Anda di halaman 1dari 87

Makalah Tentang Thrapy Kognitip

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan jiwa

Disusun Oleh :

Nama Nim Nama Nim


Anis Halimah C.0105.20.105 Muhammad Ikhsan Rivaldi C.0105.20.157
Dedi Wahyudi C.0105.20.112 Muhammad Susan Nursalam C.0105.20.134
Entus Ridwanusaidi C.0105.20.116 Nenden Siti Romlah C.0105.20.135
Kristianti C.0105.20.129 Rivandi Firhan Milardy C.0105.20.143
Lusiana Puspa Inda C.0105.20.132 Tapi Miftah Roziqin C.0105.20.152

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSTIKES BUDI LUHUR CIMAHI


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Kognitif” dengan baik.Dengan keterbatasan
pengetahuan yang ada, kami tidak akan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tanpa dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh darikesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkandemi kesempurnaan penulisan di kemudian
hari. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri,pembaca,
serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Bandung, 28 maret 2021

Penulis
DAFTARISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTARISI............................................................................................................................iii

BAB I........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN....................................................................................................................5

A.LatarBelakang........................................................................................................................5

B.RumusanMasalah....................................................................................................................5

C.Tujuan.....................................................................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................5

TinjauanPustaka.........................................................................................................................6

A.DefinisiTerapi Kognitif..........................................................................................................6

B.IndikasiTerapi Kognitif..........................................................................................................6

C.Masalah Keperawatan............................................................................................................7

D.Teknik-teknikTerapi Kognitif................................................................................................6

E.Distorsi Kognitif.....................................................................................................................9

F.Teknik Kontrol Mood............................................................................................................10

G.Pelaksanaan Terapi Kogrnitif................................................................................................10

BAB III.....................................................................................................................................11

Tinjauan Kasus ……………………………………………………………………………….11

BAB IV.....................................................................................................................................86

Standar operasional prosedur ………………............................................................................86

BAB V.......................................................................................................................................87

PENUTUP.................................................................................................................................87

A.Kesimpulan............................................................................................................................87

B.Saran......................................................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................88
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Individu memiliki sisi perasaan atau afek dengan anggapan benar terhadap dirinyasendiri,
lingkungan di kehidupannya, perasaannya dan pemikirannya pada setiaptindakan dalam rangkaian
interaksi. Berdasarakan kognisi atau pemikirannya danpengalaman, individu akan membuat
pandangan atau perspektif kebiasaan mengenai dirisendiri, dunia dan masa depan. Misalnya
mengenai individu yang beranggapan psimististerhadap cara mengontor takdirnya sendiri atau
beranggapan bahwa takdir tersebutmampu dikontrol oleh orang lain bukan oleh dirinya sendiri.Orang
dengan gangguan jiwa mengalami masalah pada sisi kognitif dan bermasalahdalam berperilaku.
Orang dengan kasus depresi mengalami gangguan emosional berasaldari ditorsi (penyimpangan)
dalam berfikir. Gangguan dalam berpikir mampu mengubahkonsep diri orang tersebut. Cara berpikir
yang terganggu akan menimbulkan perilakuyang maladaptif, salah satunya berperilaku kekerasan.
Karenanya diperlukan adanyaperawatan dari perkembangan kognitifnya, yaitu diberikan terapi
kognitif.

Terapi kognitif merupakan terapi yang digunakan dalam jangaka pendek dandilakukan secar
teratur untuk memberikan dasar berpikir pada pasien agar mampumengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasiperasaan negatifnya, serta mampu
memecahkan masalah tersebut.Pada pemberian terapi kognitif, perawat berperan sebagai pendamping
pasien untukmemodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk menemukan perilaku yang
tepatdalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan terapi kognitif?

2.Apa tujuan dari terapi kognitif?

3.Apa saja indikasi pelaksanaan terapi kognitif?

4.Apa saja masalah keperawatan yang bisa diselesaikan dengan terapi kognitif?

5.Bagaimana teknik dalam melaksanakan terapi kognitif?

6.Bagaimana standar operasional dari terapi kognitif?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui definisi dari terapi kognitif.

2.Untuk mengetahui tujuan dari terapi kognitif.

3.Untuk mengetahui indikasi pelaksanaan terapi kognitif.

4.Untuk mengetahui masalah keperawatan yang bisa diselesaikan dengan terapikognitif.


5.Untuk mengetahui teknik dalam melaksanakan terapi kognitif.

6.Untuk mengetahui standar operasional dari terapi kognitif.

BAB II
Tinjauan Pustaka

A.Definisi
Terapi KognitifTerapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya,memahami
masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu memecahkan masalah tersebut.
Teori kognitif sebenarnya rangkaian dengan terapi perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan
perilaku, karena menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang bervariasi
(Yusuf, Fitriyasari &Nihayati, 2015).
Peran perawat dalam pelaksanaan terapi kognitif diharapkan mampu menerapkan terapi
kognitif ini serta mendampingi pasien untuk memodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk
memutuskan perilaku yang tepat dalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.

B.Indikasi
Terapi KognitifMenurut Setyoadi, dkk (2011) terapi kognitif efektif untuk sejumlah
kondisipsikiatri yang lazim, terutama:
1.Depresi (ringan sampai sedang).
2.Gangguan panic dan gangguan cemas menyeluruh atau kecemasan.
3.Individu yang mengalami stress emosional.
4.Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder) yang seringterjadipada orang dewasa
dan memiliki respon terhadap terapi perilaku danantidepresan. Jarang terjadi pada awal masa anak-
anak, meskipun kompulsiterisolasi sering terjadi.
5.Gangguan fobia (misalnya agoraphobia, fobia social, fobia spesifik).
6.Gangguan stress pacatrauma (post traumatic stress disorder).
7.Gangguan makan (anoreksia nervosa).
8.Gangguan mood.
9.Gangguan psikoseksual.
10.Mengurangi kemungkinan kekambuhan berikutnya.
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) indikasi atau karakteristik pasienyang
mendapatkan terapi kognitif, sebagai berikut:
a.Menarik diri.
b.Penurunan motivasi.
c.Defisit perawatan diri.
d.Harga diri rendah.
e.Menyatakan ide bunuh diri.
f.Komunikasi inkoheran dan ide/topic yang berpindah-pindah (flight of idea).
g.Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik deperesi, tidak mendapat ECT

C.Masalah Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) beberapa masalah keperawatanyang muncul
dan dapat dilakukan intervensi terapi kognitif serta memiliki tujuankeperawatan, adalah sebagai
berikut:
a.Resiko bunuh diri.
b.Isolasi sosial.
c.Harga diri rendah.
d.Defisit perawatan diri.

Tujuan Keperawan
no Masalah Keperawatan Tujuan
1 Resiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang
2 Isolasi social Meningkatkan hubungan social
3 Harga diri rendah Meningkatkan harga diri
4 Defisit perawatan diri Kemampuan merawat diri

D.Teknik-teknik Terapi Kognitif


Menurut Yosep (2009, dikutip Afiya, 2016) perawat jiwa harus mengetahuibeberapa teknik
dalam melakukan terapi kognitif. Pengetahuan tentang teknik inimerupakan syarat agar peran
perawat jiwa bisa berfungsi secara optimal. Dalam pelaksanaan tehnik-teknik ini harus dipadukan
dengan kemampuan lain seperti tehnik konter, milieu therapi dan konseling. Beberapa tehnik tersebut
antara lain:
1. Tehnik Restrukturisasi kognitif.
Perawat berupaya untuk memfasilitasi klien dalam melakukan pengamatan terhadap
pemikiran dan perasaan yang muncul. Tehnik restrukturisasi dimulai dengan cara memperluas
kesadaran diri dan mengamati perasaan dan pemikiran muncul.
2. Tehnik penemuan fakta-fakta
Tehnik yang digunakan untuk mencari fakta-fakta untuk mendukung keyakinan dan
kepercayaan. Teknik penemuan fakta juga mencakup pencarian sumber-sumber data yang
berkaitan. Klien yang mengalami distorsi dalam pemikirannya seringkali memberikan bobot
yang sama terhadap semua sumber dan atau data yang tidak disadarinya. Data tersebut bisa
diperoleh dari staf,keluarga atau anggota lain dalam masyarakat sebagai support
dalamlingkungan sosialnya dalam hal ini penemuan fakta dapat berfungsi
sebagaipenyeimbang pendapat klien tentang pikiran buruknya.
3. Tehnik penemuan alternative
Banyak klien melihat bahwa masalah terasa sangat berat karena tidak adanyaalternatif
pemecahannya lagi. Latihan menemukan dan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
klien bisa dilakukan antara klien dengan bantuanperawat. Klien dianjurkan untuk menuliskan
masalahnya, mengurutkanmasalah-masalah paling ringan dulu, kemudian mencari dan
menemukanalternatifnya. Disini penting sekali bagi perawat jiwa untuk merangsang klienagar
berani berpikir lain dari yang biasanya atau berani berfikir beda.
4. Dekatastropik
Tehnik Dekatastropik di kenal juga teknik bila dan apa. Hal ini meliputi upayamenolong klien
untuk melakukan evaluasi terhadap situasi dimana klienmencoba memandang masalahnya
secara berlebihan dari situasi alamiah untukmelatih beradaptasi dengan hal terburuk dengan
apa-apa yang mungkin terjadi.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan perawat adalah: “
apa hal terburukyang terjadi bila...?, dan apakah akan gawat sekali bila hal tersebut
memangbetul-betul terjadi.... ?, serta tindakan pemecahan masalah apa, bila haltersebut
benar-benar terjadi....? Tujuan dari tehnik dekatastropik adalah untukmenolong klien melihat
konsekuensi dari kehidupan.
5. Reframing
Reframing adalah strategi dalam merubah persepsi klien terhadap situasi atauperilaku. Hal ini
meliputi memfokuskan terhadap sesuatu atau aspek lain darimasalah atau mendukung klien
untuk melihat masalahnya dari sudut pandangyang lain. Klien seringkali melihat masalah
hanya dari satu sudut pandangsaja. Tehnik ini memberi kesempatan pada klien untuk
merubah danmenemukan makna baru dan merubah perilaku klien.
6. Thought stopping
Tehnik berhenti memikirkannya (thought stopping) sangat baik digunakanpada saat klien
mulai memikirkan sesuatu sebagai masalah, sehingga kliendapat menggambarkan bahwa
masalahnya sudah selesai.
7. Learning new behavior with modeling
Modeling adalah sebuah strategi untuk merubah perilaku baru dalammeningkatkan
kemampuan dan mengurangi perilaku yang tidak sesuai.Sasaran perilaknya adalah
memecahkan masalah-masalah yang disusun dalambeberapa urutan kesulitannya. Kemudian
klien melakukan observasi padaseseorang yang berhasil memecahkan masalah yang serupa
dengan kliendengan cara memodifikasi dan mengontrol lingkungannya setelah itu
klienmeniru perilaku orang yang dijadikan model. awalnya klien melakukanmelakukan
pemecahan secara bersama dengan fasilitator. Selanjutnya klienmencoba memecahkannya
sendiri sesuai dengan pengalaman yang diperolehselama bersama terapis (perawat).
8. Membuat pola
Membentuk pola perilaku baru oleh perilaku yang diberikan reinforcement(pujian). Setiap
perilaku yang diperkirakan sukses dari apa-apa yang diniatkanklien untuk melakukannya
akan diberi reinforcement (pujian).
9. Token economy
Token economy adalah bentuk reinforcement positif yang sering digunakanpada kelompok
anak-anak. Hal ini dilakukan secara konsisten pada saat klienmampu menghindari perilaku
buruk atau melakukan hal yang positif.
10. Role play
Role play memungkinkan klien untuk belajar menganalisa perilaku negativenyamelalui
kegiatan-kegiatan sandiwara yang dapat dievaluasi oleh klien denganmemanfaatkan alur
cerita dan perilaku orang lain. Klien dapat menilai danbelajar mengambil keputusan
berdasarkan konsekuensi - konsekuensi yang adadalam cerita.
11. Aversion therapy
Aversion therapy bertujuan untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan negatifklien dengan
cara membayangkan kegiatan negatif tersebut dengan sesuatuyang tidak disukai.
12. Contingency contracting
Contingency contracting berfokus pada perjanjian yang dibuat antara terapis(perawat jiwa),
perjanjian dibuat dengan punishment dan reward.
13. Social skill trining
Teknik ini didasari oleh sebuah keyakinan bahwa ketrampilan apapundiperoleh sebagai hasil
belajar.

E.Distorsi Kognitif
Distorsikognitif merupakankesalahan logika, kesalahan dalam penalaran, ataupandangan
individual dunia yang tidak mencerminkan realitas. Distorsi dapat berupapositif atau negatif.
Misalnya, seseorang yang secara konsisten dapat melihatkehidupan dengan cara yang realistis positif
dan dengan demikian mengambil peluangberbahaya, seperti menyangkal masalah kesehatan dan
mengaku sebagai "terlalumuda dan sehat untuk serangan jantung". distorsi kognitif mungkin juga
negatif,seperti yang diungkapkan oleh orang yang menafsirkan semua situasi kehidupandisayangkan
sebagai bukti kurang lengkap diri (Stuart, 2009; dikutip Yosep & Iyus,2009).Macam-macam distorsi
kognitif menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015)sebagai berikut:
1. Pemikiran “segalanya atau tidak sama sekali”
Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih. Contohnya, jika prestasiAnda kurang
dari sempurna, maka Anda memandang diri Anda sendiri sebagaiseorang yang gagal total.
2. Overgeneralisasi
Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai sebuah pola kekalahan tanpaakhir. Contoh,
seorang murid yang gagal dalam ujian berpikir, “Saya tidak akanpernah lulus ujian yang lain
dalam semester ini dan saya akan keluar dari sekolahini.”
3. Personalisasi
Memandang diri sebagai penyebab dari suatu peristiwa eksternal yang negatifyang
kenyataanya tidaklah demikian. Contohnya, “Direktur saya mengatakanbahwa produktivitas
perusahaan kami menurun, tapi saya tahu ia sebenarnyasedang membicarakan saya.”
4. Berpikir dikotomi
Berpikir dengan ekstrem bahwa semua hal adalah semuanya baik atau semuanyaburuk.
Contohnya, “Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin akanmati.”
5. Pembencanaan
Berpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian. Contohnya, “Saya lebih baiktidak
mengajukan diri untuk promosi di tempat pekerjaan karena saya tidak akanmendapatkannya
dan saya merasa diri saya sangat buruk.”
6. Membuat abstrak yang selektif
Memfokuskan pada detail tapi tidak pada informasi yang relevan. Contohnya,“Seorang istri
percaya bahwa suaminya tidak mencintainya karena ia pulang kerjalarut malam, tetapi sang
istri menolak perhatian yang diberikan oleh suami,hadiah yang dibawanya, dan acara khusus
yang mereka rencanakan bersama.”
7. Kesimpulan yang tidak beralasan
Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukung. Contohnya, seorangwanita muda
menyimpulkan, “Teman saya tidak suka kepada saya karena sayatidak mengirimkan kartu
ulang tahun untuknya.”
8. Membesar-besarkan atau mengecilkan
Melebih-lebihkan suatu hal atau mengecilkan suatu hal secara tidak tepat.Contoh, “Saya telah
menghanguskan makan malam, itu menunjukkan betapatidak mampunya saya.”
9. Prefeksionis
Merasa butuh untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna agar merasadirinya baik.
Contoh, “Saya akan menjadi seorang yang gagal apabila saya tidakmendapat nilai A pada
semua ujian saya.”
10. Eksternalisasi harga diri
Mengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain. Contoh, “Saya harusselalu
kelihatan cantik. Kalau tidak, teman-teman saya tidak akan mau berada didekat saya.”
11. Filter mental
Menemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya sehingga pandangantentang
realita menjadi gelap.
12. Mendiskualifikasi hal positif
Menolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras bahwa semua itu“bukan apa-
apa”.
13. Penalaran emosional
Menganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan realita yang sebenarnya.Contohnya,
“Saya merasa begitu, maka pastilah begitu.”
14. Memberi cap atau salah memberi cap
Bentuk ekstrem dari overgeneralisasi, yaitu memberi cap negatif pada dirisendiri. Contohnya,
“Saya memang seorang sial” atau, “Saya memang seorangyang bodoh.”

F.Teknik Kontrol Mood


1. Teknik tiga kolom
a. Pikiran otomatis, yaitu pikiran-pikiran negatif yang sering keluar seperti “...tidak
pernah” dan “....selalu”.
b. Distorsi kognitif.
c. Tanggapan rasional.
Pikiran Otomatis Distorsi Kognitif Tanggapan Rasional
Kritik diri Pembelaan diri
1. Saya tidak 1. Overgeneralisasi 1. Omong kosong! Saya juga melakukan
pernah benar banyak hal yang baik.
2. Saya selalu 2. overgeneralisasi 2. Saya tidak selalu terlambat. Coba saja
terlambat ingat-ingat saat saya dating tepat
waktu. Meskipun kini terlambat lebih
sering daripada biasanya, saya akan
mengatasi masalah ini serta mencari
cara agar saya lebih dapat tepat
waktu. Seseorang mungkin kecewa
karena saya terlambat, tetapi itu
bukan berarti kiamat. Mungkin
pertemuan juga tidak mulai pada
waktunya.

2. Panah vertikal Yaitu belajar memberi pendapat secara rasional, yang bisa diterima oleh
akalberdasarkan bukti dan fakta yang ada.
Pikiran otomatis Tanggapa rasional
1. Dr. k mungkin berpikir saya adalah 1. Hanya karena Dr. k menunjukan
seorang ahli terapi yang buruk,”jika kesalahan saya itu bukan berarti bahwa
memang ia berpikir demikian, mengapa selanjutnya ia akan berpikir bahwa saya
harus mengecewakan saya ?” adalah seorang “ahli terapi” yang
buruk. Saya harus menanyakan kepada
hal yang sebenarnya dia pikirkan, tetapi
dalam beberapa kesempatan ia telah
memuji saya dan berkata bahwa saya
mempunyai bakat unggul.
2. Itu artinya bahwa saya memang 2. Seorang yang berpengalamanpun hanya
seorang terapis yang bodoh karena dia dapat menunjukkan kekuatan serta
seorang yang kelemahan spesifik saya sebagai
berpengalaman,”Andaikan saya seorang terapis. Setiap kali seseorang
memang seoarang ahli terapi yang member cap “buruk” pada saya, maka
buruk, lalu apa artinya bagiku?” semua itu hanya suatu pernyataan yang
terlalu global, merusak, dan tidak
terlalu berguna. Saya telah banyak
berhasil dengan kebanyakan pasien
saya, sehingga tidak benarlah saya
“buruk”, tidak peduli siapapun yang
mengatakannya.

G.Pelaksanaan Terapi Kogrnitif


Terapi kognitif terdiri atas sembilan sesi, yang masing-masing sesi dilaksanakansecara
terpisah. Setiap sesi berlangsung selama 30–40 menit dan membutuhkankonsentrasi tinggi Yusuf,
Fitriyasari dan Nihayati (2015).
1. Sesi I: Ungkap pikiran otomatis. Jelaskan tujuan terapi kognitif.
a. dentifikasi masalah dengan apa, di mana, kapan, siapa (what, where, when,who).
b. Diskusikan sumber masalah.
c. Diskusikan pikiran dan perasaan.
d. Catat pikiran otomatis dan klasifikasikan dalam distorsi kognitif.
2. Sesi II: Alasan.
a. Review kembali sesi I.
b. Diskusikan pikiran otomatis.
c. Tanyakan penyebabnya.
d. Beri respons atau tanggapan.
e. Tanyakan tindakan pasien.
f. Anjurkan menulis perasaan.
g. Beri rencana tindak lanjut, yaitu hasil tulisan pasien dibahas pada pertemuanberikutnya.
3. Sesi III: Tanggapan.
a. Diskusikan hasil tulisan pasien.
b. Dorong pasien untuk memberi pendapat.
c. Berikan umpan balik.
d. Dorong pasien untuk ungkapkan keinginan.
e. Beri persepsi/pandangan perawat terhadap keinginan tersebut.
f. Beri penguatan (reinforcement) positif.
g. Jelaskan metode tiga kolom.
h. Diskusikan cara menggunakan metode tiga kolom.
i. Rencana tindak lanjut, yaitu anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan cara penyelesaiannya.
4. Sesi IV: Menuliskan
a. Tanyakan persaan pasien saat menuliskan rencana tindak lanjut pada sesi III.
b. Dorong pasien untuk mengomentari tulisan.
c. Beri respons/tanggapan dan umpan balik.
d. Anjurkan untuk menuliskan buku harian.
e. Rencana tindak lanjut, yaitu hasil tulisan pasien akan dibahas.
5. Sesi V: Penyelesaian masalah.
a. Diskusikan kembali prinsip teknik tiga kolom.
b. Tanyakan stresor/masalah baru dan cara penyelesaiannya.
c. Tanyakan kemampuan menanggapi pikiran otomatis negatif.
d. Berikan penguatan (reinforcement) positif.
e. Anjurkan menulis pikiran otomatis dan tanggapan rasional saat menghadapimasalah.
6. Sesi VI: Manfaat tanggapan.
a. Diskusikan perasaan setelah menggunakan tanggapan rasional.
b. Berikan umpan balik.
c. Diskusikan manfaat tanggapan rasional.
d. Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah.
e. Tanyakan hambatan yang dialami.
f. Berikan persepsi/tanggapan perawat.
g. Anjurkan mengatasi sesuai kemampuan.
h. Berikan penguatan (reinforcement) positif.
7. Sesi VII: Ungkap hasil.
a. Diskusikan perasaan setelah menggunakan terapi kognitif.
b. Beri reinforcement positif dan pendapat perawat.
c. Diskusikan manfaat yang dirasakan.
d. Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah.
e. Beri persepsi terhadap hambatan yang dihadapi.
f. Diskusikan hambatan yang dialami dan cara mengatasinya.
g. Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan.
h. Berikan penguatan (reinforcement) positif.
8. Sesi VIII: Catatan harian.
a. Tanyakan apakah selalu mengisi buku harian.
b. Berikan penguatan (reinforcement) positif.
c. Diskusikan manfaat buku harian.
d. Anjurkan membuka buku harian bila menghadapi masalah yang sama.
e. Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara penggunaan yang efektif.
9. Sesi IX: Sistem dukungan
a. Jelaskan keluarga tentang terapi kognitif.
b. Libatkan keluarga dalam pelaksanaannya.
c. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang telah dimiliki pasien.
d. Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan menanggapi masalahpasien
BABIII

LAPORANKASUSKELOLAANUTAMA

3.1 PENGKAJIAN
RuangRawat :

CendrawasihTanggaldirawat :

27-03-2020

1. IdentitasKlien

Inisialklien : Tn. E

Jeniskelamin :Laki-laki

Tanggallahir : 22/01/1990

Tempatlahir :Padang

Umur :29Tahun

No.RM :01-61-01

TanggalPengkajian : 27 maret 2020

Informan :KliendanRekamMedik

Pernikahan :BelumMenikah

Pendidikan : SMP

Pekerjaan :TidakBekerja

Agama :Islam

Sukubangsa : Minang

Alamat :Komp.BungaMasPadang

IdentitasPenanggungJawab

Nama :Ny.J

Hubungandenganpasien: OrangTua
Alamat :Komp.BungaMasPadang

2. AlasanMasuk

Klien datang ke IGD diantar oleh ibu dan kakaknya pada tanggal 03

Januari2019dengankeluhangejalagelisah,bicarasendiridantertawasendiri,emo

si labil, cenderung mengikuti kemauan sendiri, tampak bingung, jalan-jalan

keluar rumah tanpa tujuan,pulang bisa sendiri,bicara kasar pada orangtua,

menendangpintu , dan jalan mondar-mandirtanpatujuan.

3. FaktorPresipitasi

IbuklienmengatakanbeberapabulanpulangdariRSJProfHbSaaninPadang,

klien mengamuk, berbicara kasar, suka melamun, membanting

mejadanmenendangpintu ,danklien jarangminum obathinggaputus obat.

MasalahKeperawatan:RegimenTeraupetikInEfektif

4. FaktorPredisposisi

a. Gangguanjiwadimasa lalu

Klien mengatakan sakit sejak ± 10 tahun yang lalu, dan klien

pernahdirawat dirumah sakit jiwa ± 2 tahun yang lalu. Lalu klien keluar

dengankeadaan tenang dijemput oleh orang tuanya, kali ini klien masuk

lagikerumahsakit ProfHBSaanin Padangkarenaputus obat.

b. Pengobatansebelumnya

Pengobatansebelumnyakurangberhasil,selamainiklienkontrolkePuskesma

ssetempatdankadangbelisendiridiapotek,awalnyaklien
minum obat secara teratur dan selalu diawasi oleh ibunya tetapi

denganberjalanyawaktuklienmalasuntukminumobatkarenaklienmengang

gap dirinya sudah sembuh, akhirnya klien putus obat dan

klienkambuhlagidanklien dirawatlagidi RSJProfHBSaaninPadang.

MasalahKeperawatan:RegimenTeraupetikInEfektif

c. Trauma

1) Aniayafisik

Klien mengatakanbahwa ia tidakpernahmenjadipelaku,

korbanataupunsaksipenganiayaanfisik,dantidakpernahmelakukantind

akankriminal baik sebagai pelaku,korban maupun saksi.

2) Aniayaseksual

Klien mengatakan tidak pernah mengalami pelecehan seksual

dantidakpernahmenjadi pelakuataukorban penganiayaanseksual.

3) Penolakan

Klienmengatakantidakpernahditolakdikeluargaataupundilingkungan

tempat tinggal, keluarga selalu terbuka dan

menerimaklienapaadanya.Haliniterbuktidarikeluargayangdatangmeng

unjungikliendirumahsakitjiwadanorangtuasangatmenyayangiklienkar

enaklienmerupakananaklaki-lakisatu-satunya.
4) Kekerasandalamkeluarga

Klien mengatakan tidak ada kekerasan dalam keluarga, baik itu

darikeluarga yang merawat klien maupun keluarga yang ada

disekitarnyaklien.

5) Anggotakeluargayang mengalamigangguanjiwa

Klien mengatakan ada anggota keluarga yang mengalami

gangguanjiwayaituayahnyakliensendiriyangmengalamigangguanjiwa

samadengan klien.

6) PengalamanmasalaluyangtidakmenyenangkanKlien

mengatakan sedih karena ayahnya sudah

meninggal.Masalah keperawatan:Responpascatrauma

5. PemeriksaanFisik

a. Tanda-tandaVital

Tekanandarah : 130/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhubadan : 36,7 º C

Pernafasan : 21 x/menit

b. Ukuran

Tinggibadan : 162 cm

Beratbadan : 53kg

c. Kondisifisik

Klienmengatakankondisitubuhnyasaatinibaik-

baiksajadantidakadakeluhanfisik.
Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

6. Psikososial

a. Genogram

Keterangan:

:Perempuan

: Laki-laki

:Pr(Meninggal)

:Lk (Meninggal)

: Klien

:TinggalSerumah
Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien merupakan anak laki-lakisatu-

satunya,klientinggalbersamaibunya,ayahkliensudahmeninggal.3saudaranyasudah

menikahdansudahhidupbersamakeluarganyamasing-

masing.Jikaadamasalahklienhanyamemendamsendiri.Setiappengambilan
keputusan terhadap adanya masalah diambil oleh ibunya, klien tidak

pernahdilibatkan dalam mengambil keputusan, klien selalu menerima keputusan

yangtelahditetapkanolehibunya.Polaasuhkeluargayangmembiarkanklienmelakuk

an hal apa saja, sehingga keluarga tidak terlalu mengetahui dengan

yangdilakukan klien sehari-hari. Perekonomian keluarga ditanggung oleh ibunya

dankadangdibantu oleh saudaranya.

b. Konsepdiri

1) Citratubuh

Klien mengatakan bahwa ia mensyukuri atas tubuh yang diberikan

olehTuhan dan menyukai seluruh anggota tubuhnya, semuanya lengkap

dantidakadamasalah.

2) Identitasdiri

Jeniskelaminklienadalahlaki-laki.Klienmengatakanpuasmenjadiseorang

laki-laki, klien menyukai nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya.

3) Perandiri

Didalam keluarga klien berperan sebagai anak abang dari 3

saudaranyakarena klien merupakan anak laki-laki satu-satunya, klien

dirumah kadangmembantu pekerjaan ibunya kadang ibunya berjualan

dipasar klien ikutmembantu membawa dagangannya untuk dijualkan

dipasar, namun dengankondisinyasekarangklien tidakbisamelakukan

aktivitassepertibiasa.
4) Idealdiri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang. Klien mengatakan

takuttidakditerimaholehmasyarakatketikaklienkeluardarirumahsakit,karena

penyakityangdideritanyasaat ini.

5) Hargadiri

Klienmengatakandirinyatidakbergunabagikeluarganya.Klienjugamerasatak

ut dikucilkandari keluargadan masyarakat.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

c. Hubungansosial

1) Orangyangterdekat

Klienmengatakanorangterdekatnyaadalahibunyadirumah,klienmerupakana

nakkeduadari4saudara,saudarakliensemuanyasibukdengan urusannya

masing-masing. Sehingga tidak ada kesempatan untukklienbercerita

tentangmasalahnya.

2) Peransertadalamkegiatankelompok masyarakat

Klien mengatakan kurang suka terlibat dalam kegiatan

sosial/masyarakatkarenaklienmerasatidak adamanfaatnya.

3) Hambatandalamberhubungandenganoranglain

Klien mengatakan tidak memiliki banyak teman dan merasa oranglaintidak

menghargai dirinya. Klien mengatakan dirinya tidak berguna

bagikeluarganya.Klienjugamerasatakutdikucilkandarikeluargadanmasyarak

at.
Masalahkeperawatan:GangguankonsepdiriHargadirirendah

d. Spritual

1) Nilaidankeyakinan

Klienmengatakandirinyamenganutagamaislamdandirinyaadalahseorangm

uslim.

2) Kegiatanibadah

Klienmengatakanjarangmelakukansholat5waktu,selamadirumahsakitklien

jugajarangmelaksanakan ibadah sholat.

Masalahkeperawatan:DistresSpritual

7. StatusMental

a. Penampilan

Penampilanklientampaktidakrapi,bajuklientampakkumaldankotor,klien

mengatakan jarang gosok gigi, klien tampak bau, klien mandihanya satu

kali dalam sehari, kumis dan jenggot klien tidak rapi dan tidakdicukur.

Masalahkeperawatan:DefisitPerawatanDiri

b. Pembicaraan

Klien mengatakan mampu menjawab pertanyaan dari perawat

denganbaik, Klien mengatakan ingin tidur, Klien mengatakan mudah

marah danterpancing emosinya kalau dia terlalu banyak diajak bicara dan

Klienmengatakanemosikalaukeinginannya tidakdituruti,Klien pada

saatbicarabaikdanjelas,namunlambat,klientidakmampumemulaipembicar

anyangbaru.
Masalahkeperawatan:Hambatankomunikasiverbal

c. AktifitasMotorik

Klientampakmenggerakan-gerakankaki,klienberaktifitassepertimerapikan

tempat tidur, klien terkadang mondar-mandir tanpa tujuan

danmengikutikegiatandiruangan sepertisenam, penyuluhandan TAK.

d. Alamperasaan

Klien tampak sedih, dan khawatir karena dirawat saat ini

membuatnyatidak bisa kembali beraktifitas seperti biasa. Klien

mengatakan jengkeldan ingin marah setiap permintaanya tidak dituruti,

klien tampak gelisahterkadang mondar-mandir disaat dia mengalami

kegelisahannya. Klienmengatakan tidak bisa mengendalikan diri pada

saat mendengar

suaratersebut,kliendapatmemukulapapunyangdihadapannyaapabilamende

ngarsuara-suaratersebut.

Masalahkeperawatan:Risikoperilakukekerasan

e. Afek

Afekkliensesuaiyaitusaatberinteraksiklientersenyumsaatmembicarakan

hal yang baik dan tampak sedih saat mengatakan hal yangsedih.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

f. Interaksiselamawawancara

Selamawawancaraklienselalumemperhatikanapayangperawattanyadanme

njawabnya.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
g. Persepsi

Klienmengatakanmendengarsuara-

suarabisikanyangmenyuruhnyamemukul lantai dan pergi kesuatu tempat.

klien mengatakan suara itumuncul ketika klien sedang sendiri, klien

mengatakan mendengar suarahanya beberapa detik saja dalam satuhari

suara itu muncul 2-3 kali.Yang klien lakukan saat mendengar suara

tersebut adalah

menjawabnyasambiltertawaklienmengatakanterganggudengansuaraterseb

ut.Berdasarkan hasil observasi diruangan terkadang klien tampak

berbicarasendiri,tertawadan senyum-senyum sendiri.

Masalahkeperawatan:Gangguanpersepsisensori:Halusinasipendenga

ran

h. Prosespikir

Pada saat interaksi klien berbicara berbelit-belit dan tampak ngaur, tiba-

tibaterhentibeberapasaatsetelahituklienkembalimelanjutkanpercakapanny

a.Klien mengatakan susahuntuk berkomunikasi.

Masalahkeperawatan:Gangguanprosespikir

i. Isipikir

Padasaatinteraksiklientidakadaditemukanhambatanisipikirsepertiwahamd

an depersonalisasi pikiran megis.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

j. Tingkatkesadaran

KlienmengatakaniamenyadaribahwaiaberadadiRSJProfHBSaaninPadang,

klienmengetahuinamaanggotakeluarganya.Klienmengenali
orangdisekitarnyadanmenyebutkanbahwakliendirawatsudahbeberapamin

ggu.Klienjugamampumenyebutkanalamattempattinggalnya. Pada saat

interaksi klien dapat menyebutkan tanggal, waktudantempat dengan

benar.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

k. Memori

1) Jangka panjang : Klien mengatakan waktu kecil dulu klien

disekolahdasar pernah mendapat juara kelas dan permintaan selalu

dituruti olehorangtuanya.

2) Jangka pendek : Klien mengatakan bahwa iasekarang ada di RSJ

ProfHB Saanin Padang dalam mengalami pengobatan dan telah

mengikutikegiatanharianyaitu Penyuluhandan TAK.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

l. Tingkatkonsentrasiberhitung

Saat interaksi dengan klien, perhatian klien tidak fokus kepada

perawat,kliensukarberkonsentrasisaatditanyakanperawat,terkadangyangdi

jawab oleh klien banyak ngaur. Perhatian klien mudah terpecah

danmembuatperawatseringmengulangpertanyaan,karenahaltersebutmemb

uatklien susah diajak dalam berhitungsederhana.

Masalahkeperawatan:Gangguanprosespikir
m. Dayatilik diri

Klienmengingkaripenyakityangdiderita,klienberanggapanbahwadirinyati

dak sakit.

Masalahkeperawatn:Tidakadamasalahkeperawatan

8. KebutuhanPersiapanPulang

a. Makan

Klienmakanmenggunakantangan,sebelummakanklienmencucitangannyat

erlebihdahulu,setelahselesaimakanklienmencucitangannya kembali dan

meletakan tempat makanannya ketempat yangtelah disediahkan, klien

mampu membereskan tempat makannya

sendirisetelahmakan.Klienmakan3x/sehari,pasienmenghabiskan1porsiyan

gtelah disediakanrumah sakit.

b. Defekasiatauberkemih

Klien mengatakan mampu menggunakan dan membersihkan WC,

setelahmenggunakan WC klien bisa membersihkan dan merapikan

diri/pakaiansetelahkembalidari WC.Klien mampuBAB/BAKdengan

mandiri.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

c. Mandi

Klienmengatakanmandi1xsehari,klienkadangmenyikatgigikadangtidak,kl

ien tahu caramandiyangbenar.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan
d. Berpakaian

Klienmengatakangantipakaian1xseharidenganpakaianyangdisediahkan

rumah sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaiandenganbaik dan

sudahsesuai dengan aturanrumah sakit jiwa.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

e. Polaistirahattidur

Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat

tidurdengankualitas 6-8jamperhari, baikmalam maupun siang.

f. Penggunaanobat

Klienmengatakan minum obat melalui mulut dan klien mengatakan

efekobatyangdiminumnyamembuatnyamengantuk.Klienmengatakanmen

dapat 2 jenis obat yaitu Risperidon 2x 2 mg dan CPZ 1x 100 mg.Klien

tahu jam minum obat yaitu jam 07:00 WIB dan 19:00 WIB

setelahmakan.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

g. Aktivitasdidalamrumah

Klien mengatakan klien mampu membersihkan rumah seperti

merapikantempat tidur, menyapu dan mengepel lantai, juga bisa mencuci

piring danmencucipakaian sendiri.

h. Aktivitasdiluarrumah

Klienmengatakanbiasanyamembersihaknrumput-

rumputliaryangtumbuhdiluar rumah.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
9. MekanismeKoping

Padapengkajianmekanismekoping,mekanismekopingklienbilaadamasalah

lebih baik menghindar dari masalah tersebut. Tidak mudah

untukmengutarakanapayangdirasakannya.

10. Masalahpsikososialdanlingkungan

a. Masalahdengandukungankelompok

Klienmengatakanhubungandengankelompokbiasasaja,terkadangklienada

berinteraksidengankelompok.Selamadirumahsakitklienmengikutikegiatan

kelompokyangdirencanakanperawat.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

b. Masalahberhubungandenganlingkunganklien

Klienmengatakantidaksukaberkumpuldenganteman-

temannyamaupunperawatyangadaruangan.

Masalahkeperawatan:Isolasisosial:menarik diri

c. Masalahdenganpendidikan

KlienmengatakanpendidikanterkahirhanyasampaiSMPklientidakmelanjut

kansekolah karenaalasanekonomi.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

d. Masalahdenganpekerjaan

Klienmengatakandirinyatidakbekerja,dirumahklienbiasanyamembantupe

kerjaanrumah danmembantu ibunya berdagang.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah
e. Masalahdenganperumahan

Klienmengatakantinggaldenganibunya,rumahtersebuttidakterlalubesar,na

muncukup untuktempattinggal dengankeluarganya.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

f. Masalahekonomi

Klienmengatakantidakadamasalahdalamperekonomiankeluarganya,karen

aklien masih hidup dibiayai olehibunya.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalah

g. Masalahdenganpelayanankesehatan

Klienmengatakantidakpernahmemilikimasalahdenganpelayanankesehata

nsebelumnya.Jarakpelayanankesehatandarirumahnyalumayanjauh dan

kalaukesanaharus adakendaraan.

Masalahkeperawatan:Tidakadamasalahkeperawatan

11. Pengetahuan

Klienmengatakantidaktahutentangpenyakitnya,klienkurangtahumasalah

obat-obatan dan kegunaan dari obat tersebut. Klien juga

kurangmemahamibagaimana caramengatasihalusinasiyangdialaminya.

Masalahkeperawatan:Kurangpengetahuan

12. Aspekmedik

a. Diagnosamedik : SkizofektifTipe Manik

b. Terapimedik : Risperidone 2x2 mg

Clorpromazin1x100mg
3.2 ANALISADATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS: Halusinasipendengaran Gangguan
- Klien sensoripersepsi:hal
mengatakanmendenga usinasipendengara
r suara-suarayang n
mengajaknyaberbicara
danmengajaknya
pergikesuatutempat
- KlienmengatakanSuarait
u muncul ketika
kliensedangsendiri
- Klien
mengatakanterganggud
engansuaratersebut
- Klien
mengatakanmendengar
suarahanyabeberapa
detik sajasehari2-3 kali

DO:
- Klien tampak
berbicarasendiri
- Klien tampak tertawa
sansenyumsendiri
- Klienkurangkonsentrasi

2 DS: Isolasisosial: Menarikdiri Isolasisosial:


- Menarikdiri
Klienmengatakantidaksu
kaberkumpuldengantema
n-temannya
maupunperawatyangadar
uangan.
DO:
-
Klienterlihatacuhd
engan
lingkungansekitar
- Klien terlihat lebih
sukamenyendiridikamar
nyadanmelamun.
- Kontakmatakurang.
3 DS: Resikomencederaidiri, Resikoprilaku
- Klienmengatakan oranglain danlingkungan kekerasan
jengkeldaninginmarahs
etiap
permintaannyatidakditu
ruti
- Klien mengatakan
tidakbisamengendalika
ndiripada saat
mendengarsuara
tersebut, kliendapat
memukul apapunyang
dihadapannyaapabila
mendengarsuara-
suaratersebut

Do:
- Klienbicarakacau
- Klienmarah-
marahtanpasebab
- Pandanganmatatajam,t
idak fokus,
kontakmatakurang
- Nadasuaracepatdanti
nggi
- Klienmondar-
mandirtanpatujuan
- Emosi klien labil,
- Bicaraklientampak
ngaur
4 Ds: Regimen Regimen
- Klien terapeutikinefektif terapeutikinefektif
mengatakanjarang
minum obatsecara
teratur.
Gejalakekambuhanmen
yendiri, marah-marah
dan membantingbarang
di rumah dansulittidur,
melamun.
- Klienmengatakanperna
h dirawat di RSJProf
Hb Saanin
Padangsejak±2tahunya
nglalu.

Do:
- KlienkambuhlagidanM
RS pada tanggal
03Januari 2019
5 Ds: Responpascatrauma Responpascatrauma
- Klienmengatakanse
dihkarenakarenaay
ahnya
sudahmeninggal

Do:
- Klienseringmelamun
- Kliennampak gelisah

6 Ds: Defisitperawatandiri Defisitperawatandiri


- Klien
mengatakanmandi
cuman 1x dalamsehari
mandi diwaktupagi
- Klien
mengatakankadangm
enyikatgigikadangtid
ak
- Klien
mengatakankumisdan
jenggotnyapanjang

Do:
- Penampilan klien
tidakrapi
- Mukakusam
- Badantampakbau
- Kumisdanjenggotklienta
mpakpanjang
7 Ds: Hargadirirendah Hargadirirendah
- Klien
mengatakandirinyati
dakbergunabagikelu
arganya
- Klienmengatakantidak
banyakteman
- Klien juga merasa
takutdikucilkan dari
keluargadanmasyarakat
8 Ds: Hambatan Hambatankomuni
- Klien komunikasiverbal kasiverbal
mengatakanmampu
menjawabpertanyaanda
riperawatdenganbaik
- Klienmengatakaningint
idur
- Klienmengatakan
mudah marah
danterpancing
emosinyakalaudiaterlal
ubanyakdiajakbicarada
n
- Klien
mengatakanemosi
kalaukeinginannya
tidakdituruti

Do
- Bicaralambat
- Tidak mampu
memulaipembicaraan
- Banyaktidur
- Klienmudah
tersinggung
9 Ds: Gangguanprosespikir Gangguan
- Klienmengatakantidak
bisa berhitung hitung- prosespikir
hitungansederhana.
- Klienmengatakansusahu
ntuk
memulaiberkomunikasi
- Klienmengatakansukaru
ntukberkonsentrasisaatd
itanyaolehperawat

Do:
- Perhatian klien
mudahterpecah dan
membuatperawat
seringmengulangperta
nyaan
- Klienbicarangawur
- Klien sering
memotongpembicaraan
perawat
- Klien tidak fokus
padasaat diajak bicara
olehperawat

10 Ds: Ketidakefektifan Ketidakefektifan


- Klien kopingindividual kopingindividual
mengatakankadang
kadang marah-
marahtanpa
Sebab
- Klienmengatakanada
yang
mengajaknyabicara
dan tertawasendiri

Do:
- Klientibatibamarah
- Klienseringbicaras
endiri
- Klien tampak
tertawasendiri
11 Ds: Kurangpengetahuan Kurangpengetahuan
- Klienmengatakantidakt
au penyakitnya
carapengobatannya
- Klien
mengatakankurang
taumasalahobat-
obatan
dankegunaan dari
obatkapan obat itu
diminum.
- klien juga
kurangmemahami
bagaimanacara
mengatasihalusinasiya
ngdialaminya.

Do:
- Klientampakbinggung
- Klienhanyamenurutia
rahantadipetugas
- Klientampakkurang
memahami
caramengatasihalusi
nasi
- Klien
kurangmengetahui
masalahobat-obatan
dankegunaandariob
at
3.3 DaftarMasalah

1. Gangguanpersepsisensori:Halusinasi
2. Isolasisosial:menarikdiri
3. Risikoperilakukekerasan
4. Regimenterapeutikinefektif
5. Responpascatrauma
6. Defisitperawatandiri
7. Hargadirirendah
8. Hambatankomunikasiverbal
9. Gangguanprosespikir
10. Ketidakefektifankopingindividual
11. Kurangpengetahuan

3.4 DiagnosaKeperawatan

1. Gangguanpersepsisensori:Halusinasi
2. Isolasisosial:Menarikdiri
3. RisikoPerilakuKekerasan
3.5 Pohonmasalah

Resikoperilakukekerasan(Effect)
Hambatankomunikasi
Gangguanpemeliharaankesehatan

Gangguanprosespikir Gangguansensoripersepsi:
Halusinasi(CoreProblem)

Responpascatrauma

Isolasisosial(Causa) Defisitperawatandiri
Regimenteraupetikinefektif

AnsietasdanKetakutan

KurangPeng Gangguankopingindividual
etahuan

(Sumber:Prabowo,2014)
Tabel3.6IntervensiKeperawatan
RencanaTindakanKeperawatan
No DiagnosaKeperawatn Tujuan KriteriaHasil Tindakan
1. Gangguan TUMP1: Setelah dilakukan SP1Klien:
persepsisensori : Kliendapatmengontrola 1x24jampertemuan :  Membinahubungansalingpercayadenganti
Halusinasipendeng tau  Pasienkooperatif ndakan:
aran mengendalikanhalusina bercerita - Mengucapkansalamterapeutik
siyangdialami denganperawat - Jabattangan
tentanghalusinasi - Menjelaskanhubunganinteraksi
TUKP1: nya - Membuatkontrak,topik,waktudant
Kliendapatmengontrol  Menunjukkan empat
mengendalikanhalusina rasapercayadirinyakep  Membantuklienmengenalihalusinasi(j
si denganmenghardik adaperawat enis,isi,waktu,frekuensi,situasi
danrespon)
 Melatihmengontrolhalusinasidengancaram
enghardik,tahapantindakanmeliputi :
- Jelaskancaramenghardik
- Peragakancaramenghardik
- Mintaklienmemperagakancara
menghardik

TerapiKognitif(CognitiveTherapy)
 MelaksanakanTerapiKognitifSesi1
- Identifikasihalusinasi
- Latihcaramengontrolhalusinasid
engancaramenghardik
- Identifikasipikirannegatifotomatisy
ang negatif dan
penggunaantanggapan rasional
terhadap pikiranotomatisnegatif
pertama

51
Pikirannegatif:
- Klien Mengatakan Mendengar
SuaraBisikanYangMenyuruhnyaPergiKes
uatuTempatDan MemukulLantai
Pikiranpositif:
- Motivasi Klien Bahwa Suara
YangDidengar suara palsu danTidak
NyataMengontrolHalusinasinyaDengan
CaraMenghardik

- Latih terapi kognitif dengan Langkah –


langkahsebagai berikut :
1. Tahap I
Lakukan wawancara awal
yangdimaksudkanuntukmemberikand
asarpemikiran untuk terapi
danmemunculkaninformasipenting.
Selama wawancara terapis
mulaimengidentifikasipermasala
han.
2. Tahap II
Analisis kongnitif
denganmengidentifikasipikiran-
pikirandanbayangan klien ketika
sebuah emosidipicu, seberapa jauh
klien dapatmampumengontrol
pikirannya.
3. TahapIII
Priotitaskan penetapan
penanganantermasuk besarnya
distress danberatnya gejala. Sehingga
masalahterberatterlebihdahulu
yangsegeradi
selesaikan.
4.Tahap IV
Tahap akhir terapi setelah
mengetahuiprioritaspenangananmasal
ahyangterlebihdahulu diselesaiakan.
Sehingga terapis dapat
memfokuskanpadapenghilangangejala
danmenekankan untuk mengubah
polapikir klien. Klien dibantu
untukmemahamihubunganantaraperas
aan,pikirandan perilakunya.

TUKP2: Setelah 1 x 24 SP2Klien:


Klien jampertemuanklie  Evaluasitandadangejalahalusinasi
mampumengontrol n:  Validasikemampuanpasienmelakukanla
halusinasidengan  Mampumenyebutkan tihanmenghardikdanberikanpujian
minum kegiatan yang  Evaluasimanfaatmelakukanmenghardik
obatyangbenar sudahdilakukan  Latih cara mengontrol halusinasi
 Mampumenjelaskan denganobat (jelaskan 6
cara benar
mengontrolhalusinas :jenis,guna,dosis,frekuensi,cara,kontiniuta
i denganminum obat sminumobat)dengan tindakan :
- Jelaskanpentingnyapenggunaanobat
- Jelaskanakibat obatjika tidakdiminum
- Jelaskancaraminumobatdengan6pri
nsipbenar
- Latihanklienminumobatsecarateratur
 Masukanpadajadwalkegiatanharian
TerapiKognitif(CognitiveTherapy)
 MelaksanakanTerapiKognitifSesiII
- Latih cara mengontrol
halusinasidengancaraminumobatdengan
prinsip6benar
- Identifikasi Penggunaan
tanggapanrasionalterhadappikiranneg
atifyangkedua:
PikiranNegatif:
- KlienMengatakanMalesMinumObatK
arena Obat ItuPahit Dan
Membuatmengantuk.
PikiranPositif:
- Memotivasi Klien Bahwa
DenganBercakap-
CakapDenganTemanDanPerawat
Ruangan Bisa MengurangiBisikan-
BisikanYangDidengar
TUKP3 : Setelah 1 x 24 SP3Klien:
Klien jampertemuanklie  Evaluasitandadangejalahalusinasi
mampumengontrol n:  Validasikemampuanpasienmelakukanla
halusinasidengan  Mampumenyebutkan tihan menghardik dan jadwal
bercakap –cakap kegiatanyangtelahdil minumobat,berikanpujian
dengan oranglain akukan  Latihcaramengontrolhalusinasidenganbe
 Mampu rcakap–cakapsaatterjadihalusinasi
membuatjadwalkegiata  Masukanpadajadwalkegiatanharian
nsehari–hari dan
mampumemperagakann TerapiKognitif(CognitiveTherapy)
ya  MelaksanakanTerapiKognitifSesiIII
- Latihcaramengontrolhalusinasi
denganbercakap-cakap
- Identifikasi Penggunaan
tanggapanrasionalterhadappikiranneg
atifyangketiga:
PikiranNegatif :
- KlienMengatakanSeringBicaraDenganS
uarabisikan YangDidengar
PikiranPositif:
- Memotivasi Klien Bahwa
DenganBercakap-Cakap Dengan
Teman
DanPerawatDiRuanganBisaMenguran
giBisikan-BiskanYangDidengar
TUKP4 : Setelah 1 x 24 SP4Klien:
Klien jampertemuanklie  Validasi kemampuan klien
mampumelakukan n: melakukankemampuan mengharik,
kegiatanharian  Mampumenyebutkan minum obatsesuaijadwal,danbercakap-
untukmengontrolhalu kegiatan yang cakapdenganoranglain : berika pujian
sinasi telahdilakukan  Evaluasimanfaatmelakukanmenghardik,
 Mampumenjelaskam minum obat sesuai jadwal, dan bercakap-
cara cakapdengan oranglain
mengontrolhalusinasi  Latih cara mengontrol halusinasi
denganmelakukan denganmelakukankegiatanharin(mulaiden
kegiatanharian gan2kegiatan) selanjutnya masukkan
 Mampu padajadwalkegiatan harian.
menerapkanterapi
kognitif TerapiKognitif(CognitiveTherapy)
dalammenghilangkan  MelaksanakanTerapiKognitifSesi IV
pikirannegatif - Identifikasi Penggunaan
kepikiranpositif tanggapanrasionalterhadappikiranneg
atifyang
keempat
PikiranNegatif :
- KlienMengatakanMalasMengikutiJ
adwal Aktivitas Yang Terapkan
diruangan
PikiranPositif:
- Memotivasi Klien Untuk
MemasukanSemua Kegiatan Yang
Sudah DilatihKedalam Aktivitas
Terjadwal
,SepertiKlienMengikutiKegiatanYang
SudahDiterapkanDiruangan.
- Manfaat tanggapan rasional
terhadappikiran otomatis negatif
(ungkapanhasildalammengikutiterap
ikognitif
2. Isolasisosial:menarikd TUM: Setelah1 X 24 SP1Klien
iri Klien Jampertemuanpasi  Identifikasipenyebabisolasisocial:siapaya
dapatberhubungan en: ng serumah, siapa yang dekat,
denganorang lain  Mampumengidentifi yangtidakkenal dan apasebabnya
secaraoptimal kasipenyebab  Identifikasikeuntunganpunyatemand
isolasisocial, antidakbercakap-cakap.
TUKP1 : keuntunganmempun  Identifikasikerugianpasiendenganpasienat
1. Mampu yai temandan autamu
membinahubung bercakap –cakapdan  Latihcaraberkenalandenganpasiendanpe
an salingpercaya kerugian tidakpunya rawatatau tamu
2. Menilaikemampuan teman  Masukkankedalamjadwalkegiatanharianun
yang dantidakbercakap- tuklatihan berkenalan
dapatdigunakan cakap
3. Pasiendapat  Mampuberkenalan
dengan
pasien,perawatatau
tamu
mengidentifikasik  Mampu
emampuan menyusunkegiata
danaspekpositifya n
ngdimiliki harianberkenalan
4. Pasiendapatmenilai
kemampuanyangdi
miliki
5. Pasien
dapatmenetapkanm
erencanakankegiata
n
sesuaidengankema
mpuanyangdimiliki
6. Pasien
dapatmelakukankeg
iatansesuai
dengankondisi sakit
dankemampuannya

TUK2P: SP2Klien
Klien Setelah1 x 24 jam  Evaluasijadwalkegiatan hariklien(sp1)
mampubersosialisasi klienmampu :  Latihcaraberbicarasaatmelakukanke
denganmelati 2-3  Berbicara giatan(2 kegiatan)
orang danberbicara saatmelakukankegi  Masukkandalamjadwalkegiatanlatihanbe
sambilmelakukanke atanharian(2kegiata rkenalan dengan 2-3 orang
giatan n) pasien,perawat atau tamu atau berbicara
 Mampu saatmelakukankegiatan
menyusunjadwaluntuk
berbicarasambil
melakukankegiatanda
n
berkenalandengan2-
3orang

TUK3P: Setelah 1 X 24 Jam SP3Klien


Klien klienmampu :  Mengevaluasijadwalkegiaanharianklien(s
mampubersosialisasi  Berbicara p1)
denganberlatih4- saatmelakukankegi  Melatihcaraberbicarasaatmelakukanke
5orang atanharian(2kegiata giatan(2 kegiatan)
n)  Memasukkandalamjadwalkegiatanla
 Mampu tihanberkenalan.
menyusunjadwaluntuk
berbicarasambil
melakukaankegiatan
danberkenalan dengan
4-5orang

SP4Klien
TUK4P: Setelah 1 X 24 Jam  Mengevaluasijadwalkegiatans
Klienmampucarab pasienmampu: ebelumnya(sp1, 2, 3)
erbicarasocial  Melakukan cara  Melatih cara bicara social:
bicarasocial:memintase memintasesuatudan menjawab
suatudan sesuatu
menjawabpertanyaan  Memasukkankedalamjadwalkegiatanp
asien cara sesuatu dan
menjawabpertanyaan
3. ResikoPerilaku TUM: Setelah 1 x 24 SP1Klien:
Kekerasan Kliendapatmengontrold jampertemuan,kli  Membinahubungansalingpercayad
an en: engantindakan :
mengendalikanperilaku  Dapat - Mengucapkansalamterapeutik
kekerasan menyebutkanpenyeb - Jabattangan
ab, tanda dangejala, - Menjelaskanhubunganinteraksi
TUKP1 : jenis - Membuatkontrak,topik,waktudante
Klien perilakukekerasan mpat
mampumengontrolPK yang biasadilakukan  Identifikasi penyebab perasaan
denganlatihanfisik 1 dan marah,tandadangejala yangdirasakan,PK
&2 akibatperilakukekera yangdilakukan,akibatPKyangdilakukan
san  JelaskancaramengontrolPK:fisik,obat,ver
 Dapat bal,spiritual
menyebutkancara  LatihcaramengontrolPKdengancarafis
mencegah/mengontrol ik 1 (tarik nafas dalam) dan
perilakukekerasanden 2(memukul kasur/bantal)
gancarafisik 1 &2  Masukkanpadajadwalkegiatanuntukke
 Dapat mengontrol giatanfisik
PKdengancarafisik1&
2

TUKP2 : Setelah 1 x 24 SP2Klien:


Klien jampertemuan,kli  Validasi:kemampuanmelakukantarikna
mampumengontrolPK en: fas dalam pukul kasur dan
denganminum obat  Dapat bantal,berikanpujian
menyebutkancara  Tanyakanmafaatmelakukanlatihandanm
mengontrol enggunakancara fisik 1
PKdenganminumob &2 beripujian
at  LatihcaramengontrolPKdenganobat(je
 Dapat mengontrol laskan 6 benar : benar nama,
PKdenganminum benarjenis,benardosis,benar
obat waktu,benar
cara,kontiunitasminumobat)
 Masukkanpadajadwalkegiatan:latihanfis
ikdan minum obat

TUKP3 : Setelah 1 x 24 SP3Klien:


Klien jampertemuan,kli  Evaluasi:jadwalkegiatanharian
mampumengontrolPK en:  Validasi : kemapuan pasien
dengancaraverbal  Dapat melakukantariknafasdalam,pukulkasurda
menyebutkancara nbantal,jadwalminum obat, beripujian
mengontrol  Tanyakanmanfaatmelakukanlatihantarikn
PKdengancaraverba afasdalam,pukulkasurdanbantal,manfaat
l minum obat, beripujian
 Dapat mengontrol  Latih cara mengontrol PK secara
PKdengancaraverbal verbal(yaitu bicara yang baik,
meminta,menolak,danmengungkapkanp
erasaan)
 Masukkanpadajadwalkegiatanharian
TUKP4 : Setelah 1 x 24 SP4Klien:
Klien jampertemuan,kli  Evaluasijadwalkegiatanharian
mampumengontrolPK en:  Validasi : kemapuan klien
dengancaraspiritual  Dapat dalammelakukantariknafasdalam,pukulka
menyebutkancara surdan bantal, minum obat yang benar
mengontrol danpatuh,bicarayangbaik,berikanpujian
PKdengancaraspirit  Tanyakanmafaatlatihatariknafasdalam,pu
ual kul kasur dan bantal, minum obat,
 Dapat mengontrol danmenerapkan cara bicara yang baik,
PKdengancaraspiritu beripujian
al  Latihmengontrolmarahdengancarasp
iritual(2 kegiatan)
 Selanjutnya masukkan pada
jadwalkegiatanuntuklatihanfisik,minumo
bat,
verbal,danspiritual
 Anjurkanmembantupasiensesuaijadwalda
nmemberi pujian
3.7IMPLEMENTASI DANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi paraf


1 Gangguan Kamis,24 SP1 S:
PersepsiS Januari2019 1. Membinahubungansalingpercayap - Klien
ensori (jam08.30) adapasien mengatakanmendengar
:Halusina 2. Mengidentifikasi jenis suara-
si halusinasi(kalaubolehtahusuarasia suarabisikanyangmeny
payangTn.Edengar ?) uruhnyamemukullantai
3. Mengidentifikasiisihalusinasi(apais danpergikesuatutempat
isuarayangTn.Edengar ?) .
4. Mengidentifikasi waktu - klien mengatakan
halusinasi(waktu pada saat apa suaraitu muncul ketika
suara itumuncul Tn.E ?) kliensedang menyendiri,
5. Mengidentifikasi klienmengatakan
frekuensihalusinasi(berapakaliseh mendengarsuara hanya
ariTn.Ealami bisikan suaraitu ?) beberapadetik saja dalam
6. Mengidentifikasi situasi satu
yangmenimbulkan isi harisuaraitumuncul2-
halusinasi(bagaimana suara- 3kali.
suara itu bisamuncul pak ?) - Klien
7. Mengidentifikasiresponpasienterha mengatakanmendengars
dap halusinasi (apa yang uaraitusaatmalam hari
Tn.Erasakan pada saat mendengar dan waktusendiri
suaraitu? - Klien mengatakan
ApayangbisaTn.Elakukan?) bilamendengar
halusinasiklien akan
menutuptelingansambilb
erbicara
8. Mengajarkan pasien “Pergi..pergi..saya
caramenghardik halusinasinya tidakmau dengar..kamu
(caramenghardik halusinasi : saat suarapalsu”
suara-suara itu muncul, Tn.E - Klien
langsungtutup telinga dengan kedua mengatakanmerasasena
tangandan Tn.E bila pergi sana ngdanlegabisa
jauh, sayatidak mau dengar, suara- menceritakanhalusinasi
suara nya.
itupalsu,begitulakukanyapaksampai
suara-suara itu hilang atau
tidakmuncul) O:
9. Menganjurkan pasien - Klien
memasukancara menghardik tampakberbincang-
halusinasi dalamjadwalkegiatan bincangdenganpera
harianpasien wat.
- Klientampakbingung
- Klien tampak
sukamelamun
- klien tampak
berjabattangandengan
perawat
A:
- Masalahgangguan
persepsi sensori
:halusinasi
optimalsebagian
P:
- Latih cara
mengontrolhalusinasi
dengancara
menghardik
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

NO Diagnosa Tgldan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Sabtu, 25 SP1 Sesi 1 S:
rsepsisensori (Januari2019 - Klien
:HalusinasiP Jam 10.00) 1. Membinahubungansalingpercayap mengatakanmendengar
endengaran adapasien suara
- Mengucapkansalamteraupetik palsuyangmenyuruhnya
- Menjelaskanhubunganinteraksi pergikesuatu tempat
- Membuatkontrak,topik,waktud danmemukullantai
antempat - Klienmengatakansudah
2. Membantuklienmengenalih mampu mengubah
alusinasi polapikir negatifnya
3. Mengidentifikasi pikiran bahwasuara yang
negatifyang pertama dan didengaradalah suara
penggunaantanggapansecara palsu dantidaknyata
rasional - Klien
:Bahwaklienmendengarsuarapalsud mengatakansenangden
enganmelatih klien mengontrol ganlatihanyang
halusinasidengancaramenghardik diberikan olehperawat
4. Meminta klienmemperagakan - Klien
caramenghardik mengatakanmampu
5. Memasukandalamjadwalharian mengontrolhalusinasi
6. MengikutiTerapiKognitif nya
dengancaramenghard
ik
- Klien mengatakan suara-
suarayangdidengar
sudahberkurang
- Klien
mengatakansenangmeng
ikutiTerapikognitif

O:
- Klientampakgelisahdanb
anyakdiam
- Klien tampak
maumengungkapkan
pikirannegatifnya
denganperawat
- Klientampakmampu
meragakan
caramenghardik
denganbenar
- Klien tampak
bisamengubah pola
pikirnyabahwa suara itu
suarapalsutidaknyataden
gancaralatihanmenghard
ik
- Klientampaksenang
mengikuti
Terapikognitif
A:
- Klienmampumelakukan
SP 1 yaitu
mengontrolhalusinasiden
gancara
menghardik
denganinovasiterapik
ognitif
P:
- Lanjutkan SP 2 Sesi
II(Minum obat
secarateratur)dan
InovasiTerapi
Kognitiftanggapan
pikiranotomatisnegatif
kedua
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.


ERuangan :
CendrawasihNo.Mr :
01-61-01
No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf
1 Gangguan Jumaat,26 SP2 S:
persepsise Januari2019 - Klien mengatakan
nsori (Jam11.00) 1. Mengevaluasi jadwal semalammasih mendengar
:Halusina kegiatanharianpasien. suara-suara dan ia
si (apakahbapaksudahdipakai cara mencobamemutusdenganca
yang telah kita ramenghardik.
latihmenghardikhalusinasinya? - Klien mengatakan
Bagus,sesuaijanjikitakemarenkit sudahmulai tahu dengan
a hari ini akan prinsip6 benar minum
membahaspentingnya obat
penggunaan obathalusinasi. (jenis,guna,frekuensi,cara,
2. Memberikan pendidikan kontinuitasminum obat)
kesehatantentang penggunaan obat - Klien mengatakan
secarateratur (Nah pak obat senangmengikutiTerapiK
halusinasi ituada 3 macam yaitu ognitif
(ZPC warnaorange, THP warna - Klienmengatakan
putih, HPmerah jambu) ketiga minumobat2xseharipagija
macam obatini bapak gunakan m
untumengendalikanhalusinasiyang 06.00dansorejam18.00wi
bapak rasakan, jika uang orang b
tuabapak tidak ada bapak bisa -
kokberobatkepuskesmasyapak)
3. Menganjurkan pasien Klienmengatakanjikasayati
memasukandalamjadwakegiatanhar dak marah-marah sayaakan
ianpasien.(bagaimana perasaan segera sembuh
bapak setelahlatihanhariini? dancepatpulang.
jadisudah duacara O:
- Klien masih
tampaktampak bingung
ketikaditanyatentangpri
nsip6
yang bapak pelajari benarobat
untukmencegah suara-suara itu ? - Klientampaksenang
baik,cobalahkeduacarainijikasuar mengikuti
a-suaraitu muncul kembali. TerapiKognitif
Bagaimana kalau kita
masukankejadwalkegiatanharia A:
nbapak) - Masalah
gangguansensori
persepsi:halusinasi
dengan SP 2(latihan
minum obatsecara
teratur) belumoptimal

P:
- Latih kembali
caramengontrol
halusinasiprinsip6ben
ardengan
inovasiterapikognitif
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Minggu,27 SP2 Sesi II S:
rsepsisensori Januari2019  Mengevaluasitandadangejalah - Klienmengatakanpaham
:HalusinasiP (Jam14.00) alusinasi dengan prinsip 6
endengaran  Mengevaluasikemampuankliend benarminumobat(Jenis,g
alam melakukan una, dosis,
latihanmenghardikdan frekuensi,cara,
beripujian kontinuitas minumobat)
 Evaluasimanfaatmelakukan - Klien
menghardik mengatakansenangmen
 Melatih cara mengontrol gikutiterapikognitif
halusinasidengan - Klienmengatakanbisa
obat(jenis,guna,dosis,frekuensi, mengulang
cara,kontinuitasminumobat)danmel kembaliterapi
atih kemampuan mengubah latihancaramenghardik
polapikir negatif pasien - Klienmengatakanmen
denganmelakukan latihan gontrol
menghardik danberikanpujian halusinasidengan
 Penggunaan tanggapan minum obatteratur
rasionalterhadappikirannegatifyang - Klien mengatakan
kedua tidakmalas lagi untuk
: bahwa klien malas untuk minumobat
minumobat - Klienmengatakan
mampu mengubah
polapikir bahwa
denganminum obat
bisamembuat pikiran
tenangdan suara tidak
datanglagi
- Klienmengatakanminu
m obat 2x
seharipagijam06.00dan
sorejam 18.00 wib
O:
- Klien tampak
pahamketikaditanyate
ntangprinsip6benarob
at
- Klien
mengatakansenangmeng
ikutiTerapiKognitif
- Klien tampak
tenangsetelahdiberikanl
atihanmengubah pola
pikirnegatifdengancara
mengontrol
halusinasidenganminum
obat
- Konsentrasisudahlebihb
aik.
- Klien tampak
mampumempraktekan
kembaliataumengulang
icara
mengubahpolapikirn
egatifdengan
mengontrol
halusinasimenghardikda
nminumobatsecaraterat
ur

A:
- Masalah
gangguanpersepsi
sensori :halusinasi
dengan SP 2(latihan
minum obatsecara
teratur)denganinovasi
terapi
kognitifsudahoptimal

P:
- Lanjutkan SP3 Sesi
III(latihanbercakap-
cakapdengan orang
lain) dantanggapan
rasionalpikiran
otomatis
negatifyangketiga
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Senin, 28 SP3 S:
rsepsisensori (Januari2019 1. Mengevaluasi jadwal - Klien
:HalusinasiP Jam 10.00) kegiatanharianpasien(apakahsudahd mengatakanmampu
endengaran ipakaidua cara yang telah kita menyebutkan 2cara
latih ?bagaimana hasilnya ? Bagus mengontrolhalusinasi
sesuaijanji hari ini kita akan denganmenghardikdan
membahascaramengontrol minumobat.
halusinasi denganmengendalikan - Klienmengatakanmasihs
halusinasi denganbercakap- ering
cakapdengan orang lain.Cara ketiga lupamempraktekancara
untu mencegahhalusinasidengan mengontrol
cara bercakap-cakap dengan orang halusinasidengan cara
lain, jadi kalaubapak mendengar bercakap-cakap
suara-suara,langsung ajak perawat O:
atau temanyang disamping bapak - Klien tampak
ngobrolmisalnya : tolong, saya mampumenyebutkan 2
mulaimendengar suara-suara, caramengontrol
ayokngobroldengan saya halusinasimenghardikda
n6benarprinsip minum
2. Menganjurkan pasien obatdenganterapikogniti
memasukandalam jadwal kegiatan f
harianpasien. - Klientampakbingungk
(Bagaimanaperasaanbapak etikaditanyatentang
? cara
Cobabapaksebutkan3carauntukmen mengontrolhalusinasi
cegah halusinasinya yang telahkita dengancarabercakap-
latih, wah bagus ya pak. Nahmari cakap
kita masukan kedalam A:
jadwalkegiatan harian bapak. Besok - Masalah
kitaakan membahas cara gangguansensori
mengontrolhalusinasi dengan persepsi:halusinasi
melakukankegiatan dirumah seperti denganbercakap-
menyapuya pak) cakapbelumoptimal
P:
-
Latihcaramengontrolh
alusinasibercakap-
cakap dengan
terapikognitif
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Sabtu, 29 SP3 Sesi III S:
rsepsisensori (Januari2019 - Klien mengatakan suara-
:HalusinasiP Jam 14.00)  Mengevaluasi tanda dan suara
endengaran gejalahalusinasi bisikansudahberkurang
 Memvalidasikemampuanpasien - Klien mengatakan
mampumenyebutkan 2
melakukan latihan
caramengontrol
menghardikdanjadwal minum halusinasidengan
obat, berikapujian menghardik danminum
 Melatihcaramengontrolhalusinasid obat.
enganbercakap-cakap - Klien mengatakan
 Memvalidasi sudahmampu
kemampuanmengubahpolapikirneg mengontrolhalusinasi
bercakap-
atifpasienmelakukan latihan
cakapdengantemandanper
menghardik awatdiruangan
danjadwalminumobat,berikanpujia - Klien mengatakan
n sudahmampu mengubah
 Penggunaan tanggapan polapikirnegatifdenganlati
rasionalterhadappikirannegatifyang hanbercakap-cakap
ketiga denganoranglain
: bahwa klien sering bicara
sendiridengansuarabisikanyangdiden
gar
O:
- Klien tampak
mampubercakap-
cakapdenganperawatda
n oranglain
- Klien tampak
sudahsudah berpikir
positifbahwadenganberc
akap-cakap dengan
orang laindapat
mengontrolhalusinasiny
a
- Klientampaksenangdanb
ersemangat
denganlatihan terapi
yang sudahdiajarkan.
A:
- Masalah
gangguan(sensori
persepsi:halusinasi)b
ercakap-cakap
dengan inovasiterapi
kognitifsudahoptimal
P:
- Lanjutkan SP4
latihanaktivitasterjadw
al)danterapikognitif
SesiIVdengantanggap
an
rasionalpikirannegatif
yang
keempat dan
manfaatdaripenerapan
latihan
yangsudahdilatihdand
iterapkan.
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Rabu,30 SP4 S:
rsepsisensori Januari2019 3. Mengevaluasijadwalkegiatanh - Klien
:HalusinasiP (Jam14.00) arianpasien. mengatakanbahwadi
endengaran (apakah suara-suaranya rinyasudahdapat
masihsering muncul ? apakah mengontrolhalusina
sudahdipakai 3 cara yang telah sinya
kitalatih ? bagaimana - Klien
hasilnya ? mengatakanmampu
cobasayalihatjadwalkegiatanha mengulangkembalil
rianbapak.Bagusyapak. atihan1,2,
Sesuai janji kita, hari ini dan3
akanmendiskusikan
tentangmengendalikan O:
halusinasidengan melakukan - Klientampak tenang
kegiatanrumahsepertimenyapu - Klientampakmampu
yapak) memasukan
4. Melatihpasienmengendalikanh kegiatankedalamkegi
alusinasi dengan atanharian
melakukankegiatanyangdirum A:
ah. - Masalah
(apa saja yang bisa gangguansensori
bapaklakukan dirumah ? wah persepsi:halusinasi
bagusyapakbanyakyangbisaba optimalsebagian
pak P:
lakukandirumahsakitini.Nahse
karangkitaakanmelakukan
menyapurumahyapak? -
caranya : Ambil sapu,
peganggangangya, menyapu Lanjutkancarame
dengansearahya ngontrolhalusinas
pak.Kegiataninidapatbapaklaku idengancara
kanjikasuara-suaraitu muncul) memasukanlatiha
5.Menganjurkan pasienmemasukan n
kedalam jadwalkegiatan harian kedalamjadwalke
pasien.(bagaimana perasaan giatan
bapak ?coba bapak sebutkan 3
carauntuk mencegah
halusinasiyang telah kita latih,
wah bagusya pak.Nahmari
kitamasukan
dalamkejadwalkegiatanharianb
apak.
IMPLEMENTASIDANEVALUASI

Nama Pasien: Tn.

ERuangan :

CendrawasihNo.Mr :

01-61-01

No Diagnosa Tgl dan Jam ImplementasiKeperawatan Evaluasi Paraf


1 Gangguanpe Kamis,31 SP4 Sesi IV S:
rsepsisensori Januari2019  Memvalidasi kemampuan - Klien
:HalusinasiP (Jam13.00) kliendalam mengubah pola mengatakanbahwadi
endengaran pikirnegatif dengan rinyasudahdapat
mengontrolhalusina
melakukankemampuan
sinya
mengharik, minumobat sesuai - Klien
jadwal, dan bercakap-cakap mengatakanmampu
dengan orang lain : berikapujian mengubahpolapikir
 Mengevaluasimanfaatterapiyangs nyabahwadengan
udah dilatih dengan mengikutikegiatan
melakukanmenghardik, minum diruanganbisa
membuatdampak
obat sesuaijadwal, dan bercakap-
positif bagiklien
cakapdenganoranglain - Klien
 Penggunaan tanggapan mengatakantidak
rasionalterhadap pikiran negatif malas lagiuntuk
yangkeempat : bahwa mengikutikegiatan
klienmengatakan malas yang
mengikutijadwalaktivitasyangdi sudahditerapkandiru
angan
terapkandiruangan - Klien
mengatakanmampu
mengulangkembalite
rapilatihanmengubah
polapikir
 Melatih cara 1,2,dan3denganb
mengontrolhalusinasi dengan aik
melakukankegiatanharian(mula - Klien
mengatakanmerasa
idengan2kegiatan) selanjutnya
tenang
masukkanpadajadwal kegiatan danakanmenerapka
harian nlatihancaraberpiki
rpositif pada
saatmuncul
pikirannegatifhalusi
nasi
- Klien
mengatakansemuala
tihanyangdilatih
sudah klienmasukan
kedalamcatatan,jika
sewaktu-
waktumuncul
pikiran yangtidak
baikdiatasidengan
latihan
yangdiajarkan
O:
- Klien tampak
tenangsetelah
diberikanterapi
dengan
latihanmemasukank
edalamkegiatan
terjadwaldan akan
mengikutikegiatandi
ruangan
- Klientampakmampu
menerapkan
terapikognitifapabila
datangpikiranneg
atif
danmendengarsu
ara-suaralagi
- Klientampaktenangs
udah
diberikanterapikogni
tif
A:
- Masalah
gangguansensori
persepsi:halusinasib
ercakap-cakap
dengancognitive
therapyoptimal
P:
- Intervensiinovasit
erapi
kognitifdihentika
n
BAB IV
STANDAR OPERASIONALPROSEDUR

A.SOP terapi kognitif: Menghentikan Pikiran


1. Menyampaikan salam.
2. Mengingatkan nama perawat.
3. Menegaskan kembali kontrak untuk terapi.
4. Menyampaikan tujuan terapi.
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi.
6. Menyiapkan kursi atau mengambil tempat.
7. Memberikan kesempatan pasien untuk BAK atau BAB (k/p).
8. Menanyakan keluhan utama atau memberi kesempatan pasien bertanya atau
menyampaikansesuatu (k/p tindak lanjuti sementara).
9. Menjelaskan prosedur terapi sekaligus memperagakan.
10. Membimbing pasien melakukan perasat :
a. Letakkan tubuh pasien dan semua anggota badan termasuk kepala (bersandar)
pada kursi senyaman mungkin.
b. Tutup mata.
c. Ambil nafas melalui hidung (secukupnya) tahan sebentar, keluarkan melalui
mulut perlahan – lahan (Lakukan sampai merasa tenang).
d. Minta pasien untuk menghadirkan pikiran – pikiran yang tidak menyenangkan
atau menyakitkan yang telah disepakati untuk dihentikan. (Diawali dari hal
positif– negatif atau menyenangkan – menyekitkan).
e. Pastikan pasien mampu menghadirkan (Perhatikan responnya).f.Minta pasien
untuk mengatakan pada dirinya “STOP!” (Dengan penuh kesungguhan).g.Buka
mata.
11. Tanyakan atau evaluasi respon pasien.
12. Kesimpulan dansupport(telah melakukan dengan baik dan mampu menerapkannya).
13. Memberikanfollow up, apa yang harus dilakukan selanjutnya. (Terapkan dalam
kehidupan sehari – hari apabila datang lagi pikiran seperti itu).
14. Salam teraupetik.
B.SOP Terapi Kognitif: Mengganti Pikiran
1. Menyampaikan salam
2. Mengingatkan nama perawat
3. Menegaskan kembali kontrsk untuk terapi termasuk alihan pikiran
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan klien untuk terapi
6. Menyiapkan kursi/mengambil tempat
7. Memberikan kesempatan klien untuk bak/bab (k/p)
8. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindak lanjuti
sementara)
9. Bersama klien merumuskan dan menetapkan alihsn pikiran
10. Menjelaskan prosedur sekaligus memperagakan

11. Membimbing klien melakukan perasat :


a. Letkkan tubuh dan semua anggota badn termasuk kepala (bersandar) pada kursi
senyaman mungkin
b. Tutup mata
c. Ambil nafas melalui hidung (secukupnya) tahan sebentar, keluarkan melalui
mulut perlahan – lahan. (lakukan ampai merasa tenang)
d. Mengambil pikiran negatif yang mengganggu
e. Pastikan klien mampu mengambil pikiran negatif, kemudian induksi klien agar ia
mampu memikirkan akibat negatif dan pikiran negative
f. Alihkan pikiran yang menyenangkan/positif/yang telah disepakati
g. Bantuinduksi klien agar mudah mengalihkan pikiran. Perintahkan klien untuk
mengatakan dengan mantap “alihkan pikiran” yang telah disepakati.
h. Buka mata
12. Tanyakan/evaluasi respon klien (perasaan klien sekarang)
13. Kesimpulan dan support
14. Memberikan follow up apa yang harus dilakukan selanjutnya (gunakan cara yang sama
ketika datang pikiran distorsi)
15. Salam terapeutik
C.SOP Terapi Kognitif: Penangkapan Pikiran
1. Menyampaikan salah
2. Perkenalan
3. Menyampaikan maksud pertemuan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Jelaskan, bagaimana kaitan antara pikiran-perasaan dengan prilaku (Prilaku yang ingin
dihilangkan)
10. Mintai respon klien akan penjelasan tersebut, khususnya kaitan antara perasaan-pikiran
dengan dirinya, over generalisasi, missal dst.
11. Bantu klien mengenali distorsi kognitifnya. Catat pada lembar/form yang tersedia.
(Distorsi kognitif mungkin lebih dari satu)
12. Sepakati distorsi kognitif yang akan diintervensi.
13. Mintai respon klien
14. Kesimpulan dan support
15. Memberikan follow up, untuk mengikuti tahap II
16. Kontrak untuk tahap II.
17. Salam
D.SOP Terapi Kognitif: Uji Realitas
1. Menyampaikan salam
2. Perkenalan
3. Menyampaikan maksud pertemuaan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya /menyampaikan sesuatu (K/P Tindak lanjuti
sementara )
7. Validasi distorsi kognitif yang telah disepakati untuk diintervensi
8. Tanyakan bukti bukti yang mendukung distorsi kognitif dan atau keuntungan apa
yangdidapatnya (gunakan UJi Form Realitas)
9. Hadirkan atau tanyakan bukti bukti yang melemahkan dan atau kerugian yang
didapatkannya.
10. Mintai respon klien(seberapa besar keyakinan yang masih dimilikinya )
11. Kesimpulan dan support
12. Memberikan follow up. Untuk mengikuti tahap III.
13. Kontrak untuk tahap III
14. Salam
E.SOP Terapi Kognitif: Guide Imagery
1. Menyampaikan salam.
2. Mengingatkan mana perawat.
3. Menegaskan maksud pertemuan.
4. Menyampaikan tujuan terapi.
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi.
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindak lanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia. (Duduk atau tiduran)
10. Perawat berada disamping klien.
11. Melakukan bimbingan:
a. Klien menutup mata.
b. Letakkan tubuh senyaman-nyamannya.
c. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks.
d. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
e. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan,
dan pastikan klien mampu melakukannya.
f. Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal.
g. Secara terbimbing perawat meminta klien untuk melakukan imaginasi sesuai
dengan ilustrasi yang dicontohkan perawat.
h. Biarkan klien menikmati imaginasinya.
i. Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu dalam rentang 15-
30 menit, minta klien untuk membuka mata.
12. Mintai respon klien.
13. Kesimpulan dansupport.
14. Memberikanfollow up.
15. Kontrak (bila diperlukan)
16. Salam.
F.SOP Terapi Kognitif: Meditasi
1. Menyampaikan salam
2. Mengingatkan nama perawat
3. Menegaskan maksud pertemuan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia.(Duduk atau tiduran)
10. Perawat berada disamping klien
11. Melakukan bimbingan:
a. Klien menutup mata
b. Letakkan tubuh senyaman-nyamannya
c. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks
d. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
e. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan,
dan pastikan klien mampu melakukannya.
f. Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal,Secara terbimbing
perawat meminta klien untuk melakukan imaginasi sesuai dengan ilustrasi yang
dicontohkan perawat.
g. Biarkan klien menikmati imaginasinyah.Setelah terlihat adanya respon bahwa
klien mampu, dan waktu dalam rentang 15-30 menit, minta klien untuk membuka
mata
12. Mintai respon klien
13. Kesimpulan dan support
14. Memberikan follow up
15. Kontrak (bila diperlukan)
16. Salam
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur, aktif,direktif dan
berjangkan waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan dalamkepribadian, misalnya
ansietas atau depresi. Terapi kognitif digunakan untukmengidentifikasi, memperbaiki gejala
perilaku yang malasuai, dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitif yang
ada.Terapis dengan pendekatan kognitif mengajarkan pasien atau klien agar berpikir lebih
realistik gejala yang berkelainan yangada.Beberapa teknik dalam terapi kognitif yaitu teknik
restrukturisasi kongnisi(restructuring cognitive), teknik penemuan fakta-fakta (questioning the
evidence), teknikpenemuan alternatif (examing alternatives), dekatastropik (decatastrophizing),
reframing,thought stopping, learning new behavior with modeling, membentuk pola
(shaping),token economy, role play, social skill training, anversion theraphy,
contingencycontracting.
B.Saran
Sebagai mahasiswa dan calon tenaga medis kita mampu menerapkan mekanismekoping
dengan menggunakan terapi kognitif kepada klien sehingga jumlah kasuspenderita gangguan
jiwa di Indonesia dapat menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, Nor. 2016. Penerapan Terapi Kognitif Pada Klien Isolasi Sosial Di Rsjd
Dr.AminoGondohutomo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Setyoadi, dkk. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada klien Psikogeriatrik.


Jakarta:Salemba Medika.

Yosep & Iyus. (2009).Keperawatan Jiwa.Bandung: PT Refika Aditamam.

Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: SalembaMedika

JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) at  http://journal.uii.ac.id/index.php/Intervensipsikologi/

Anda mungkin juga menyukai