Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tension Pneumothoraks


2.1.1 Definisi
Tension pneumotoraks adalah bertambahnya udara dalam ruang pleura
secara progresif, biasanya karena laserasi paru-paru yang memungkinkan udara
untuk masuk ke dalam rongga pleura tetapi tidak dapat keluar atau tertahan di
dalam rongga pleura. Ventilasi tekanan positif dapat memperburuk efek “one-
way-valve”. Peningkatan progresif tekanan dalam rongga pleura mendorong
mediastinum ke hemithorax berlawanan, menghalangi aliran balik vena ke
jantung, dan menekan paru-paru pada hemithorax kontralateral.. Hal ini
menyebabkan ketidakstabilan peredaran darah dan dapat menyebabkan traumatic
arrest. 1,2
2.1.2 Etiologi
Etiologi Tension Pneumotoraks yang paling sering terjadi adalah karena
iatrogenik atau berhubungan dengan trauma. Yaitu, sebagai berikut:3,4
 Trauma benda tumpul atau tajam – meliputi gangguan salah satu pleura
visceral atau parietal dan sering dengan patah tulang rusuk (patah tulang
rusuk tidak menjadi hal yang penting bagi terjadinya Tension
Pneumotoraks)
 Pemasangan kateter vena sentral (ke dalam pembuluh darah pusat),
biasanya vena subclavia atau vena jugular interna (salah arah kateter
subklavia).
 Komplikasi ventilator, pneumothoraks spontan, Pneumotoraks sederhana
ke Tension Pneumotoraks
 Ketidakberhasilan mengatasi pneumothoraks terbuka ke pneumothoraks
sederhana di mana fungsi pembalut luka sebagai katup satu arah.
 Akupunktur, baru-baru ini telah dilaporkan mengakibatkan pneumothoraks
2.1.3 Manifestasi Klinis

1
Diagnosis tension pneumothorax merupakan diagnosis klinis. Tanda-tanda
klasik dari tension pneumotoraks adalah adanya distress nafas, takikardi,
hipotensi, adanya deviasi trakea, hilangnya suara nafas unilateral, distensi vena
leher, dan bisa menjadi sianosis pada manifestasi lanjutnya. Gelaja klinis dari
tension pneumothorax ini mungkin mirip dengan gejala klinis dari cardiac
tamponade, tetapi angka kejadian tension pneumotorax ini lebih besar dari cardiac
tamponade. Selain itu untuk membedakannya juga bisa dilakukan dengan
mengetahui bahwa dari perkusi didapatkan adanya hiperresonansi pada bagian
dada ipsilateral.1

2
DAFTAR PUSTAKA
1. Comittee Of Trauma. Advance Trauma Life Support Chapter 4: Thoracic
Trauma P:111-126. United States Of America: American College Of
Surgeons.
2. Sideras, Jim. 2011. Tension Pneumothorax: Identification And Treatment.
Harvard University: EMS1.com
3. Jain, Dhruv, Et.All. 2008. Understanding And Managing Tension
Pneumothorax. New Delhi. Journal Indian Academy Of Clinical Medicine
4. Luh, Shi-Ping. 2010. Diagnosis And Treatment Of Primary Spontaneous
Pneumothorax. Zhejiang. Journal Of Zhejiang University Science B.
5.

Anda mungkin juga menyukai