Penyusun:
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Demokrasi,
dan Hak Asasi Manusia (HAM) di dalam Islam, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang penjabaran mengenai Demokrasi, dan Hak Asasi
Manusia (HAM) di dalam Islam. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
I
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………….…………i
Daftar Isi…………………………………….....……………….……….ii
Bab I
Pendahuluan & Latar Belakang……..……………………….…...………1
Rumusan Masalah……………………………………………………...…
3
Ruang Lingkup…………………………………………………...………3
Bab II
1. HAM dalam Islam……….…...…………………..……………..……..4
2. Demokrasi dalam Islam………………………………………………12
Bab III
Kesimpulan dan Saran…………………….………………..….………..15
Daftar Pustaka……………………………..…….………………..….. 16
ii
Bab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Berbagai masalah yang ada di dalam Negara Indonesia tidak semuanya dapat
diselesaikan berdasarkan hukum umum yang telah ada, namun tetap memerlukan
hukum yang secara filosofis dan sosiologis tertanam dalam hati dan kepercayaan
masyarakat Indonesia.
semua tempat dan segala zaman tetapi pada lain pihak Hukum Islam juga dituntut
untuk menampakkan diri dengan wajahnya yang khas Hukum Islam Indonesia masa
kini. Perbincangan kita tentang Hukum Islam tentunya akan lebih banyak diarahkan
pada aspek yang kedua. Berkenaan dengan hal yang pertama Hukum Islam dengan
sifat keuniversalannya sudah cukup banyak dikaji dan dibahas orang.
“Hukum Islam Indonesia masa kini” adalah merupakan sebuah label yang
diberikan pada ketentuan-ketentuan Hukum Islam yang berlaku di Indonesia dan
sekaligus menampilkan corak khas ke-Indonesiaannya. Sistem dan budaya Indonesia
akan lebih terefleksi di dalamnya sehingga Hukum Islam dimaksud untuk beberapa
bagian tertentu baik menyangkut kaidah hukumnya maupun pola pemikiran yang
mendasarinya akan menunjukkan beberapa perbedaan dengan Hukum Islam yang
berlaku dilain tempat seperti Saudi Arabia, Mesir, Iran, Pakistan dan lain-lain
sekalipun sifat dasar yang sama karena bersumberkan pada sumber yang sama yaitu
AI Quran dan Sunnah.
Berbeda dengan Demokrasi, Islam berasal dari Allah SWT, yang telah
diwahyukan-Nya kepada rasul-Nya Muhammad SAW. Dalam hal ini Allah SWT
berfirman :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hawa nafsunya, ucapannya itu
tiada lain hanya berupa wahyu yang diwahyukan.” (QS. An-Najm : 3-4)
Dalam Islam seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara’ dalam segala
perbuatannya. Tidak bisa bebas dan seenaknya. Terikat dengan hukum syara’ bagi
seorang muslim adalah wajib dan sekaligus merupakan pertanda adanya iman
padanya.
1. Pengertian HAM
1.1 Secara Umum :
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam
kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM Berlaku secara
universal.
Tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1,
pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Berdasarkan pandangan ini, maka manusia memikul beban serta tanggung jawab
sebagai individu dihadapan Tuhan-Nya kelak, tanpa kemungkinan untuk
mendelegasikannya kepada pribadi lain. Punya pertanggung jawaban yang dituntut
dari seseorang haruslah didahului oleh kebebasan memilih. Tanpa adanya kebebasan
itu lantas dituntut dari padanya pertanggung jawaban, adalah suatu kezaliman dan
ketidakadilan, yang jelas hal itu bertentangan sekali dengan sifat Allah yang maha
adil.
Berkaitan dengan penggunaan hak-hak individu itu, yang mempunyai hak dianggap
menyalahgunakan haknya apabila:
2. Perbuatan itu tidak menghasilkan manfaat bagi dirinya, sebaliknya menimbulkan
kerugian baginya.
Mengingat bahwa agama Islam merupakan agama universal dan penutup agama-
agama Ilahi, maka Islam memiliki agenda bagi seluruh dimensi kehidupan manusia
baik kehidupan personal, sosial dan lain sebagainya. Di antara agenda tersebut adalah
hak asasi manusia dan pelbagai tantangan yang dihadapi pada masyarakat dewasa ini.
Masalah ini dengan mengakui hak-hak dan kemuliaan manusia akan nampak pada
sebagian hak manusia yang dijelaskan sebagai hak-hak warga kota dalam pandangan
Islam.
Al-Qur’an menegaskan:
َن ا ْل ُم ْن َك<< ِر ِ َو ْلتَ ُكنْ ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ < ْدعُونَ إِلَى ا ْل َخ ْي < ِر َويَ<<أْ ُمرُونَ بِ<<ا ْل َم ْع ُر
ْ <وف َويَ ْن َه
ِ <ونَ ع
ََوأُولَئِ َك ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُحون
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan
merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S Ali-Imran/3:104)
“Hendaklah kamu saling berpesan kepada kebenaran dan saling berpesan dengan
penuh kesabaran” (Q.S Al-Ashr/103:3)
دىHHلم إال بإحHHرئ مسHHل دم امHH ( ال يح: لمHHه وسHHلى هللا عليHH قال رسول هللا ص: عن ابن مسعود رضي هللا عنه قال
والتارك لدينه المفارق للجماعة ) رواه البخاري ومسلم، والنفس بالنفس، الثيب الزاني: ثالث.
Artinya :
Tidak halal darah seorang Muslim melainkan disebabkan oleh tiga hal : orang yang
pernah menikah berzina, jiwa (dibalas) dengan jiwa, dan orang yang melepaskan
agamanya (Islam), memecah belah agama." Dilaporkan oleh Imam al-Bukhory dan
Muslim.
Hadist yang menyatakan tentang HAM dan sebagaimana kita harus menjauhi dari apa
yang harus kita jaga terutama diri kita sendiri dan menahan hawa nafsu yang
mendorong kita untuk kemaksiatan dan hak-hak kita sebagai seseorang muslim.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barang siapa yang Ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui” (Q.S Al-Baqarah/2:256)
“Dan katakanlah, kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barang siapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir…” (Q.S Al-kahfi/18:29)
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki tentulah beriman semua orang yang dimuka
bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka
menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?“ (Q.S. Yunus/10:99)
Berdasarkan ayat-ayat diatas, jelaslah bahwa masalah menganut suatu agama atau
kepercayaan sepenuhnya diserahkan kepada manusia itu sendiri untuk memilihnya.
Didalam islam, kita hanya diperintah untuk berdakwah yang bertujuan menyeru,
mengajak dan membimbing seseorang kepada kebenaran itu. Dakwah bertujuan juga
untuk menegakkan “Al-Amru bil ma’ruf wa al-nahyu ‘an al-munkar” (menyeru
kepada kebajikan serta mencegah dari kemjungkaran ).
c. Hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan sosial
Sehubungan dengan hak untuk memperoleh kesempatan yang sama ini Al-Qur’an
menyebutkan sebagai berikut :
“ Dialah orang yang menjadikan segala yang ada dibumi ini untuk kamu…..” (Q.S
Al-Baqarah/2:29)
Islam telah memberikan jaminan bagi manusia untuk hidup lebih mulia dalam lingkup
aturan Allah SWT. Allah telah menjelaskan aturannya yang berkenaan dengan tujuan
syariat itu adalah untuk memelihara jiwa manusia, harta, akal, kehormatan, keturunan,
dan agamanya dengan seperangkat hukum syara’ yang di terapkan dalam kehidupan
manusia. Rasulullah dan generasi sahabat telah membuktikan hal ini,di antaranya:
4. Setiap orang berada dalam kehidupan islam dan masyarakatnya akan merasakan
kehidupan yang aman sejahtera dalam segala bidang.
2. Pengertian Demokrasi
2.1 Secara Umum
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang
menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran.
persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai
agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.
Contoh Kasus
AAL di dakwa 5 tahun penjara atas kasus pencurian sandal
Majelis hakim Pengadilan Negeri Purwokerto, Jawa Tengah,
menjatuhkan vonis satu bulan 15 hari kepada seorang, Aminah, 55,
yang didakwa mencuri tiga buah kakao.
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara demokrasi di
Indonesia dan demokrasi Islam dan dapat melihat sisi baik dan buruknya.
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat memahami pentingnya HAM dalam
kehidupan kita dan kewajiban kita untuk menjaganya.
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara hukum islam
dan hukum yang berlaku di Indonesia dan dapat melihat perbedaannya.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://pastipanji.wordpress.com/2008/06/29/demokrasi-dalam-islam/
http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ham.html
http://materitarbiyah.wordpress.com/2008/02/01/hukum-dalam-islam/
http://www.idrusramadius.co.cc/2009/10/makna-demokrasi-dalam-pandangan-
islam.html
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/download/583/638