Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Persalinan
&
Bayi Baru Lahir
Disusun oleh :
Kelompok 7
Muliyah Nur Malasari (PO713211191071)
Nurul Wafiah (PO713211191084)
Tingkat : 2B
DiameterJanin
1) Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin,
dipakai di dalam definisi penguncian (enggagment).
2) Diameter suboksipitobregmantika ialah jarak antara batas leher dengan oksiput ke anterior
fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala.
3) Diameter oksipitomental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala janin; ini adalah
diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.
Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul
(seven cardinal movements of labor) yang terdiri dari :
Sinklitismus yaitu ketika sutura sagitalis sejajar dengan sumbu jalan lahir
Asinklistismus anterior: Kepala janin mendekat ke arah promontorium sehingga os
parietalis lebih rendah.
Asinklistismus posterior: Kepala janin mendekat ke arah simfisis dan tertahan oleh
simfisis pubis (Cunningham dkk, 2013; McKinney, 2013).
3. Fleksi (flexion): Segera setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh
serviks, dinding panggul, atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
didekatkan ke arah dada janin. Fleksi ini disebabkan oleh:
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan
suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk
bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam bersamaan dengan majunya
kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai Hodge III, kadang-kadang baru setelah
kepala sampai di dasar panggul.
5. Ekstensi(extension):
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjadilah ekstensi atau
defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah
panggul mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya.
Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak nya ke bawah dan satunya
disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.Putaran paksi dalam dimulai
pada bidang setinggi spina ischiadika. Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan
ke bawah lengkung pubis dan kepala berputar saat mencapai otot panggul (Cunningham
dkk, 2013; McKinney, 2013).
Setelah suboksiput tertahan pada pinggir bawah symphysis akan maju karena kekuatan
tersebut di atas bagian yang berhadapan dengan suboksiput, maka lahirlah berturut-turut
pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya dagu
dengan gerakan ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut
hypomochlion.
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah anterior oleh perineum.
Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simfisis pubis, kemudian kepala keluar
mengikuti sumbu jalan lahir akibat ekstensi.
6. Putaran paksi luar (external rotation): Setelah kepala lahir, maka kepala anak
memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi (putaran balasan =
putaran paksi luar).
Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir dengan oksiput anterior, bahu harus memutar
secara internal sehingga sejajar dengan diameter anteroposterior panggul. Rotasi eksternal
kepala menyertai rotasi internal bahu bayi.
7. Ekspulsi: Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis.
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi
hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan
selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
Link Video
https://youtu.be/GWCtueaWDNI