Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E” USIA 28 TAHUN

DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


DI UPTD PUSKESMAS KAIMANA
Tugas kelompok III

Disusun Oleh :

1. Herniati
2. Hasna reasa

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D.IV KEBIDANAN
TAHUN 2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E” USIA 28 TAHUN


DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK
DI UPTD PUSKESMAS KAIMANA

TELAH DISETUJUI OLLEH PEMBIMBING

Pada Hari : Tanggal Desember 2020

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Dr. Vinsensia thie Irma sagita setiawati halim


Nip. Nip.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya asuhan
kebidanan ini dapat diselesaiakan. Asuhan ini penulis buat untuk memenuhi target pada Praktik
Klinik Kebidanan III.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen ibu Irma sagita setiawati Halim
selaku pembimbing intitusi yang telah membimbing dan memberikan masukan selama
penyusunan asuhan kebidanan ini, juga penulis ucapkan terima kasih kepada ibu dr. Vinsensia
Thie selaku pembimbing klinik yang telah membimbing, memberi masukan dalam penyusunan
asuhan kebidanan ini serta memberi ilmu selama kami dilahan praktek.
Harapan penulis semoga asuhan kebidanan ini dapat menambah wawasan dan
ketrampilan pembaca dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan
ini.
Selanjutnya penulis mohon kepada dosen khususnya dan para pembaca pada umumnya
bila ada kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan asuhan kebidanan ini, baik dari segi
bahasa maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya pembuatan asuhan kebidanan yang akan datang.

Sorong, 10 Desember 2020

iii
Penulis

DAFTAR ISI

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya manusia dengan
kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah
dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang
merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak
dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan
tidak berarti.

Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan Norma


Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada zero population
growth (pertumbuhan seimbang). Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan
tentang waktu yang tepatuntukmemiliki anak, didalam keluarga berencana terdapat
teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk
mengatur kehamilan, jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90%
pasangan wanita akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat
kontrasespsi (gunningham, et al 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu
kehamilan tidak terlepas dari peran alat kontrasespsi. Kehamilan tak terencana dapat
menyebabkan gangguan mayor didalam kehidupan seorang wanita yang berdampak pada
kesehatan ibu dan neonatus.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “E“ Usia 28 tahun dengan Akseptor
KB suntik 3 bulan
1.2.2 Tujuan Khusus

1
a. Melaksanakan pengkajian pada Ny. “E“ usia 28 tahun meliputi data
subyektif dan obyektif.
b. Menegakkan diagnosa kebidanan dan menidentifikasi masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan obyektif.
c. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa
kebidanan dan masalah yang ada.
d. Melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusun.
e. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat
Dengan adanya Asuhan Kebidanan ini diharapkan pembaca pada umumnya
dan mahasiswa pada khususnya dapat memahami tentang KB suntik 3 bulan sehingga
dapat menerapkan Asuhan Kebidanan dengan baik dan benar sesuai dengan standart.

1.4 Metode Penulisan


Data dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini didapatkan dengan cara :
a. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku – buku referensi yang berhubungan
dengan masalah yang ditulis. Tujuannya agar mendapatkan data dasar yang teoritis
dan bersifat ilmiah.
b. Observasi
Dengan pengamatan secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.
c.Wawancara
Mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada klien, keluarga atau tenaga
kesehatan tentang hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan atau keadaan
klien. Tujuannya adalah untuk memperoleh data secara langsung dari sumber data.
d. Mempelajari Kasus
Dengan melihat rekam medis klien terhadap program pengobatan melalui catatan
medik.

2
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 5 bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep KB dan konsep manajemen kebidanan
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa, antisipasi
masalah potensial.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembasahan kesenjangan antara teori dengan kasus dan
praktek di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep KB
2.1.1 Pengertian
 Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan. Uapaya ini dapat bersifat
sementara, atau dapat pula bersifat permanen. ( Sarwono, 2002 : 889)
 Kontrtsepsi adalah merupakan sutu cara yang efektif untuk mencegah
mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami isttri
menghindari kehamilan risiko tinggi.( Hanafi, 2004 : 22)
 Menurut WHO (1970)
Adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
 Mendapat obyektif-obyektif tertentu
 Menghindari kelahhiran yang tidak diinginkan
 Mendapat kelahiran yang memeng diiginkan
 Mengatur interval diantara kehamilan
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga
 KB Secara Umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa, sehingga bagi ibu
maupun bayinya dan bagi ayahnya serta keluarga dan masyarakat yang
bersangkutan tidak menimbulkan kerugaian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
 KB Secara Khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuahan atau
mencegah pertemuan antara sel mani dan ovarium. ( Manuaba , 1998 )
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa
kontrasepsi atau KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui
kebaikan dan kekurangan dari metode KB ini.

4
2.1.2 Konsep Dasar Kontrasepsi suntik
Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan
menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat ) dan kombinasi.
Suntik DMPA berisi depot medroksiprogesteron asetat yang dierikan dalam suntikan
tunggal 150/mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad,2002). Efek
samping penggunaan suntik DMPA adalah gangguan haid, penambahan berat badan
,kekeringan vagina , menurunkan libido,gangguan emosi, sakit kepala,nervotaksis dan
jerawat. Gangguan haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek
atau memanjag , perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahan bercak(spotting), tidak haid sama sekali (amenore)(BKKBN,2003).
2.1.2 Profil
Sangat efektif, aman,dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia ,dalam usia
reproduksi.
2.1.3 Cara Kerja
 Mencegah ovulasi dengan kerjanya yang menyerupai kerja hormon tubuh
 Mengentalkan lendir rahim sehingga sperma sulit untuk menembus rahim
 Mencegah sel telur menempel didinding rahim sehingga tidak terjadi kehamilan
2.1.4 Manfaat
- Mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi sekitar 99,7% dengan tingkat kehamilan
0,3 kehamilan per 100 permpuan dalam 1 tahun pertama
- Keefektifan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam jika dimulai pada hari ke 7 dari
siklus haid
- Mempunyai mamfaat pencegahan kehamilan jangka menengah dalam waktu 1
sampai 3bulan
- Tidak harus mengingat-ingat minum pil etiap hari
- Tidak memerlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan panggul
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak berpengaruh terhadap kualitas dan volume air susu ibu
- Dapat membantu mencegah kehamilan ektopik

5
- Dapat membantu mencegah beberapa penyakit radang panggul
- Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai mendekati menopause
- Dapat memperoleh kehamilan kembali setelah menghentikan penggunaan KB
suntik
2.1.5 Keterbatasan
- Sering ditemukan gangguan haid
- Keungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penhentian pemakaian
- Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
- Permasalahn berat badan merupakan efek samping tersering
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,hepatitis B
dan virus HIV
- Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum
2.1.6 Indikasi
- wanita usia reproduktif
- wanita yang telah memiliki anak
- menghendaki kontrasespsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi
- menyususi dan membutuhkan kontrasespsi yang sesuai
- setelah melahirkan dan tidak menyususi
- setelah abortus dan keguguran
- memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
- masalah gangguan pembekuan darah
- menggunakan obat epilepsi dan tuberculosis
2.1.7 Kontra Indikasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
- Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara
- Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi
2.1.8 Waktu Mulai Menggunakan
- Setiap saat selama siklus haid asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid

6
- Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur,injeksi dapat
diberikan setiap saat asal tidak hamilselama 7 hari setelah pnyuntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual
- Ibu yang telah menggunakan kontrasespsi nohormonal dan ingin mengganti
dengan kontrasespsi DMPA, suntikan pertama dapat segera diberikan tidak
perlu menunggu sampai haid berikutnya
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengganti
dengan kontrasespsi hormonal suntikan pertama dapat segera diberikan asal
ibu tidak hamil,dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
.bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, selama 7 hari penyuntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
2.1.9 Cara penggunaan
- Kontrasespsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intarmuscular (IM) dalam daerah pantat, apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja
segera dan efektif. Suntikan diberikan 90 hari
- Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil
isopropyl alkohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik setelah
kering baru disuntik
- Kocok dengan baik da hindarkan terjadinya gelembung-gelembug udara.
Kontrasespsi suntik tidak perlu didinginkan , bila terjadi endapan putih pada
dasar sampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.
2.1.10 Efek samping
- Mengalami gangguan haid seperti amenore,
spooting,menoragia,metrorghia
- Penambahan berat badan
- Mual
- Kunang-kunang
- Sakit kepala
- Nervositas
- Penurunan libido

7
- Vagian kering

Konsep Manajemen Kebidanan


1. Pengkajian
1. Biodata
 Nama ibu / suami : untuk mengetahui identitas, mengenal/memanggil
penderita agar tidak keliru dengan penderita –
penderita lain serta untuk menjaga keakraban.
 Umur : untuk mengetahui keadaan ibu apakah termasuk
primi biasa atau primi para tua, deteksi resiko
kehamilan.
 Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang
dianutnya dan mengenali hal – hal yang berkaitan dengan
masalah asuhan yang diberikan.
 Suku bangsa : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan.
 Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan
sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu /
suami dapat mempengaruhi kesehatan klien/tidak.
 Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai
dasar dalam memberikan asuhan.
 Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien.
 Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan
menilai apakah lingkungan cukup aman bagi
kesehatannya.
 Alasan datang : mengetahui alasan klien mengapa datang ke
klinik dan mengetahui bagaimana kondisi saat
klien pertama datang.
 Riwayat Haid : untuk mengetahui apakah haidnya berjalan
8
normal atau tidak, dan mengetahui keadaan alat
kelamin dalam apakah normal atau tidak.
 Riwayat kesehatan yang lalu :
untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah
merupakan kontraindikasi kontrasepsi suntik atau tidak.
 Riwayat kesehatan keluarga :
untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular
atau tidak, adakah penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi efektifitas
kontrasepsi.
 Riwayat pernikahan :
untuk mengetahui keadaan kelamin dalam ibu dan mengetahui berapa lama ibu
menikah.
 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Untuk mengetahui apakah kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu berjalan
normal atau adakah komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
 Riwayat KB :
untuk mengetahui adanya keluhan selama ibu menjadi akseptor KB dan berapa
lama ibu menjadi akseptor KB
 Pola kebiasaan di rumah :
untuk mengetahui bagaimana kebiasaan ibu di rumah yang dapat mempengaruhi
efektifitas dari kontrasepsi.
2. Pemeriksaan Umum
 Untuk mengetahui keadaan ibu secara keseluruhan.
3. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : untuk mengetahui apakah rambut ibu tampak bersih atau
kotor, ada kutu atau tidak.
 Kepala : untuk mengetahui kebersihan, bentuk, adakah benjolan yang
abnormal atau tidak.
 Mata : untuk mengetahui apakah konjungtiva anemis, ikterus pada
sclera.

9
 Telinga : untuk mengetahui kebersihan atau ada pengeluaran secret
dan bentuk kesimetrisannya.
 Mulut : untuk mengetahui apakah mukosa bibir kering dan adakah
stromatitis.
 Leher : untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis.
 Perut : untuk mengetahui apakah ada pembesaran abnormal.
 Ekstermitas : untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak
(polidaktil atau sindaktil), adanya oedema, adakah
varices.
 Integumen : untuk mengetahui kebersihan.
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Diagnosa : Ny. “E“ akseptor KB suntik 3 bulan, diperoleh dengan didasarkan pada :
 Data subyektif
 Alasan datang ke Puskesmas
III. Identifikasi Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi pada kontrasepsi KB Suntik 3 bulan yaitu efek
samping yang ditimbulkan dan keluhan dari pasien.
IV. Identifikasi KebutuhanSegera
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial
yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya).
V. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
VI. Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya.

10
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam
pelaksanaannya.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E” USIA 28 TAHUN P 1 Ab0 DENGAN
AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI
DI UPTD PUSKESMAS KAIMANA DI RUANG KB
TANGGAL 25-11-2020

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 10-11-2020
Waktu Pengkajian : 10.00 WIT
Tempat Pengkajian : Ruang KIA/KB
Pengkaji : Herniati

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny.”E” Nama Suami : Tn.”P”
Umur : 28 thn Umur : 28 thn
Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Serui Suku/ Bangsa : Biak
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl.kebun kelapa Alamat : jl.kebun kelapa

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan dating ingin suntik 3 bulan

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

12
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan (hipertensi),
kencing manis, asma) ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis, AIDS) dan tidak pernah menderita penyakit jantung kronik, kanker
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit keturunan (hipertensi), kencing manis,
asma) ibu juga tiadk pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis) dan
tidak pernah menderita penyakit jantung kronik, kanker
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
(darah tingi, kencing manis) tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC,
hapatitis) dan juga tidak ada yang menderita penyakit penyakit jantung dan
kanker

7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : ± 5 - 6 hari
Jumlah : sedikit (hanya flek)
Keluhan : tidak ada
Flour Albus : tidak ada

8. Riwayat Pernikahan
Menikah : 1x
Lama menikah : 3 tahun
Umur pertama menikah : 25 tahun
Jumlah anak :1

9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu


KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS KET
No Sua Hamil Peno Pen H/P/ Hidup Meny
UK Cara Sex BBL Mati Hari
mi Ke Long yulit I/A Umur usui
1. I I 9 bln Bidan Normal - P 3000 gr H - 2 th 40 Ya -

10. Riwayat KB

13
KB yang lalu : Pil Kombinasi
Lama pemakaian dan keluhan : 8 bulan, tidak ada keluhan
Rencana KB selanjutnya : suntik KB 3 bulan

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari


a. Nutrisi
Makan 3 x/hari (nasi, lauk pauk dan sayuran) minum air putih  6-7
gelas/hari. Tidak ada pantangan dan alergi makanan.
b. Eliminasi
BAB : 1 x/hari, dengan konsistennya lembek
BAK : 3-4 x/hari konsistensinya cair warna kuning jernih
c. Istirahat
Tidur malam : 7-8 jam/hari
Tidur siang : ±2 jam/hari
d. Aktivitas
Ibu setiap harinya melakukan pekerjaan rumah tangga (menyapu, memasak,
mencuci baju dll)
e. Rekreasi
Ibu menggunkan waktu luangnya dengan nonton TV dengan keluar
f. Personal Hygine
Ibu mandi 2 x/hari, keramas 3 x/minggu, gosok gigi tiap kali mandi, ganti
baju tiap kali selesai mandi
g. Kebiasaan
Ibu tidak merokok, tidak minum muniman keras dan tidak minum jamu.

12. Riwayat Psikososial


 Psikologi
Ibu dan keluarga senang dengan metode kontrasepsi yang digunakan
 Sosial
Hubungan ibu dalam keluarga dan dengan masyarakat sekitar baik,
pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh suami. Ibu dan
keluarga menganut budaya Jawa.

14
B. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis.
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 368 oC
BB sekarang : 50 kg
Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi :
 Kepala : Bersih, tidak ada ketombe, tidak tampak benjolan
abnormal.
 Wajah : Tidak pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak
oedema
 Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera
tidak ikterus, tidak juling.
 Telinga : Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak
ada gangguan pendengaran
 Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak aada peneluaran sekret.
 Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
rhagaden, gigi tidak caries, lidah bersih.
 Leher : Bersih, tidak tampak pembesaran tyroid, vena
Jugularis dan kelenjar limfe
 Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
 Dada : Bersih, simetris, tidak ada retraksi
 Payudara : Simetris, membesar, tegang, puting susu menonjol,
tidak ada striae livide atau striae albican.
 Abdomen : tidak ada luka bekas operasi.

15
 Ekstermitas : Atas dan bawah normal, tidak ada
kelainan.
 Integumen : Bersih
 Palpasi :
 Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid dan
pembesaran kelenjar limfe
 Payudara : Lembek, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan.
 Abdomen : Tidak ada pembesaran uterus, dan tidak
ada nyeri tekan.
 Ekstremitas : Tidak ada oedema pada kedua kaki dan tangan
 Auskultasi :
 Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
 Perkusi :
 Reflek patella :+/+

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA


Diagnosa : Ny “E” usia 28 tahun P1 Ab0 dengan akseptor KB suntik 3 bulan.
DS : Ibu mengatakan ingin lanjut suntik 3 bulan karena sudah waktu
suntik.
DO :
 Keadaaan Umum : Baik
 Kesadaran : composmentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 368 oC
 Respirasi Rate : 20 x/menit
 BB sekarang : 50 kg

16
III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny “E” usia 28 tahun P1 Ab0 dengan akseptor KB suntik 3 bulan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan klien mengerti tentang
KB suntik 3 bulan baik efek samping dan manfaatnya.
KH : klien mengerti dan dapat mengulangi kembali semula yang dijelaskan
petugas kesehatan.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeautik pada klien
R/ Terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan pasien
2. Lakukan obseravasi TTV dan BB
R/ Diharapkan kondisi klien terpantau selama menjadi akseptor KB
3. Berikan satu kemasan KB pil ( 28 butir )
R/ merupakan kelanjutan dari kemasan KB pil sebelumnya
4. Ingatkan kembali cara minum dan waktu minum
R/ Diharapkan KB pil bekerja optimal dan keefektifitasannya tinggi
5. Ingatkan kembali komplikasi dan efek samping
R/ Diharapkan klien lebih faham mengenai komplikasi dan efek samping KB pil
6. Beritahu klien untuk datang kembali
R/ Menjaga agar tidak terdapat keterlambatan sehingga tidak terjadi kegagalan.

VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan terapeutik kepada klien seperti memperkenalkan diri,
melakukan anamnesa klien, mendengarkan keluhan-keluhan dan pertanyaan-
pertanyaan.

17
2. Melakukan observasi TTV dan BB
3. Memberikan satu kemasan KB pil (28 butir)
4. Mengingatkan kembali cara minum dan waktu minum
 Pil yang akan diminum merupakan kelanjutan dari kemasan yang lama dan terus
berurutan sesuai tanda panah
 Pil diminum pada jam yang sama setiap hari
 Bila lupa satu hari pil diminum segera ketika ingat pada hari berikutnya
 Bila lupa dua hari pil diminum sampai jadwal minum terkejar sehingga sesuai
dengan jadwal minum sebelumnya
 Jika lupa sampai tiga hari atau lebih berhenti minum dan tunggu haid berikutnya,
untuk sementara menggunakan alat kontrasepsi kondom
5. Mengingatkan kembali komplikasi dan efek samping KB pil
Seperti mual, spooting, pusing, nyeri pada payudara, BB naik, amenorrhea, depresi
dan tidak mencegah IMS.
6. Meberitahu klien untuk datang kembali pada atau sewaktu-waktu ada keluhan

VII. EVALUASI
Tanggal : 10-11-2020
Jam : 10.30 WIT
S : Ibu mengatakan adanya peningkatan berat badan dan faham penjelasan petugas
O : Keadaaan Umum : Baik
 Kesadaran : composmentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 368 oC
 Respirasi Rate : 20 x/menit
 BB sekarang : 50 kg
A : Ny “E” usia 28 tahu P1 Ab0 dengan akseptor KB Pil Kombinasi
P : - Ibu boleh pulang
- Ingatkan cara minum pil dan waktunya
- Ingat komplikasi dan efek samping

18
- Beritahu klien kontrol kembali atau sewaktu-waktu jika ada keluhan

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “E” usia 28 tahun P 1 Ab0


dengan akseptor KB Pil Kombinasi, maka hasil yang didapatkan yaitu pasien dilakukan
pengkajian terlebih dahulu untuk mengetahui identitas pasien. Pengkajian pasien dapat
dilakukan kerja sama dengan petugas kesehatan, sehingga data yang didapatkan baik data
subyektif maupun data obyektif dapat menggambarkan keadaan umum yang dirasakan oleh
pasien.

Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini, secara teori diperoleh adanya efek
samping dari kontrasepsi Pil Kombinasi antara lain :gangguan haid, depresi (jarang terjadi),
keputihan, jerawat, perubahan libido, kenaikan berat badan menurut POGI dalam Buku
Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2003. Pada kasus Ny “E” usia 28 tahun P1 Ab0 dengan
akseptor KB Pil kombinasi, pasien mengalami keluhan peningkatan berat badan. Jadi
disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengkajian, diperlukan komunikasi terapeutik yang baik dengan
klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap.

2. Dengan menganalisa data secara cermat maka akan dibuat diagnosa masalah.
3. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan tidak mengalami kesulitan jika
kerjasama yang baik dengan klien.
4. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah didasarkan perencanaan
tindakan yang disusun.
5. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan.
5.2 Saran
a. Bagi petugas kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya mempunyai kinerja yang baik dan dapat
menguatkan mutu pelayanan kontrasepsi KB Pil Kombinasi di masyarakat sehingga
dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagi mahasiswa
a. Mampu meningkatkan praktek klinik dalam Asuhan Kebidanan pada ibu akseptor
KB Pil Kombinasi
b. Mampu memberikan dukungan pada ibu untuk selalu menjadi akseptor KB untuk
mewujudkan keluarga yang sejahtera.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

 Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.


 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka,
Sarwono Purwohardjo.

23
LEMBAR KONSULTASI

Judul : ”ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”E” USIA 28 TAHUN P 1 Ab0 DENGAN


AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI
DI PUSKESMAS TANJUNG KASUARI KOTA SORONG”

Pembimbing Institusi : C. Situmorang, M.Keb

No Hari/Tanggal Materi Yang Di Konsul Saran Pembimbing Paraf


1

24
LEMBAR KONSULTASI

Judul : ”ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”E” USIA 28 TAHUN P 1 Ab0 DENGAN


AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI
DI PUSKESMAS TANJUNG KASUARI KOTA SORONG”

Pembimbing Klinik : Dewi A Meiyanti, S.Tr.Keb

No Hari/Tanggal Materi Yang Di Konsul Saran Pembimbing Paraf


1

25

Anda mungkin juga menyukai