Anda di halaman 1dari 3

14 Terapi

Penatalaksanaan Tuberkulosis
Pendahuluan tuberkulosis, mulailah era baru penanganan bakteri, enzim yang terlibat dalam proses
Gutierrez dkk. menyimpulkan bahwa pasien TB, sanatorium ditutup.1 transkripsi DNA. Metabolit aktif pyrazinamid,
progenitor Mycobacterium tuberculosis mula- pyrazinoic acid (POA), menurunkan pH
mula ada di Afrika Timur, 3 juta tahun yang Terapi tuberkulosis intrasel (asidifikasi) bakteri ke tingkat yang
suboptimal sehingga menginaktivasi banyak
lalu. Penyebaran penyakit tuberkulosis Pemberian terapi tuberkulosis bertujuan
untuk: 1. menyembuhkan pasien dan pathways, termasuk sintesa fatty acid dan
menyertai perpindahan penduduk; penyakit fungsi transpor membran. Etambutol bekerja
tuberkulosis dijumpai di India sekitar 3.300 mengembalikan kualitas hidup dan
pada saat mikobakterium aktif membelah
tahun yang lalu; di Cina sekitar 2.300 tahun produktivitas pasien TB, 2. mencegah
kematian, 3. mencegah kambuhan TB, 4. diri; dengan menghambat enzim arabinosyl
yang lalu dan menjadi epidemik di Eropa pada transferases yang mensintesis arabinogalactan
mengurangi penularan TB, dan 5. mencegah
abad ke-19.1 Hingga saat ini TB masih menjadi (AG) and lipoarabinomannan (LAM), 2 polimer
kejadian dan penularan bakteri resisten TB.4
masalah dunia. Prevalensi penduduk yang membentuk dinding sel bakteri.4-8 Jenis
Indonesia yang didiagnosis TB oleh tenaga OAT lain yang juga digunakan dalam
kesehatan pada tahun 2013 sebesar 0,4%.2
Kombinasi terapi OAT pengobatan adalah asam para-aminosalisilik
Jenis OAT lini pertama adalah isoniazid (PAS atau P), thiacetazone (T), amikasin (Am),
Pada mulanya, pasien TB dirawat di
(H), rifampisin (R), pyrazinamid (Z), kanamisin (Km), ofloksasin (Ofx),
sanatorium. Pada tahun 1944, Albert Schatz, streptomisin (S), dan etambutol (E); bersifat
Elizabeth Bugie, dan Selman Waksman levofloksasin (Lfx), moksifloksasin (Mfx),
bakterisidal terhadap M. tuberculosis, kecuali sikloserin (Cs), linezolid (Lzd), amoksisilin/
mengisolasi streptomisin, antibiotik etambutol (bakteriostatik). Isoniazid bekerja klavulanat (Amx-Clv), klaritromisin (Clr),
bakterisidal pertama yang efektif terhadap M. pada saat mikobakterium aktif membelah klofazimin (Cfz).4,5 Thiacetazone tidak
tuberculosis. Isoniazid, ditemukan pada diri; dengan cara menghambat sintesis fatty terdapat di Indonesia. Kombinasi OAT yang
tahun 1952, adalah obat mikobakterisidal acid. Rifampisin dan streptomisin mengandung thiacetazone merupakan OAT
oral pertama. Dengan ditemukannya obat anti menghambat aktivitas polymerase RNA lini pertama pengobatan TB di Afrika.
Riwayat penelitian uji klinis tentang
Tabel 1 Penelitian efektivitas OAT, long course (rejimen ≥12 bulan), pada pasien yang efektivitas OAT panjang, mulai dari
terinfeksi bakteri TB sensitif (drug-sensitive cultures)6 monoterapi OAT dengan lama pengobatan
Rejimen Jumlah pasien Kultur bakteri negatif Tempat, tahun penelitian 12-18 bulan hingga kombinasi 4 OAT dengan
setelah 12 bulan (%) lama pengobatan 6-9 bulan, dapat dilihat
Kombinasi PH pada Tabel 1dan 2. Kombinasi OAT yang diuji
efektivitasnya pun berbagai macam, antara
PH 38 84 Afrika, 1958
lain kombinasi PH, TH, SH, STH, SHZ, SHR,
PH 72 85 Afrika, 1960 HRZ, SHRZ, HRZE (Tabel 1 dan 2). Kombinasi
PH 71 85 Madras (India), 1961 4 OAT yang direkomendasikan dalam
PH 77 82 Hong Kong, 1965 pedoman terapi adalah kombinasi yang
mengandung HRZ; OAT ke-4 adalah E atau
Kombinasi TH
S. Efektivitas HRZE, konversi BTA sputum,
T100H300 65 54 Afrika, 1960 setelah 2 bulan tahap intensif, sekitar 95%.6
T150H200 43 79 Afrika, 1958
T150H200 75 66 Afrika, 1960 Dosis ‘tunggal’ versus ‘dosis terbagi’
TH 66 89 Afrika, 1960 Kadar maksimum obat dalam darah
dipengaruhi oleh jumlah dosis tiap kali
TH 190 79 Afrika, 1962
pemberian. Kadar maksimum obat dalam
TH 87 75 Hong Kong, 1965 darah pada pemberian dosis tunggal lebih
TH 78 65 Singapura, 1967 tinggi daripada kadar maksimum obat dalam
Kombinasi SH darah pada pemberian dosis terbagi. Luas
6SH/H 114 99 Singapura, 1967
area di bawah kurva (area under the
concentration time curve, AUC) dipengaruhi
Kombinasi STH/TH oleh jumlah total dosis obat yang diberikan
1STH/T2H2 25 80 Afrika, 1972 per hari. Pada antimikroba yang bersifat time-
2STH/TH 170 90 Afrika, 1962 dependent, aktivitas melawan mikroba
2STH/T2H2 24 92 Afrika, 1972
optimal apabila kadar obat dalam darah
berada di atas minimum inhibitory
STH
6S TH
TH/TH 94 100 Singapura, 1967 concentration (MIC), TMIC; sedangkan antibiotik
Keterangan: a = kombinasi OAT diberikan setiap hari (kecuali OAT dengan angka pada posisi subscript) selama 12 yang bersifat concentration-dependent,
bulan; PH = 10gram PAS dan 200mg isoniazid setiap hari dalam dosis terbagi 2 (setiap 12 jam); T150H200 = aktivitas antimikrobanya lebih optimal pada
150mg thiacetazone dan 200mg isoniazid setiap hari dalam dosis terbagi 2 (setiap 12 jam) atau dosis tunggal; TH
pemberian dosis tinggi (Cmax tinggi) dan
= 150mg thiacetazone dan 300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal; T100H300 = 100mg thiacetazone dan
300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal; 6STH/TH = injeksi 1gram streptomisin intramuskular setiap hari, 150mg karena memiliki efek post antibiotic effect
thiacetazone dan 300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal selama 6 bulan dilanjutkan dengan 150mg thiacetazone (PAE) dapat diberikan sehari sekali. Antibiotik
dan 300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal; 6SH/H = 1gram streptomisin intramuskular setiap hari dan 300mg yang bersifat time-dependent, misalnya
isoniazid setiap hari dosis tunggal selama 6 bulan dilanjutkan dengan 300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal;1STH/ antibiotik golongan betalaktam dan makrolida;
T2H2 = injeksi 1gram streptomisin intramuskular setiap hari, 150mg thiacetazone dan 300mg isoniazid setiap hari sedangkan antibiotik yang bersifat
dosis tunggal selama 1 bulan dilanjutkan dengan 150mg thiacetazone dan 300mg isoniazid dosis tunggal, 2 dosis
per minggu (seminggu dua kali); 2STH/T2H2 = injeksi 1gram streptomisin intramuskular setiap hari, 150mg
concentration-dependent, misalnya antibiotik
thiacetazone dan 300mg isoniazid setiap hari dosis tunggal selama 2 bulan dilanjutkan dengan 150mg thiacetazone golongan fluorokuinolon, rifamisin dan
dan 300mg isoniazid dosis tunggal, 2 dosis per minggu (seminggu dua kali). aminoglikosida.7-9

Vol. 12 No. 2 Buletin Rasional


Terapi 15

Tabel 2 Penelitian efektivitas OAT, short course (rejimen 6 bulan), pada pasien yang (2.267mg.jam/liter) dan AUC0–168 pyrazinamid
terinfeksi bakteri TB sensitif (drug-sensitive cultures)6 selang sehari 1x3g (2.163mg.jam/liter);
demikian pula nilai AUC0–24/MICnya, secara
Rejimen Jumlah pasien Kultur bakteri negatif Tempat, tahun penelitian
berurutan 111, 115, 110. Perbedaan konversi
setelah 2 bulan (%)
BTA sputum ketiga kelompok tersebut setelah
Kombinasi SHZ 2 bulan (p=0,57) atau setelah 6 bulan
SHZ 125 77 Hong Kong, 1972 (p=0,15) tidak bermakna.
S3H3Z3 133 70 Hong Kong, 1972 Belum ada penelitian yang
membandingkan efektivitas streptomisin
Kombinasi SHR
dan etambutol dosis tunggal dengan dosis
SHR 143 88 Hong Kong, 1974 terbagi. Penelitian efektivitas OAT (Tabel 1
Kombinasi HRZ dan 2) pada umumnya diberikan dalam
2HRZ/H3R3 109 90 Singapura, 1978 bentuk dosis tunggal (diminum sekaligus),
Kombinasi SHRZ
hanya kombinasi PH yang diberikan dalam
dosis terbagi (setiap 12 jam). OAT yang tetap
1SHRZ/H3R3 94 85 Singapura, 1978 efektif meskipun diberikan seminggu 2-3
2SHRZ/H3R3 97 99 Singapura, 1978 kali mengindikasikan sifat antibiotik yang
2SHRZ /S2H2Z2 174 95 Hong Kong, 1974 concentration dependent dan memiliki post
4S3H3R3Z3/S2H2Z2 154 94 Hong Kong, 1974
antibiotic effect (PAE). Jenis OAT yang
memiliki PAE terhadap Mycobacterium
Kombinasi HRZE tuberculosis adalah isoniazid, rifampisin,
HRZE 163 94 Hong Kong, 1977 streptomisin, dan etambutol.7-9
H3R3Z3E3 160 90 Hong Kong, 1977
Keterangan: S = streptomisin; H = isoniazid; R = rifampisin; Z = pyrazinamid; E = etambutol; angka pada posisi Terapi TB untuk anak
subscript menunjukkan jumlah dosis dalam seminggu. Untuk mencapai kadar obat dalam darah
yang efektif mengatasi bakteri, pada anak-
Isoniazid6,9-12 dalam 2 kelompok terapi, yaitu (1) rifampisin anak dosis OAT (mg/kg BB) yang diberikan
Efektivitas antimikroba dan efek 600mg dan etambutol 25mg/kg BB setiap lebih tinggi daripada dewasa. Ada 2 kategori
pencegahan resistensi antimikroba isoniazid hari selama 12 minggu dilanjutkan dengan kombinasi OAT untuk anak, yaitu: (1) 2 HRZ/
berhubungan dengan rasio AUC0–24/MIC. seminggu 2x rifampisin 600mg dan 4HR, pada kondisi prevalensi HIV rendah,
Proporsi pasien dengan BTA negatif, kelompok etambutol 50mg/kg selama 2 tahun; atau kejadian resistensi isoniazid rendah, dan anak
pasien yang mendapat isoniazid dosis tunggal (2) dilanjutkan dengan seminggu 1x yang HIV negatif; serta (2) 2HRZE/4HR, pada
sehari 1x400mg lebih tinggi (25/34 [74%] rifampisin 1200mg dan etambutol 50mg/kg kondisi prevalensi HIV tinggi, kejadian
pada asetilator lambat; 21/32 [66%] pada selama 2 tahun; melaporkan kejadian resistensi tinggi, atau keduanya. Kombinasi
asetilator cepat) daripada kelompok pasien kekambuhan TB di kelompok pasien yang OAT untuk anak dengan TB meningitis dan TB
yang mendapat isoniazid sehari 2x200mg mendapat rifampisin dengan aturan pakai osteoarticular adalah 2HRZE/10HR; total lama
(23/39 [59%] pada asetilator lambat; 15/27 seminggu 2x600mg (5/74) lebih banyak pengobatan 12 bulan.15
[56%] pada asetilator cepat), tetapi perbedaan daripada kelompok pasien yang mendapat
tersebut secara statistik tidak bermakna rifampisin seminggu 1x1200mg (1/168). Terapi TB Multidrug-resistant
(p=0,22 pada asetilator lambat; p=0,59 pada Oleh karena itu, apabila pasien dapat (MDR)4,5,16
asetilator cepat). Penelitian lain juga mentoleransi, sebaiknya diberikan rifampisin TB MDR adalah kondisi dimana pasien
menunjukkan bahwa efektivitas isoniazid, dosis tinggi dengan aturan pakai sekali sehari terinfeksi oleh bakteri yang telah resisten
ditunjukkan oleh persentase konversi BTA untuk meningkatkan kemampuan melawan terhadap isoniazid dan rifampin, dua obat
sputum, dosis tunggal (sehari 1x300mg) sama bakteri sehingga dapat memperpendek yang paling efektif untuk mengatasi bakteri
dengan dosis terbagi (sehari 3x100mg). waktu pengobatan. M. tuberculosis. Dalam menangani TB MDR,
World Health Organization (WHO) 2010
Rifampisin6,9-11,13 Pyrazinamid6,9-11,14 mengelompokkan OAT ke dalam 5 grup
Efektivitas antimikroba rifampisin Efektivitas pyrazinamid berkaitan dengan menurut potensinya. Grup 1 adalah adalah
berhubungan dengan rasio AUC0–24/MIC; rasio AUC0–24/MIC. MIC pyrazinamid 50mg/ OAT oral yang paling poten dan dapat
sedangkan efek pencegahan resistensi dan liter. Penelitian yang dilakukan British Medical ditoleransi, yaitu pyrazinamid, etambutol dan
postantibiotic effect (PAE) berhubungan Research Council 1969 melaporkan AUC0–168 rifabutin. Rifabutin adalah turunan rifamisin,
dengan rasio Cmax/MIC. kelompok pasien yang mendapat pyrazinamid selain rifampisin. Grup 2 adalah OAT injeksi
Satu penelitian yang dilakukan di Poland sehari 3x500mg (2.189mg.jam/liter) serupa (kanamisin, amikasin, kapreomisin,
pada pasien isoniazid-resistant TB, terbagi dengan AUC0–168 pyrazinamid sehari 1x1,5g streptomisin). Lini pertama OAT injeksi adalah
antibiotik golongan aminoglikosida, yaitu
Tabel 3 Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama untuk pasien TB dewasa4,5 kanamisin atau amikasin. Kedua antibiotik
Obat Dosis tersebut murah dan efek ototoksitasnya lebih
Setiap hari Seminggu 3 kali rendah daripada streptomisin. Apabila hasil
(mg/kg BB) maksimum (mg) (mg/kg BB) maksimum (mg)
uji resistensi menunjukkan isolat bakteri
resisten terhadap amikasin, kanamisin, dan
Isoniazid 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
streptomisin, maka digunakan kapriomisin
Rifampisin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600 (antibiotik golongan polipeptida). Kapriomisin
Pyrazinamid 25 (20-30) – 35 (30-40) – tidak terdapat di Indonesia. Grup 3 adalah
Etambutol 15 (15-20) – 30 (25-35) – golongan fluorokuinolon, yaitu levofloksasin,
Streptomisin* 15 (12-18) 15 (12-18) 1000 moksifloksasin, ofloksasin, kecuali
Keterangan:*pasien yang berusia >60 tahun atau dengan BB<50kg tidak dapat mentoleransi streptomisin >500- siprofloksasin. Grup 4 adalah lini kedua OAT
750mg/hari. Dosis streptomisin yang direkomendasikan untuk pasien yang berusia >60 tahun adalah 10mg/kg oral, yaitu asam para-aminosalisilik,
BB/hari

Vol. 12 No. 2 Buletin Rasional


16 Terapi

Tabel 4 Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dalam 8 minggu (setelah pemberian terapi 2. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
lini pertama untuk pasien TB anak15 TB) diberikan Antiretroviral therapy (ART), dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI; 2013.
berapa pun nilai hitung CD4 sel. Pemberian 3. Rieder HL. Interventions for tuberculosis control and
Obat Dosis setiap hari
kotrimoksazol mengurangi angka kematian elimination. Paris: International Union Against
(mg/kg BB) maksimum (mg)
pasien TB-HIV positif; kotrimoksazol dapat Tuberculosis and Lung Disease; 2002.
Isoniazid 10 (7*-15) 300 mencegah infeksi Pneumocystis jirovecii 4. World Health Organization. Treatment of tuberculosis:
Rifampisin 15 (10-20) 600 guidelines. 4th ed. Geneva: World Health
(PCP) dan malaria. Lini pertama ART yang Organization; 2010.
Pyrazinamid 35 (30-40) – direkomendasikan adalah kombinasi ART 5. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta:
Etambutol 20 (15-25) – yang mengandung efavirenz (EFV) karena Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
Keterangan:*7mg/kg BB adalah dosis minimal isoniazid interaksinya dengan OAT (terutama 6. Fox W, Ellard GA, Mitchison DA. Studies on the
untuk anak, termasuk anak berusia <2 tahun dan/atau rifampisin) minimal. Efavirenz bersifat treatment of tuberculosis undertaken by the British
isoniazid asetilator cepat. Anak dengan berat badan Medical Research Council Tuberculosis Units, 1946–
teratogenik, oleh karena itu dihindari 1986, with relevant subsequent publications. Int J
>25kg menggunakan panduan dosis dewasa (Tabel 3).
penggunaannya pada wanita hamil. Tuberc Lung Dis. 1999;3(10):S231–79.
Pada kelompok pasien yang menderita 7. Craig W. Pharmacodynamics of antimicrobial agents
sikloserin, terizidon, etionamid, protionamid. HIV dan mendapat terapi ART, kemudian as a basis for determining dosage regimens. Eur J Clin
Hanya sikloserin yang terdapat di Indonesia. Microbiol Infect Dis 1993;12:Suppl 1:S6-8.
terdiagnosis TB, segera diberikan OAT
8. Verma JS, Gupta Y, Nair D, Manzoor N, Rautela RS,
Grup 5 tidak direkomendasikan untuk bersama dengan ART. Rai A, Katoch VM. Evaluation of gidB alterations
digunakan rutin pada kasus TB MDR karena responsible for streptomycin resistance in
efektivitasnya tidak pasti; hanya digunakan Penutup Mycobacterium tuberculosis. J Antimicrob Chemother.
jika terapi OAT dari grup1-4 tidak adekuat. Beberapa hal penting terkait
2014. pii: dku273.
Lama pemberian OAT injeksi pada terapi 9. Pasipanodya J, Gumbo T. An oracle: antituberculosis
penatalaksanaan TB adalah: (1) minimum pharmacokinetics-pharmacodynamics, clinical
TB-MDR dihitung mulai dari tahap intensif
kombinasi 4 OAT dengan dosis yang adekuat correlation, and clinical trial simulations to predict
dan dilanjutkan pemberiannya hingga selama minimum 6 bulan pengobatan untuk the future. Antimicrob Agents Chemother.
minimum 6 bulan atau 4 bulan setelah 2011;55(1):24–34.
menyembuhkan pasien, mencegah
konversi BTA sputum; pedoman terapi WHO 10. Micromedex Healthcare Series. DRUGDEX System.
kekambuhan dan mencegah kejadian Greenwood Village, CO: Truven Health Analytics, 2014.
2010 merekomendasikan 18 bulan setelah resistensi bakteri; (2) isoniazid dan Available from: http://www.micromedexsolutions.com/
konversi BTA sputum. Pada kasus kronis
pyrazinamid dapat diberikan dalam dosis micromedex2/librarian.
dengan kerusakan paru ekstensif diindikasikan 11. McEvoy GK, Snow EK, Miller J, Kester L, Heydom JD.
terbagi, sedangkan rifampisin sebaiknya
perpanjangan terapi hingga 24 bulan. diberikan sebagai dosis tunggal; (3) dosis OAT
Drug information 2013. Bethesda: American Society
Rejimen TB pada daerah yang kejadian of Health-System Pharmacists; 2013.
yang diberikan sesuai dengan panduan dosis 12. Anonimus. Isoniazid. Tuberculosis. 2008;
TB MDR nya 11%, 49% resisten terhadap
baik pada dewasa dan anak. Untuk anak, 88(2):112–16.
etambutol; 29% resisten streptomisin; dosis isoniazid minimum 7mg/kg BB; (3) 13. Anonimus. Rifampin. Tuberculosis. 2008;
resistensi terhadap OAT lain tidak diketahui, 88(2):151–54.
pemilihan OAT pada kasus TB MDR
adalah pyrazinamid, kanamisin, ofloksasin, 14. Anonimus. Pyrazinamide. Tuberculosis. 2008;
disesuaikan dengan hasil uji resistensi dan 88(2):141–44.
protionamid, and sikloserin selama 8 bulan peta kuman lokal; (4) pada kasus TB-HIV 15. World Health Organization. Guidance for national
dilanjutkan dengan ofloksasin, protionamid,
pasien harus mendapatkan OAT dan ART tuberculosis programmes on the management of
and sikloserin selama 12 bulan (total lama tuberculosis in children. 2nd ed. Switzerland. World
sesegera mungkin; disertai dengan
pengobatan 20 bulan). kotrimoksazol untuk mengurangi angka
Health Organization. 2014.
16. Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian
kematian pasien TB-HIV. tuberkulosis resisten obat. Kementerian Kesehatan
TB-HIV4 Republik Indonesia – Direktorat Jenderal Pengendalian
Pada kelompok pasien yang menderita Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2013.
HIV positif dan belum mendapat ART Ditulis oleh :
kemudian terdiagnosis TB, diberikan terapi Fauna Herawati, M.Farm-Klin., Apt. Lanjutan dari hal. 10
TB, 2HRZE/4HR; atau 2HRZE/4HRE pada 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman
kondisi kejadian resistensi isoniazid tinggi Kepustakaan nasional pelayanan kedokteran: tata laksana
tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
dan tidak ada uji resistensi isoniazid dan 1. Daniel TM. The history of tuberculosis. Respiratory
Indonesia; 2013.
kotrimoksazol segera (selama terapi TB), dan Medicine. 2006;100:1862–70. 5. Hansten PD, Horn JR. Drug interactions analysis and
management. Missouri: Wolters Kluwer Health, Inc; 2013.
6. Zumla A, Nahid P, Cole ST. Advances in the development
of new tuberculosis drugs and treatment regimens. Nat
Tabel 5 Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk TB MDR4,5 Rev Drug Discov. 2013;12(5):388-404.
7. Dawson R, Diacon A. PA-824, moxifloxacin and
Obat Nama OAT Dosis Dewasa Harian Dosis Anak Harian pyrazinamide combination therapy for tuberculosis.
(mg/kg BB) maksimum (mg) (mg/kg BB) maksimum (mg) Expert Opin Investig Drugs. 2013;22(7):927-32.
8. Velayutham BV, Allaudeen IS, Sivaramakrishnan GN,
1 Etambutol 20-25 2.000 15 – Perumal V, Nair D, Chinnaiyan P, et al. Sputum culture
Pyrazinamid 30-40 2.000 – – conversion with moxifloxacin containing regimens in the
treatment of new sputum positive pulmonary tuberculosis
2 Amikasin 15-20 1.000 15-22,5 1.000 patients in south India. Clin Infect Dis. 2014,pii:ciu550.
Kanamisin 15-20 1.000 15-30 1.000 9. Kwon YS, Jeong BH, Koh WJ. Tuberculosis: clinical trials
and new drug regimens. Curr Opin Pulm Med.
3 Ofloksasin 15-20 800 Sehari 800 2014;20:280-6.
2x15-20 10. Diacon AH, Dawson R, van Groote-Bidlingmaier F, Symons G,
Levofloksasin 7,5-10 750 7,5-10 750 Venter A, Donald PR, et al. 14-day bactericidal activity of PA-
824, bedaquiline, pyrazinamide, and moxifloxacin
Moksifloksasin 7,5-10 400 7,5-10 400 combinations: a randomised trial. Lancet. 2012;380:986-93.
11. Diacon AH, Dawson R, du Bois J, Narunsky K, Venter A,
4 Sikloserin 10-20 1.000 Sehari 1.000
Donald PR, et al. Phase II dose-ranging trial of the early
1-2x10-20 bactericidal activity of PA-824. Antimicrob Agents
5 Linezolid Sehari 2x10-20 Sehari 1-2x300 – – Chemother. 2012;56(6):3027-31.
12. Jawahar MS, Banurekha VV, Paramasivan CN, Rahman
Amoksisilin/ Sehari 3x15 – – – F, Ramachandran R, Venkatesan P, et al. Randomized
klavulanat clinical trial of thrice-weekly 4-month moxifloxacin or
gatifloxacin containing regimens in the treatment of new
Klaritromisin Sehari 2x7,5-15 Sehari 2x500 – – sputum positive pulmonary tuberculosis patients. PloS
klofazimin 3-5 300 – – ONE. 2013;8(7):e67030.

Vol. 12 No. 2 Buletin Rasional

Anda mungkin juga menyukai