Disusun oleh :
Kurnia Halim
406172085
Pembimbing :
Dr. dr. N. Saelan Tadjudin, Sp. KJ
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien.
Tanggal dan Jam Pemeriksaan : Rabu, 15 Januari 2020 pukul 10.00 WIB.
Keluhan Utama : Kesulitan untuk mengatakan yang ingin dikatakan
Keluhan Tambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan kesulitan untuk mengatakan apa yang ingin dikatakan. Keluhan
sudah dialami sejak dua tahun yang lalu setelah pasien mengalami stroke saat sedang
berkungjung ke rumah anak ketiga pasien di Amerika. Pasien mengatakan bahwa
terkadang apa yang terlontarkan dari mulutnya tidak sesuai apa yang terpikir di
kepalanya. Pasien juga mengatakan bahwa ia sering kali kesusahan untuk memilih kata
yang tepat sehingga pasien sesekali terdiam untuk mengucapkan kata yang ia ingin
lontarkan. Saat pasien diajak bicara terkadang ia kesulitan untuk menangkap dan mengerti
pembicaraan terutama jika ia mendengar kalimat yang diucapkan panjang dan cepat.
Untuk membantu dalam berkomunikasi, pasien terkadang berbicara sambil
menuliskan beberapa kata sehingga dapat berkomunikasi dengan baik. Pasien
mengatakan bahwa ia masih dapat memahami dan melakukan perintah ketika diberikan
instruksi baik itu secara tertulis maupun secara lisan, pasien masih dapat menyebutkan
dengan lengkap indentitas dirinya dan anggota keluarga yang lain. Untuk kesehariannya
pasien berbicara cukup lancar, namun pengucapan kata terkadang dapat terganggu seperti
contohnya ketika pasien ingin menyebutkan kata “olahraga” maka ia dapat menyebutkan
“orahlaga” dan “oharlaga” hal ini terjadi ketika pasien berbicara secara langsung, namun
ketia ia terdiam terlebih dahulu dan berpikir maka ia dapat mengucapkan kata yang tadi
kesulitan diucapkan dengan baik.
Kemampuan pasien untuk penamaan benda juga terganggu, contohnya ketika
ditanya benda berupa “ballpoint” maka pasien awalnya akan menjawab “alat untuk
menulis” dan kemudian akan menjawab “Bilpen” sebelum mengucapkan kata yang
dimaksud dengan tepat. Saat ditanya pasien tidak memiliki gangguan untuk membaca dan
masih memahami yang dibaca sehingga saat waktu luang pasien sering diisi dengan
membaca buku seperti novel fiksi maupun autobiografi. Keluhan lain seperti berbicara
pelo dan cadel, kelemahan anggota gerak, baik anggota gerak atas maupun bawah,
kesulitan untuk menelan, kesemutan maupun keluhan mati rasa disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan :
Pasien tidak memiliki alergi dengan obat-obat. Saat ini, pasien mengkonsumsi
• Ascardia tablet 80 mg 1-0-0 (selang-seling sehari) p.c.
• Bisoprolol Fumarate tablet 5 mg 0 – 0 - ½ p.c.
• Simvastatin tablet 10 mg 0 – 0 – 1 p.c.
• Allopurinol tablet 100 mg 0-0-1 p.c.
• Mecobalamin kapsul 500 mcg 1 – 1 – 1 p.c.
Riwayat Pengobatan :
Pasien tidak memiliki alergi dengan obat-obat. Saat ini, pasien mengkonsumsi
• Ascardia tablet 80 mg 1-0-0 (selang-seling sehari) p.c.
Riwayat Imunisasi :
Pasien mengatakan sudah tidak mengingat riwayat imunisasinya.
Riwayat Kebiasaan :
Setiap hari pasien bangun pukul 04.00 pagi untuk sholat subuh dan mandi. Setelah mandi
pasien biasanya membaca buku novel sambil menunggu sarapan tiba pukul 07.00,
kemudian pukul 08.00 pasien mengikuti senam yang diadakan STW. Setelah senam,
pasien kembali ke kamarnya. Kemudian pukul 11.00 pasien bersosialisasi dengan teman-
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha YKBRP - Cibubur
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 Desember 2019 – 26 Januari 2020 4
Kurnia 406172085
teman tetangga di STW atau membaca novel di kamar hingga tiba waktu makan siang.
Pukul 13.00 pasien makan siang dan terkadang setelah itu pasien tidur siang, pasien rutin
mengikuti pengajian yang diadakan di STW. Pukul 17.00 pasien mandi sore dilanjutkan
dengan sholat magrib kemudian makan malam sekitar pukul 18.00, setelah selesai makan
pasien biasanya menggunakan gadget untuk browsing internet atau menonton video di
internet. Pukul 21.00 pasien tidur, pada malam hari pasien suka terbangun sekitar 2 kali
untuk BAK.
Riwayat BAK :
Pasien tidak ada keluhan BAK dan masih mampu menahan BAKnya. Pasien tidak pernah
mengompol. Pada malam hari, ia biasanya terbangun untuk BAK sebanyak 1 kali. BAK
aliran lancar, warna kuning jernih, darah (-), nyeri waktu berkemih (-). Dalam sehari,
frekuensi BAK mencapai 4-5 kali sehari, tergantung jumlah air yang diminum
Riwayat BAB :
Pasien mengaku buang air besar secara teratur sebanyak 1 kali sehari dengan konsistensi
lunak berwarna kuning kecoklatan, darah (-), lendir (-), nyeri saat BAB (-).
• Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah SD hingga SMP di Pekalongan yakni di Sekolah Negeri
Pekalongan. Lalu melanjutkan SMA di Yogyakarta. Pasien menyelesaikan sarjana
pendidikan olahraga di perguruan tinggi pendidikan olahraga IKIP Bandung dan
lulus pada tahun 1950. Sejak sekolah pasien senang berolahraga, mulai dari
GENOGRAM:
Tn. S Ny. S
D=? D=?
Tn. B Ny. W
B=1937 B=1940
D=2019
Ny. ES
Tn. S
B=1938 M = 1952 B=1936
D=1998
Tn. B Ny. S
Tn.R Tn.R
B=1964 B=1965
B=1967 B=1970
Keterangan:
= Pasien
B : Born
D : Death
M : Marriage
pasien ditanggung oleh hasil pensiun milik pasien. Namun seluruh keluarga siap
untuk membantu membiayai kebutuhan pasien.
E. Riwayat Agama
Pasien seorang Muslim dan taat beragama. Pasien rajin beribadah di dalam kamar
dan patuh melakukan sholat lima waktu. Pasien juga rajin mengikuti kegiatan
pengajian rutin di Panti STW. Saat bulan puasa, ia juga menjalani puasa.
F. Situasi Kehidupan sekarang
Pasien merasa senang dengan kehidupannya di STW Cibubur dengan mengikuti
berbagai kegiatan yang diadakan di STW terutama senam pagi dan pengajian.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa puas dan senang dengan kehidupannya sekarang ataupun dahulu
dan pasien merasa nyaman tinggal di STW Cibubur. Anak-anak pasien yang di
Indonesia rutin mengunjungi pasien satu bulan satu kali. Pasien mampu bergaul
dengan baik bersama tetangganya di Panti STW.
1
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United
States: McGraw-Hill Education; 2014.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha YKBRP - Cibubur
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 Desember 2019 – 26 Januari 2020 8
Kurnia 406172085
2
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United
States: McGraw-Hill Education; 2014. P. 893.
3
World Health Organization. BMI classification. 2004. Available from:
http://apps.who.int/bmi/index.jcp?introPage=intro_3.html [2018 Jan 13].
4
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh report of the
joint national committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.
JAMA. 2003;289:2560-71.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha YKBRP - Cibubur
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 Desember 2019 – 26 Januari 2020 9
Kurnia 406172085
STATUS INTERNUS
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih
keabuan, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan
kulit kepala, tidak terdapat sikatriks dan bekas jahitan
Mata :
OD OS
Palpebra Tidak edema Tidak edema
Tidak ada xanthelasma Tidak ada xanthelasma
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Sclera Tidak ikterik Tidak ikterik
Kornea Jernih Jernih
5
Bickley LS. Bates’ guide to physical examination and history taking, 11th edition. United States:
Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
6
Dinarello CA, Porat r. Fever. In: Kasper DL, Fauci AS, Hausi SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J.
Harrison’s principles of internal medicine, 19th edition. United States: McGraw-Hill Education; 2015. P.
123.
7
Wong-Baker FACES® Pain Rating Scale. Wong-Baker FACES Foundation;1983. Available from:
www.WongBakerFACES.org
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Tidak ada fistel pre/retroaurikuler Tidak ada fistel pre/retroaurikuler
Tidak ada mastoiditis Tidak ada mastoiditis
Tidak nyeri tekan tragus Tidak nyeri tekan tragus
Tidak nyeri tarik aurikuler Tidak nyeri tarik aurikuler
Liang telinga Lapang Lapang
Tidak ada serumen Tidak ada serumen
Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Tidak ada corpus alienum Tidak ada corpus alienum
Membran Utuh, warna putih seperti mutiara, Utuh, warna putih seperti mutiara,
timpani tidak hiperemis, tampak reflek tidak hiperemis, tampak reflek
cahaya cahaya
Tes berbisik Dapat pada jarak 6 m Dapat pada jarak 6 m
Hidung : bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, mukosa tidak hiperemis,
tidak ada sekret
Mulut : bibir dextra-sinistra simetris, tidak ada perioral sianosis, lidah tidak kotor,
letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, tidak hiperemis,
tidak ada detritus
Gigi : Bentuk simetris, tidak ada perioral sianosis, lidah tidak kotor, letak uvula
di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, tidak ada detritus, tidak
didapatkan P2 superior dextra, M2 superior sinistra dan M2 inferior dextra
(edentulous)
Abdomen :
Inspeksi : buncit, tidak ada pelebaran vena, tidak ada sikatriks, tidak tampak striae,
tidak tampak gerakan usus.
Auskultasi : Bising usus positif 12 x/menit
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan di 4 kuadran, tidak ada nyeri tekan di supra
symphisis pubis, hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani di 4 kuadran abdomen, tidak ada nyeri ketok CVA kanan kiri,
liverspan : 11 cm
Anus dan Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tulang Belakang :
Inspeksi : Kifosis (-), scoliosis (-), lordosis (-) Sikatriks/benjolan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), benjolan (-)
Perkusi : Nyeri perkusi (-)
Ektremitas :
Superior Inferior
Edema Tidak ada Tidak ada
Clubbing finger Tidak ada Tidak ada
Akral dingin Tidak ada Tidak ada
Akral sianosis Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Kuku Tidak ada spoon nails Tidak ada spoon nails
Lain-lain Resting tremor (-) Resting tremor (-)
Range of motion:
Vertebra
(°) Normal
Leher Ekstensi 60 60
Fleksi 50 50
Rotasi kanan 80 80
Rotasi kiri 80 80
Right Lateral bending 45 45
Left lateral bending 45 45
Punggung Ekstensi 25 25
Fleksi 90 90
Right lateral fleksi 25 25
Left lateral fleksi 25 25
Ekstremitas atas
Kanan ( ° ) Kiri ( ° ) Normal
Shoulder Fleksi 150 150 150
Ekstensi 50 50 50
Abduksi 150 150 150
Adduksi 30 30 30
Rotasi interna 90 90 90
Rotasi eksterna 90 90 90
Wrist Palmarfleksi 90 90 90
Dorsofleksi 80 80 80
Radial 20 20 20
Ulnar 30 30 30
MCP Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
IP digiti I Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
PIP digiti II, III, IV, Fleksi 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90 90
V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
DIP digiti II, III, Fleksi 90, 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90, 90 90
IV, V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
Ekstremitas bawah
Kanan ( ° ) Kiri ( ° ) Normal
Hip Fleksi 100 100 100
Ekstensi 30 30 30
Abduksi 40 40 40
Adduksi 20 20 20
Rotasi interna 30 30 30
Rotasi eksterna 90 90 90
Knee Fleksi 150 150 150
Ekstensi 0 0 0
Ankle Plantarfleksi 40 40 40
Dorsofleksi 20 20 20
Inversi 30 30 30
Eversi 20 20 20
MTP Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
IP digiti I Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
PIP digiti II, III, Fleksi 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90 90
IV, V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
DIP digiti II, III, Fleksi 90, 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90, 90 90
IV, V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
Kesimpulan :
• Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan nadi 89 kali/menit dan
irreguler
• Pada pemeriksaan mata didapatkan :
- Arcus senilis pada OD dan OS
- Intra Ocular Lense (IOL) pada kedua mata
- Visus OD 6/60 dan OS 6/60 tanpa kacamata.
STATUS NEUROLOGIS
• Fungsi Luhur
o Orientasi : Tidak ada gangguan
o Gangguan bicara dan Bahasa : Ditemukan adanya afasia motorik
o Daya ingat : Tidak ada gangguan
• Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : negatif Kernig : negatif
Brudzinsky I : negatif Laseque : negatif
Brudzinsky II : negatif
Brudzinsky III : negatif
Brudzinsky IV : : negatif
Saraf Kranialis
Nervus Olfactorius (N.I) Kanan Kiri
Daya Penghidu Normosmia Normosmia
Nervus Opticus (N.II) Kanan Kiri
Visus 6/60 6/60
Lapang pandang normal normal
Funduskopi tidak dilakukan tidak dilakukan
Nervus Occulomotor (N.III) Kanan Kiri
Ptosis negatif negatif
Gerak mata ke superior positif positif
Gerak mata ke inferior positif positif
Gerak mata ke medial positif positif
Pupil (bentuk & ukuran) bulat, 3 mm bulat, 3 mm
Refleks cahaya langsung positif positif
• Pemeriksaan Motorik
Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan Sensorik : baik baik
baik baik
• Refleks Fisiologis
Biceps : ++/++ Patella : ++/++
Triceps : ++/++ Achilles : ++/++
• Refleks Patologis
Hoffman- Tromner : negatif
Babinski : negatif
Chaddock : negatif
Oppenheim : negatif
Gordon : negatif
Schaefer : negatif
Klonus patella : negatif
Klonus achilles : negatif
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sasana Tresna Werdha YKBRP - Cibubur
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 Desember 2019 – 26 Januari 2020 17
Kurnia 406172085
• Pemeriksaan Tambahan
Telunjuk-hidung : baik
Tumit-lutut : baik
Test Patrick : negatif
Test kontra-Patrick : negatif
Kesimpulan :
• Ditemukan afasia motorik
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang wanita berusia 81 tahun, tampak tenang dan sesuai dengan
usianya. Pasien berperawakan sedang, kulit sawo matang, rambut lurus berwarna
putih abu-abu. Pasien berpakaian dengan rapi dan bersih sesuai tempat dan
keadaan pasien.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara menggunakan Bahasa Indonesia, namun kesulitan untuk
menentukan penggunaan kata yang tepat.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif terhadap pemeriksa dan tidak menolak ketika dilakukan
pemeriksaan.
4. Pengendalian motorik
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas superior dan inferior pada saat istirahat
ataupun beraktivitas.
5. Kemampuan baca tulis
Dapat menulis dengan baik, namun terkadang pasien mengalami kesulitan
memahami apa yang ia tulis.
6. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Pasien senang tinggal di STW karena pasien menjadi teratur pola makan maupun
istirahatnya.
d. Pikiran
1. Arus Pikir
Produktivitas : cukup
Kontinuitas pikiran : baik
Hendaya dalam bahasa : ada
2. Bentuk Pikir
Asosiasi Longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Flight of Ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Persevarasi : tidak ada
3. Isi Pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of referance : tidak ada
Waham : tidak ada
e. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan emosinya.
f. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan
2. Orientasi : baik
- tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang
- waktu : baik, pasien mengetahui hari, tanggal dan bulan saat dilakukan
pemeriksaan
- orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal pemeriksa.
3. Atensi : pengalihan, pemusatan dan mempertahakan perhatian baik.
4. Memori
Memori segera : baik, pasien dapat mengulang dengan benar 3
macam benda yang disebutkan oleh
pemeriksa (pensil, meja, pisang)
Memori jangka pendek : baik, pasien ingat sarapan pagi ini.
Memori jangka sedang : baik, pasien ingat perayaan lebaran tahun lalu.
Memori jangka panjang : baik, pasien ingat masa mudanya.
5. Daya konsentrasi dan kalkulasi
terganggu, pasien hanya dapat menghitung angka 100 – 7 sebanyak 3 kali.
6. Kemampuan baca dan tulis
baik, pasien dapat menulis sebuah kalimat spontan dan membaca tulisan
tersebut.
7. Kemampuan visuospasial
baik, dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka, serta
menempatkan jarumnya sesuai.
8. Bahasa
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar namun terkadang kesulitan memahami apa yang ditulis
9. Intelegensi dan kemampuan informasi
baik, pasien dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
Kesimpulan :
• Pasien berbicara menggunakan Bahasa Indonesia, namun kesulitan untuk
menentukan penggunaan kata yang tepat.
• Pasien dapat menulis dengan baik, namun terkadang pasien mengalami
kesulitan memahami apa yang ia tulis.
• Terdapat hendaya dalam bahasa
• Terdapat gangguan konsentrasi dan kalkulasi
SINDROM GERIATRI
a. Immobility : tidak ada
b. Instability : tidak ada
c. Incontinence (urinary & alvi) : tidak ada
d. Intellectual impairment : ada
e. Infection (Pneumonia, etc) : tidak ada
f. Impairment of hearing & vision : ada
g. Impaction (constipation) : tidak ada
h. Isolation (depression) : tidak ada
i. Inanition (malnutrition) : tidak ada
j. Impecunity (poverty) : tidak ada
k. Iatrogenic : tidak ada
Kesimpulan :
• Ditemukan Intellectual impairment dan impairment of hearing & vision
Instruksi : Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya,
lalu menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit.
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi Nilai Keterangan
1. Mengontrol BAB 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
2. Mengontrol BAK 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
3. Membersihkan diri (lap 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat 1 Mandiri
gigi)
4. Toileting 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas tetapi
dapat mengerjakan sendiri beberapa aktivitas
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu seseorang menolong memotong makanan
2 Mandiri
6. Berpindah tempat dari tidur 0 Tidak mampu
ke duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang lain atau walker
3 Mandiri
8. Berpakaian 0 Tergantung orang lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri (naik turun)
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total nilai 20 Mandiri
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
• Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
• Interpretasi
o 20 : mandiri
o 12 – 19 : ketergantungan ringan
o 9 – 11 : ketergantungan sedang
o 5–8 : ketergantungan berat
o 0–4 : ketergantungan total
• Kesimpulan : 20 (mandiri)
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalah tidur yang
mempengaruhi kualitas hidup Bapak/Ibu ?
Sama sekali tidak terlihat Sedikit Cukup Sangat Luar biasa terlihat
0 1 2 3 4
Kesimpulan : 2 (well)
CHA2DS2-VASc SCORE
ANALISIS GIZI
Dietary Recall 14 Januari 2020:
Makan pagi: Bubur + Telur Rebus
Bahan Energi Lemak Karbohidrat
URT Berat (g) Protein (g)
Makanan (kkal) (g) (g)
Beras Putih ½ centong 50 174,5 3,4 0,35 39,45
Telur ayam 1 butir 50 79 6,4 5,75 0,35
Subtotal 253,5 9,8 6,1 39,8
Makan siang: Nasi + Sop sapi (sapi + wortel + kol) + tahu goreng
Energi Protein Lemak Karbohidrat
URT Berat (g)
(kkal) (g) (g) (g)
Beras Putih ½ centong 50 174,5 3,4 0,35 39,45
Sapi 2 ptg sdg 70 150 14 10 -
Wortel ½ gelas 50 12,5 0,5 - 2,5
Kol ½ gelas 50 12,5 0,5 - 2,5
Minyak
2 sdt 10 100 - 10 -
kelapa sawit
Tahu ½ ptgbesar 55 37,5 2,5 1,5 3,5
Subtotal 487 20,9 21,85 47,95
Status Gizi:
RMR – Harris Benedict
Harris Benedict = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 48) + (1,8 x 148) – (4,7 x 81)
= 665 + 460,8 + 266,4 – 380,7
= 1.011,5 kkal/24jam
= 42,14 kkal/ jam
IMT = BB(kg) /TB2 (m) = 48/ 1,482 = 21,91 kg/m2 (Normoweight)
BB Ideal (rumus Brosca) = TB – 100 – (15% x (TB – 100))
= 148 -100 - (15% x 148 - 100)
= 48 – (15% x 48)
= 40,8 kg
Energy Expenditure:
Jenis Aktivitas Lama (jam) Perhitungan Total (kkal)
Tidur 7 7 × 1 × 42,14 kkal 294,98 kkal
Kegiatan dasar 4 4 × 1,4 × 42,14 kkal 235,98 kkal
Kebutuhan Nutrien:
• Energi: 1297,9 kkal
• Protein: (10% x 1297,9 kkal) : 4 kkal = 32,44 g
• Lemak: ( 25% x 1297,9 kkal) : 9 kkal = 36,05 g
• Karbohidrat: ( ( 100% - (10% + 25%) ) x 1297,9 kkal) : 4 kkal = (65% x 1297,9 kkal)
: 4 = 210,9 g
Evaluasi:
Energi
Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)
(kkal)
Asupan 1742,7 67,42 53,46 228,71
Kebutuhan 1297,90 32,44 36,05 210,90
Selisih +444,8 +34,98 +17,41 +17,81
PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. Kuisioner
• Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ) Salah 0 (Fungsi intelektual
utuh)
• Montreal Cognitive Assesment Indonesia (MOCA-Ina) skor 22 (Mild cognitive
impairment)
• Clock drawing test skor 4 (Tidak terdapat gangguan fungsi visuospasial)
• Geriatric depression scale skor 3 (tidak depresi)
• Indeks ADL Barthel skor 20 (Mandiri)
• Insomnia Severity Index skor 5 (tidak ada gejala klinis insomnia)
• Rockwood Fraility Index skor 2 (well)
• Penilaian nutrisi mini MNA skor 13 (Status gizi normal)
II. Elektrokardiografi :
• Pemeriksaan Elektrokardiografi (07 Februari 2019)
III. Radiologi :
• Pemeriksaan Rontgen Thorax (07 Februari 2019)
Temuan : Cor: Membesar, CTR +/- 60%
Sinus normal
Difragma rendah
Pulmo : Tak tampak infiltrate pada pulmo, corakan bronkovaskuler normal
Kesan : Kardiomegali
Pulmo dalam batas normal
IV. Laboratorium :
RESUME
Telah diperiksa seoran wanita berusia 81 Tahun dengan keluhan berupa kesultan untuk
mengatakan apa yang hendak ia katakan. Keluhan dirasakan pasien sejak 2 tahun yang lalu
setelah pasien mengalami stroke saat sedang berkungjung ke rumah anak ketiga pasien di
Amerika. Pasien mengatakan bahwa terkadang apa yang terlontarkan dari mulutnya tidak
sesuai apa yang terpikir di kepalanya dan kesulitan untuk memilih kata yang tepat. Saat pasien
diajak bicara terkadang ia kesusahan untuk menangkap dan mengerti pembicaraan terutama
jika ia mendengar kalimat yang diucapkan panjang dan cepat.
Pasien mengatakan ia dapat memahami dan melakukan perintah ketika diberikan
instruksi baik itu secara tertulis maupun secara lisan, sehari-hari pasien berbicara cukup lancer.
Keluhan lain seperti berbicara pelo, kelemahan anggota gerak, baik anggota gerak atas maupun
bawah, kesulitan untuk menelan, kesemutan maupun keluhan mati rasa disangkal. Pasien
memiliki gangguan irama jantung, namun pasien mengatakan baru mengetahuinya sejak 2004,
pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki keluhan apapun dan mendapatkan pengobatan.
Kemudian setelah pasien melakukan pemeriksaan darah ia baru mengetahui bahwa ia memiliki
kadar asam urat dan kolestrol yang tinggi sehingga mendapatkan pengobatan sejak saat itu
namun tidak dikonsumsi secara rutin. Pasien diketahui memiliki riwayat katarak pada kedua
mata yang sudah dioperasi keduanya pada tahun 2019.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 89 kali/menit, ireguler. Mata terdapat arcus
senilis OD dan OS, Intra Ocular Lense (IOL), pada kedua mata dengan pemeriksaan visus mata
kanan dan mata kiri 6/60 tanpa kacamata, kemudian dari pemeriksaan jantung didapatkan
bunyi jantung I dan II tidak regular pada katup trikuspidal dan bikuspidal , murmur(-), gallop(-
). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan afasia motorik, pemeriksaan mental didapatkan
hendaya dalam Bahasa, kesulitan untuk menentukan penggunaan kata yang tepat, terdapat
gangguan konsentrasi dan kalkulasi.
Pada síndroma geriatri didapatkan intelectual impairment dan imapirment of hearing &
vision, pemeriksaan Montreal Cognitive Assesment Indonesia (MOCA-Ina) didapatkan skor 22
yaitu mild cognitive impairment, dan pada pemerikaan CHA2DS2-VASc didapatkan hasil 5
yang menunjukkan resiko stroke sebesar 6,7%. Pada pemeriksaan elektrokardiografi tanggal 7
Februari 2019 didapatkan kesan atrial fibrilation with normoventricular response, pemeriksaan
rontgen thorax didapatkan kardiomegali, pada pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Juni 2019
didapatkan kolestrol total darah sebesar 222 mg/dL dan asam urat sebesar 6,3 mg/dL
PERMASALAHAN
} Biologi: - kesulitan untuk mengatakan apa yang dipikirkannya
} Psikososial: -
} Lingkungan: -
DIAGNOSA KERJA
Diagnosa utama dan DD/ : Gangguan berbicara e.c. afasia motorik post stroke non-
haemorragic
Diagnosa tambahan :
• Fibrilasi atrium permanen
• Pseudofakia ODS
• Hiperurisemia terkontrol obat
• Hiperkolestrolemia terkontrol obat
RENCANA PENGELOLAAN
1. Gangguan berbicara e.c. afasia motorik post stroke non-haemorragic
• Terapi saat ini :
Farmakologis : - Mecobalamin 500 mcg 1 – 1 – 1 p.c.
Non farmakologis : -
• Usul :-
Farmakologis : - mengganti dengan antikoagulan (Warfarin tablet 2 mg 1-0-0
p.c.)
Non farmakologis : -
• Usul :
Farmakologis : - mengganti dengan antikoagulan (Warfarin tablet 2 mg 1-0-0
p.c.)
Non farmakologis : - minum obat secara teratur
- Pemantauan Laboratorium INR secara berkala setiap bulan
dengan target nilai >75 tahun sebesar 1,6 - 2
3. Pseudofakia ODS
• Terapi saat ini:
Farmakologis :-
-
Non farmakologis : -
• Usul :
Farmakologis :-
Non farmakologis :- Konsul dokter Sp.M
KIE
1. Edukasi pasien agar mengonsumsi obat secara rutin
2. Istirahat yang cukup
3. Lakukan olahraga ringan setiap pagi
4. Menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi
5. Menghindari makanan yang mengandung purin tinggi
6. Konsul ke dokter spesialis jantung
7. Konsul ke dokter spesialis saraf
8. Konsul ke dokter spesialis rehabilitasi medik
9. Konsul ke dokter spesialis mata
10. Menjaga kebershina gigi dan mulut
RENCANA EVALUASI
Evaluasi tanda tanda vital setiap hari
Evaluasi perbaikan/perburukan keluhan
Evaluasi Pemeriksaan ulang darah lengkap minimal 6 bulan sekali (darah rutin, profil
lipid, glukosa darah, kadar asam urat, fungsi ginjal, fungsi hati)
Evaluasi pemeriksaan EKG setiap bulan
Evaluasi pemeriksaan agregasi trombosit
Evaluasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang timbul
PROGNOSIS
Ad Sanationam : ad malam
• Afasia motorik tidak dapat dikendalikan dengan obat tetapi dapat diperingan dengan
fisioterapi
• Fibrilasi atrium kronis tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan dengan
terapi farmakologis
• Hiperkolestrolemia dan hiperurisemia dapat dikendalikan dengan terapi farmakologis
dan non-farmakologis.