BAHAN PELEDAK
Secara umum BP dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair,
atau gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan
cepat tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat dipicu
secara mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi
mencerminkan sensitivitas bahan peledak.
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Besarnya tenaga yang dihasilkan suatu bahan peledak terutama tergantung pada
jumlah panas yang dihasilkan selama peledakan. Ada dua macam istilah untuk
reaksi yang terjadi pada bahan peledak kimia, yaitu detonation dan deflagration.
Detonation menunjukkan reaksi kimia yang terjadi pada bahan peledak dengan
kecepatan yang lebih cepat daripada kecepatan suara dan menyebabkan shattering
effects sedangkan deflagration menunjukkan reaksi kimia yang lebih lambat
daripada kecepatan suara dan menyebabkan heaving effect.
Tabel 4.2
d. antacids
e. penyerap (absorbents)
Beberapa bahan dapat mempunyai fungsi lebih dari satu. Bahan peledak dasar
adalah bahan yang berbentuk padat atau cairan yang apabila dikenakan panas
yang tinggi atau kejutan (shock) akan terurai menjadi produk yang berupa gas-gas
disertai pelepasan atau pembebasan energi panas yang besar.
Combustibles dan oxygen carriers ditambahkan dalam suatu bahan peledak untuk
mendapatkan oxygen balance yang baik atau menghindari terbentuknya NO2
b. Sensitivitas
c. Ketahanan Air
d. Stabilitas Kimia
f. Karakteristik Keselamatan
b. Tekanan Detonasi
Bobot Isi dari suatu BP dapat pula dinyatakan dalam berat jenis atau kekuatan
dodol ledak. Berat jenis adalah nisbah bobot isi BP terhadap bobot isi air pada
kondisi baku (standar). Sedangkan cartridge count atau stick count adalah sama
dengan 140 dibagi berat jenis dari BP atau dinyatakan dalam jumlah dodol ledak
berukuran 1 1/4" x 8" di dalam kotak seberat 50 Ib.
Berat jenis BP komersial adalah antara 0,6 - 1,7 atau cartridge count antara 233 –
82. BP berbentuk butiran (free running explosives) bobot isinya sering dinyatakan
dalam jumlah pound BP per foot panjang muatan dalam lubang tembak yang
ukurannya telah ditentukan. Biasanya BP yang mempunyai bobot isi tinggi akan
menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi.
Bobot isi suatu BP menjadi amat penting jika bekerja di tempat yang kondisinya
berair. Karena BI nya harus lebih besar dari 1 gr/cc agar tidak mengapung di atas
bantalan air. BI air di dalam lubang tembak biasanya lebih besar dari 1 gr/cc,
karena adanya partikel padatan atau garam-garam yang terlarutkan dan sangat
dianjurkan untuk menggunakan BP yang BI nya lebih besar dari 1,1 gr/cc.
Sensitivitas, VOD dan energi peledakan dipengaruhi oleh BI. Sensitivitas hampir
semua BP curah menurun dengan menaiknya VOD dan BI. Selang BI untuk BP
komersial dapat dilihat pada Tabel 6.
Berat jenis tidak mempunyai satuan, sedangkan bobot isi mempunyai satuan gr/cc
atau Ib/cuft. Cartridge count atau stick count (SC) adalah jumlah dodol ledak
dengan ukuran 1 1/4" x 8" di dalam kotak seberat 50 lb. Loading density (de)
adalah jumlah berat BP per foot dari panjang muatan dengan satuan lb/ft. Sedang
diameter muatan dinyatakan dalam inci.
b. Sensitivitas
Sensitivitas adalah ukuran kemudahan BP untuk diinisiasi, atau lebih spesifik lagi
adalah energi minimum untuk meledakkan suatu BP dan sering dinyatakan dalam
cap sensitivity. Sensitivitas sering dikacaukan dengan definisi sensitiveness yang
artinya adalah ukuran kemampuan BP untuk melakukan propagasi.
Uji sensitivitas blasting cap No. 8 adalah uji standar yang sering dipakai oleh
industry BP. Blasting cap No. 8 ini termasuk kategori yang terlemah dan
mempunyai kandungan 2 gram campuran yang terdiri 80% mercury fulminate dan
20% potassium chlorate. Sedangkan blasting cap yang lebih kuat adalah yang
berisi PETN.
kristalisasi
perubahan warna
kinerja lapangan buruk
d. Karakteristik gas peledakan
Diharapkan dari detonasi suatu BP komersial menghasilkan uap air (H 2O),
karbondioksida (CO2), dan nitrogen (N2), walaupun kadang-kadang terdapat juga
hasil tambahan yang tidak diharapkan, yaitu gas-gas beracun seperti karbon
monoksida (CO akibat dari negatif neraca oksigen) dan nitrogen oksida (NO 2)
akibat dari positif neraca oksigen). Gas-gas beracun ini terbentuk karena hasil
suatu proses peledakan yang tidak zero oxygen balance.
Tabel 4.4.
e. Karakteristik Keselamatan
BP komersial dalam penggunaannya harus memiliki sifat-sifat yang dapat
menjamin keselamatan kerja. Oleh karena itu sebelum BP dapat dipakai secara
komersial beberapa uji perlu dilakukan seperti : jatuh impak, batang luncur,
projektil, analisa panas differensial, bakar, dan elektrik statik.
Pengukungan
Jumlah gas yang dibangkitkan
Temperatur produk reaksi kimia BP
Tekanan lubang tembak diakibatkan dari ekspansi gas-gas reaksi kimia BP, oleh
karenanya tidak mungkin diukur karena tekanan kejutnya sangat besar di muka
detonasi yang dapat merusakan semua peralatan ukur.
Sekarang inert filler dari straight dynamite disubstitusi dengan bahan-bahan aktif
(active ingredients,) seperti : sodium nitrate dan carbonaceous fuel yang akan
menambah energi dalam BP. Akibatnya 60 % straight dynamite yang
mengandung 60 % nitrogliserin hanya kurang lebih 1,5 kali kekuatan dari 20 %
Dua macam ukuran strength yang dipakai untuk menilai BP komersial, yaitu :
weight strength adalah membandingkan kekuatan BP dengan dasar berat yang
sama dan dodol ledak atau bulk strength membandingkan kekuatan BP dengan
dasar volume yang sama.
1) Weight strength
Weight strength berguna untuk membandingkan potensi kinerja suatu BP dengan
basis faktor energi. Weight strength biasanya didefinisikan sebagai berikut.
Weight strength = Energi tersedia dari suatu BP X 100% Energi tersedia ANFO.
Beberapa BP kekuatannya dinyatakan dalam weight strength dan sebagian lagi
dinyatakan dalam kekuatan dodol ledak. Oleh karena itu, penting bagi pemakai
BP mengetahui kekuatan yang mana yang digunakan untuk menyatakan kekuatan
BP yang akan dipakai. Secara umum kekuatan dinamit dinyatakan dengan dasar
weight strength dan gelatin dinyatakan dengan dasar kekuatan dodol ledak,
walaupun hal ini tidak selalu benar.
2) Bulk strength
Bulk strength suatu BP dinyatakan sebagai perbandingan energi suatu BP terhadap
energi yang diberikan oleh volume ekivalen BP ANFO. Bulk strength berguna
untuk membandingkan potensi kinerja suatu BP dengan basis volume ekivalen
lubang tembak, atau panjang muatan untuk diameter lubang yang sama.
Bulk strength = Weight strength x Bobot isi x 100% Bobot isi ANFO Energi
tersedia tidak memberikan indikasi laju pelepasan energi (Energy Release Rate =
ERR) atau proporsi suatu BP untuk bekerja secara efektif dalam pembongkaran
dan pemindahan batu. Weight dan Bulk strengths tidak memberikan data energi
tersedia secara langsung melainkan hanya perkiraan kerja efektif yang dapat
Energi Efektif (EE) adalah energi yang berguna dalam proses detonasi atau energi
yang dilepaskan oleh BP begitu tekanan gas ledakan menurun dan berhenti
dimana tekanan gas keluar dari massa batuan dan oleh karena itu berhenti
melakukan kerja efektif. Energi tersedia dapat diplot dalam bentuk Energi
Kumulatif dengan menurunnya tekanan gas. Energi Efektif adalah Kumulatif
Pelepasan Energi hingga berhenti, yaitu pada tekanan sekitar 100.000 kPa atau
1.000 Bar. Nilai Energi Efektif Iebih kecil daripada Energi Total atau Energi
Tersedia, dan bergantung kepada karakteristik kurva Energi-Tekanan.
Ballistic mortar
Trautzl lead block test
Underwater detonation test
Crater test
Langefors weight strength
Secara teoritik energi juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan-
persamaan termodinamik. Energi yang dihitung dengan hukum-hukum
termodinamik akan lebih besar daripada hasil pengamatan eksperimen. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya kehilangan energi saat BP diledakkan.
Bahan Peledak definisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair, atau gas yang
berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat tanpa ada
unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat dipicu secara mekanis
kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi mencerminkan sensitivitas
bahan peledak.
Sifat-sifat Bahan Peledak