau kembali kemampuan


dalam pengambilan
keputusan

 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan

 Motivasi terlibat dalam


kegiatan sosial

 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia

 Dampingi saat berduka


(mis. Penyakit kronis,
kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang


atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Edukasi
 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yang sama

 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan


yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan


masalah secara konstruktif

 Latih penggunaan teknik


relaksasi

 Latih keterampilan sosial,


sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan
penilaian obyektif

3. Harga Diri Rendah Situasional Setelah dilakukan 1. Manajemen Perilaku


tindakan
Definisi Observasi
keperawatan selama
Evaluasi atau perasaan negatif 2 x 24 jam, terjadi  Identifikasi harapan dan
terhadap diri sendiri atau peningkatan mengelola perilaku negatif
kemampuan klien sebagai respon perasaan positiv Terapeutik
terhadap situasi saat ini terhadap diri sendiri,
 Diskusikan tanggung jawab
dengan kriteria :
terhadap perilaku
Penyebab  Penilaian diri
 Jadwalkan kegiatan
positiv : sedang
1. Perubahan pada citra tubuh terstruktur
s/d meningkat
2. Perubahan peran sosial  Perasaan  Ciptakan dan pertahankan
memiliki lingkungan dan kegiatan
3. Ketidakadekuatan
kelebihan atau perawatan konsisten setiap
pemahaman
4. Perilaku tidak konsisten kemampuan dinas
dengan nilai positiv : sedang
 Tingkatkan aktifitas fisik
s/d meningkat
5. Kegagalan hidup berulang sesuai kemampuan
 Penerimaan
6. Riwayat kehilangan penilaian positiv  Batasi jumlah pengunjung

7. Riwayat penolakan terhadap diri  Bicara dengan nada rendah


sendiri : sedang dan tenang
8. Transisi perkembangan
s/d meningkat
 Lakukan kegiatan
 Berjalan
pengalihan terhadap
menampakan
Gejala dan Tanda Mayor sumber agitasi
wajah : sedang
Subjektif s/d meningkat  Cegah perilaku pasif dan

1. Menilai diri negatif (mis. Tidak  Postur tubuh agresif

berguna, tidak tertolong) menampakan


 Beri penguatan positif
wajah : sedang
2. Merasa malu / bersalah terhadap keberhasilan
s/d meningkat
mengendalikan perilaku
3. Melebih - lebihkan penilaian  Konsentrasi
negatif tentang diri sendiri meningkat  Lakukan pengekangan fisik

 Kontak mata sesuai indikasi


4. Menolak penilaian positif
meningkat  Hindari bersikap
tentan diri sendiri
 Gairah aktivitas menyudutkan dan
Objektif meningkat menghentikan pembicaraan
1. Berbicara pelan dan lirih  Aktiv
 Hindari sikap mengancam
 Percaya diri
2. Menolak berinteraksi dengan dan berdebat
berbicara sedang
orang lain
s/d meningkat  Hindari berdebat atau
3. Berjalan menunduk  Prilaku asertiv : menawar batas perilaku

sedang s/d yang telah ditetapkan


4. Postur tubuh menunduk
meningkat Edukasi
 Kemampuan
 Informasikan keluarga
Gejala dan Tanda Minor membuat
bahwa keluarga sebagai
keputusan :
Subjektif dasar pembentukan kognitif
sedang s/d
1. Sulit berkonsentrasi meningkat
 Perasaan malu
Objektif 2. Promosi Harga Diri
menurun
1. Kontak mata kurang  Perasaan Observasi

2. Lesu dan tidak bergairah bersalah menurun  Identifikasi budaya, agama,


 Perasaan tidak ras, jenis kelamin, dan usia
3. Pasif
mampu
4. Tidak mampu membuat melakukan terhadap harga diri
keputusan menurun
 Monitor verbalisasi yang
 Meremehkan
merendahkan diri sendiri
kemampuan
Kondisi Klinis Terkait mengatasi  Monitor tingkat harga diri

masalah menurun setiap waktu, sesuai


1. Cedera traumatis
kebutuhan
2. Pembedahan
Terapeutik
3. Kondisi baru terdiagnosis (mis.
 Motivasi terlibat dalam
Diabetes mellitus)
verbalisasi positif untuk diri
4. Stroke sendiri

5. Penyalahgunaan zat  Motivasi menerima

6. Demensia tantangan atau hal baru

7. Pengalaman tidak  Diskusikan pernytaan

menyenangkan tentang harga diri

 Diskusikan kepercayaan
terhadap penilaian diri

 Diskusikan pengalaman
yang meningkatkan harga
diri

 Diskusikan persepsi negatif


diri

 Diskusikan alasan
mengkritik diri atau rasa
bersalah

 Diskusikan penetapan
tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang
lebih tinggi

 Diskusikan bersama
keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang
jelas

 Berikan umpan balik positif


atas peningkatan mencapai
tujuan

 Fasilitasi lingkungan dan


aktivitas yang meningkatkan
harga diri

Edukasi

 Jelaskan kepada keluarga


pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien

 Anjurkan mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki

 Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain

 Anjurkan membuka diri


terhadap kritik negatif

 Anjurkan mengevaluasi
perilaku

 Ajarkan cara mengatasi


bullying

 Latih peningkatan tanggung


jawab untuk diri sendiri

 Latih pernyataan /
kemampuan positif diri

 Latih cara berfikir dan


berperilaku positif

 Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

3. Promosi Koping

Observasi
 Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan panjang sesuai
tujuan

 Identifikasi kemampuan
yang dimiliki

 Identifikasi sumber daya


yang tersedia untuk
memenuhi

 Identifikasi pemahaman
proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi


terhadap peran dan
hubungan

 Identifikasi metode
penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuhan dan


keinginan terhadap
dukungan sosial

Terapeutik

 Diskusikan perubahan
peran yang dialami

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan resiko yang


menimbulkan bahaya pada
diri sendiri

 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan

 Berikan pilihan realitas


mengenai aspek - aspek
tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan


harapan yang realistis

 Tinjau kembali kemampuan


dalam pengambilan
keputusan

 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan

 Motivasi terlibat dalam


kegiatan sosial

 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia

 Dampingi saat berduka


(mis. Penyakit kronis,
kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang


atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Edukasi

 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yang sama
 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan


yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan


masalah secara konstruktif

 Latih penggunaan teknik


relaksasi

 Latih keterampilan sosial,


sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan
penilaian obyektif
4. Kesiapan Peningkatan Konsep Setelah dilakukan 1. Promosi Harga Diri
Diri tindakan
Observasi
keperawatan selama
Definisi
..... x 24 jam, konsep  Identifikasi budaya, agama,
Pola persepsi diri yang cukup diri membaik, ras, jenis kelamin, dan usia
untuk merasa sejahtera dan dapat dengan kriteria : terhadap harga diri
ditingkatkan
 Verbalisasi  Monitor verbalisasi yang
kepuasan merendahkan diri sendiri

Gejala dan Tanda Mayor terhadap diri  Monitor tingkat harga diri
(skala 1-5) setiap waktu, sesuai
Subjektif
 Verbalisasi kebutuhan
1. Mengekspresikan keinginan
kepuasan Terapeutik
untuk mengingkatkan konsep
terhadap harga
diri  Motivasi terlibat dalam
diri (skala 1-5)
verbalisasi positif untuk diri
2. Mengekspresikan kepuasan
 Verbalisasi sendiri
dengan diri, harga diri,
kepuasan
penampilan peran, citra tubuh  Motivasi menerima
terhadap
dan identitas pribadi tantangan atau hal baru
penampilan
peran (skala 1-  Diskusikan pernytaan
5) tentang harga diri
Gejala dan Tanda Minor
 Verbalisasi
Subjektif kepuasan  Diskusikan kepercayaan
terhadap citra terhadap penilaian diri
1. Merasa percaya diri
tubuh (skala 1-5)
 Diskusikan pengalaman
2. Menerima kelebihan dan
 Verbalisasi yang meningkatkan harga
keterbatasan
kepuasan diri
Objektif terhadap
 Diskusikan persepsi negatif
1. Tindakan sesuai dengan identitas diri
diri
perasaan dan pikiran yang (skala 1-5)
 Diskusikan alasan
diekspresikan
mengkritik diri atau rasa
Luaran tambahan : bersalah

Kondisi Klinis Terkait  Citra tubuh  Diskusikan penetapan

Perilaku upaya peningkatan  tujuan realistis untuk


Harga diri
kesehatan mencapai harga diri yang
 Identitas diri lebih tinggi

 Penampilan  Diskusikan bersama


peran keluarga untuk menetapkan

 Tingkat harapan dan batasan yang

pengetahuan jelas

(SLKI Hal. 50 dan  Berikan umpan balik positif

166) atas peningkatan mencapai


tujuan

 Fasilitasi lingkungan dan


aktivitas yang meningkatkan
harga diri

Edukasi

 Jelaskan kepada keluarga


pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien

 Anjurkan mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki

 Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain
 Anjurkan membuka diri
terhadap kritik negatif

 Anjurkan mengevaluasi
perilaku

 Ajarkan cara mengatasi


bullying

 Latih peningkatan tanggung


jawab untuk diri sendiri

 Latih pernyataan /
kemampuan positif diri

 Latih cara berfikir dan


berperilaku positif

 Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

2. Promosi Harapan

Observasi

 Identifikasi harapan pasien


dan keluarga dalam
pencapaian hidup

Terapeutik

 Sadarkan bahwa kondisi


yang dialami memiliki nilai
penting

 Pandu mengingat kembali


kenangan yang
menyenangkan

 Libatkan pasien secara aktif


dalam perawatan

 Kembangkan rencana
perawatan yang melibatkan
tingkat pencapaian tujuan
sederhana sampai dengan
kompleks

 Berikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga
terlibat dengan dukungan
kelompok

 Ciptakan lingkungan yang


memudahkan
mempraktekkan kebutuhan
spiritual

Edukasi

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan terhadap kondisi
dengan realitas

 Anjurkan mempertahankan
hubungan (mis.
Menyebutkan nama orang
yang dicintai)

 Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik
dengan orang lain

 Latih menyusun tujuan yang


sesuai dengan harapan

 Latih cara menegmbangkan


spiritual diri

 Latih cara mengenang dan


menikmati masa lalu (mis.
Prestasi, kenangan)

3. Promosi Koping

Observasi

 Identifikasi kegiatan jangka


pendek dan panjang sesuai
tujuan
 Identifikasi kemampuan
yang dimiliki

 Identifikasi sumber daya


yang tersedia untuk
memenuhi

 Identifikasi pemahaman
proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi


terhadap peran dan
hubungan

 Identifikasi metode
penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuhan dan


keinginan terhadap
dukungan sosial

Terapeutik

 Diskusikan perubahan
peran yang dialami

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan resiko yang


menimbulkan bahaya pada
diri sendiri

 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan

 Berikan pilihan realitas


mengenai aspek - aspek
tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan


harapan yang realistis

 Tinjau kembali kemampuan


dalam pengambilan
keputusan

 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan

 Motivasi terlibat dalam


kegiatan sosial

 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia

 Dampingi saat berduka


(mis. Penyakit kronis,
kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang


atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Edukasi

 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yang sama

 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan


yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan


masalah secara konstruktif

 Latih penggunaan teknik


relaksasi

 Latih keterampilan sosial,


sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan
penilaian obyektif
5. Harga diri rendah kronis Setelah dilakukan 1. Manajemen Perilaku
tindakan
Definisi Observasi
keperawatan selama
Evaluasi atau perasaan negatif ... x 24 jam, hari,  Identifikasi harapan dan
terhadap diri sendiri atau harga diri meningkat, mengelola perilaku negatif
kemampuan klien seperti tidak dengan kriteria :
Terapeutik
berarti, tidak berharga,tidak
 Penilaian diri  Diskusikan tanggung jawab
berdaya, yang berlangsung dalam
positiv : sedang terhadap perilaku
waktu lama dan terus menerus
s/d meningkat
 Jadwalkan kegiatan
 Perasaan
terstruktur
Penyebab memiliki
kelebihan atau  Ciptakan dan pertahankan
1. Terpapar situasi traumatis
kemampuan lingkungan dan kegiatan
2. Kegagalan berulang positiv : sedang perawatan konsisten setiap
s/d meningkat dinas
3. Kurang pengakuan dari orang
 Penerimaan
lain  Tingkatkan aktifitas fisik
penilaian positiv
sesuai kemampuan
4. Ketidakefektifan mengatasi terhadap diri
masalah kehilangan sendiri : sedang  Batasi jumlah pengunjung

s/d meningkat  Bicara dengan nada rendah


 Berjalan dan tenang
Gejala dan Tanda Mayor
menampakan
 Lakukan kegiatan
Subjektif wajah : sedang
pengalihan terhadap
s/d meningkat
1. Menilai diri negatif sumber agitasi
 Postur tubuh
2. Merasa malu atau bersalah menampakan  Cegah perilaku pasif dan
wajah : sedang agresif
3. Merasa tidak mampu
s/d meningkat
melakukan apapun  Beri penguatan positif
 Konsentrasi
terhadap keberhasilan
4. Meremehkan kemampuan meningkat
mengendalikan perilaku
mengatasi masalah  Kontak mata
meningkat  Lakukan pengekangan fisik
5. Merasa tidak memiliki
sesuai indikasi
kelebihan atau kemampuan  Gairah aktivitas
positif meningkat  Hindari bersikap
 Aktiv menyudutkan dan
6. Melebih-lebihkan penilaian
 Percaya diri menghentikan pembicaraan
negatif tentang diri sendiri
berbicara sedang
 Hindari sikap mengancam
s/d meningkat
dan berdebat
Objektif  Prilaku asertiv :
sedang s/d  Hindari berdebat atau
1. Enggan mencoba hal baru menawar batas perilaku
meningkat
2. Berjalan menunduk  Kemampuan yang telah ditetapkan

membuat Edukasi
3. Postur tubuh menunduk
keputusan :
 Informasikan keluarga
sedang s/d
bahwa keluarga sebagai
meningkat
Gejala dan Tanda Minor
dasar pembentukan kognitif
 Perasaan malu
Subjektif
menurun
1. Merasa sulit berkonsentrasi  Perasaan
2. Promosi Harga Diri
bersalah menurun
2. Sulit tidur
 Perasaan tidak Observasi
3. Mengungkap keputusasaan mampu  Identifikasi budaya, agama,
melakukan ras, jenis kelamin, dan usia
menurun terhadap harga diri
Objektif
 Meremehkan
 Monitor verbalisasi yang
1. Kontak mata kurang kemampuan
merendahkan diri sendiri
mengatasi
2. Lesu dan tidak bergairah
masalah menurun  Monitor tingkat harga diri
3. Berbicara pelan dan lirih setiap waktu, sesuai
Luaran Tambahan kebutuhan
4. Pasif
1. Adaptasi
Terapeutik
Disabilitas
2. Fungsi keluarga  Motivasi terlibat dalam
Kondisi Klinis Terkait
3. Identitas seksual verbalisasi positif untuk diri
1. Cedera traumatis sendiri
2. Pembedahan 4. Kesadaran diri  Motivasi menerima
5. Ketahanan tantangan atau hal baru
3. Penyakit kronis
keluarga
 Diskusikan pernytaan
4. Pengalaman tidak 6. Ketahanan
tentang harga diri
menyenangkan personal
7. Resolusi  Diskusikan kepercayaan
(SDKI Hal. 193)
berduka terhadap penilaian diri
8. Tingkat depresi  Diskusikan pengalaman
yang meningkatkan harga
diri

 Diskusikan persepsi negatif


diri

 Diskusikan alasan
mengkritik diri atau rasa
bersalah

 Diskusikan penetapan
tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang
lebih tinggi

 Diskusikan bersama
keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang
jelas

 Berikan umpan balik positif


atas peningkatan mencapai
tujuan

 Fasilitasi lingkungan dan


aktivitas yang meningkatkan
harga diri

Edukasi

 Jelaskan kepada keluarga


pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien

 Anjurkan mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki
 Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain

 Anjurkan membuka diri


terhadap kritik negatif

 Anjurkan mengevaluasi
perilaku

 Ajarkan cara mengatasi


bullying

 Latih peningkatan tanggung


jawab untuk diri sendiri

 Latih pernyataan /
kemampuan positif diri

 Latih cara berfikir dan


berperilaku positif

 Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

3. Promosi Koping

Observasi

 Identifikasi kegiatan jangka


pendek dan panjang sesuai
tujuan

 Identifikasi kemampuan
yang dimiliki

 Identifikasi sumber daya


yang tersedia untuk
memenuhi

 Identifikasi pemahaman
proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi


terhadap peran dan
hubungan

 Identifikasi metode
penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuhan dan


keinginan terhadap
dukungan sosial

Terapeutik

 Diskusikan perubahan
peran yang dialami

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan resiko yang


menimbulkan bahaya pada
diri sendiri

 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan

 Berikan pilihan realitas


mengenai aspek - aspek
tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan


harapan yang realistis

 Tinjau kembali kemampuan


dalam pengambilan
keputusan

 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan

 Motivasi terlibat dalam


kegiatan sosial

 Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia

 Dampingi saat berduka


(mis. Penyakit kronis,
kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang


atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Edukasi

 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yang sama

 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan


yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan


masalah secara konstruktif

 Latih penggunaan teknik


relaksasi

 Latih keterampilan sosial,


sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan
penilaian obyektif

Anda mungkin juga menyukai