Anda di halaman 1dari 11

LOW BACK PAIN MYOGENIC ( LBP)

A. Defenisi Low Back Pain (LBP) Myogenic


Low Back Pain (LBP) atau Nyeri punggung bawah adalah suatu pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan di daerah antara vertebra torakal 12
sampai dengan bagian bawah pinggul. Yang timbul akibat adanya potensi kerusakan
ataupun adanya kerusakan jaringan antara lain : dermis pembuluh darah, facia muskulus,
tendon, cartilago, tulang ligament, intra artikuler meniscus, bursa (Paliyama, 2007).
Low Back Pain (LBP) berhubungan dengan stress/strain otot punggung, tendon, ligament
yang biasanya ada bila melakukan aktifitas sehari-hari berlebihan. Nyeri bersifat tumpul,
intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau dapat meluas ke
sekitar glutea.Nyeri ini tidak di sertai dengan hippertensi, parestesi, kelemahan atau defisit
neurologis.Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke tungkai (Fatima, 2016).
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan
musculoskeletalumum yang menyerang 80% populasi orang dewasa. Secara umum
keluhan ini bersifat akut, subcacuteatau Chronis. Gejala nyeri pinggang bisa membaik
dalam beberapa minggu dengan tindakan konservatif sepertipemberian obat-obatan
dan fisioterapi sejak terjadinya serangan. Dari total populasi penderita nyeri pinggang
(80% secara umum), hanya 2-3% yang disertai dengan rasa pegal di pinggang.
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) kebanyakan menyerang daerah
pinggang antara tulang rusuk bagian bawah dan daerah glutealis/pantat dan sering menjalar
ke daerah paha belakang. Nyeri pinggang dapat terjadi karena adanya masalah dari struktur
neuromuskuloskeletal di daerah pinggang 489 bawah, termasuk otot dan saraf serta tulang
tulang belakang dan Diskus Intervertebralis..Nyeri pinggang juga dapat berasal dari organ
dalam seperti ginjal, usus pankreas, dan kandung empedu (Mujiono, 2016).
Menurut Gerwin dan Mense (2010) Low Back Pain Myogenic adalah nyeri punggung
bawah yang disebabkan oleh ketegangan otot yang berlebihan sehingga menimbulkan
nyeri dan termasuk dalam penyebab nyeri akut.Gangguan yang terjadi pada LBP Myogenic
yaitu nyeri tekan pada region lumbal, spasme otot punggung bawah sehingga dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan antara otot abdominal dan paravertebra yang
mengakibatkan terjadinya keterbatasan gerak.
B. Anatomi Fisiologi
1. Struktur Tulang Vertebra
Tulang vertebra lumbal tersusun atas 5 (lima) vertebra yang bersendi satu sama
lain yang berperan penting dalam menjalankan fungsinya untuk menyangga tubuh dan
alat gerak tubuh.

6
7

10
5

Gambar 1.
Tulang belakang dilihat dari Lateral dan Anterior (Putz, 1995)

Keterangan:
1. Vertebra cervical I-VII 6. Atlas
2. Vertebra thoracalis I-XII 7. Axis
3. Vertebra lumbalis 8. Vertebra prominens
4. Osc. Sacrum 9. Foramen intervetebralis
5. Osc. Coccygae 10. Promotrium
2. Struktur Ligamen Tulang Belakang

Gambar 2.
Struktur Ligamen pada Vertebra (Reza, 2011)

3. Struktur Otot Tulang Belakang

Gambar 3.
Otot-otot punggung, tampak dorsal (Putz, R dan Pabst, R, 2000).
C. Etiologi
Menurut Bull (2007), faktor resiko nyeri punggung bawah dapat dibagi menjadi 2
(dua) kelompok utama, yaitu faktor eksternal atau pekerjaan dan faktor internal.
Faktor eksternal di sini berupa faktor dari pekerjaan, sedangkan faktor internal merupakan
faktor dari dalam diri.
Kelainan nyeri punggung bawah miogenik dapat disebabkan karena:
1) Ketegangan otot
Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau
berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga ak\an memendekan otot-otot yang
akhirnya menimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul karena regangan yang
berlebihan pada perlekatan otot terhadap tulang.
2) Spasme / kejang otot
Spasme /kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana jaringan otot
sebelumnya dalam kondisi yang tegang / kaku / kurang pemanasan. Spasme otot ini
memberi gejala yang khas, ialah dengan adanya kontraksi otot akan disertai rasa nyeri
yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah
kontraksi. Akan terjadi lingkaran suatu nyeri, kejang atau spasme dan ketidak
mampuan bergerak.
3) Defisiensi otot
Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat dari tirah
baring yang lama maupun immobilisasi.
4) Otot yang hipersensitif
Otot yang hipersensitif akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila dirangsang
akan menimbulkan rasa nyeri ke daerah tertentu. Daerah kecil tadi disebut
sebagai noktah picu (trigger point).Dalam pemeriksaan klinik terhadap penderita
nyeri punggung bawah, tidak jarang dijumpai adanya noktah picu ini. Titik ini
bila ditekan akan menimbulkan rasa nyeri bercampur rasa sedikit nyaman
(Harsono, 1996 : Sudaryanto, 2013).

D. Patologi
Pinggang adalah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari toraks
ke atas dan perut. Bagian tersebut ialah tulang belakang lumbal khususnya dan seluruh
tulang belakang umumnya. Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus
intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan anatomic dan fisiologik.
Bagian depan yang terdiri dari korpus vertebralis dan diskus intervertebralis
berfungsi sebagai pengemban yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap
tekanan-tekanan menurut porosnya. Bagian yang menahan tekanan tersebut ialah nucleus
pulposus. Fleksibilitas dijamin oleh ligamen dan fasia-fasia yang kuat yang mengikat dan
membungkus korpus serta diskus intervertebralis. Fleksibilitas tersebut dijamin
terhadap penekukan kebelakang dan kesamping yang berlebihan oleh artikulus
posterior superior yang merupakan bagian belakang tiap ruas tulang belakang.
Bagian belakang ini terdiri dari pedikel, lamina serta processus spinosus dan transverses.
Keseluruhannya bagian belakang menyediakan terowongan yang dikenal sebagai kanalis
vertebralis. Fasies artikulus inferior bersendi dengan faises artikulus tetangganya.
Persendian tersebut terdiri dari semua unsur jaringan yang dimiliki setiap sendi biasa
tubuh, yaitu kartilago, sinovial dan kapsul.
Keluhan utama pasien Low Back Pain (LBP) Myogenic adalah adanya nyeri, spasme,
dan keterbatasan fungsional yang berhubungan dengan mobilitas lumbal. Nyeri merupakan
pengalaman sensori yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan pada tubuh
(Meliana Dan Pinzon, 2004 :Wafqi, 2015).

E. Tanda dan gejala


Tanda dan Gejala Gejala yang sering muncul pada nyeri punggung bawah
antara lain: Nyeri pada punggung dengan frekuensi yang fluktuatif dan meningkat pada
saat penderita bekerja terlalu keras, spasme otot, penurunan kekuatanan otot, keterbatasan
lingkup gerak sendi dan gangguan aktivitas fungsional sehari-hari, (Indah Ayu, 2018).
Nyeri punggung bawah akibat miogenik adalah onset/waktu timbulnya bertahap, nyeri
difus (setempat) sepanjang punggung bawah, tenderness pada otot-otot punggung bawah,
lingkup gerak sendi (LGS) terbatas, tanda-tanda gangguan neurologis tidak ada
(Priyambodo, 2008).
Lampiran 3 :

LAPORAN STATUS KLINIK

Nama : Dian Islamiah


Nim : FT.2017.002
Tempat Praktek : Rumah Sakit Jiwa Prov. Sulawesi Tenggara
Pembimbing : M.Nur Jailani Amd. Ft
Tanggal pembuat laporan : Rabu,24 Februari 2021

Keterangan Umum Penderita


Nama : Ny.Sw
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Lalousu

Segi Fisioterapi

A. ANAMNESIS (AUTO)

1. Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri pada pinggang sisi kanan.


2. Riwayat Penyakit Sekarang : sejak lama pasien merasakan nyeri pada pinggang
sisi kanan dan pasien merasakan nyeri ketika berjalan
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak Ada
4. Riwayat Keluarga : Tidak Ada
5. Anamnesis System :
a) Kepala dan Leher : Tidak Ada Keluhan
b) Kardiovaskuler : Tidak Ada Keluhan
c) Respirasi : Tidak Ada Keluhan
d) Gastroinstal : Tidak Ada Keluhan
e) Urogenital : Tidak Ada Keluhan
f) Musculoskeletal : adanya nyeri pada pinggang sisi kanan
g) Nervorum : Tidak ada nyeri menjalar

B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Vital Sign :
a. Tekanan Darah : 130/90 MmHg
b. Denyut Nadi : 75×/ menit
c. Suhu : 37° C 120/80 MmHg
2. Inspeksi :
a. Statis : pasien tidak nampak pucat, tidak tampak oedem pada pinggang,
pinggang tampak tidak simetris bagian kanan dan kiri , tidak ada memar
b. Dinamis : pasien merasakan kesakitan ketika berjalan
3. Palpasi : suhu terabah normal dan ada nyeri tekan pada pinggang sisi kananh
4. Pemeriksaan Gerak Fungsi Dasar
a. Gerakan aktif : Pasien mampu melakukan gerakan fleksi, ekstensi,
abduksi dan adduksi pada region hip
b. Gerakan pasif : adanya endfeel elastic pada gerakan region hip
c. Gerakan isometric melawan tahanan:pasien mampu melawan tahanan
dari terapis asibelum mampun
5. Koknitif, Intrapersonal Dan Interpersonal
a. Kognitif : Daya ingat pasien bagus
b. Intrapersonal : besar keinginan pasien untuk sembuh dan pasien mengerti
penyakit yang di derita.pa c.
c. Intrapersonal : pasien komunikasi dengan terapis sangat baik pas
6. Kemampuan Fungsional dan Lingkungan Aktifitas
a. Kemampuan Fungsional Dasar : pasien belum bisa berjalan jauh
b. Aktifitas fungsional : pasien dapat melakukan aktifitas secara mandiri
c. Linkungan aktifitas : saat ini pasien masih berinteraksi dengan
lingkungannya
C. DIAGNOSE FISIOTERAPI
1. Impairment : adanya nyeri pada pinggang kanan
2. fungsional limination : pasien mengalami kesulitan aktifitas berjalan jauh
s
D. PROGRAM RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Tujuan jangka pendek : mengurangi nyeri pada pinggang kanan
b. Jangka panjang : untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien saat
berjalan jauhme
2. Tindakan Fisioterapi
a. Modalitas fisioterapi
1) Modalitas alternatif : Infra Red (IR) TENS, Massage, Streching dan
bridging exercise.
2) Modalitas yang diberikan:
a) Infra Red : untuk mengurangi nyeri dan memperlancar sirkulasi
darah
b) TENS : untuk meningkatkan elastisitas jaringan
c) Massage : untuk mengurangi ketegangan otot
d) Streching : untuk penguluran otot dan membantu mempertahankan
kekuatan otot.
3) Terapi Latihan :
Bridging Exercise : untuk memeperkuat otot-otot punggung bawah dan
hip,latihan dasar untuk meningkatkan stabilitas keseimbangan tulang
belakang.
b. Edukasi :
1) Pasien dianjurkan untuk menghindari aktifitas yang dapat
memperburuk keadaannya seperti aktifitas yang membebankan
pinggang misalnya,duduk lama,membungkuk dan mengagngkat beban
yang berat.
2) Pasien dianjurkan untuk tetap beraktivivtas dalam batas toleransi
pasien untuk menghindari posisi imobilisasi yang lama yang dapat
memperburuk kondisi LowBack Pain (LBP) Myogenic.
c. Home Program :
1) Sebelum melakukan aktifitas lakukan peregangan untuk menghindari
keteganga otot.
2) Melakukan latihan-latihan penguatan yang sudah di ajarkan oleh terapis
yaitu dengan latihan bridging exercise.

E. RENCANA EVALUASI :
1. Sesaat : nyeri berkurang pada pinggang sisi kanan
2. Berkala : ada peningkatan fungsional limination pasien yaitu dapat berjalan jauh

F. PROGNOSIS :
Qua ad Vitam : hidup dup
Qua ad Sanam : sembuh embuh
Qua ad Fungsionam : baik b aquik
Qua ad Cosmeticam : baikbik

Kendari, Februari 2021


Pembimbing,

M. Nur Jailani, Amd.,Ft


Lampiran 4 :

LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK

Rs/Pusat Pelayanan Kesehatan : Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara


Periode : 2021
Tanggal : Rabu, 24 Februari 2021

Pembimbing (CI) : M. Nur Jailani, Amd.,Ft

OLEH :
DIAN ISLAMIAH
FT.2017.002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BUDI MULIA KENDARI


PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kepaniteraan :
Nama Mahasiswa : Dian Islamiah
NIM : FT. 2017.002
Judul Laporan : Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain
Miogenic

Telah disetujui untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Praktek Klinik di : Rumah Sakit Jiwa Prov. Sulawesi TenggaraRum

Kendari, 16 Februari 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

……………… M. Nur Jailani, Amd.,Ft

Anda mungkin juga menyukai