960 3017 1 PB
960 3017 1 PB
Oleh
Ria Safitri, Heni Siswanto, Dona Raisa Monica
Email: Riiasafitri9195@gmail.com
Abstrak
Pajak dipandang sangat penting di dalam Negara karena pajak meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat. Khususnya pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
memiliki peran yang strategis dan signifikan dalam penerimaan Negara dalam
sektor perpajakan, sangat disayangkan dalam potensi pemasukan dari pajak yang
dimiliki Indonesia belum biasa dimanfaatkan dengan baik bagi kesejahteraan
bangsa dan Negara. Karena banyak masyarakat yang melakukan penggelapan
pajak pertambahan nilai (PPN), para pelaku melanggar aturan dan norma-norma
hukum yang berlaku. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana penegakan
hukum terhadap tindak pidana penggelapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan
factor penghambat dalam penegakan hukum pidana. Metode penelitian yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan normatif dan
empiris. Responden penelitian terdiri dari anggota Kepolisian Daerah Lampung,
Kejaksaan Tinggi Lampung, Pejabat Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal
Pajak Bengkulu dan Lampug dan Akademisi Fakultas Hukum. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa (1) penegakan
hukum terhadap pelaku tindak pidana penggelapan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dikenakan Pasal 372 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama
empat tahun. Tetapi karena dalam kasus tersebut terdapat asas lex pecialis derogat
legi generali maka dalam hal ini pasal 372 KUHP untuk ancaman pidananya
ringan maka aparat kepolisian juga menggunakan Pasal 39 ayat (1) huruf i
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sudah mampu menjerat pelaku dan memberikan efek jera pada pelaku.
By
Ria Safitri, Heni Siswanto, Dona Raisa Monica
Email: Riiasafitri9195@gmail.com
Abstract
Keywords: Tax Law Enforcement, Tax Evasion, Value Added Tax (VAT)
I. Pendahuluan penggelapan terhadap pajak
pertambahan nilai. Tindak pidana
A. Latar Belakang Masalah penggelapan sering terjadi di
berbagai kalangan, mulai dari
Pajak merupakan iuran yang sifatnya kalangan rendah hingga kalangan
dipaksakan, maka Negara juga tidak tinggi yang notabennya
membutuhkan kerelaan wajib pajak berpendidikan dan mengerti hukum
yang dibutuhkan oleh negara adalah atas tindakan tersebut.
ketaatan suka tidak suka, rela tidak
rela, yang penting bagi Negara Penggelpan pajak merupakan
adalah perusahaan tersebut telah palanggaran undang-undang dengan
membayar pajak sesuai dengan maksud melepaskan diri dari pajak
ketentuan yang berlaku.Wajar jika atau mengurangi dasarnya.
tidak satupun perusahaan Wajib Pengelakan pajak. ini terutama
Pajak yang dengan senang hati dan terdapat pada pajak-pajak yang
suka rela membayar pajak.1 penentuan besarnya, para wajib pajak
ini harus bekerja sendiri dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menggunakan pemberitahuan dan
adalah pajak yang dikenakan atas dokumen-dokumen lain.
konsumsi Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak didalam perusahaan, Mewujudkan tujuan dari adanya
orang pribadi, maupun pemerintah pajak perlu adanya penegakan
yang mengkonsumsi Barang Kena hukum di bidang perpajakan,
Pajak atau Jasa Kena Pajak penegakan hukum merupakan suatu
dinamakan pajak pertamabahan nilai proses dilakukannya upaya untuk
(PPN).2 tegaknya atau berfungsinya suatu
norma-norma hukum secara nyata
Tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebagai pedoman prilaku dalam
adalah tunggal, yaitu sebesar 10%. hubungan-hubungan hukum di
Dalam hal ekspor, tarif pajak kehidupan bermasyarakat dan
pertambahan nilai (PPN) adalah 0%, bernegara.
yang dimaksud dengan pabean
adalah wilayah Republik Indonesia Sebagimana dalam diketahui pajak
yang meliputi wilayah darat, perairan harus bersifat progresif dan dapat
dan ruang udara diatasnya.3 menegakan norma-norma hukum
serta aturan hukum yang di atur
Masih banyak perusahaan yang tidak dalam undang-undang, sehingga
tepat atau lalai membayar pajak untuk memberikan efek jera kepada
pertambahan nilai (PPN) dan pelakunya sehingga fungsi atau
akhirnya perusahaan melakukan tujuannya bisa terlaksana dan
tercapai.
1
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Dimana Kitab Undang-Undang
Indonesia, Jakarta. Sinar Grafika, 2012. Hukum Pidana (KUHP) dan
hlm.126. Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2
Djoko Slamet Surjoputro, BukuPanduan 2009 Tentang Ketentuan Umum dan
Hak dan Kewajiban Pajak, Jakarta.
Direktorat penyuluhan Pelayanan dan Tata Cara Perpajakan memberikan
Humas, 2009.hlm. 3. sanksi hukum terhadap pelaku tindak
3
Andrian Sutedi, Hukum Pajak, Jakarta. pidana penipuan ini. Untuk kasus
Sinar Grafika, 2011. hlm. 97.
seperti ini maka akan ditegakkan Sehingga pengertian law
dengan menggunakan Pasal 372 enforcement begitu populer. Bahkan
KITAB undang-undang Hukum ada kecenderungan untuk
Pidana (KUHP), Pasal 39 ayat (1) mengartikan penegakan hukum
Undang-Undang Nomor 16 Tahun sebagai pelaksanaan keputusan-
2009. keputusan pengadilan.
B. Permasalahan Pengertian yang sempit ini jelas
mengandung kelemahan, sebab
Permasalahan dalam skripsi ini
pelaksanaan perundang-undangan
adalah :
atau keputusan pengadilan, bisa
1. Bagaimanakah penegakan hukum terjadi justru menganggu kedamaian
terhadap tindak pidana dalam pergaulan hidup masyarakat.4
penggelapan pajak pertambahan
nilai (PPN) (studi pada polda Penegakan hukum pidana adalah
lampung) ? upaya untuk menerjemahkan dan
2. Apakah faktor penghambat dalam mewujudkan keinginan-keinginan
penegakan hukum terhadap tindak hukum pidana menjadi kenyataan.
pidana penggelapan Pajak Menurut Sajiptop Raharjo penegakan
Pertambahan Nilai ? hukum adalah suatu usaha untuk
mewujudkan ide-ide kepastian
C. Metode Penelitian hukum, kemanfaatan sosial dan
Pendekatan masalah yang digunakan keadilan menjadi kenyataan. Proses
adalah normatif dan empiris. perwujudan ketiga ide inilah
Pengumpulan data dilakukan dengan merupakan hakekat dari penegakan
studi pustaka dan studi lapangan. hukum.5
Responden dalam penelitian ini
Salah satu jenis tindak pidana di
terdiri dari anggota Kepolisian
bidang pajak adalah penggelapan
Daerah Lampung, Jaksa Kejaksaan
pajak khususnya pada pajak
Tinggi Lampung, Pejabat Pegawai
pertambahan nilai. Penggelapan
Negeri sipil, Dan Akademisi
pajak adalah tindak pidana yang
Fakultas Hukum Universitas
merupakan rekayasa subyek pelaku
Lampung. Pada penelitian ini data
dan obyek transaksi pajak untuk
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
memperoleh penghematan pajak
secara melawan hukum dan
II. Pembahasan
penggelapan pajak Boleh dikatakan
merupakan virus yang melekat pada
A. Penegakan Hukum Pidana
setiap sistem pajak yang berlaku.
Terhadap Tindak Pidana
Begitupun dalam penggelapan Pajak
Penggelapan Pajak
Pertambahan Nilai ini banyak
Pertambahan Nilai (PPN)
dilakukan oleh perusahan-
Menurut Soejono Soekanto perusahaan. Salah satu contohnya
penegakan hukum bukan semata-
mata berarti pelaksanaan perundang- 4
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang
undangan.Walaupun dalam Mempengaruhi Penegakan Hukum,
kenyataan Indonesia Jakarta, Rajawali, 1983, hlm. 65
5
kecenderungannya adalah demikian. Sudarto, kapita selekta hukum pidana,
Bandung.alumni, 2006.hlm.60
penggelapan pajak dapat berupa Tentang Ketentuan Umum Dan Tata
penggelapan faktur pajak, bukti Cara Perpajakan dimana dalam kasus
pemotongan pajak, atau bukti tersebut terdapat asas lex specialis
pemungutan pajak sebagai bentuk derogat legi generali.
konkritnya. Penggelapan pajak
terjadi sebelum Surat Keterangan Polri sendiri sebagai salah satu aparat
Pajak dikeluarkan. penegak hukum memiliki cara dalam
upaya penanggulangannya yaitu
Hal ini merupakan pelanggaran secara Represif dan Prefentif.
terhadap Undang-undang dengan Represif adalah penekanan dalam
maksud melepaskan diri dari pajak penerapan pidana setelah kasus ini
atau mengurangi dasar penetapan terjadi dan Preventif adalah
pajak dengan cara menyembunyikan pencegahan tanpa pidana sebelum
sebagian dari penghasilannya. kasus ini terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada Direktorat Reserse 1. Upaya secara Represif atau
Kriminal Khusus Polda Lampung penekanan dalam penerapan
dengan BRIPDA Dirna Adhivirza pidana setelah kejahatan terjadi.
menyatakan bahwa dalam kasus Penegakan hukum pidana
penggelapan pajak khususnya pada terhadap pelaku tindak pidana
pajak pertambahan nilai terdapat penggelapan Pajak Pertambahan
unsur melawan hukum pidana karena Nilai (PPN) belum diatur secara
terdapat unsur penggelapan tegas diatur dalam suatu
didalamnya.6 Undang-Undang khusus yang
bisa memberatkan pidana bagi
Penggelapan Pajak merupakan pelaku. Pelaku dikenakan
pelanggaran terhadap undang- tuntutan penggelapan yaitu Pasal
undang dengan maksud melepaskan 372 KUHP dengan ancaman
diri dari pajak atau mengurangi dasar pidana pejara paling lama empat
penetapan pajak dengan cara tahun. Oleh sebab itu aparat
menyembunyikan sebagian dari penegak hukum untuk masalah
penghasilannya. BRIPDA Dirna ancaman ini mereka juga
Adhivirza menyatakan bahwa untuk menggunakan Pasal 39 ayat (1)
penegakan hukum terhadap pelaku huruf i UU KUP, dimana
penggelapan Pajak Pertambahan ancaman pidananya lebih berat
Nilai (PPN) ini dapat dikenakan sehingga para pelaku akan jera
Pasal 372 KUHP karena melakukan dengan perbuatannya dan dalam
penggelapan tetapi dalam penerapan kasus tersebut terdapat asas lex
nya tindak pidana penggelapan Pajak specialis derogate legi generali.
Pertambahan Nilai digunakan Pasal Pihak kepolisian apabila
39 ayat (1) huruf c, d dan i Undang- mendapat laporan mengenai
Undang Nomor 16 Tahun 2009 kasus seperti ini dapat langsung
melakukan penyelidikan
terhadap pelaku yang telah
6
Hasil wawancara penulis padaDirektorat dilaporkan oleh kantor
Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung pelayanan pajak, dan bila
dengan Bripbda Dirna Adhivirza selaku
Kabag Korwas PPNS Bin Ops terindikasi melakukan kejahatan
DiReskrimsus Polda Lampung 10 Febuari berupa penggelapan yang
2017.
disebutkan dalam KUHP maka yang dilakukan setelah
akan langsung diproses lebih terjadinya sebuah kasus.
lanjut.
Aparat kepolisian memiliki fungsi
2. Upaya secara Preventif atau melakukan pencegahan preventif
pencegahan sebelum kasus adalah Korwas PPNS
terjadi untuk menjaga Dirkrimsus.Korwas PPNS memiliki
kemungkinan terjadinya tugas melakukan pengarahan dan
kejahatan atau pelanggaran himbauan berupa penyuluhan kepada
hukum di dalam masyarakat masyarakat sedangkan Dirkrimsus
menggunakan cara-cara memiliki fungsi untuk mencegah
persuasif, seperti himbauan yang terjadinya kejahatan dalam
dilakukan oleh Korwas PPNS masyarakat dan menindak lanjuti
Dirkrimsus Polda Lampung apabila mendapat laporan tentang
selaku aparat penegak hukum. sebuah kejadian. Tahap penegakan
Penanganan secara prefentif hukum pidana (tahap penerapan
terhadap tindak pidana hukum pidana) oleh aparat penegak
penggelapan pajak ini, adalah hukum, mulai dari kepolisian sampai
pilihan yang sangat tepat ke pengadilan.
mengingat masih banyak
masyarakat Indonesia yang Dengan demikian aparat penegak
belum taat membayar pajak dan hukum bertugas menegakkan serta
Wajib Pajak tidak melaporkan menerapkan peraturan-peraturan
sebagian atau seluruh perundang-undangan pidana yang
penghasilannya dalam Surat telah dibuat oleh pembuat undang-
Pemberitahuan Tahunan atau undang, dalam melaksanakan tugas
membebankan biaya-biaya yang ini aparat penegak hukum harus
tidak seharusnya dijadikan berpegang teguh pada nilai-nilai
pengurangan penghasilan untuk keadilan dan guna.Tahap ini disebut
tujuan meminimalkan beban sebagai tahap yudikatif.
pajak. Tindakan illegal ini
menyebabkan kerugian Negara. Berdasarkan hasil wawancara M.
Sebagian besar Negara Nursaitias menyatakan ketentuan
mengenakan sanksi administrasi yang berkaitan dengan penegakan
dan sanksi pidana terhadap hukum pidana terhadap tindak
Wajib Pajak yang melakukan pidana penggelapan pajak
penggelapan pajak. pertambahan nilai.7