Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Syahraini

NIM : 121811016

MK : Kep. Gertik
Trend dan Issue Keperawatan Gerontik
Fenomena Demografi
Fenomena yang mennjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tindakan
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia sebagai akibat proses penuaan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat
dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun
Sebagaimana dilaporkan oleh Expert Committae on Health of the Erderly: Di
Indonesia akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun 1980 ke peringkat
enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki peringkat ke sebelas tahun 1980.
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta jiwa/
5.5% dari total populasi penduduk.Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x,menjadi
kurang lebih 29 juta jiwa/11,4% dari total populasi penduduk (lembaga Demografi FE-UI-
1993).
Dari hasil tersebut diatas terdapat hasil yang mengejutkan yaitu:
1.      62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.
2.      59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepela keluarga.
3.      53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.
4.      Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu.

Permasalahan Pada lansia


Permasalahan Umum
1. Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
2. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia
lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
3. ahirnya kelompok masyarakat industry.
4. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut
usia.
5. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan
lansia.
Permasalahan Khusus
1. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
fisik,mental maupun sosial.
2. Rendahnya produktifitas kerja lansia.
3. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat
4. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat
5. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu
kesehatan fisik lansia.
Pendekatan Perawatan Gerontik (Lanjut Usia)
Pendekatan Fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :
1. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan orang
lain.
2. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami kelumpuhan
atau sakit.
Pendekatan Psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada klien lanjut usia, perawat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu
yang asing, sebagai penampung rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
Pendekatan Spiritual
Perawata harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien dalam keadaan sakit atau
mendekati kematian.
Masalah Kesehatan Gerontik
1. Masalah kehidupan seksual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang adalah mitos
atau kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya hubungan seksual pada suami isri
yang sudah menikah dapat berlanjut sampai bertahun-tahun.
2. Perubahan Prilaku
        Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya ingat
menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan merawat diri, timbulnya
kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering menyebabkan sensitivitas
emosional seseorang yang akhinya menjadi sumber banyak masalah.
            3. Pembatasan fisik
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama dibidang
kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan – peranan sosialnya.
Hal ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya
sehingga dapat meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.
            4. Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut ditunjukan
untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena poli fermasi dapat
menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek samping obat. Sebagai contoh
klien dengan gagal jantung dan edema mungkin diobatai dengan dioksin dan diuretika.
Diuretik berfungsi untu mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu
keracunan digosin. Klien yang sama mungkin mengalami depresi sehingga diobati dengan
antidepresan. Dan efek samping inilah yang menyebaban ketidaknyaman lansia.

Anda mungkin juga menyukai