Makalah Therapy Kognitip Kel. 3 Pix
Makalah Therapy Kognitip Kel. 3 Pix
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Kognitif” dengan baik.Dengan keterbatasan
pengetahuan yang ada, kami tidak akan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tanpa dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh darikesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkandemi kesempurnaan penulisan di kemudian
hari. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri,pembaca,
serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTARISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTARISI............................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN....................................................................................................................5
A.LatarBelakang........................................................................................................................5
B.RumusanMasalah....................................................................................................................5
C.Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
TinjauanPustaka.........................................................................................................................6
A.DefinisiTerapi Kognitif..........................................................................................................6
B.IndikasiTerapi Kognitif..........................................................................................................6
C.Masalah Keperawatan............................................................................................................7
D.Teknik-teknikTerapi Kognitif................................................................................................6
E.Distorsi Kognitif.....................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................86
BAB V.......................................................................................................................................87
PENUTUP.................................................................................................................................87
A.Kesimpulan............................................................................................................................87
B.Saran......................................................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................88
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Individu memiliki sisi perasaan atau afek dengan anggapan benar terhadap dirinyasendiri,
lingkungan di kehidupannya, perasaannya dan pemikirannya pada setiaptindakan dalam rangkaian
interaksi. Berdasarakan kognisi atau pemikirannya danpengalaman, individu akan membuat
pandangan atau perspektif kebiasaan mengenai dirisendiri, dunia dan masa depan. Misalnya
mengenai individu yang beranggapan psimististerhadap cara mengontor takdirnya sendiri atau
beranggapan bahwa takdir tersebutmampu dikontrol oleh orang lain bukan oleh dirinya sendiri.Orang
dengan gangguan jiwa mengalami masalah pada sisi kognitif dan bermasalahdalam berperilaku.
Orang dengan kasus depresi mengalami gangguan emosional berasaldari ditorsi (penyimpangan)
dalam berfikir. Gangguan dalam berpikir mampu mengubahkonsep diri orang tersebut. Cara berpikir
yang terganggu akan menimbulkan perilakuyang maladaptif, salah satunya berperilaku kekerasan.
Karenanya diperlukan adanyaperawatan dari perkembangan kognitifnya, yaitu diberikan terapi
kognitif.
Terapi kognitif merupakan terapi yang digunakan dalam jangaka pendek dandilakukan secar
teratur untuk memberikan dasar berpikir pada pasien agar mampumengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasiperasaan negatifnya, serta mampu
memecahkan masalah tersebut.Pada pemberian terapi kognitif, perawat berperan sebagai pendamping
pasien untukmemodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk menemukan perilaku yang
tepatdalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.
B.Rumusan Masalah
4.Apa saja masalah keperawatan yang bisa diselesaikan dengan terapi kognitif?
C.Tujuan
BAB II
Tinjauan Pustaka
A.Definisi
Terapi KognitifTerapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya,memahami
masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu memecahkan masalah tersebut.
Teori kognitif sebenarnya rangkaian dengan terapi perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan
perilaku, karena menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang bervariasi
(Yusuf, Fitriyasari &Nihayati, 2015).
Peran perawat dalam pelaksanaan terapi kognitif diharapkan mampu menerapkan terapi
kognitif ini serta mendampingi pasien untuk memodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk
memutuskan perilaku yang tepat dalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.
B.Indikasi
Terapi KognitifMenurut Setyoadi, dkk (2011) terapi kognitif efektif untuk sejumlah
kondisipsikiatri yang lazim, terutama:
1.Depresi (ringan sampai sedang).
2.Gangguan panic dan gangguan cemas menyeluruh atau kecemasan.
3.Individu yang mengalami stress emosional.
4.Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder) yang seringterjadipada orang dewasa
dan memiliki respon terhadap terapi perilaku danantidepresan. Jarang terjadi pada awal masa anak-
anak, meskipun kompulsiterisolasi sering terjadi.
5.Gangguan fobia (misalnya agoraphobia, fobia social, fobia spesifik).
6.Gangguan stress pacatrauma (post traumatic stress disorder).
7.Gangguan makan (anoreksia nervosa).
8.Gangguan mood.
9.Gangguan psikoseksual.
10.Mengurangi kemungkinan kekambuhan berikutnya.
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) indikasi atau karakteristik pasienyang
mendapatkan terapi kognitif, sebagai berikut:
a.Menarik diri.
b.Penurunan motivasi.
c.Defisit perawatan diri.
d.Harga diri rendah.
e.Menyatakan ide bunuh diri.
f.Komunikasi inkoheran dan ide/topic yang berpindah-pindah (flight of idea).
g.Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik deperesi, tidak mendapat ECT
C.Masalah Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) beberapa masalah keperawatanyang muncul
dan dapat dilakukan intervensi terapi kognitif serta memiliki tujuankeperawatan, adalah sebagai
berikut:
a.Resiko bunuh diri.
b.Isolasi sosial.
c.Harga diri rendah.
d.Defisit perawatan diri.
Tujuan Keperawan
no Masalah Keperawatan Tujuan
1 Resiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang
2 Isolasi social Meningkatkan hubungan social
3 Harga diri rendah Meningkatkan harga diri
4 Defisit perawatan diri Kemampuan merawat diri
E.Distorsi Kognitif
Distorsikognitif merupakankesalahan logika, kesalahan dalam penalaran, ataupandangan
individual dunia yang tidak mencerminkan realitas. Distorsi dapat berupapositif atau negatif.
Misalnya, seseorang yang secara konsisten dapat melihatkehidupan dengan cara yang realistis positif
dan dengan demikian mengambil peluangberbahaya, seperti menyangkal masalah kesehatan dan
mengaku sebagai "terlalumuda dan sehat untuk serangan jantung". distorsi kognitif mungkin juga
negatif,seperti yang diungkapkan oleh orang yang menafsirkan semua situasi kehidupandisayangkan
sebagai bukti kurang lengkap diri (Stuart, 2009; dikutip Yosep & Iyus,2009).Macam-macam distorsi
kognitif menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015)sebagai berikut:
1. Pemikiran “segalanya atau tidak sama sekali”
Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih. Contohnya, jika prestasiAnda kurang
dari sempurna, maka Anda memandang diri Anda sendiri sebagaiseorang yang gagal total.
2. Overgeneralisasi
Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai sebuah pola kekalahan tanpaakhir. Contoh,
seorang murid yang gagal dalam ujian berpikir, “Saya tidak akanpernah lulus ujian yang lain
dalam semester ini dan saya akan keluar dari sekolahini.”
3. Personalisasi
Memandang diri sebagai penyebab dari suatu peristiwa eksternal yang negatifyang
kenyataanya tidaklah demikian. Contohnya, “Direktur saya mengatakanbahwa produktivitas
perusahaan kami menurun, tapi saya tahu ia sebenarnyasedang membicarakan saya.”
4. Berpikir dikotomi
Berpikir dengan ekstrem bahwa semua hal adalah semuanya baik atau semuanyaburuk.
Contohnya, “Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin akanmati.”
5. Pembencanaan
Berpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian. Contohnya, “Saya lebih baiktidak
mengajukan diri untuk promosi di tempat pekerjaan karena saya tidak akanmendapatkannya
dan saya merasa diri saya sangat buruk.”
6. Membuat abstrak yang selektif
Memfokuskan pada detail tapi tidak pada informasi yang relevan. Contohnya,“Seorang istri
percaya bahwa suaminya tidak mencintainya karena ia pulang kerjalarut malam, tetapi sang
istri menolak perhatian yang diberikan oleh suami,hadiah yang dibawanya, dan acara khusus
yang mereka rencanakan bersama.”
7. Kesimpulan yang tidak beralasan
Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukung. Contohnya, seorangwanita muda
menyimpulkan, “Teman saya tidak suka kepada saya karena sayatidak mengirimkan kartu
ulang tahun untuknya.”
8. Membesar-besarkan atau mengecilkan
Melebih-lebihkan suatu hal atau mengecilkan suatu hal secara tidak tepat.Contoh, “Saya telah
menghanguskan makan malam, itu menunjukkan betapatidak mampunya saya.”
9. Prefeksionis
Merasa butuh untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna agar merasadirinya baik.
Contoh, “Saya akan menjadi seorang yang gagal apabila saya tidakmendapat nilai A pada
semua ujian saya.”
10. Eksternalisasi harga diri
Mengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain. Contoh, “Saya harusselalu
kelihatan cantik. Kalau tidak, teman-teman saya tidak akan mau berada didekat saya.”
11. Filter mental
Menemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya sehingga pandangantentang
realita menjadi gelap.
12. Mendiskualifikasi hal positif
Menolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras bahwa semua itu“bukan apa-
apa”.
13. Penalaran emosional
Menganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan realita yang sebenarnya.Contohnya,
“Saya merasa begitu, maka pastilah begitu.”
14. Memberi cap atau salah memberi cap
Bentuk ekstrem dari overgeneralisasi, yaitu memberi cap negatif pada dirisendiri. Contohnya,
“Saya memang seorang sial” atau, “Saya memang seorangyang bodoh.”
2. Panah vertikal Yaitu belajar memberi pendapat secara rasional, yang bisa diterima oleh
akalberdasarkan bukti dan fakta yang ada.
Pikiran otomatis Tanggapa rasional
1. Dr. k mungkin berpikir saya adalah 1. Hanya karena Dr. k menunjukan
seorang ahli terapi yang buruk,”jika kesalahan saya itu bukan berarti bahwa
memang ia berpikir demikian, mengapa selanjutnya ia akan berpikir bahwa saya
harus mengecewakan saya ?” adalah seorang “ahli terapi” yang
buruk. Saya harus menanyakan kepada
hal yang sebenarnya dia pikirkan, tetapi
dalam beberapa kesempatan ia telah
memuji saya dan berkata bahwa saya
mempunyai bakat unggul.
2. Itu artinya bahwa saya memang 2. Seorang yang berpengalamanpun hanya
seorang terapis yang bodoh karena dia dapat menunjukkan kekuatan serta
seorang yang kelemahan spesifik saya sebagai
berpengalaman,”Andaikan saya seorang terapis. Setiap kali seseorang
memang seoarang ahli terapi yang member cap “buruk” pada saya, maka
buruk, lalu apa artinya bagiku?” semua itu hanya suatu pernyataan yang
terlalu global, merusak, dan tidak
terlalu berguna. Saya telah banyak
berhasil dengan kebanyakan pasien
saya, sehingga tidak benarlah saya
“buruk”, tidak peduli siapapun yang
mengatakannya.
LAPORANKASUSKELOLAANUTAMA
3.1 PENGKAJIAN
RuangRawat :
CendrawasihTanggaldirawat :
27-03-2020
1. IdentitasKlien
Inisialklien : Tn. E
Jeniskelamin :Laki-laki
Tanggallahir : 22/01/1990
Tempatlahir :Padang
Umur :29Tahun
No.RM :01-61-01
Informan :KliendanRekamMedik
Pernikahan :BelumMenikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :TidakBekerja
Agama :Islam
Sukubangsa : Minang
Alamat :Komp.BungaMasPadang
IdentitasPenanggungJawab
Nama :Ny.J
Hubungandenganpasien: OrangTua
Alamat :Komp.BungaMasPadang
2. AlasanMasuk
Klien datang ke IGD diantar oleh ibu dan kakaknya pada tanggal 03
Januari2019dengankeluhangejalagelisah,bicarasendiridantertawasendiri,emo
3. FaktorPresipitasi
IbuklienmengatakanbeberapabulanpulangdariRSJProfHbSaaninPadang,
MasalahKeperawatan:RegimenTeraupetikInEfektif
4. FaktorPredisposisi
a. Gangguanjiwadimasa lalu
pernahdirawat dirumah sakit jiwa ± 2 tahun yang lalu. Lalu klien keluar
dengankeadaan tenang dijemput oleh orang tuanya, kali ini klien masuk
b. Pengobatansebelumnya
Pengobatansebelumnyakurangberhasil,selamainiklienkontrolkePuskesma
ssetempatdankadangbelisendiridiapotek,awalnyaklien
minum obat secara teratur dan selalu diawasi oleh ibunya tetapi
denganberjalanyawaktuklienmalasuntukminumobatkarenaklienmengang
MasalahKeperawatan:RegimenTeraupetikInEfektif
c. Trauma
1) Aniayafisik
korbanataupunsaksipenganiayaanfisik,dantidakpernahmelakukantind
2) Aniayaseksual
3) Penolakan
Klienmengatakantidakpernahditolakdikeluargaataupundilingkungan
menerimaklienapaadanya.Haliniterbuktidarikeluargayangdatangmeng
unjungikliendirumahsakitjiwadanorangtuasangatmenyayangiklienkar
enaklienmerupakananaklaki-lakisatu-satunya.
4) Kekerasandalamkeluarga
disekitarnyaklien.
5) Anggotakeluargayang mengalamigangguanjiwa
gangguanjiwayaituayahnyakliensendiriyangmengalamigangguanjiwa
samadengan klien.
6) PengalamanmasalaluyangtidakmenyenangkanKlien
meninggal.Masalah keperawatan:Responpascatrauma
5. PemeriksaanFisik
a. Tanda-tandaVital
Nadi : 80x/menit
Suhubadan : 36,7 º C
Pernafasan : 21 x/menit
b. Ukuran
Tinggibadan : 162 cm
Beratbadan : 53kg
c. Kondisifisik
Klienmengatakankondisitubuhnyasaatinibaik-
baiksajadantidakadakeluhanfisik.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan:
:Perempuan
: Laki-laki
:Pr(Meninggal)
:Lk (Meninggal)
: Klien
:TinggalSerumah
Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien merupakan anak laki-lakisatu-
satunya,klientinggalbersamaibunya,ayahkliensudahmeninggal.3saudaranyasudah
menikahdansudahhidupbersamakeluarganyamasing-
masing.Jikaadamasalahklienhanyamemendamsendiri.Setiappengambilan
keputusan terhadap adanya masalah diambil oleh ibunya, klien tidak
yangtelahditetapkanolehibunya.Polaasuhkeluargayangmembiarkanklienmelakuk
b. Konsepdiri
1) Citratubuh
dantidakadamasalah.
2) Identitasdiri
Jeniskelaminklienadalahlaki-laki.Klienmengatakanpuasmenjadiseorang
3) Perandiri
aktivitassepertibiasa.
4) Idealdiri
takuttidakditerimaholehmasyarakatketikaklienkeluardarirumahsakit,karena
penyakityangdideritanyasaat ini.
5) Hargadiri
Klienmengatakandirinyatidakbergunabagikeluarganya.Klienjugamerasatak
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
c. Hubungansosial
1) Orangyangterdekat
Klienmengatakanorangterdekatnyaadalahibunyadirumah,klienmerupakana
nakkeduadari4saudara,saudarakliensemuanyasibukdengan urusannya
tentangmasalahnya.
2) Peransertadalamkegiatankelompok masyarakat
sosial/masyarakatkarenaklienmerasatidak adamanfaatnya.
3) Hambatandalamberhubungandenganoranglain
bagikeluarganya.Klienjugamerasatakutdikucilkandarikeluargadanmasyarak
at.
Masalahkeperawatan:GangguankonsepdiriHargadirirendah
d. Spritual
1) Nilaidankeyakinan
Klienmengatakandirinyamenganutagamaislamdandirinyaadalahseorangm
uslim.
2) Kegiatanibadah
Klienmengatakanjarangmelakukansholat5waktu,selamadirumahsakitklien
Masalahkeperawatan:DistresSpritual
7. StatusMental
a. Penampilan
Penampilanklientampaktidakrapi,bajuklientampakkumaldankotor,klien
mengatakan jarang gosok gigi, klien tampak bau, klien mandihanya satu
kali dalam sehari, kumis dan jenggot klien tidak rapi dan tidakdicukur.
Masalahkeperawatan:DefisitPerawatanDiri
b. Pembicaraan
marah danterpancing emosinya kalau dia terlalu banyak diajak bicara dan
saatbicarabaikdanjelas,namunlambat,klientidakmampumemulaipembicar
anyangbaru.
Masalahkeperawatan:Hambatankomunikasiverbal
c. AktifitasMotorik
Klientampakmenggerakan-gerakankaki,klienberaktifitassepertimerapikan
d. Alamperasaan
saat mendengar
suaratersebut,kliendapatmemukulapapunyangdihadapannyaapabilamende
ngarsuara-suaratersebut.
Masalahkeperawatan:Risikoperilakukekerasan
e. Afek
Afekkliensesuaiyaitusaatberinteraksiklientersenyumsaatmembicarakan
hal yang baik dan tampak sedih saat mengatakan hal yangsedih.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
f. Interaksiselamawawancara
Selamawawancaraklienselalumemperhatikanapayangperawattanyadanme
njawabnya.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
g. Persepsi
Klienmengatakanmendengarsuara-
suara itu muncul 2-3 kali.Yang klien lakukan saat mendengar suara
tersebut adalah
menjawabnyasambiltertawaklienmengatakanterganggudengansuaraterseb
Masalahkeperawatan:Gangguanpersepsisensori:Halusinasipendenga
ran
h. Prosespikir
Pada saat interaksi klien berbicara berbelit-belit dan tampak ngaur, tiba-
tibaterhentibeberapasaatsetelahituklienkembalimelanjutkanpercakapanny
Masalahkeperawatan:Gangguanprosespikir
i. Isipikir
Padasaatinteraksiklientidakadaditemukanhambatanisipikirsepertiwahamd
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
j. Tingkatkesadaran
KlienmengatakaniamenyadaribahwaiaberadadiRSJProfHBSaaninPadang,
klienmengetahuinamaanggotakeluarganya.Klienmengenali
orangdisekitarnyadanmenyebutkanbahwakliendirawatsudahbeberapamin
benar.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
k. Memori
dituruti olehorangtuanya.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
l. Tingkatkonsentrasiberhitung
perawat,kliensukarberkonsentrasisaatditanyakanperawat,terkadangyangdi
danmembuatperawatseringmengulangpertanyaan,karenahaltersebutmemb
Masalahkeperawatan:Gangguanprosespikir
m. Dayatilik diri
Klienmengingkaripenyakityangdiderita,klienberanggapanbahwadirinyati
dak sakit.
Masalahkeperawatn:Tidakadamasalahkeperawatan
8. KebutuhanPersiapanPulang
a. Makan
Klienmakanmenggunakantangan,sebelummakanklienmencucitangannyat
sendirisetelahmakan.Klienmakan3x/sehari,pasienmenghabiskan1porsiyan
b. Defekasiatauberkemih
mandiri.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
c. Mandi
Klienmengatakanmandi1xsehari,klienkadangmenyikatgigikadangtidak,kl
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
d. Berpakaian
Klienmengatakangantipakaian1xseharidenganpakaianyangdisediahkan
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
e. Polaistirahattidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat
f. Penggunaanobat
efekobatyangdiminumnyamembuatnyamengantuk.Klienmengatakanmen
tahu jam minum obat yaitu jam 07:00 WIB dan 19:00 WIB
setelahmakan.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
g. Aktivitasdidalamrumah
h. Aktivitasdiluarrumah
Klienmengatakanbiasanyamembersihaknrumput-
rumputliaryangtumbuhdiluar rumah.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
9. MekanismeKoping
Padapengkajianmekanismekoping,mekanismekopingklienbilaadamasalah
untukmengutarakanapayangdirasakannya.
10. Masalahpsikososialdanlingkungan
a. Masalahdengandukungankelompok
Klienmengatakanhubungandengankelompokbiasasaja,terkadangklienada
berinteraksidengankelompok.Selamadirumahsakitklienmengikutikegiatan
kelompokyangdirencanakanperawat.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
b. Masalahberhubungandenganlingkunganklien
Klienmengatakantidaksukaberkumpuldenganteman-
temannyamaupunperawatyangadaruangan.
Masalahkeperawatan:Isolasisosial:menarik diri
c. Masalahdenganpendidikan
KlienmengatakanpendidikanterkahirhanyasampaiSMPklientidakmelanjut
kansekolah karenaalasanekonomi.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
d. Masalahdenganpekerjaan
Klienmengatakandirinyatidakbekerja,dirumahklienbiasanyamembantupe
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
e. Masalahdenganperumahan
Klienmengatakantinggaldenganibunya,rumahtersebuttidakterlalubesar,na
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
f. Masalahekonomi
Klienmengatakantidakadamasalahdalamperekonomiankeluarganya,karen
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
g. Masalahdenganpelayanankesehatan
Klienmengatakantidakpernahmemilikimasalahdenganpelayanankesehata
nsebelumnya.Jarakpelayanankesehatandarirumahnyalumayanjauh dan
kalaukesanaharus adakendaraan.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
11. Pengetahuan
Klienmengatakantidaktahutentangpenyakitnya,klienkurangtahumasalah
kurangmemahamibagaimana caramengatasihalusinasiyangdialaminya.
Masalahkeperawatan:Kurangpengetahuan
12. Aspekmedik
Clorpromazin1x100mg
3.2 ANALISADATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS: Halusinasipendengaran Gangguan
- Klien sensoripersepsi:hal
mengatakanmendenga usinasipendengara
r suara-suarayang n
mengajaknyaberbicara
danmengajaknya
pergikesuatutempat
- KlienmengatakanSuarait
u muncul ketika
kliensedangsendiri
- Klien
mengatakanterganggud
engansuaratersebut
- Klien
mengatakanmendengar
suarahanyabeberapa
detik sajasehari2-3 kali
DO:
- Klien tampak
berbicarasendiri
- Klien tampak tertawa
sansenyumsendiri
- Klienkurangkonsentrasi
Do:
- Klienbicarakacau
- Klienmarah-
marahtanpasebab
- Pandanganmatatajam,t
idak fokus,
kontakmatakurang
- Nadasuaracepatdanti
nggi
- Klienmondar-
mandirtanpatujuan
- Emosi klien labil,
- Bicaraklientampak
ngaur
4 Ds: Regimen Regimen
- Klien terapeutikinefektif terapeutikinefektif
mengatakanjarang
minum obatsecara
teratur.
Gejalakekambuhanmen
yendiri, marah-marah
dan membantingbarang
di rumah dansulittidur,
melamun.
- Klienmengatakanperna
h dirawat di RSJProf
Hb Saanin
Padangsejak±2tahunya
nglalu.
Do:
- KlienkambuhlagidanM
RS pada tanggal
03Januari 2019
5 Ds: Responpascatrauma Responpascatrauma
- Klienmengatakanse
dihkarenakarenaay
ahnya
sudahmeninggal
Do:
- Klienseringmelamun
- Kliennampak gelisah
Do:
- Penampilan klien
tidakrapi
- Mukakusam
- Badantampakbau
- Kumisdanjenggotklienta
mpakpanjang
7 Ds: Hargadirirendah Hargadirirendah
- Klien
mengatakandirinyati
dakbergunabagikelu
arganya
- Klienmengatakantidak
banyakteman
- Klien juga merasa
takutdikucilkan dari
keluargadanmasyarakat
8 Ds: Hambatan Hambatankomuni
- Klien komunikasiverbal kasiverbal
mengatakanmampu
menjawabpertanyaanda
riperawatdenganbaik
- Klienmengatakaningint
idur
- Klienmengatakan
mudah marah
danterpancing
emosinyakalaudiaterlal
ubanyakdiajakbicarada
n
- Klien
mengatakanemosi
kalaukeinginannya
tidakdituruti
Do
- Bicaralambat
- Tidak mampu
memulaipembicaraan
- Banyaktidur
- Klienmudah
tersinggung
9 Ds: Gangguanprosespikir Gangguan
- Klienmengatakantidak
bisa berhitung hitung- prosespikir
hitungansederhana.
- Klienmengatakansusahu
ntuk
memulaiberkomunikasi
- Klienmengatakansukaru
ntukberkonsentrasisaatd
itanyaolehperawat
Do:
- Perhatian klien
mudahterpecah dan
membuatperawat
seringmengulangperta
nyaan
- Klienbicarangawur
- Klien sering
memotongpembicaraan
perawat
- Klien tidak fokus
padasaat diajak bicara
olehperawat
Do:
- Klientibatibamarah
- Klienseringbicaras
endiri
- Klien tampak
tertawasendiri
11 Ds: Kurangpengetahuan Kurangpengetahuan
- Klienmengatakantidakt
au penyakitnya
carapengobatannya
- Klien
mengatakankurang
taumasalahobat-
obatan
dankegunaan dari
obatkapan obat itu
diminum.
- klien juga
kurangmemahami
bagaimanacara
mengatasihalusinasiya
ngdialaminya.
Do:
- Klientampakbinggung
- Klienhanyamenurutia
rahantadipetugas
- Klientampakkurang
memahami
caramengatasihalusi
nasi
- Klien
kurangmengetahui
masalahobat-obatan
dankegunaandariob
at
3.3 DaftarMasalah
1. Gangguanpersepsisensori:Halusinasi
2. Isolasisosial:menarikdiri
3. Risikoperilakukekerasan
4. Regimenterapeutikinefektif
5. Responpascatrauma
6. Defisitperawatandiri
7. Hargadirirendah
8. Hambatankomunikasiverbal
9. Gangguanprosespikir
10. Ketidakefektifankopingindividual
11. Kurangpengetahuan
3.4 DiagnosaKeperawatan
1. Gangguanpersepsisensori:Halusinasi
2. Isolasisosial:Menarikdiri
3. RisikoPerilakuKekerasan
3.5 Pohonmasalah
Resikoperilakukekerasan(Effect)
Hambatankomunikasi
Gangguanpemeliharaankesehatan
Gangguanprosespikir Gangguansensoripersepsi:
Halusinasi(CoreProblem)
Responpascatrauma
Isolasisosial(Causa) Defisitperawatandiri
Regimenteraupetikinefektif
AnsietasdanKetakutan
KurangPeng Gangguankopingindividual
etahuan
(Sumber:Prabowo,2014)
Tabel3.6IntervensiKeperawatan
RencanaTindakanKeperawatan
No DiagnosaKeperawatn Tujuan KriteriaHasil Tindakan
1. Gangguan TUMP1: Setelah dilakukan SP1Klien:
persepsisensori : Kliendapatmengontrola 1x24jampertemuan : Membinahubungansalingpercayadenganti
Halusinasipendeng tau Pasienkooperatif ndakan:
aran mengendalikanhalusina bercerita - Mengucapkansalamterapeutik
siyangdialami denganperawat - Jabattangan
tentanghalusinasi - Menjelaskanhubunganinteraksi
TUKP1: nya - Membuatkontrak,topik,waktudant
Kliendapatmengontrol Menunjukkan empat
mengendalikanhalusina rasapercayadirinyakep Membantuklienmengenalihalusinasi(j
si denganmenghardik adaperawat enis,isi,waktu,frekuensi,situasi
danrespon)
Melatihmengontrolhalusinasidengancaram
enghardik,tahapantindakanmeliputi :
- Jelaskancaramenghardik
- Peragakancaramenghardik
- Mintaklienmemperagakancara
menghardik
TerapiKognitif(CognitiveTherapy)
MelaksanakanTerapiKognitifSesi1
- Identifikasihalusinasi
- Latihcaramengontrolhalusinasid
engancaramenghardik
- Identifikasipikirannegatifotomatisy
ang negatif dan
penggunaantanggapan rasional
terhadap pikiranotomatisnegatif
pertama
51
Pikirannegatif:
- Klien Mengatakan Mendengar
SuaraBisikanYangMenyuruhnyaPergiKes
uatuTempatDan MemukulLantai
Pikiranpositif:
- Motivasi Klien Bahwa Suara
YangDidengar suara palsu danTidak
NyataMengontrolHalusinasinyaDengan
CaraMenghardik
TUK2P: SP2Klien
Klien Setelah1 x 24 jam Evaluasijadwalkegiatan hariklien(sp1)
mampubersosialisasi klienmampu : Latihcaraberbicarasaatmelakukanke
denganmelati 2-3 Berbicara giatan(2 kegiatan)
orang danberbicara saatmelakukankegi Masukkandalamjadwalkegiatanlatihanbe
sambilmelakukanke atanharian(2kegiata rkenalan dengan 2-3 orang
giatan n) pasien,perawat atau tamu atau berbicara
Mampu saatmelakukankegiatan
menyusunjadwaluntuk
berbicarasambil
melakukankegiatanda
n
berkenalandengan2-
3orang
SP4Klien
TUK4P: Setelah 1 X 24 Jam Mengevaluasijadwalkegiatans
Klienmampucarab pasienmampu: ebelumnya(sp1, 2, 3)
erbicarasocial Melakukan cara Melatih cara bicara social:
bicarasocial:memintase memintasesuatudan menjawab
suatudan sesuatu
menjawabpertanyaan Memasukkankedalamjadwalkegiatanp
asien cara sesuatu dan
menjawabpertanyaan
3. ResikoPerilaku TUM: Setelah 1 x 24 SP1Klien:
Kekerasan Kliendapatmengontrold jampertemuan,kli Membinahubungansalingpercayad
an en: engantindakan :
mengendalikanperilaku Dapat - Mengucapkansalamterapeutik
kekerasan menyebutkanpenyeb - Jabattangan
ab, tanda dangejala, - Menjelaskanhubunganinteraksi
TUKP1 : jenis - Membuatkontrak,topik,waktudante
Klien perilakukekerasan mpat
mampumengontrolPK yang biasadilakukan Identifikasi penyebab perasaan
denganlatihanfisik 1 dan marah,tandadangejala yangdirasakan,PK
&2 akibatperilakukekera yangdilakukan,akibatPKyangdilakukan
san JelaskancaramengontrolPK:fisik,obat,ver
Dapat bal,spiritual
menyebutkancara LatihcaramengontrolPKdengancarafis
mencegah/mengontrol ik 1 (tarik nafas dalam) dan
perilakukekerasanden 2(memukul kasur/bantal)
gancarafisik 1 &2 Masukkanpadajadwalkegiatanuntukke
Dapat mengontrol giatanfisik
PKdengancarafisik1&
2
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
O:
- Klientampakgelisahdanb
anyakdiam
- Klien tampak
maumengungkapkan
pikirannegatifnya
denganperawat
- Klientampakmampu
meragakan
caramenghardik
denganbenar
- Klien tampak
bisamengubah pola
pikirnyabahwa suara itu
suarapalsutidaknyataden
gancaralatihanmenghard
ik
- Klientampaksenang
mengikuti
Terapikognitif
A:
- Klienmampumelakukan
SP 1 yaitu
mengontrolhalusinasiden
gancara
menghardik
denganinovasiterapik
ognitif
P:
- Lanjutkan SP 2 Sesi
II(Minum obat
secarateratur)dan
InovasiTerapi
Kognitiftanggapan
pikiranotomatisnegatif
kedua
IMPLEMENTASIDANEVALUASI
P:
- Latih kembali
caramengontrol
halusinasiprinsip6ben
ardengan
inovasiterapikognitif
IMPLEMENTASIDANEVALUASI
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
A:
- Masalah
gangguanpersepsi
sensori :halusinasi
dengan SP 2(latihan
minum obatsecara
teratur)denganinovasi
terapi
kognitifsudahoptimal
P:
- Lanjutkan SP3 Sesi
III(latihanbercakap-
cakapdengan orang
lain) dantanggapan
rasionalpikiran
otomatis
negatifyangketiga
IMPLEMENTASIDANEVALUASI
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
Afiyah, Nor. 2016. Penerapan Terapi Kognitif Pada Klien Isolasi Sosial Di Rsjd
Dr.AminoGondohutomo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: SalembaMedika