Makalah Terapik Kognitik Kep. Jiwa
Makalah Terapik Kognitik Kep. Jiwa
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Kognitif” dengan baik.Dengan
keterbatasan pengetahuan yang ada, kami tidak akan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh darikesempurnaan,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkandemi kesempurnaan
penulisan di kemudian hari. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami sendiri,pembaca, serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Penulis
DAFTARISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................
1PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A.LatarBelakang................................................................................................................1
B.RumusanMasalah...........................................................................................................1
C.Tujuan..............................................................................................................................2
BABII........................................................................................................................................3
TUJUANTERAPIKOGNITIF.................................................................................................3
BABIII.......................................................................................................................................5
TinjauanPustaka........................................................................................................................5
A.DefinisiTerapi Kognitif..................................................................................................5
B.IndikasiTerapi Kognitif..................................................................................................5
C.Masalah Keperawatan.....................................................................................................6
D.Teknik-teknikTerapi Kognitif.........................................................................................6
E.Distorsi Kognitif..............................................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................17
BAB V......................................................................................................................................22
PENELITIAN TERKAIT........................................................................................................22
BAB VI....................................................................................................................................36
PENUTUP................................................................................................................................36
A.Kesimpulan...................................................................................................................36
B.Saran..............................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Individu memiliki sisi perasaan atau afek dengan anggapan benar terhadap dirinyasendiri,
lingkungan di kehidupannya, perasaannya dan pemikirannya pada setiaptindakan dalam
rangkaian interaksi. Berdasarakan kognisi atau pemikirannya danpengalaman, individu akan
membuat pandangan atau perspektif kebiasaan mengenai dirisendiri, dunia dan masa depan.
Misalnya mengenai individu yang beranggapan psimististerhadap cara mengontor takdirnya
sendiri atau beranggapan bahwa takdir tersebutmampu dikontrol oleh orang lain bukan oleh
dirinya sendiri.Orang dengan gangguan jiwa mengalami masalah pada sisi kognitif dan
bermasalahdalam berperilaku. Orang dengan kasus depresi mengalami gangguan emosional
berasaldari ditorsi (penyimpangan) dalam berfikir. Gangguan dalam berpikir mampu
mengubahkonsep diri orang tersebut. Cara berpikir yang terganggu akan menimbulkan
perilakuyang maladaptif, salah satunya berperilaku kekerasan. Karenanya diperlukan
adanyaperawatan dari perkembangan kognitifnya, yaitu diberikan terapi kognitif.Terapi kognitif
merupakan terapi yang digunakan dalam jangaka pendek dandilakukan secar teratur untuk
memberikan dasar berpikir pada pasien agar mampumengekspresikan perasaan negatifnya,
memahami masalahnya, mampu mengatasiperasaan negatifnya, serta mampu memecahkan
masalah tersebut.Pada pemberian terapi kognitif, perawat berperan sebagai pendamping pasien
untukmemodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk menemukan perilaku yang tepatdalam
menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.
B.Rumusan Masalah
4.Apa saja masalah keperawatan yang bisa diselesaikan dengan terapi kognitif?
C.Tujuan
BAB II
Tinjauan Pustaka
A.Definisi
Terapi KognitifTerapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur,
yang memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya,memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu
memecahkan masalah tersebut. Teori kognitif sebenarnya rangkaian dengan terapi perilaku yang
disebut sebagai terapi kognitif dan perilaku, karena menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari
beberapa teori belajar yang bervariasi (Yusuf, Fitriyasari &Nihayati, 2015).
Peran perawat dalam pelaksanaan terapi kognitif diharapkan mampu menerapkan terapi
kognitif ini serta mendampingi pasien untuk memodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk
memutuskan perilaku yang tepat dalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.
B.Indikasi
Terapi KognitifMenurut Setyoadi, dkk (2011) terapi kognitif efektif untuk sejumlah
kondisipsikiatri yang lazim, terutama:
1.Depresi (ringan sampai sedang).
2.Gangguan panic dan gangguan cemas menyeluruh atau kecemasan.
3.Individu yang mengalami stress emosional.
4.Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder) yang seringterjadipada orang
dewasa dan memiliki respon terhadap terapi perilaku danantidepresan. Jarang terjadi pada awal
masa anak-anak, meskipun kompulsiterisolasi sering terjadi.
5.Gangguan fobia (misalnya agoraphobia, fobia social, fobia spesifik).
6.Gangguan stress pacatrauma (post traumatic stress disorder).
7.Gangguan makan (anoreksia nervosa).
8.Gangguan mood.
9.Gangguan psikoseksual.
10.Mengurangi kemungkinan kekambuhan berikutnya.
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) indikasi atau karakteristik pasien yang
mendapatkan terapi kognitif, sebagai berikut:
a.Menarik diri.
b.Penurunan motivasi.
c.Defisit perawatan diri.
d.Harga diri rendah.
e.Menyatakan ide bunuh diri.
f.Komunikasi inkoheran dan ide/topic yang berpindah-pindah (flight of idea).
g.Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik deperesi, tidak mendapat ECT.
C.Masalah Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati (2015) beberapa masalah keperawatanyang
muncul dan dapat dilakukan intervensi terapi kognitif serta memiliki tujuankeperawatan, adalah
sebagai berikut:
a.Resiko bunuh diri.
b.Isolasi sosial.
c.Harga diri rendah.
d.Defisit perawatan diri.
Tujuan Keperawan
no Masalah Keperawatan Tujuan
1 Resiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang
2 Isolasi social Meningkatkan hubungan social
3 Harga diri rendah Meningkatkan harga diri
4 Defisit perawatan diri Kemampuan merawat diri
BAB IV
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
A.SOP terapi kognitif: Menghentikan Pikiran
1. Menyampaikan salam.
2. Mengingatkan nama perawat.
3. Menegaskan kembali kontrak untuk terapi.
4. Menyampaikan tujuan terapi.
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi.
6. Menyiapkan kursi atau mengambil tempat.
7. Memberikan kesempatan pasien untuk BAK atau BAB (k/p).
8. Menanyakan keluhan utama atau memberi kesempatan pasien bertanya atau
menyampaikansesuatu (k/p tindak lanjuti sementara).
9. Menjelaskan prosedur terapi sekaligus memperagakan.
10. Membimbing pasien melakukan perasat :
a. Letakkan tubuh pasien dan semua anggota badan termasuk kepala (bersandar)
pada kursi senyaman mungkin.
b. Tutup mata.
c. Ambil nafas melalui hidung (secukupnya) tahan sebentar, keluarkan melalui
mulut perlahan – lahan (Lakukan sampai merasa tenang).
d. Minta pasien untuk menghadirkan pikiran – pikiran yang tidak menyenangkan
atau menyakitkan yang telah disepakati untuk dihentikan. (Diawali dari hal
positif– negatif atau menyenangkan – menyekitkan).
e. Pastikan pasien mampu menghadirkan (Perhatikan responnya).f.Minta pasien
untuk mengatakan pada dirinya “STOP!” (Dengan penuh kesungguhan).g.Buka
mata.
11. Tanyakan atau evaluasi respon pasien.
12. Kesimpulan dansupport(telah melakukan dengan baik dan mampu menerapkannya).
13. Memberikanfollow up, apa yang harus dilakukan selanjutnya. (Terapkan dalam
kehidupan sehari – hari apabila datang lagi pikiran seperti itu).
14. Salam teraupetik.
B.SOP Terapi Kognitif: Mengganti Pikiran
1. Menyampaikan salam
2. Mengingatkan nama perawat
3. Menegaskan kembali kontrsk untuk terapi termasuk alihan pikiran
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan klien untuk terapi
6. Menyiapkan kursi/mengambil tempat
7. Memberikan kesempatan klien untuk bak/bab (k/p)
8. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindak lanjuti
sementara)
9. Bersama klien merumuskan dan menetapkan alihsn pikiran
10. Menjelaskan prosedur sekaligus memperagakan
11. Membimbing klien melakukan perasat :
a. Letkkan tubuh dan semua anggota badn termasuk kepala (bersandar) pada kursi
senyaman mungkin
b. Tutup mata
c. Ambil nafas melalui hidung (secukupnya) tahan sebentar, keluarkan melalui
mulut perlahan – lahan. (lakukan ampai merasa tenang)
d. Mengambil pikiran negatif yang mengganggu
e. Pastikan klien mampu mengambil pikiran negatif, kemudian induksi klien agar ia
mampu memikirkan akibat negatif dan pikiran negative
f. Alihkan pikiran yang menyenangkan/positif/yang telah disepakati
g. Bantuinduksi klien agar mudah mengalihkan pikiran. Perintahkan klien untuk
mengatakan dengan mantap “alihkan pikiran” yang telah disepakati.
h. Buka mata
12. Tanyakan/evaluasi respon klien (perasaan klien sekarang)
13. Kesimpulan dan support
14. Memberikan follow up apa yang harus dilakukan selanjutnya (gunakan cara yang sama
ketika datang pikiran distorsi)
15. Salam terapeutik
C.SOP Terapi Kognitif: Penangkapan Pikiran
1. Menyampaikan salah
2. Perkenalan
3. Menyampaikan maksud pertemuan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Jelaskan, bagaimana kaitan antara pikiran-perasaan dengan prilaku (Prilaku yang ingin
dihilangkan)
10. Mintai respon klien akan penjelasan tersebut, khususnya kaitan antara perasaan-pikiran
dengan dirinya, over generalisasi, missal dst.
11. Bantu klien mengenali distorsi kognitifnya. Catat pada lembar/form yang tersedia.
(Distorsi kognitif mungkin lebih dari satu)
12. Sepakati distorsi kognitif yang akan diintervensi.
13. Mintai respon klien
14. Kesimpulan dan support
15. Memberikan follow up, untuk mengikuti tahap II
16. Kontrak untuk tahap II.
17. Salam
D.SOP Terapi Kognitif: Uji Realitas
1. Menyampaikan salam
2. Perkenalan
3. Menyampaikan maksud pertemuaan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya /menyampaikan sesuatu (K/P Tindak lanjuti
sementara )
7. Validasi distorsi kognitif yang telah disepakati untuk diintervensi
8. Tanyakan bukti bukti yang mendukung distorsi kognitif dan atau keuntungan apa
yangdidapatnya (gunakan UJi Form Realitas)
9. Hadirkan atau tanyakan bukti bukti yang melemahkan dan atau kerugian yang
didapatkannya.
10. Mintai respon klien(seberapa besar keyakinan yang masih dimilikinya )
11. Kesimpulan dan support
12. Memberikan follow up. Untuk mengikuti tahap III.
13. Kontrak untuk tahap III
14. Salam
E.SOP Terapi Kognitif: Guide Imagery
1. Menyampaikan salam.
2. Mengingatkan mana perawat.
3. Menegaskan maksud pertemuan.
4. Menyampaikan tujuan terapi.
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi.
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindak lanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia. (Duduk atau tiduran)
10. Perawat berada disamping klien.
11. Melakukan bimbingan:
a. Klien menutup mata.
b. Letakkan tubuh senyaman-nyamannya.
c. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks.
d. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
e. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan,
dan pastikan klien mampu melakukannya.
f. Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal.
g. Secara terbimbing perawat meminta klien untuk melakukan imaginasi sesuai
dengan ilustrasi yang dicontohkan perawat.
h. Biarkan klien menikmati imaginasinya.
i. Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu dalam rentang 15-
30 menit, minta klien untuk membuka mata.
12. Mintai respon klien.
13. Kesimpulan dansupport.
14. Memberikanfollow up.
15. Kontrak (bila diperlukan)
16. Salam.
F.SOP Terapi Kognitif: Meditasi
1. Menyampaikan salam
2. Mengingatkan nama perawat
3. Menegaskan maksud pertemuan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
6. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti
sementara)
7. Menanyakan keluhan utama
8. Tanggapi secukupnya
9. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia.(Duduk atau tiduran)
10. Perawat berada disamping klien
11. Melakukan bimbingan:
a. Klien menutup mata
b. Letakkan tubuh senyaman-nyamannya
c. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks
d. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
e. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan,
dan pastikan klien mampu melakukannya.
f. Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal,Secara terbimbing
perawat meminta klien untuk melakukan imaginasi sesuai dengan ilustrasi yang
dicontohkan perawat.
g. Biarkan klien menikmati imaginasinyah.Setelah terlihat adanya respon bahwa
klien mampu, dan waktu dalam rentang 15-30 menit, minta klien untuk membuka
mata
12. Mintai respon klien
13. Kesimpulan dan support
14. Memberikan follow up
15. Kontrak (bila diperlukan)
16. Salam
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur, aktif,direktif dan
berjangkan waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan dalamkepribadian, misalnya
ansietas atau depresi. Terapi kognitif digunakan untukmengidentifikasi, memperbaiki gejala
perilaku yang malasuai, dan fungsi kognisi yangterhambat, yang mendasari aspek kognitif yang
ada. Terapis dengan pendekatan kognitifmengajarkan pasien atau klien agar berpikir lebih
realistik gejala yang berkelainan yangada.Beberapa teknik dalam terapi kognitif yaitu teknik
restrukturisasi kongnisi(restructuring cognitive), teknik penemuan fakta-fakta (questioning the
evidence), teknikpenemuan alternatif (examing alternatives), dekatastropik (decatastrophizing),
reframing,thought stopping, learning new behavior with modeling, membentuk pola
(shaping),token economy, role play, social skill training, anversion theraphy,
contingencycontracting.B.SaranSebagai mahasiswa dan calon tenaga medis kita mampu
menerapkan mekanismekoping dengan menggunakan terapi kognitif kepada klien sehingga
jumlah kasuspenderita gangguan jiwa di Indonesia dapat menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyah, Nor. 2016. Penerapan Terapi Kognitif Pada Klien Isolasi Sosial Di Rsjd
Dr.AminoGondohutomo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: SalembaMedika