Oleh :
Florentina Narus
2007.14901.297
MALANG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI
d. Perkembangan Temperamen
Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi
seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan
pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat
kepekaan yang dihasilkan rangsangan. Temperamen juga bisa dilihat sebagai
reaksi seseorang terhadap respon lingkungannya. Temperamen umumnya
diperoleh seseorang melalui orang tuanya dengan cara diturunkan, juga
dipengaruhi lingkungan sekitar. Perbedaan kualitas dan intensitas respons
emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang
terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada
semua situasi yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan,
dan pengalaman. (Aziz Alimul Hidayat : 2016).
Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya
tanpa henti-hentinya, tetapi bayi lain terlihat sangat tenang. Sebagian bayi
merespons dengan hangat kepada orang lain cerewet, rewel dan susah diatur.
Semua gaya perilaku ini merupakan tempramen seorang bayi. (Aziz Alimul
Hidayat : 2014).
e. Tahap Attachment
Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J.
Bowlby tahun 2013 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan
anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai
bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan
kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby,
pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi
dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu
katerikatan. (Aziz Alimul Hidayat : 2015).
Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut :
a) Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan)
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan
atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
b) Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum
pada orang yang lebih dikenal.
c) Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan
menangis ketika berpisah dengannya.
d) Tahap Goal-Coordination Partenerships (24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,
bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh
pertamanya dalam jangka waktu yang lama. (Aziz Alimul Hidayat : 2015).
1. Perkembangan Rasa Percaya
Menurut Erik Erikson (2013), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan)
kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa
tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila
mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul
apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak
persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure
attachment).
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama
kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan
selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki
sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu
yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang
dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya
sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa
percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang
mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson
menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa
malu dan ragu-ragu. (Aziz Alimul Hidayat : 2014).
- Motorik kasar
Lahir – 3 bulan :
Usia 3- 4 bulan:
Usia 6 – 9 bulan :
- Motorik halus
Lahir – 3 bulan :
- mengikuti obyek dengan matanya
- menahan barang yang dipegangnya
Usia 3- 6 bulan:
- menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya
- belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya
- menaruh benda di mulut
Usia 6 – 9 bulan :
- memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
- memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
- bergembira dengan melempar benda-benda
Usia 9-12 bulan:
- Ingin menyentuh apa saja
- dan memasukkan benda ke mulut
- Bahasa/Kognitif
Milestone Bahasa/Kognitif :
Lahir – 3 bulan :
- mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (cooing)
Usia 3-6 bulan:
- tertawa dan menjerit gembira bila diajak main
Usia 6 – 9 bulan :
- mengeluarkan kata-kata tanpa arti (bubbling), da-da, ta-ta
Usia 9-12 bulan :
- menirukan suara
- dapat mengulang bunyi yg didengarnya
- belajar menyatakan satu atau dua kata
- Sosial
Milestone Sosial :
- Emosi
Milestone Emosi :
Lahir – 3 bulan :
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
Usia 3-6 bulan:
- tersenyum melihat gambar/mainan lucu atau binatang
- peliharaan
- tertawa dan menjerit gembira bila diajak main
Usia 6 – 9 bulan :
- mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang asing
Usia 9-12 bulan :
- memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya,
A. STIMULASI
0-3 bulan
Motorik kasar:
o latihan mengangkatkepala
o berguling-guling
o menahan kepalategak
Motorik halus;
o Mainangantungan
o Memperhatikan bendabergerak
o Jatuhkan bendakecil
o Letakkan benda kecil di tangan bayi(latihan megang danrasa/raba)
Bahasa/Kognitif :
1. Berbicara
2. Menirukan Bunyi ocehan bayi
3. Dengarkan berbagai bunyian (TV<Hp, kerincingan)
Sosial :
1. Rasa aman dan kasih sayang (pelukan)
2. Sering tersenyum
3. Mengamati sekitar
4. Mengayun dan meninabobo
3-6 bulan
Motorik kasar:
1. Balikkan bayi dari posisi telentangke telungkup
2. Angkat pada posisi ketiak,turunkan hingga kaki menyentuhmeja
3. mengembangkan kontrol kepala (tarikke posisi duduk dr posisitelentang)
4. Bantududuk
Motorik halus:
1. Letakkan mainan yg berayun atau bergerak di tempat tidur bayi
2. Ajak merasakan berbagai bentuk permukaan
3. Memegang, memakai kedua tanagn
4. Makan sendiri
5. Mengambil benda kecil
Bahasa/Kognitif:
1. Bicaralah sering, latih mendengar berbagai suara
2. mencari sumber suara
3. menirukan pembicaraan
Sosial :
1. Tenangkan dan bujuk ketika rewel
2. Senyum dan sering bicara
3. Permainan ciluk-ba
4. Melihat di kaca
5. Berusaha meraih mainan
6-9 bulan
MotorikKasar:
1. Angkat bayi ke posisiberdiri
2. Bantu duduksendiri
3. Berjalan untuk mencapaisesuatu
4. Berjalan dgbantuan
5. Merangkak
Motorik halus :
1. Dorong makan sendiri
2. Usahakan mau memakai kedua tangan untuk mengambil benda
3. Memasukkan benda ke wadah
4. Bermain genderang
5. Mencoret-coret
6. Membuat bunyi-bunyian
7. Menyembunyikan dan mencari mainan
Bicara/kognitif :
1. Bicaralah yg sering, tirukan suara bayi, kenalkan berbagai jenis suara dan
bantu temukan sumber suara
2. Buku bergambar
Sosial :
1. Bermain cilukba. Lihat di kaca
2. Ajak dalam permainan bersama anda
9-12 bulan
Motorik Kasar:
1. Bantu berjalan, mengambil mainandi luarjangkauan
2. Bermainbola
3. Membungkuk
4. Memanjattangga
Motorik halus:
1. Memasukkan benda kecil ke wadah
2. Menyusun balok/mainan
3. Menggambar
Sosial
1. main bersama bayi
2. Minum dr cangkir
3. makan bersama anggota keluarga
4. Mendapatkan mainan yg tak terjangkau
Bahasa/kognitif :
1. Melihat buku
2. Menirukan kata-kata
3. Boneka
4. Bersenandung dan bernyanyi.
A. PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan Apgar
b. Pemeriksaan usia gestasional, lingkar kepala, dan berat badan
c. Pemeriksaan antropometri
d. Pemeriksaan mulut
e. Pemeriksaan jantung dan paru
f. Tahap Bayi (Basic TrustVs Miss Trust)
Adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi
belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis
pertama yang dihadapi oleh bayi.
g. Karakteristik Perilaku
Karakteristik Normal
1) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
2) Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit.
3) Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4) Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
5) Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
6) Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan
orang yang tidak dikenalnya
7) Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang
8) Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
9) Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
10) Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan membantingnya.
Diagnosa keperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan bayi
1. Intervensi
Intervensi Generalis
a. Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis
b. Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
c. Memberi selimut saat bayi kedingingan
d. Mengajak berbicara dengan bayi
e. Memanggil bayi sesuai dengan namanya
f. Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan benda, memperlihatkan
benda berwarna menarik, benda berbunyi)
g. Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada
bayi
h. Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami
masalah kesehatan atau sakit.
Intervensi Spesialis
Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 0-18 bulan.
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. 2013. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT
Refika Aditama
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika