Disusun Oleh :
1. Herniati
2. Hasna reasa
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya asuhan
kebidanan ini dapat diselesaiakan. Asuhan ini penulis buat untuk memenuhi target pada Praktik
Klinik Kebidanan III.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen ibu Irma sagita setiawati Halim
selaku pembimbing intitusi yang telah membimbing dan memberikan masukan selama
penyusunan asuhan kebidanan ini, juga penulis ucapkan terima kasih kepada ibu dr. Vinsensia
Thie selaku pembimbing klinik yang telah membimbing, memberi masukan dalam penyusunan
asuhan kebidanan ini serta memberi ilmu selama kami dilahan praktek.
Harapan penulis semoga asuhan kebidanan ini dapat menambah wawasan dan
ketrampilan pembaca dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan
ini.
Selanjutnya penulis mohon kepada dosen khususnya dan para pembaca pada umumnya
bila ada kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan asuhan kebidanan ini, baik dari segi
bahasa maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya pembuatan asuhan kebidanan yang akan datang.
iii
Penulis
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya manusia dengan
kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah
dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang
merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak
dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan
tidak berarti.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “E“ Usia 28 tahun dengan Akseptor
KB suntik 3 bulan
1.2.2 Tujuan Khusus
1
a. Melaksanakan pengkajian pada Ny. “E“ usia 28 tahun meliputi data
subyektif dan obyektif.
b. Menegakkan diagnosa kebidanan dan menidentifikasi masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan obyektif.
c. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa
kebidanan dan masalah yang ada.
d. Melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusun.
e. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.
1.3 Manfaat
Dengan adanya Asuhan Kebidanan ini diharapkan pembaca pada umumnya
dan mahasiswa pada khususnya dapat memahami tentang KB suntik 3 bulan sehingga
dapat menerapkan Asuhan Kebidanan dengan baik dan benar sesuai dengan standart.
2
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 5 bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep KB dan konsep manajemen kebidanan
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa, antisipasi
masalah potensial.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembasahan kesenjangan antara teori dengan kasus dan
praktek di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep KB
2.1.1 Pengertian
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan. Uapaya ini dapat bersifat
sementara, atau dapat pula bersifat permanen. ( Sarwono, 2002 : 889)
Kontrtsepsi adalah merupakan sutu cara yang efektif untuk mencegah
mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami isttri
menghindari kehamilan risiko tinggi.( Hanafi, 2004 : 22)
Menurut WHO (1970)
Adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
Mendapat obyektif-obyektif tertentu
Menghindari kelahhiran yang tidak diinginkan
Mendapat kelahiran yang memeng diiginkan
Mengatur interval diantara kehamilan
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri
Menentukan jumlah anak dalam keluarga
KB Secara Umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa, sehingga bagi ibu
maupun bayinya dan bagi ayahnya serta keluarga dan masyarakat yang
bersangkutan tidak menimbulkan kerugaian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
KB Secara Khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuahan atau
mencegah pertemuan antara sel mani dan ovarium. ( Manuaba , 1998 )
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa
kontrasepsi atau KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui
kebaikan dan kekurangan dari metode KB ini.
4
2.1.2 Konsep Dasar Kontrasepsi suntik
Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan
menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat ) dan kombinasi.
Suntik DMPA berisi depot medroksiprogesteron asetat yang dierikan dalam suntikan
tunggal 150/mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad,2002). Efek
samping penggunaan suntik DMPA adalah gangguan haid, penambahan berat badan
,kekeringan vagina , menurunkan libido,gangguan emosi, sakit kepala,nervotaksis dan
jerawat. Gangguan haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek
atau memanjag , perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahan bercak(spotting), tidak haid sama sekali (amenore)(BKKBN,2003).
2.1.2 Profil
Sangat efektif, aman,dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia ,dalam usia
reproduksi.
2.1.3 Cara Kerja
Mencegah ovulasi dengan kerjanya yang menyerupai kerja hormon tubuh
Mengentalkan lendir rahim sehingga sperma sulit untuk menembus rahim
Mencegah sel telur menempel didinding rahim sehingga tidak terjadi kehamilan
2.1.4 Manfaat
- Mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi sekitar 99,7% dengan tingkat kehamilan
0,3 kehamilan per 100 permpuan dalam 1 tahun pertama
- Keefektifan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam jika dimulai pada hari ke 7 dari
siklus haid
- Mempunyai mamfaat pencegahan kehamilan jangka menengah dalam waktu 1
sampai 3bulan
- Tidak harus mengingat-ingat minum pil etiap hari
- Tidak memerlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan panggul
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak berpengaruh terhadap kualitas dan volume air susu ibu
- Dapat membantu mencegah kehamilan ektopik
5
- Dapat membantu mencegah beberapa penyakit radang panggul
- Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai mendekati menopause
- Dapat memperoleh kehamilan kembali setelah menghentikan penggunaan KB
suntik
2.1.5 Keterbatasan
- Sering ditemukan gangguan haid
- Keungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penhentian pemakaian
- Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
- Permasalahn berat badan merupakan efek samping tersering
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,hepatitis B
dan virus HIV
- Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum
2.1.6 Indikasi
- wanita usia reproduktif
- wanita yang telah memiliki anak
- menghendaki kontrasespsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi
- menyususi dan membutuhkan kontrasespsi yang sesuai
- setelah melahirkan dan tidak menyususi
- setelah abortus dan keguguran
- memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
- masalah gangguan pembekuan darah
- menggunakan obat epilepsi dan tuberculosis
2.1.7 Kontra Indikasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
- Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara
- Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi
2.1.8 Waktu Mulai Menggunakan
- Setiap saat selama siklus haid asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
6
- Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur,injeksi dapat
diberikan setiap saat asal tidak hamilselama 7 hari setelah pnyuntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual
- Ibu yang telah menggunakan kontrasespsi nohormonal dan ingin mengganti
dengan kontrasespsi DMPA, suntikan pertama dapat segera diberikan tidak
perlu menunggu sampai haid berikutnya
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengganti
dengan kontrasespsi hormonal suntikan pertama dapat segera diberikan asal
ibu tidak hamil,dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
.bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, selama 7 hari penyuntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
2.1.9 Cara penggunaan
- Kontrasespsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intarmuscular (IM) dalam daerah pantat, apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja
segera dan efektif. Suntikan diberikan 90 hari
- Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil
isopropyl alkohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik setelah
kering baru disuntik
- Kocok dengan baik da hindarkan terjadinya gelembung-gelembug udara.
Kontrasespsi suntik tidak perlu didinginkan , bila terjadi endapan putih pada
dasar sampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.
2.1.10 Efek samping
- Mengalami gangguan haid seperti amenore,
spooting,menoragia,metrorghia
- Penambahan berat badan
- Mual
- Kunang-kunang
- Sakit kepala
- Nervositas
- Penurunan libido
7
- Vagian kering
9
Telinga : untuk mengetahui kebersihan atau ada pengeluaran secret
dan bentuk kesimetrisannya.
Mulut : untuk mengetahui apakah mukosa bibir kering dan adakah
stromatitis.
Leher : untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis.
Perut : untuk mengetahui apakah ada pembesaran abnormal.
Ekstermitas : untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak
(polidaktil atau sindaktil), adanya oedema, adakah
varices.
Integumen : untuk mengetahui kebersihan.
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Diagnosa : Ny. “E“ akseptor KB suntik 3 bulan, diperoleh dengan didasarkan pada :
Data subyektif
Alasan datang ke Puskesmas
III. Identifikasi Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi pada kontrasepsi KB Suntik 3 bulan yaitu efek
samping yang ditimbulkan dan keluhan dari pasien.
IV. Identifikasi KebutuhanSegera
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial
yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya).
V. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
VI. Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya.
10
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam
pelaksanaannya.
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E” USIA 28 TAHUN P 1 Ab0 DENGAN
AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI
DI UPTD PUSKESMAS KAIMANA DI RUANG KB
TANGGAL 25-11-2020
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 10-11-2020
Waktu Pengkajian : 10.00 WIT
Tempat Pengkajian : Ruang KIA/KB
Pengkaji : Herniati
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny.”E” Nama Suami : Tn.”P”
Umur : 28 thn Umur : 28 thn
Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Serui Suku/ Bangsa : Biak
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl.kebun kelapa Alamat : jl.kebun kelapa
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan dating ingin suntik 3 bulan
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
12
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan (hipertensi),
kencing manis, asma) ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis, AIDS) dan tidak pernah menderita penyakit jantung kronik, kanker
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit keturunan (hipertensi), kencing manis,
asma) ibu juga tiadk pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis) dan
tidak pernah menderita penyakit jantung kronik, kanker
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
(darah tingi, kencing manis) tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC,
hapatitis) dan juga tidak ada yang menderita penyakit penyakit jantung dan
kanker
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : ± 5 - 6 hari
Jumlah : sedikit (hanya flek)
Keluhan : tidak ada
Flour Albus : tidak ada
8. Riwayat Pernikahan
Menikah : 1x
Lama menikah : 3 tahun
Umur pertama menikah : 25 tahun
Jumlah anak :1
10. Riwayat KB
13
KB yang lalu : Pil Kombinasi
Lama pemakaian dan keluhan : 8 bulan, tidak ada keluhan
Rencana KB selanjutnya : suntik KB 3 bulan
14
B. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis.
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 368 oC
BB sekarang : 50 kg
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
Kepala : Bersih, tidak ada ketombe, tidak tampak benjolan
abnormal.
Wajah : Tidak pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak
oedema
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera
tidak ikterus, tidak juling.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak
ada gangguan pendengaran
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak aada peneluaran sekret.
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
rhagaden, gigi tidak caries, lidah bersih.
Leher : Bersih, tidak tampak pembesaran tyroid, vena
Jugularis dan kelenjar limfe
Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Bersih, simetris, tidak ada retraksi
Payudara : Simetris, membesar, tegang, puting susu menonjol,
tidak ada striae livide atau striae albican.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi.
15
Ekstermitas : Atas dan bawah normal, tidak ada
kelainan.
Integumen : Bersih
Palpasi :
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid dan
pembesaran kelenjar limfe
Payudara : Lembek, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan.
Abdomen : Tidak ada pembesaran uterus, dan tidak
ada nyeri tekan.
Ekstremitas : Tidak ada oedema pada kedua kaki dan tangan
Auskultasi :
Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
Perkusi :
Reflek patella :+/+
16
III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny “E” usia 28 tahun P1 Ab0 dengan akseptor KB suntik 3 bulan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan klien mengerti tentang
KB suntik 3 bulan baik efek samping dan manfaatnya.
KH : klien mengerti dan dapat mengulangi kembali semula yang dijelaskan
petugas kesehatan.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeautik pada klien
R/ Terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan pasien
2. Lakukan obseravasi TTV dan BB
R/ Diharapkan kondisi klien terpantau selama menjadi akseptor KB
3. Berikan satu kemasan KB pil ( 28 butir )
R/ merupakan kelanjutan dari kemasan KB pil sebelumnya
4. Ingatkan kembali cara minum dan waktu minum
R/ Diharapkan KB pil bekerja optimal dan keefektifitasannya tinggi
5. Ingatkan kembali komplikasi dan efek samping
R/ Diharapkan klien lebih faham mengenai komplikasi dan efek samping KB pil
6. Beritahu klien untuk datang kembali
R/ Menjaga agar tidak terdapat keterlambatan sehingga tidak terjadi kegagalan.
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan terapeutik kepada klien seperti memperkenalkan diri,
melakukan anamnesa klien, mendengarkan keluhan-keluhan dan pertanyaan-
pertanyaan.
17
2. Melakukan observasi TTV dan BB
3. Memberikan satu kemasan KB pil (28 butir)
4. Mengingatkan kembali cara minum dan waktu minum
Pil yang akan diminum merupakan kelanjutan dari kemasan yang lama dan terus
berurutan sesuai tanda panah
Pil diminum pada jam yang sama setiap hari
Bila lupa satu hari pil diminum segera ketika ingat pada hari berikutnya
Bila lupa dua hari pil diminum sampai jadwal minum terkejar sehingga sesuai
dengan jadwal minum sebelumnya
Jika lupa sampai tiga hari atau lebih berhenti minum dan tunggu haid berikutnya,
untuk sementara menggunakan alat kontrasepsi kondom
5. Mengingatkan kembali komplikasi dan efek samping KB pil
Seperti mual, spooting, pusing, nyeri pada payudara, BB naik, amenorrhea, depresi
dan tidak mencegah IMS.
6. Meberitahu klien untuk datang kembali pada atau sewaktu-waktu ada keluhan
VII. EVALUASI
Tanggal : 10-11-2020
Jam : 10.30 WIT
S : Ibu mengatakan adanya peningkatan berat badan dan faham penjelasan petugas
O : Keadaaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 368 oC
Respirasi Rate : 20 x/menit
BB sekarang : 50 kg
A : Ny “E” usia 28 tahu P1 Ab0 dengan akseptor KB Pil Kombinasi
P : - Ibu boleh pulang
- Ingatkan cara minum pil dan waktunya
- Ingat komplikasi dan efek samping
18
- Beritahu klien kontrol kembali atau sewaktu-waktu jika ada keluhan
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini, secara teori diperoleh adanya efek
samping dari kontrasepsi Pil Kombinasi antara lain :gangguan haid, depresi (jarang terjadi),
keputihan, jerawat, perubahan libido, kenaikan berat badan menurut POGI dalam Buku
Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2003. Pada kasus Ny “E” usia 28 tahun P1 Ab0 dengan
akseptor KB Pil kombinasi, pasien mengalami keluhan peningkatan berat badan. Jadi
disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengkajian, diperlukan komunikasi terapeutik yang baik dengan
klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap.
2. Dengan menganalisa data secara cermat maka akan dibuat diagnosa masalah.
3. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan tidak mengalami kesulitan jika
kerjasama yang baik dengan klien.
4. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah didasarkan perencanaan
tindakan yang disusun.
5. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan.
5.2 Saran
a. Bagi petugas kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya mempunyai kinerja yang baik dan dapat
menguatkan mutu pelayanan kontrasepsi KB Pil Kombinasi di masyarakat sehingga
dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagi mahasiswa
a. Mampu meningkatkan praktek klinik dalam Asuhan Kebidanan pada ibu akseptor
KB Pil Kombinasi
b. Mampu memberikan dukungan pada ibu untuk selalu menjadi akseptor KB untuk
mewujudkan keluarga yang sejahtera.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LEMBAR KONSULTASI
24
LEMBAR KONSULTASI
25