BAB I PENDAHULUAN Anis
BAB I PENDAHULUAN Anis
DEWASA
DISUSUN OLEH :
ANIS HALIMAH
C.0105.20.105
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal promosi kesehatan ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Promosi Kesehatan dengan judul
‘’PERAWATAN TRACHEOSTOMY DIRUMAH PADA DEWASA’’.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari sisi materi dan penulisan nya. Kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima
berbagai masukan maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi
seluruh pembaca.
Penyusun
BABI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam hal ini peran perawat sangat penting sebagai edukator dan role mode
dalam perawatan mandiri pasien trakheostomi. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
dijelaskan berbagai macam hal mengenai trakheostomi.
2. Tujuan
Tujuan umum
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan trakheostomi
Tujuan Khusus
Mengetahui definisi trakeostomi
Mengetahui fungsi dari trakeostomi
Mengetahui indikasi dilakukannya prosedur trakheostomi
Mengetahui kontraindikasi dilakukannya prosedur trakheostomi
Mengetahui klasifikasi dan jenis trakheostomi
Mengetahui penatalaksanaan pemasangan dan perawatan trakheostomi
Mengetahui komplikasi yang timbul dari penggunaan trakheostomi
3. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Et$#l#g$
tiologi masalah pada jalan napas adalah sumbatan. umbatan dapat terjadi baik totalmaupun
parsial. umbatan total terjadi karena benda asing yang menutup jalan napas secaratiba-tiba.
edangkan sumbatan parsial dibedakan menjadi tiga bagian yaitu a. umbatan 'arena airan
etiap pasien trauma beresiko mengalami sumbatan jalan nafas
k a r e n a c a i r a n y a n g disebabkan oleh darah, secret dan lain-lain. umbatan
karena cairan dapat mengakibatkan
Related Papers
By candra pangestu
By Yulinar Syam
By Bambang Sutopo
By Clara Oni
By tita eriska
About
Press
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Terms
Privacy
Copyright
Academia ©2021
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan metode video tutorial dan simulasi dengan demonstrasi
terhadap kompetensi mahasiswa keperawatan dalam melakukan skills tracheostomy caredi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia danjenis kelamin.
b. Untuk mengetahui kompetensi dalam melakukan skills tracheostomy caresetelah
diberikan demonstrasi.
c. Untuk mengetahuikompetensidalam melakukan skills tracheostomy care setelah
diberikan video tutorial dan simulasi.
d. Untuk mengetahui perbedaan metode video tutorial dan simulasi dengan demonstrasi
terhadap kompetensi mahasiswa keperawatan dalam melakukan skills tracheostomy
care.
D.Manfaat Penelitian
E.Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trakeostomi
1.Pengertian
Trakeostomi adalah prosedur pembedahan dengan memasang selang melalui
sebuah lubang ke dalam trakea untuk mengatasi obstruksi jalan nafas bagian atas atau
mempertahankan jalan nafas dengan cara menghisap lendir, atau untuk penggunaan
ventilasi mekanik yang kontinu. Trakeostomi dapat digunakan sementara yaitu jangka
pendek untuk masalah akut,atau jangka panjang biasanya permanen dan selang dapat
dilepas (Marelli,2008:228) Trakeostomi adalah prosedur dimana dibuat lubang ke dalam
trakea. Ketika selang indweling dimasukkan ke dalam trakea, maka istilah trakeostomi
digunakan (Smeltzer dan Bare,2013:653). Pada awalnya trakeostomi sering dilakukan
dengan indikasi sumbatan jalan napas atas, namun saat ini sejalan dengan kemajuan
unit perawatan intensif,trakeostomi lebih sering dilakukan atas indikasi intubasi lama
(prolonged intubation) dan penggunaan mesin ventilasi dalam jangka waktu lama.
(Dina,2015) Keputusan untuk melakukan trakeostomi pada umumnya dapat dilakukan
dalam waktu 7 hari dari intubasi. (Charles,2010).
2.Manfaat
Menurut Charles(2010)Trakeostomi memiliki kelebihan apabila dibandingkan
dengan intubasi endotrakeal jangka panjang antara lain:
a. Meningkatkan kenyamanan pasien
b. Kebersihan rongga mulut
c. Kemampuan untuk berkomunikasi
d. Kemungkinan makan secara oral serta perawatan yang lebih mudah dan aman
e. Memiliki potensi untuk menurunkan penggunaan obat sedasi dan analgesic
sehingga dapat menfasilitasi proses penyapihan dan menghidari pneumonia
akibat ventilator mekanik.
3.Indikasi
4. Klasifikasi
Menurut Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi (2004:201-212), trakeostomi dibagi
atas 2 (dua) macam, yaitu berdasarkan letak trakeostomi dan waktu dilakukan tindakan.
Berdasarkan letaktrakeostomi terdiri atas letak rendah dan letak tinggi dan batas letak
ini adalah cincin trakea ketiga. Sedangkan berdasarkan waktu dilakukantindakan maka
trakeostomi dibagi dalam:
a. Trakeostomi darurat (dalam waktu yang segera dan persiapan saranasangat
kurang)
b. Trakeostomi berencana (persiapan sarana cukup) dan dapatdilakukan secara
baik.
5.Teknik
Menurut Novialdi dan Surya (2009:3), berikut teknik trakeostomi:
a. Trakeostomi emergensi Trakeostomi emergensi relative jarang dilakukan dan
penyebab yang sering adalah obstruksi jalan nafas atas yang tidak bias
diintubasi. Anoksia pada obstruksi jalan nafas akan meyebabkan kematian
dalam waktu4-5 menit dan tindakan trakeostomi harus dilakukan dalam2-
3menit.Teknik insisi yang paling baik pada trakeostomi emergensi adalah insisi
kulit vertical dan insisi vertical pada cincin trakea kedua dan ketiga
b. Trakeostomielektif Saat ini mayoritas tindakan trakeostomi dilakukan secara
elektif atau semi-darurat.Trakeostomi elektif paling baik dilaksanakan diruang
operasi dengan bentuan dan peralatan yang adekuat.
c. Trakeostomi Dilatasi Perkutaneus Trakeostomi dilatasi perkutaneus adalah suatu
teknik trakeostomi minimalinvasif sebagai alternative terhadap teknik
konvensional.Trakeostomi dilatasi perkutaneus(TDP) dilakukan dengan cara
menempatkan kanul trakeostomi dengan bantuan serangkaian dilator dibawah
panduan endoskopi. Prosedur ini dikenalkan oleh Pasquale Ciagalia padatahun
1985.Griggs pada tahun1990 melakukan modifikasi dengan menggunaan kawat
pemandu dan forsep dilatasi(Griggs Guidewire Dilating Forceps/ GWDF) pada
prosedur ini.
6. Komplikasi
Menurut Smeltzer & Bare(2013:654) komplikasi yang terjadi dalam
penatalaksanaan selang trakeostomi dibagi atas:
a.Komplikasi dini
1. Perdarahan
2. Pneumothoraks
3. Embolisme udara
4. Aspirasi
5. emfisema subkutan atau mediastenum
6. kerusakan saraf laring kambuhan atau penetrasi sinding trakeaposterior
b.Komplikasij angka panjang
1. Obstruksi jalan nafas akibat akumulasi sekresi
2. Infeksi
3. Ruptur arteri inominata
4. Disfagia
5. Fistula trakeoesofagus
6. Dilatasi trakea atau iskemia trakea
7. Nekrosis
7 Jenis Kanul