Anda di halaman 1dari 3

3/11/2021 forum 01 mbs

Re: forum 01 mbs


by NURUL ARYANI 43218120075 - Wednesday, 3 March 2021, 9:16 PM

Jelaskan apa yang di maksud dengan Balance score


card. Jelaskan pula empat perspektif dalam BSC tsb.
Apa tujuan utama penggunaanya
Pada dasarnya, Balance Scorecard (BSC) merupakan kartu berimbang yang digunakan sebagai media untuk
mengukur aktivitas operasional yang dilakukan sebuah perusahaan. Dengan BSC, perusahaan menjadi lebih tahu
sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Adanya BSC juga membantu perusahaan untuk
memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja dari perusahaan.
Balanced scorecard merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat
perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
proses pebelajaran dan pertumbuhan. Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced scorecard
menekankan perspektif keuangan dan non keuangan. Pendekatan Balanced Scorecard dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan pokok yaitu (Kaplan dan Norton, 1996):

Bagaimana penampilan perusahaan dimata para pemegang saham?. (perspektif keuangan).

Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan ? (Perspektif pelanggan).

Apa yang menjadi keunggulan perusahaan? (Perspektif proses internal).

Apa perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan dan menciptakan nilai secara berkesinambungan?
(Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan).

Balanced scorecard memperkenalkan empat proses manajemen yang baru, yang terbagi dan terkombinasi antara
tujuan strategik jangka panjang dengan peristiwa-peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah

1. Menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan.

Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah
gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan kondisi yang
digambarkan dalam visi, perusahaan perlu merumuskan strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi
perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan ke
dalam sasaran strategik dengan ukuran pencapaiannya.

2. Komunikasi dan Hubungan.

Balanced scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa
yang menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja
karyawan yang baik. Untuk itu, balanced scorecard menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari tiga
kegiatan, yaitu (1) Comunicating and educating, (2) Setting Goal dan (3) Linking Reward to Performance Measures

3. Rencana Bisnis

Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka.
Hampir semua organisasi saat mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai keunggulannya
masing-masing saling bersaing antara satu dengan yang lainnya. Keadaan tersebut membuat manajer mengalami
kesulitan untuk mengintegrasikan ide-ide yang muncul dan berbeda di setiap departemen. Akan tetapi dengan
menggunakan balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang
lebih penting untuk diprioritaskan, akan menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara
menyeluruh.

4. Umpan Balik dan Pembelajaran.

https://elearning.mercubuana.ac.id/mod/forum/view.php?id=344392 1/3
3/11/2021 forum 01 mbs
Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan balanced scorecard sebagai
pusat sistem perusahaan, maka perusahaan dapat melaukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan
perusahaan dalam jangka pendek, dari tiga pespektif yang ada yaitu: konsumen, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi.
The Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya penggunaan informasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan,
sekarang seringkali akuntansi melaporkan kinerja perusahaan berdasarkan faktor-faktor keberhasilan dalam empat
dimensi, yaitu :
a. Kinerja keuangan
mengukur profiabilitas di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai indicator seberapa baik perusahaan
memuaskan pemilik dan pemegang saham.
Financial perspective atau perspektif keuangan erat kaitannya dengan pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
Dengan kata lain, perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan baik agar keuangannya terus stabil.
Misalnya, biaya operasional, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk keuntungan dari
aktivitas penjualan.
Baik pemasukan maupun pengeluaran, keduanya harus dicatat secara runtut dan jelas. Agar pihak keuangan
dapat mengamati laju pertumbuhan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Ada tiga tolok ukur dalam perspektif keuangan, yaitu:

Pertumbuhan dari pertambahan yang didapatkan selama proses bisnis berlangsung.


Penurunan aset ke arah yang optimal dan memaksimalkan strategi investasi.
Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas kerja,

Ketiga tolok ukur di atas dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis. Dengan begitu, pemilik
perusahaan mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut berada.
b. Kepuasan pelanggan
kepuasan mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dengan perusahaan lain sebagai
indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.
Customer perspective atau perspektif pelanggan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan.
Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan secara layak. Dengan begitu, mereka merasa puas atas
pelayanan yang diberikan.
Adanya pelayanan yang bagus tentu akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Sebaliknya,
apabila pelayanannya buruk, konsumen pasti mencari perusahaan lain yang memiliki sistem yang lebih bagus.
Ada pun ukuran yang ditetapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan, antara lain:

Seberapa besar omzet penjualan.


Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan.
Berapa banyak pelanggan yang didapatkan.
Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk.
Tingkat kepuasan pelanggan.
Tingkat profitabilitas pelanggan.
Kebutuhan pelanggan.

c. Proses bisnis internal


mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam produksi dalam memproduksi produk dan jasa.
Dalam internal process perspective, perusahaan menilai seberapa besar ukuran dan sinergi dari setiap unit kerja.
Untuk mengukur poin ini, pemimpin perusahaan harus rutin mengamati bagaimana kondisi internal dalam
perusahaan. Apakah semuanya dijalankan sesuai dengan metode yang ditetapkan atau malah melenceng dari
peraturan.
Kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus.
Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet dan keuntungan yang didapat perusahaan juga akan bertambah.

https://elearning.mercubuana.ac.id/mod/forum/view.php?id=344392 2/3
3/11/2021 forum 01 mbs

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif proses bisnis internal, antara lain:

Proses inovasi berkaitan dengan ide-ide terhadap produksi barang.


Proses operasi berkaitan dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bagian internal.
Proses pasca penjualan berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat untuk meningkatkan omzet
penjualan.

d. Inovasi dan pembelajaran


mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.
Karyawan menjadi elemen penting yang harus dijaga perusahaan. Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan
dan perkembangan perusahaan akan menghadapi banyak kendala. Karyawan juga berfungsi sebagai pendukung
dalam perspektif keuangan dan pelanggan. Karena itu, apa yang direncanakan perusahaan dapat mencapai target
yang maksimal.
Selain keberadaan karyawan, perusahaan juga perlu memerhatikan sistem dan prosedur kerja yang seperti apa
yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan. Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi
dengan baik sehingga timbul keselarasan selama bisnis berlangsung.
Ada tiga hal yang dijadikan tolok ukur dalam perspektif ini, antara lain:

Kapabilitas atau kemampuan karyawan.


Kemampuan mengelola sistem informasi.
Motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab

SUMBER:
MODUL MANAJEMEN BIAYA STRATEJIK TM 1
Pearce, J.A. & Robinson, R.B., Strategic Management; Formulation, Implementation and Control, Irwin
McGrawhill Inc., Singapore, 2013
Modul Manajemen Stratejik Dosen Mulyana Chandra Hadiati, S.Si, M.Ak
https://www.cermati.com/artikel/4-perspektif-balance-scorecard-yang-bermanfaat-untuk-perusahaan

https://elearning.mercubuana.ac.id/mod/forum/view.php?id=344392 3/3

Anda mungkin juga menyukai