Anda di halaman 1dari 36

BUKU INFORMASI

MENGELOLA PROGRAM AUDIT/INSPEKSI KEAMANAN PANGAN


C.100000.017.02

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SMK SMTI MAKASSAR
Jl. Pajjaiang Daya No. 18.A Daya Makassar
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02

Pangan DAFTAR ISI


DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------ 5 A. Tujuan
Umum --------------------------------------------------------------------------- 5 B. Tujuan Khusus
-------------------------------------------------------------------------- 5 BAB II Menetapkan program
audit/inspeksi/ asesmen keamanan pangan ------------ 6
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menetapkan program
audit/inspeksi/asesmen keamanan pangan ------------------------------------ 6 1.
Menetapkan Tujuan program audit/inspeksi/asesmen berdasarkan
misi manajemen ----------------------------------------------------------------- 6 2.
Menetapkan Cakupan program audit/inspeksi/asesmen --------------- 6 3.
Menetapkan Tanggung jawab program audit/inspeksi/asesmen ----- 7 4.
Mengidentifikasi sumber daya program audit/inspeksi/asesmen ---- 7 5.
Mengidentifikasi program audit/inspeksi/asesmen --------------------- 7
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menetapkan program audit/inspeksi/asesmen
keamanan pangan ---------------------------------- 8 C. Sikap Kerja dalam Menyiapkan dan
Mencatat Menetapkan program audit/inspeksi/asesmen keamanan pangan
------------------------------------ 8 BAB III Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen
keamanan pangan ------------ 9 A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menerapkan
program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan ------------------------------------------- 9 1.
Pelaksanaan evaluasi auditor/inspektor/asesor -------------------------- 9 2. Penugasan tim
berdasarkan daftar auditor/inspektor/asesor yang telah dievaluasi
------------------------------------------------------------------ 9 3. Pengarahan kepada tim
auditor/inspektor/asesor ----------------------- 4. Pengidentifikasian kegiatan
auditor/inspektor/asesor sesuai dengan program audit/inspeksi/asesmen
---------------------------------- 9 5. Perekaman audit untuk setiap kegiatan
audit/inspeksi/asesmen, hasil tinjuan audit/inspeksi/asesmen, personel
audit/inspeksi/asesmen -------------------------------------------------------- 10 B.
Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan program audit
/inspeksi/asesmen keamanan pangan ------------------------------------ 11

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 2 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pangan


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Kode Modul
C.100000.017.02

C. Sikap Kerja dalam Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan


--------------------------------------------------------- 11 BAB IV Memantau dan meninjau audit
/inspeksi/asesmen keamanan pangan-------- 12 A. Pengetahuan yang diperlukan dalam
Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
------------------------------------------- 12 1. Pengidentifikasian kemampuan tim
audit/inspeksi/asesmen ---------- 12 2. Pengidentifikasian penerapan dengan program
audit/inspeksi/asesmen dan jadwal audit/inspeksi/asesmen ---------- 12 3.
Pengidentifikasian peluang untuk perbaikan melalui umpan balik dari klien audit, auditi dan
auditor ---------------------------------------- 12 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam
Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
------------------------------------ 13 C. Sikap Kerja dalam Memantau dan meninjau audit
/inspeksi/asesmen keamanan pangan --------------------------------------------------------- 13 BAB V
Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
------------------------------------------------------------------------- 14 A. Pengetahuan yang Diperlukan
dalam Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan
pangan 1. Pengidentifikasian kaji ulang pelaksanaan program audit /inspeksi/asesmen
keamanan pangan -------------------------------------- 14 2. Pengidentifikasian permintaan
tindakan koreksi ------------------------- 14 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam
Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
14 C. Sikap Kerja dalam Meningkatkan dan mengembangkan program audit
/inspeksi/asesmen keamanan pangan ------------------------------------ 15 DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------------------------------------------------------- 16 A. Dasar
Perundang-undangan ---------------------------------------------------------- 16 B. Buku Referensi
------------------------------------------------------------------------- 16 C. Majalah atau Buletin
-------------------------------------------------------------------- 16 D. Referensi Lainnya
----------------------------------------------------------------------- 16 LAMPIRAN
----------------------------------------------------------------------------------------------- 17 A. Lampiran 1 (data
Report Sheet) ------------------------------------------------------ 18
DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------------- 22
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 3 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan
LEMBAR PENGESAHAN MODUL ----------------------------------------------------------------------- 23
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 4 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan
A. Tujuan Umum
Kode Modul
C.100000.017.02
BAB I
PENDAHULUAN

Setelah mempelajari modul ini peserta belajar diharapkan mampu Mengelola


Program Audit/Inspeksi/Asesmen Keamanan Pangan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mengelola
Program Audit/Inspeksi/Asesmen Keamanan Pangan ini guna penerapan prinsip
pelaksanaan pengelolaan program audit/inspeksi/asesmen keamanan pangan
sebagai berikut:
1. Menetapkan program audit/inspeksi/ asesmen keamanan pangan;
2. Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan;
3. Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan; 4.
Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan
pangan.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 5 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


C.100000.017.02
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan

Pangan BAB II
Menetapkan program audit/inspeksi/ asesmen keamanan pangan

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menetapkan program audit/inspeksi/ asesmen


keamanan pangan
1. Tujuan program audit/inspeksi/asesmen berdasarkan misi manajemen Pengertian
audit adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh
bukti dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
kriteria audit terpenuhi (ISO 19011:2018 klausul 3.1). sistematis artinya
dilakukan berdasarkan prosedur yang terencana. Mandiri artinya dilaksanakan
secara independen. Objektif artinya proses evaluasi temuan audit berdasarkan
catatan, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan dengan kriteria audit.
Tujuan audit :
a. Untuk memenuhi persyaratan sertifikasi standar sistem manajemen. b. Untuk
melaksanakan verifikasi kesesuaian dengan persyaratan kontrak. c. Untuk
memperoleh dan memelihara kepercayaan terhadap kemampuan pemasok.
d. Untuk memberikan masukan bagi peningkatan sistem manajemen.

2. Cakupan program audit/inspeksi/asesmen


Cakupan program audit/inspeksi/asesmen:
a. Ruang lingkup, tujuan dan jangka waktu dari setiap audit yang dilaksanakan
b. Frekuensi pelaksanaan audit
c. Jumlah, kepentingan, kompleksitas, kemiripan dan lokasi dari kegiatan audit
d. Standar, peraturan perundang-undangan dan persyaratan kontrak serta
kriteria lainnya,
e. Kebutuhan untu akreditasi atau sertifikasi/registrasi
f. Kesimpulan dari audit sebelumnya atau hasil dari tinjauan program audit
sebelumnya,
g. Isu bahasa, budaya dan sosial,
h. Perhatian pihak yang berkepentingan
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 6 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pangan


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Kode Modul
C.100000.017.02

i. Perubahan yang signifikan pada suatu organisasi atau operasinya.

3. Tanggung jawab program audit/inspeksi/asesmen sesuai ISO 19011:5.3.1


Tanggung jawab untuk mengelola untuk mengelola program audit sebaiknya
diberikan kepada satu orang atau lebih yang mengetahui secara umum
mengenai prinsip audit, kompetensi auditor dan penerapan teknik audit. Mereka
sebaiknya memeiliki keterampilan manajemen serta memahami aspek teknis
dan bisnis yang sesuai dengan kegiatan yang diaudit.

Personel yang diberi tanggung jawab untuk mengelola program audit,


sebaiknya:
a. Menetapkan tujuan dan cakupan program audit
b. Menetapkan tanggung jawab dan prosedur, dan menjamin tersedianya
tanggung jawab.
c. Menjamin penerapan program audit.
d. Menjamin rekaman program audit dipelihara, dan
e. Memantau, meninjau dan meningkatkan program audit

4. sumber daya program audit/inspeksi/asesmen sesuai ISO 19011:5.3.2


a. sumber daya keuangan
b. teknik audit
c. proses untuk mencapai dan ememlihara kompetensi auditor dan untuk
meningkatkan kinerja auditor
d. ketersediaan auditor dan tenaga ahli yag memiliki kompetensi yang sesuai
dengan tujuan program audit tertentu,
e. cakupan program audit
f. waktu perjalanan, akomodasi, dan kebutuhan audit lainnya.

5. program audit/inspeksi/asesmen sesuai ISO 19011:5.3.3


prosedur program audit sebaiknya memuat hal berikut:
a. perencanaan dan penjadualan audit,
b. pemastian kompetensi auditor dan ketua tim audit,
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 7 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

c. pemilihan tim audit yang sesuai dan penetapan tugas dan tanggung
jawabnya,
d. pelaksanaan audit,
e. pelaksanaan tindak lanjut audit, bila diperlukan,
f. pemeliharaan rekaman program audit,
g. pemantauan kinerja dan keefektifan program audit,
h. pelaporan kepada manajemen puncak tentang keseluruhan pencapaian
program audit.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menetapkan program audit/inspeksi/asesmen


keamanan pangan
1. Kemampuan untuk mengarahkan menejemen asesmen keamanan pangan sesuai
kebutuhan
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan pengetahuan tentang
kebijakan mutu lembaga pemberi tugas
3. Kemampuan untk memeriksadan memelihara peralatan dan perlengkapan serta
menyiapkan persediaan yang diperlukan untuk asesmen keamanan pangan. 4.
Kemempuan untuk menyerahkan peralatan dan perlengkapan untuk diperbaiki atau
dikalibrasi sesuai kebutuhan dan menyimpan sesuai peraturan asesmen keamanan
pangan.
5. Kemampuan untuk membaca, menginterpretasikan secara akurat dan secara
konsisten mengaplikasikan instruksi manufaktur untuk produk, peralatan dan
perlengkapan.
6. Kemampuan dan keterampilan penggunaan waktu secara efektif
7. Kemampuan berkomunikasi dengan para pihak yang terkait.

C. Sikap Kerja dalam Menyiapkan dan Mencatat Menetapkan program


audit/inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. Ketelitian dalam membuat jadual audit.
2. Komunikatif dalam komunikasi dengan pihak yang terkait.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 8 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02

Pangan BAB III

Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menerapkan program audit


/inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. evaluasi auditor/inspektor/asesor (klausul 6.4.1)
rencana sebaiknya ditinjau dan diterima oleh klien audit, dan
dipresentasikan kepada auditi sebelum kegiatan audit lapangan dimulai.
Setiap keberatan dari auditi sebaiknya diselesaikan antara ketua tim
audit, auditi dan klien audit. Setiap rencana audit yang direvisi sebaiknya
disetujui di antara pihak-pihak yang terkait sebelum melanjutkan audit.
2. Penugasan tim berdasarkan daftar auditor/inspektor/asesor yang telah
dievaluasi (klausul 6.4.2)
Ketua tim audit, melalui konsultasi dengan tim audit, sebaiknya
menetapkan tanggung jawab setiap anggota tim untuk mengaudit proses,
fungsi, lokasi, area atau kegiatan tertentu. Penugasan tersebut sebaiknya
mempertimbangkan kebutuhan terhadap keindependenan dan
kompetensi auditor, penggunaan sumber daya secara efektif serta
perbedaan peran dan tanggung jawab auditor, auditor yang magang dan
tenaga ahli. Perubahan terhadap penugasan dapat dilakukan sejalan
dengan perkembangan audit untuk menjamin pencapaian tujuan audit.
3. Pengarahan kepada tim auditor/inspektor/asesor (klausul 6.4.3)
Anggita tim audit sebaiknya meninjau informasi yang sesuai dengan
penugasan auditnya dan menyiapkan dokumen kerja yang diperlukan
untuk rujukan dan untuk merekam pelaksanaan audit.
4. Pengidentifikasian kegiatan auditor/inspektor/asesor sesuai dengan
program audit/inspeksi/asesmen (klausul 5.4).
Penerapan program audit sebaiknya mencakup hal berikut:
a. Komunikasi program audit kepada pihak yang sesuai,
b. Koordinasi dan penjadualan audit dan kegiatan lain yang sesuai
dengan program audit,

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 9 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

c. Penetapan dan pemeliharaan proses untuk evaluasi auditor dan


kesinmabungan pengembangan profesionalnya sesuai 7.6 dan 7.5.
d. Pemastian pemilihan tim audit,
e. Penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk tim audit,
f. Pemastian pelaksanaan audit sesuai dengan program audit,
g. Pemastian pengendalian rekaman kegiatan audit
h. Pemastian peninjauan dan pengesahan laporan audit, dan
penyampaian kepada klien dan pihak lain yang ditetapkan,
i. Pemastian tindak lanjut audit, bila diperlukan.

5. Perekaman audit untuk setiap kegiatan audit/inspeksi/asesmen, hasil


tinjuan audit/inspeksi/asesmen, personel audit/inspeksi/asesmen (klausul
5.5)
Rekamann sebaiknya dipelihara untuk memperagakan penerapan
program audit dan sebaiknya mencakup hal berikut:
a. Rekaman yang terkait dengan setiap kegiatan audit, seperti:
- Rencana audit
- Laporan audit
- Laporan ketidaksesuaian
- Laporan tindakan korektif dan pencegahan
- Laporan tindak lanjut audit, bila sesuai.
b. Hasil tinjauan program audit
c. Rekaman yang terkait dengan personel audit yang mencakup hal-hal
seperti:
- Kompetensi auditor dan evaluasi kinerja
- Pemilihan tim audit
- Pemeliharaan dan peningkatan kompetensi.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 10 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan program audit


/inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. Kemampuan untuk mengarahkan menejemen asesmen keamanan pangan
sesuai kebutuhan
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan pengetahuan
tentang kebijakan mutu lembaga pemberi tugas
3. Kemampuan untk memeriksadan memelihara peralatan dan perlengkapan
serta menyiapkan persediaan yang diperlukan untuk asesmen keamanan
pangan.
4. Kemempuan untuk menyerahkan peralatan dan perlengkapan untuk diperbaiki
atau dikalibrasi sesuai kebutuhan dan menyimpan sesuai peraturan asesmen
keamanan pangan.
5. Kemampuan untuk membaca, menginterpretasikan secara akurat dan secara
konsisten mengaplikasikan instruksi manufaktur untuk produk, peralatan dan
perlengkapan.
6. Kemampuan dan keterampilan penggunaan waktu secara efektif
7. Kemampuan berkomunikasi dengan para pihak yang terkait.

C. Sikap Kerja dalam Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan


pangan
1. Ketelitian dalam membuat jadual audit
2. Komunikatif dalam komunikasi dengan pihak yang terkait.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 11 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan BAB IV Kode Modul
C.100000.017.02

Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memantau dan meninjau audit


/inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. Kemampuan tim audit/inspeksi/asesmen
tim audit sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan kompetensi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Bila hanya ada satu auditor, auditor
seharusnya melaksanakan seluruh tugas yang berlaku untuk seorang ketua
tim audit (klausul 6.2.4). kompetensi auditor dijabarkan klausul 7.
2. penerapan dengan program audit/inspeksi/asesmen dan jadwal
audit/inspeksi/asesmen (klausul 6.3).
sebelum kegiatan audit lapangan dilaksanakan, dokumentasi audit sebaiknya
ditinjau untuk menentukan kesesuaian sistem yang didokumentasikan dengan
kriteria audit. Dokumentasi dapat mencakup dokumen dan rekaman sistem
manajemen yang sesuai. Ada laporan audit sebelumnya. Tinjauan tersebut
sebaiknya memperhatikan ukuran, sifat dan kompleksitas organisasi, serta
tujuan, dan ruang lingkup audit. Dalam beberapa situasi, tinjauan ini dapat
ditunda hingga kegiatan lapangan dimulai, bila hal ini tidak merugikan
keefektifan pelaksanaan audit. Untuk situasi lainnya, kunjungan pendahuluan
ke lapangan dapat dilaksanakan untuk memperoleh gambaran yang memadai
tentang informasi yang tersedia.
3. peluang untuk perbaikan melalui umpan balik dari klien audit, auditi dan
auditor. (klausul 6.3)
Bila dokumentasi dinilai tidak mencukupi, ketua tim audit sebaiknya
menginformasikan hal tersebut kepada klien audit, personel yang diberi
tanggung jawab untuk mengelola program audit dan auditi. Keputusan
sebaiknya dibuat untuk menentukan apakah audit sebaiknya dilanjutkan atau
ditunda hingga masalah dokumentasi yang terkait diselesaikan.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 12 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

B. Keterampilan yang Diperlukan Dalam Memantau dan meninjau audit


/inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. Kemampuan untuk mengarahkan menejemen asesmen keamanan pangan
sesuai kebutuhan
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan pengetahuan tentang
kebijakan mutu lembaga pemberi tugas
3. Kemampuan untk memeriksadan memelihara peralatan dan perlengkapan
serta menyiapkan persediaan yang diperlukan untuk asesmen keamanan
pangan.
4. Kemempuan untuk menyerahkan peralatan dan perlengkapan untuk diperbaiki
atau dikalibrasi sesuai kebutuhan dan menyimpan sesuai peraturan asesmen
keamanan pangan.
5. Kemampuan untuk membaca, menginterpretasikan secara akurat dan secara
konsisten mengaplikasikan instruksi manufaktur untuk produk, peralatan dan
perlengkapan.
6. Kemampuan dan keterampilan penggunaan waktu secara efektif
7. Kemampuan berkomunikasi dengan para pihak yang terkait.

C. Sikap Kerja dalam Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan


pangan
1. Ketelitian dalam membuat jadual audit
2. Komunikatif dalam komunikasi dengan pihak yang terkait.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 13 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


C.100000.017.02
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan

Pangan BAB V

Meningkatkan dan mengembangkan program audit


/inspeksi/asesmen keamanan pangan

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Meningkatkan dan mengembangkan program


audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. kaji ulang pelaksanaan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
(klausul 6.8)
Kesimpulan audit dapat menunjukkan keperluan untuk tindakan korektif,
pencegahan atau peningkatan. Tindakan tersebut biasanya ditetapkan dan
dilaksanakan oleh auditi dalam jangka waktu yang disepakati dan tidak dianggap
sebagai bagian audit. Auditi sebaiknya tetap memberikan informasi kepada klien
audit tentang status tindakan terssebut.
Penyelesaian dan keefektifan tindakan perbaikan sebaiknya diverifikasi.
Verifikasi ini dapat merupakan bagian dari audit selanjutnya.

2. Permintaan tindakan koreksi (klausul 6.8)


program audit dapat menetapkan pelaksanaan tindak lanjut oleh anggota tim
audit, yang dapat memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan keahliannya.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meningkatkan dan mengembangkan program


audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan
1. Kemampuan untuk mengarahkan menejemen asesmen keamanan pangan sesuai
kebutuhan
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan pengetahuan tentang
kebijakan mutu lembaga pemberi tugas
3. Kemampuan untk memeriksadan memelihara peralatan dan perlengkapan serta
menyiapkan persediaan yang diperlukan untuk asesmen keamanan pangan. 4.
Kemempuan untuk menyerahkan peralatan dan perlengkapan untuk diperbaiki atau
dikalibrasi sesuai kebutuhan dan menyimpan sesuai peraturan asesmen keamanan
pangan.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 14 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan
5. Kemampuan untuk membaca, menginterpretasikan secara akurat dan secara
konsisten mengaplikasikan instruksi manufaktur untuk produk, peralatan dan
perlengkapan.
6. Kemampuan dan keterampilan penggunaan waktu secara efektif
7. Kemampuan berkomunikasi dengan para pihak yang terkait.

C. Sikap Kerja dalam Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/


asesmen keamanan pangan
1. Ketelitian dalam membuat jadual audit
2. Komunikatif dalam komunikasi dengan pihak yang terkait.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 15 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan A. Dasar Perundang-undangan
Kode Modul
C.100000.017.02
DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri tentang SKKNI Mengelola Program Audit/Inspeksi/Asesmen


Keamanan Pangan.
2. Panduan Umum Sistem Jaminan Halal LPPOM-MUI
B. Buku Referensi
1. SNI 19-19011-2005. Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan.
C. Majalah atau Buletin
1. –

D. Referensi Lainnya
1. http://www.kajianpustaka.com/2013/03/definisi-dan-tujuan
2. http://www.gurupendidikan.co.id/asesment/adalah
3. https://www.slideshare.net/Guide_Consulting/panduan-umum-sistem-jaminan
halal-lppom-mui
4. https://docplayer.info/47603144-Manual-sjh-dokumen-perencanaan-yang
menggambarkan-cara-perusahaan-memenuhi-11-kriteria-sjh-berfungsi-sebagai
panduan-bagi-perusahaan.html

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 16 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Kode Modul
Pangan LAMPIRAN C.100000.017.02

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 17 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02

Pangan WORK SHEET

DATA PEMERIKSAAN/PENGAMATAN : MENGELOLA PROGRAM AUDIT/INSPEKSI


KEAMANAN PANGAN (C. 100000.017.02)

JUDUL PRAKTIKUM : AUDIT KEAMANAN PANGAN

NAMA PESERTA PEMBELAJARAN :


………………………………………………………. TANGGAL :
………………………………………………………. KELAS/PROGRAM KEAHLIAN
: ………………………………………………………..

Kompetensi: Mengelola Program audit/Inspeksi Keamanan Pangan/Audit Halal Internal

A. Tujuan percobaan

Dari percobaan Mengelola Program audit/Inspeksi Keamanan Pangan siswa dapat: 1.

Menetapkan program audit/inspeksi/ asesmen keamanan pangan. 2. Menerapkan


program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan dan system jaminan halal.
3. Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan dan
system jaminan halal..
4. Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen
keamanan pangan dan system jaminan halal.

B. Dasar teori
Halal adalah boleh. Haram adalah sesuatu yang Allah SWT larang dilakukan.
Dalil Halal dan Haram berdasarkan Al Qur’an:
1. QS. Al Baqarah ayat 168.”Hai sekalian manusia makanlah dari apa yang
ada di bumi ini secara halal dan baik. Dan janganlah kalian ikuti langkah
langkah syetan. Sesungguhnya ia (syetan) adalah musuh yang nyata bagi
kalian”.
2. QS. Al Baqarah ayat 172. “hai orang-orang yang beriman, makanlah
diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kalian
menyembah.”

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 18 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

3. QS. Al Baqarah ayat 173. “ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan


bagi kalian bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih
atas nama selain nama Allah SWT……
4. QS. Al An’am ayat 145.”katakanlah, saya tidak mendapat pada apa yang
diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan yang memakannya,
kecuali bangkai, darah yang tercurah, daging babi karena ia kotor, atau
binatang yang disembelih dengana tas nama selain Allah SWT….
5. QS. Al Maidah ayat 3. “ diharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging
babi, daging yang disembelih atas nama selain Allah SWT, yang tercekik,
yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas
kecuali yang sempat kalian menyembelihnya. Dan diharamkan pula bagi
kalian binatang yang disembelih disisi berhala.
6. QS. Al Maidah ayat 90-91.” Wahai orang-orang yang beriman
sesungguhnya minuman khamr, berjudi, berkorban untuk berhala,
mengundi nasib dengan anak panah termasuk perbuatan keji termasuk
perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian diantara kalian lantaran meminum khamr dan
berjudi dan menghalangi kalian dari mengingat Allah SWT dan shalat,
maka apakah kalian berhenti dari mengerjakan perbuatan itu.”
7. QS. Al Maidah ayat 95.”dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan
makanannya.”
8. QS. Al A’raf ayat 157.” Dia (Allah) menghalalkan kepada mereka segala
yang baik dan mengharamkan kepada mereka segala yang kotor”.

Fatwa MUI untuk beberapa bahan:


1. Khamr
a. Segala sesuatu yang memabukkan dikategorikan sebagai khamr. b.
Minuman yang mengandung minimal 1% ethanol/alkohol, dikategorikan
sebagai khamr.
c. Minuman dikategorikan sebagai khamr adalah najis.
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 19 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

d. Minuman yang diproduksi dari proses fermentasi yang mengandung


kurang dari 1% ethanol/alkohol, tidak dikategorikan khamr, tapi haram
untuk dikonsumsi.
2. Ethanol (alkohol)
a. Ethanol yang diproduksi dari bukan khamr hukumnya tidak najis atau
suci.
b. Penggunaan ethanol yang berasal dari industry non khamr dalam
produksi produksi pangan diperbolehkan,selama tidak terdeteksi pada
produk akhir.
c. Penggunaan ethanol yang berasal dari industry khamr tidak
diperbolehkan.
3. Hasil samping industry Khamr
a. Fusel oil yang berasal dari hasil samping industry khamr adalah haram
dan najis.
b. Komponen bahan yang diperoleh dari industry khamr melalui
pemisahan secara fisik adalah haram (contohnya iso amil alcohol),
c. Tetapi apabila direaksikan untuk menghasilkan bahan baku, bahan baru
tersebut adalah halal.
4. Flavor yang menyerupai produk haram
Flavor yang menggunakan nama dan mempunyai profil sensori produk
haram, contohnya flavor rum, falvor babi. Tidak bisa disertifikasi halal serta
tidak boleh dikonsumsi walaupun ingridien yang digunakan adalah halal.
5. Produk microbial
Produk microbial adalah halal selama medianya (mulai dari media
penyegaran hingga media produksi) tidak aharam dan najis.
6. Penggunaan alat bersama
a. Bagi industry yang memproduksi produk halal dan non hala, maka
untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang, pemisahan produksi
harus dilakukan,
b. Tempat penyimpanan bahan, formulasi, proses produksi dan
penyimpanan produk jadi.
c. Suatu peralanan tidak boleh digunakan bergantian antara produk babi
dan non babi, meskipun sudah melalui proses pencucian.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 20 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Daging.


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan Kode Modul
C.100000.017.02

Beberapa contoh bahan kritis: a.

1) Penyembelih ahrus seorang muslim yang taat.


2) Pemingsanan,
3) Peralatan pisau harus tajam
4) Proses pasca penyembelihan
5) Harus ada sertifikat halal
b. Bahan turunan hewan. Bahan turunan hewan berstatus halal dan suci
jika berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariat Islam,
bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan bahan haram
atau najis.
Contoh bahan turunan dari hewan atau mungkin berasal dari hewani:
1) Lemak
2) Protein
3) Gelatin
4) Kolagen
5) Asam lemak dan turunannya (E430-E436).
6) Garam atau ester asam lemak (E 470- E495).
7) Gliserol/gliserin (E422).
8) Asam amino, contoh : sistein, fenilalanin dan sebagainya.
9) Edible Bone Phosphate (E521).
10) Di trikalsium phosfat
11) Tepung plasma darah
12) Konsentrasi globulin
13) Fibrinogen
14) Media pertumbuhan mikroba (contoh: blood agar)
15) Hormon (contoh:insulin)
16) Enzim dari pangkreas babi/sapi (amilase, lipase, pepsin, tripsin)
17) Taurine
18) Plasenta
19) Produk susu, turunan susu dan hasil sampingnya yang diproses
menggunakan enzim (contoh: keju, whey. Laktosa, kasein,
kaseinat)
20) Beberapa vitamin (A, B6, D,E)
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 21 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan 22) Kuas.
Pangan
c. Bahan nabati
Kode Modul
21) Arang aktif C.100000.017.02

Bahan nabati pada dasarnya halal, akan tetapi jika diproses


menggunakan bahan tambahan dan penolong yang tidak halal, maka
bahan tersebut menjadi tidak halal. Maka karena itu perlu diketahui
alur proses produksi beserta nahan tambahan dan penolong yang
digunakan dalam memproses suatu bahan nabati.
Berikut beberapa contoh bahan nabati yang mungkin jadi titik kritis :
1) Tepung terigu dapat diperkaya dengan berbagai vitamin, antara lai
B1, B2 dan asam folat.
2) Oleoresin (cabe, rempah-rempah dan lain—lain) dapat
menggunakan emulsifier (contoh polyphosphate dan gliceril
monooleat yang mungkin berasal dari hewan) supaya larut dalam
air.
3) Lesitin kedele mungkin menggunakan enzim fosforfase dalam
proses pembuatannya untuk memperbaiki fungsionalnya.
4) Hydrolyzed vegetable protein (HVP) perlu diperhatikan jika proses
hidrolisisnya menggunakan enzim.
d. Produk hasil samping minuman beralkohol dan turunannya
Produk/bahan hasil samping industry minuman beralkohol beserta
turunannya berstatus haram jika cara memperolehnya hanya melalui
pemisahan secara fisik dan produk masih memiliki sifat khamr. Akan
tetapi jika bahan/produk tersebut direaksikan secara kimiawi sehingga
menghasilkan senyawa baru, maka senyawa baru yang mengalami
perubahan kimiawi statusnya menjadi halal. Beberapa contoh produk
hasil samping industry minuman beralkohol daan turunannya yang
merupakan titik kritis:
1) Cocnac oil (merupakakan hasil samping distilasi cocnac/brandy).
2) Fusel oil (merupakan hasil samping distilled beverages) dan
turunannya seperti isoamil alcohol, isobutyl alkoohol, propil alcohol,
gliserol, asetaldehid, 2,3 butanadiol, aseton dan diasetil dan
sebagainya.
3) Brewer Yeast (merupakan hasil samping industry bir).
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 22 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi industry wine). e. Produk microbial


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan Kode Modul
C.100000.017.02

4) Tartaric acid (hasil samping

Status produk microbial dapat menjadi haram jika termasuk dalam


kategori:
1) Produk microbial yang jelas haram, yaitu produk minuman
beralkohol (khamr) beserta produk samping dan turunannya.
2) Produk microbial yang menggunakan media dari bahan haram pada
media agar,propagasi dan produksi. Contoh media yang haram
atau diragukan kehalalannya diantaranya: darah, pepton (produk
dari hasil hidrolisis bahan berpotein seperti daging, kasein atau
gelatin menggunakan asam atau enzim).
3) Produk microbial yang dalam proses pembuatannya melibatkan
enzim dari bahan yang haram.
4) Produk microbial yang dalam proses pembuatannya menggunakan
bahan penolong yang haram. Contohnya menggunakan anti busa
dalam kultivasi mikroba yang dapat berupa minyak/lemak babi,
gliserol atau bahan lainnya.
f. Produk mikroba rekombinan yang menggunakan gen yang berasal dari
bahan yang haram. Contohnya adalah sebagai berikut:
1) Enzim a-milase dan protease yang dihasilkan oleh Saccharomyces
cerevisiae rekombinan gen dari jaringan hewan.
2) Hormone insulin yang dihasilkan oleh E.coli rekombinan dengan gen
dari jaringan pangkreas babi.
3) Hormone pertumbuhan (human growth hormone) yang dihasilkan
oleh E. coli rekombinan.
g. Bahan-bahan lain
Contoh bahan kelompok lain yang belum sering menjadi titik kritis :
1) Aspartame (terbuat dari asam amino fenil alanine dan asam
aspartate)
2) Pewarna alami
3) Flavor
4) Seasoning
5) Bahan pelapis vitamin
6) Bahan pengemulsi dan penstabil
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 23 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan 8) Dan lain-lain
Pangan Kode Modul
C.100000.017.02

7) Anti busa

1. Menetapkan program audit/inspeksi/ asesmen keamanan pangan.


Cakupan program audit/inspeksi/asesmen:
a. Ruang lingkup, tujuan dan jangka waktu dari setiap audit yang
dilaksanakan
b. Frekuensi pelaksanaan audit
c. Jumlah, kepentingan, kompleksitas, kemiripan dan lokasi dari kegiatan
audit
d. Standar, peraturan perundang-undangan dan persyaratan kontrak serta
kriteria lainnya,
e. Kebutuhan untu akreditasi atau sertifikasi/registrasi
f. Kesimpulan dari audit sebelumnya atau hasil dari tinjauan program audit
sebelumnya,
g. Isu bahasa, budaya dan sosial,
h. Perhatian pihak yang berkepentingan
i. Perubahan yang signifikan pada suatu organisasi atau operasinya.

11 (sebelas) Kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH):


1. Manajemen Puncak harus menetapkan dan mensosialisasikan kebijakan
halal kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
2. Manajemen puncak harus menetapkan Tim Manajemen Halal dan
mencakup semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis.
3. Pelatihan (Internal dan Eksternal) harus dilaksanakan secara terjadwal
minimal setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan.
4. Perusahaan harus mempunyai dokumen pendukung untuk semua
bahan yang digunakan.
5. Merk/nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah
pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yng tidak esuai dengan
syariat Islam.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 24 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

6. Fasilitas produksi tidak boleh digunakan secara bergantian untuk


menhasilkan produk halal dan produk yang mengadung babi atau
turunannya.
7. Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis mengenai pelaksanaan
aktivitas kritis. Prosedur tertulis aktivitas kritis harus disosialisasikan ke
semua pihak yang terlibat dalam aktivitas kritis.
8. Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin
kemampuan telusur produk yang disertifikasi.
9. Produk yang tidak memnuhi kriteria tidak dijual ke konsumen yang
mempersyaratkan produk halal. Produk yang tidak memenuhi kriteria
dan terlanjur dijual, harus ditarik.
10.Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali
atau lebih sering jika diperlukan.
11.Manajemen puncak harus melakukan kajian terhadap efektifitas
pelaksanaan SJH satu kali dalam setahun atau lebih sering jika
diperlukan.
2. Menerapkan program audit /inspeksi/asesmen keamanan pangan;
Penerapan program audit sebaiknya mencakup hal berikut:
b. Komunikasi program audit kepada pihak yang sesuai,
c. Koordinasi dan penjadualan audit dan kegiatan lain yang sesuai
dengan program audit,
d. Penetapan dan pemeliharaan proses untuk evaluasi auditor dan
kesinmabungan pengembangan profesionalnya sesuai 7.6 dan 7.5.
e. Pemastian pemilihan tim audit,
f. Penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk tim audit,
g. Pemastian pelaksanaan audit sesuai dengan program audit,
h. Pemastian pengendalian rekaman kegiatan audit
i. Pemastian peninjauan dan pengesahan laporan audit, dan
penyampaian kepada klien dan pihak lain yang ditetapkan,
j. Pemastian tindak lanjut audit, bila diperlukan.

Rekaman yang terkait dengan setiap kegiatan audit, seperti:


Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 25 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan - Rencana audit
SJH, yaitu: a. Pembelian bahan
- Laporan audit
b. Penerimaan bahan
- Laporan ketidaksesuaian
c. penyimpanan bahan
- Laporan tindakan korektif dan
d. Riset dan pengembangan
pencegahan - Laporan tindak lanjut
(formulasi) bahan
audit Kode Modul
C.100000.017.02

Dokumen yang harus dijaga pada

e. Produksi (proses produksi dan pembersihan fasilitas indutsri)


f. Penyimpanan produk
g. Distribusi produk
h. Evaluasi dan monitoring (laporan berkala)
i. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi
j. Tindakan perbaikan dan ketidaksesuaian
k. Manajemen review.

Pelaksanaan audit internal SJH:


1) Waktu pelaksanaan minimal sekali 6 bulan.
2) Metode audit
a. Wawancara
b. Pengujian dokumen
c. Observasi lapangan dan fisik
3) Pelaksana (Auditor), Audit halal internal dilaksanakan oleh Tim
Auditor dilaksanakan Halal Internal (AHI) dari departemen yang
berbeda (cross).
4) Pihak yang diaudit (Auditee)
a. Bagian pembelian (Purchasing/PPIC)
b. Bagian pengawasan mutu (QA/QC)
c. Bagian produksi
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 26 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi f. Bagian transportasi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
Pangan g. Bagian pengembangan SDM
Kode Modul
C.100000.017.02
d. Bagian Riset dan Pengembangan
(R & D) e. Bagian penggudangan

3. Memantau dan meninjau audit /inspeksi/asesmen keamanan


pangan; e. Kemampuan tim audit
f. Penerapan dan jadwal audit
g. Peluang untuk perbaikan

Tindakan perbaikan atas pelaksanaan SJH jika saat dilakukan audit halal
internal ditemukan ketidaksesuaian pada pelaksanaannya. Tindakan
perbaikan harus dilakukan sesegera mungkin, jika temuan berdampak
langsung terhadap status kehalalan produk. Semua bentuk tindakan
perbaikan dilakukan oleh perusahaan dengan dibuatkan berita acara serta
laporannya dan terdokumentasi dengan baik.

4. Meningkatkan dan mengembangkan program audit /inspeksi/asesmen


keamanan pangan.
a. kaji ulang pelaksanaan program audit
b. Permintaan tindakan koreksi.
Kaji ulang manajeman SJH secara menyeluruh dilakukan 1 kali setahun,
kaji ulang meliputi:
a. Perubahan system manajemen perusahaan yang mempengaruhi peran
SJH secara menyeluruh atau sebagian, misalnya perubahan peranan
auditor halal internal.
b. Ketidaksesuaian yang sering ditemukan dalam pelaksanaan SJH.

Kaji ulang manajemen dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang


terlibat dalam SJH termasuk manajemen puncak. Pertemuan kaji ulang
dilaporkan dan dibuat rekamannya.

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 27 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

Adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang


dalam pekerjaaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya
di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dan cara
kerja yang aman (work praktices) telah maksimum.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Formulir Audit

b. Alat tulis menulis

D. Prosedur kerja
1. Pilihlah lokasi audit.
2. Buatlah jadwal audit pada formulir 01.
3. Isilah Formulir Pelaksanaan Audit pada formulir 02.
4. Isilah Formulir Pelaksanaan Audit Halal Internal pada Bagian Produksi pada
formulir 03.
5. Isilah Formulir Ketidaksesuaian, Tindakan Korektif dan pencegahan pada formulir
04.
6. Isilah Formulir Tindak lanjut/ Kaji Ulang Manajemen pada formulir 05.
7. Catat hasil pengamatan kedalam Formulir pengamatan.

E. Data pengamatan (Observation data)


Formulir 01. Jadwal Audit Proses………………………………pada Perusahaan………..
No. Nama Auditor Tugas Auditor Lokasi Audit Tanggal Audit Bahan
Baku/BTM/Pendukung
Proses

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 28 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

Formulir 02. Pelaksanaan Audit Proses Produk……………………………pada


Perusahaan………
No. Lokasi Audit Aspek yang diaudit Hasil Penjelasan Hasil Audit
Audit
1. Bahan mentah//BTM/Pendukung
Baku/ (sesuai masa
BTM/ kadaluarsa/melewati masa
Pendukung kadaluarsa) Tempat
Sumber Bahan (pasar atau
penyimpanan Bahan
ada Baku/BTM/Pendukung
rekanan supplier) (Lemari/Pendingin/Pembeku)

Kondisi Bahan Baku

mentah//BTM/Pendukung
(baik/segar atau kurang
baik/tidak segar)

Masa simpan Bahan Baku

2. Proses Sortasi
Pengecilan

ukuran/penghancuran/ekstraksi bahan
baku (ukuran
besar/sedang/kecil/butiran/bubuk/pasta)
Pencampuran (Homogen/Tidak

homogen)
Pemanasan dengan metode

pemasakan/ perebusan
/pemanggangan/
penggorengan/pengeringan (tuliskan
suhu dan lama pemanasan)
Teknik Pengemasan
(tradisional/plastic/ kaleng/plastic)

Pendinginan (lama proses pendinginan)

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 29 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

Formulir 03. Audit Halal Internal pada Bagian Produksi pada Perusahaan……… No.
Pertanyaan Hasil Audit Ya Tidak Keterangan
1. Apakah bagian produksi
hanya memproduksi produk
yang disertifikasi halal oleh
MUI ?
2. Apakah ada konsistensi

penggunaan bahan baku,


Bahan tambahan dan Bahan
penolong ?
3. Apakah Bahan-bahan

tersebut tercantum pada


daftar bahan halal yang telah
diketahui LPPOM MUI ?
4. Bila ada produk yang belum

jelas status kehalalannya (


tidak disertifikasi halal )
apakah alat produksi yang
digunakan berbeda dengan
alat produksi untuk produk
yang disertifikasi halal MUI ?
5. Apakah bahan pada produk
yang tidak disertifikasi halal
mungkin mengandung Babi
atau turunannya ?
6. Bila produk yang tidak

disertifikasi halal MUI tidak


mengandung Babi atau
turunannya, apakah prosedur
sanitasi peralatan produksi
sesuai dengan ketentuan
MUI dan diawasi oleh AHI?

7. Bila alat produksi antara


produk yang tidak
disertifikasi halal dan
produk

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 30 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan tempat bahan Work in
Pangan
process juga terpisah ?
Kode Modul
C.100000.017.02
halal terpisah, apakah
tempat penyiapan bahan dan
8. Apakah dilingkungan

produksi tidak ditemukan


bahan haram walaupun itu
milik bagian lain ataupun
milik pribadi ?
9. Apakah penyelenggaraan

proses produksi didukung


oleh system administrasi
yang baik ?
10. Apakah semua bahan baku,

tambahan dan penolong


tercatat secara sistematis
serta muda ditelusuri?
11. Apakah proses pengolahan

dilakukan sedemikian rupa


sehingga dapat menghindari
terkontaminasinya produk
dari bahan haram dan/atau
najis?
12. Apakah bagian produksi
mempunyai instruksi
kerjauntuk setiap tahapan
proses?

Catatan khusus Auditor

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 31 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan
Formulir 04. Format Laporan Ketidaksesuaian pada Perusahaan……… No
Analisis/Penjelasan Keterangan 1 Temuan Ketidaksesuaian Penemu/Penulis
Laporan
Fakta Temuan (Merubah atau tidak
Meubah Status
Kehalalan)`
Waktu
Lokasi
2 Analisis Penyebab Proses
Penyebab
Pembuat Laporan
Diketahui Oleh
3 Tindakan Langsung Jenis Tindakan
Waktu Eksekusi
Pelaksana Oleh
Diketahui Oleh
4 Tindakan Koreksi Jenis Tindakan
Waktu Pencapaian
Waktu Eksekusi
Dibuat Oleh
Diketahui Oleh
5 Tindakan Pencegahan Jenis Tindakan
Dibuat Oleh
Diketahui Oleh

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 32 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan C.100000.017.02
Pangan

Formulir 05. Formulir Tindak lanjut/ Kaji Ulang Manajemen pada Perusahaan………..
No. Tema Uraian Kesimpulan Follow Tanggal Jatuh Realisasi
Diskusi Up Tempo
Tanda Tangan Tanda Tangan Auditee Auditor Halal Internal

………………………. ……………………..
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 33 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi MODUL


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan

Pangan DAFTAR PENYUSUN Kode Modul


C.100000.017.02

NO. NAMA PROFESI

1. Idayani, STP  Fungsional Guru di SMK-SMTI Makassar (Mata Diklat


Keamanan
Pangan)
 Asesor LSP-P1 SMK-SMTI
Makassar
 Auditor Internal ISO 9001-2008
2. Drs. Taufiq Attamimi, M.Pd  Fungsional Guru di SMK-SMTI
Makasar (Mata Diklat:
Keamanan Pangan)
 Auditor Internal ISO 9001-2008

Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 34 dari 35


Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pangan LEMBAR PENGESAHAN


Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan
MODUL Kode Modul
C.100000.017.02

Modul Pembelajaran

Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan


C.100000.001.01

Oleh:

NO. NAMA NIP

1. Idayani, STP 197910082005022006


2. Drs. Taufiq Attamimi, M.Pd 195806221980031003

Modul ini disusun sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan


pembelajaran Keamanan Pangan dan Sistem Manajemen Mutu Semester VI
SMK SMTI Makassar

Dinyatakan dapat Digunakan

Disahkan pada tanggal……..Januari 2021

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pengawasan Mutu

Sukmawati, S.Pd, M.Pd


NIP. 197503292002122002
Judul Modul Mengelola Program Audit/Inspeksi Keamanan Halaman: 35 dari 35
Pangan Buku Informasi Versi: 2019

Anda mungkin juga menyukai