Anda di halaman 1dari 5

2.

LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1. Metode Dempster-Shafer

Teori Dempster Shafer merupakan teori matematika untuk melakukan pembuktian berdasarkan
fungsi kepercayaan (Belief functions) dan pemikiran yang masuk akal (Plausible reasoning).
Belief dan Plausibility ini digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah
(evidence) untuk menghitung tingkat kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan
oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer. Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam
suatu interval (Kusumadewi, 2003):

2.2. Sistem Endokrin

Sistem Endokrin adalah sistem yang terdiri dari kelenjar endokrin buntu atau tanpa saluran yang
tersebar pada bagian tubuh (Sherwood, 2010).

2.2.1 Penyakit pada kelenjar endokrin

1. Diabetes Mellitus
2. Diabetes Insipidus
3. Hipotiroid
4. Hipertiroid
5. Penyakit Addison
6. Sindrom Cushing
7. Sindrom Adrenogenital

3. PERANCANGAN

3.1. Perancangan Perangkat Lunak

Pada perancangan perangkat lunak ini terdapat empat bagian penting deskripsi dari sistem,
identifikasi aktor, analisis kebutuhan masukan, analisis kebutuhan proses, dan analisis
kebutuhan keluaran. Perancangan perangkat lunak ini ditujukan untuk menganalisis apa saja
kebutuhan-kebutuhan yang harus disediakan pada saat merancang sistem pakar.

3.2. Perancangan Sistem

3.2.1 Algoritma Perhitungan DempsterShaffer

Alur perhitungan Dempster-Shaffer dimulai dari memasukkan gejala dari penyakit.


Gejala sudah mempunyai nilai believe atau bobot yang didapat dari pakar. Setelah
mendapatkan nilai believe dari gejala, selanjutnya adalah menghitung nilai plausibility
3.2.2 Penerapan Teori Dempster-Shafer

Untuk proses perhitungan pada pemodelan sistem pakar, teori Dempster-Shafer digunakan
untuk menentukan penyakit apa yang diderita pasien berdasarkan gejala-gejala yang telah
diinputkan.

3.2.3 Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan dalam sistem pakar merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data
ataupun pengetahuan dari pakar. Dalam akuisisi pengetahuan ini bisa menggunakan beberapa
cara seperti mengambil referensi dari buku, wawancara, ataupun secara observasi. Pada
penelitian ini, cara yang digunakan untuk akuisisi pengetahuan antara lain :

a. Referensi buku
b. Wawancara
3.2.4 Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan dalam sistem pakar ini berisi tentang fakta, pemikiran
ataupun prosedur untuk merumuskan dan melakukan penyelesaian masalah.
pendekatan dari basis pengetahuan ini terdapat dua metode yaitu case-based
reasoning dan juga rule-based reasoning.

4. IMPLEMENTASI

Pada tahap implementasi dilakukan untuk mengimplementasikan perancangan sistem yang


telah dibuat sebelumnya.

4.1. Implementasi Antarmuka

4.1.1 Tampilan Halaman Admin


4.1.2 Tampilan Halaman Diagnosis

5. PENGUJIAN DAN ANALISIS

5.1. Pengujian Validasi

5.2 Hasil Pengujian Akurasi

KELEBIHAN
- Dijelaskan penggunaan metode secara jelas
- Dijelaskan pengujian dan analisis secara lengkap dan jelas
- Bahasa mudah dipahami
SEMANGATTTTT NIAA
😊

Anda mungkin juga menyukai