Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA


KELUARGA DENGAN ISOLASI SOSIAL

Kelompok 3 :

-Talya Valensia
-Joshua Masengi
-Oktaviana Halili
-Medyattrex Mangundap
-Gledis Manondo
-Asri Sarante
- stevi tuwing
- Martha manambe
- yishel flory
- angel mamangkey
- kesia massie

AKADEMI KEPERAWATAN METUARI WAYA MANADO


TA 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ISOLASI SOSIAL

Topik : Peran keluarga dalam meawat anggota keluarga dengan isolasi sosial
Sasaran : pasien dan keluarga di poli
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 maret 2021
Waktu : 09.00 - Selesai
Tempat : RSJ. PROF. DR.V.L. RATUMBUYSANG PROV.SULUT

I. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara
merawat anggota keluarga dengan isolasi sosial
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian isolasi social
2. Menyebutkan penyebab isolasi social
3. Menyebutkan tanda dan gejala isolasi social
4. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian berhubungan dengan orang lain
5. Menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien isolasi social
6. Menyebutkan penatalaksanaan isolasi sosial
III. Materi
1. Pengertian isolasi social
2. Penyebab isolasi social
3. Tanda dan gejala isolasi social
4. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
5. Peran serta keluarga dalam merawat klien isolasi social
6. Penatalaksanaan isolasi sosial
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan Mendengarkan pembukaan
salam yang disampaikan oleh
b. Memperkenalkan diri pemateri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu
2 15 Pelaksanaan Mendengarkan dan
menit Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a. Menggali pengetahuan peserta tentang terhadap materi yang
corona disampaikan
b. Menjelaskan tentang pengertian corona
c. Menjelaskan penyebab corona
d. Menjelaskan tentang pencegahan corona

3 10 Tanya jawab: Mengajukan pertanyaan


menit Memberikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya tentang materi yang kurang dipahami
4 5 menit Evaluasi: Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan dan reinforcement
kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan
5 5 menit Penutup: Mendengarkan dengan
a. Menjelaskan kesimpulan dari materi seksama dan menjawab
penyuluhan salam
b. Ucapan terima kasih
c. Salam penutup
Lampiran Materi:
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh
individu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai
suatu keadaan negatif yang mengancam (Mary C. Townsend, 2010).
Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampuan
untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan.
Isolasi sosial adalah Suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan
untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain
(Balitbang, dalam Fitria, 2010).
B. Penyebab dari Isolasi Sosial
1. Faktor predisposisi
Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
2. Faktor presipitasi
Dari faktor sosio kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan
berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan klien
berespon menghindar dengan menarik diri dengan lingkungan.
C. Tanda dan Gejala
1. Apatis, ekspresi sedih.
2. Menghindari orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari
orang lain, misalnya pada saat makan.
3. Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain, misalnya pada saat makan.
4. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.
5. Berdiam diri dikamar/tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan atau
pergi jika diajak bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan
rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
8. Tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi.

D. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak


berhubungan dengan orang lain
1. Keuntungan berhubungan dengan orang lain:
a. Menambah banyak teman.
b. Bisa berbagi dengan sesama.
c. Bisa saling membantu/menolong.
d. Bisa melupakan semua kesedihan.
e. Dihormati dan dihargai oleh orang lain.
2. Kerugian tidak berhubungan dengan orang lain :
a. Tidak mempunyai teman.
b. Tidak bisa mengenal orang lain.
c. Selalu menyendiri.
d. Tidak dihormati dan dihargai oleh orang lain.
e. Tidak bisa berbagi pengalaman/selalu menghadapi masalah sendiri.
E. Penatalaksanaan
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Interaksi sering dan singkat.
3. Dengarkan dengan sikap empati.
4. Beri umpan balik yang positif.
5. Jujur dan menepati semua janji.
6. Bimbing klien untuk meningkatkan hubungan sosial secara bertahap
7. Berikan pujian saat klien mampu berinteraksi dengan orang lain.
8. Diskusikan dengan keluarga untuk mengaktifkan support sistem yang ada.
9. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat anti depresan.

F. Peran Serta Keluarga dalam Merawat Klien Isolasi Sosial


Keluarga penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien.
Keluarga pemberi perawatan utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan
mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien.
Tujuan Perawatan adalah:
- Meningkatkan kemandirian pasien.
- Pengoptimalan peran dalam masyarakat.
- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Perawatan dirumah yang dapat dilakukan oleh keluarga:
- Memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum, kebersihan diri
dan penampilan.
- Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,               
setrika, menyapu, dll).
- Bantu komunikasi dengan teratur.
- Bicara jelas dan singkat.
- Kontak / bicara secara teratur.
- Pertahankan tatap mata secara teratur.
- Lakukan sentuhan yang akrab.
- Sabar, lembut, tidak terburu-buru.
- Hindari kecemasan pada klien.
- Libatkan dalam kelompok.
- Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan musik, membaca buku,
dll.
- Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll.
- Pertemuan keluarga secara teratur.
- Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi (merasa
mendengar bisikan, merasa melihat bayangan, merasa ada yang meraba,
merasa mencium bau) yang semua itu sebenarnya tidak ada.
A. Daftar Pustaka
Stuart dan Sudden. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
www.erfanhiyadi.blogspot.com/askep isolasi sosial
Townsend, M.C. 2010. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri
Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta: EGC
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai