Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

SEHAT JIWA PADA BAYI

Oleh :

Florentina Narus

2007.14901.297

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI

A. Perkembangan Psikososial Usia Bayi


a. Ciri-ciri Perkembangan Psikososial
1) Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan
rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal
2) Usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial
3) Usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat
merangkak atau meraih sesuatu.
4) Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan
5) Usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan orang lain diluar ibu atau
pengasuhnya, bermain sendiri atau dengan orang lain. (Desmita : 2014).
b. Tahap Perkembangan Usia Bayi
Menurut Erik Erikson (2013) perkembangan psikososial terbagi menjadi
beberapa tahap. Masing-masing tahap psikososial memiliki dua komponen, yaitu
komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak
diharapkan). Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan
masalah pada tahap masa sebelumnya. Dari pendapat Erik Erikson tadi maka
tahap-tahap perkembangan psikososial yang dilalui bayi hanya ada satu yaitu
sebagai berikut :
a) Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun )
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa
percaya. Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama
kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontak dengan dunia luar maka ia mutlak
tergantung dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada
lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi untuk
berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera,
sedangkan perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah
ibu.
c. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan gejolak fisiologis dan
perilaku yang tampak sekaligus. Emosi pun diklasifikasi menjadi dua yaitu,
afektifitas positif (antusiasme, kegembiraan, kesabaran, dan ketenangan) dan
afektifitas negatif (kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan).
Sedangkan, yang dinamakan dengan emosionalitas pada perangai bayi adalah
kecenderungan untuk mengalami kesulitan (distressed). (Desmita : 2012). Dalam
perkembangan anak, emosi memiliki peranan-peranan tertentu, seperti, media
untuk penyesuaian diri dan mempertahankan kelangsungan hidup (adaptation &
survival). Emosi pun memiliki fungsi sebagai media pengaturan
diri (regulation).Dan juga berfungsi sebagai media komunikasi. (Desmita : 2012).
Gejala awal perilaku emosional adalah keterangsangan umum terhadap
stimulus yang kuat. Keterangsangan berlebi h-lebihan tampak dalam aktivitas
yang banyak pada bayi yang baru lahir. Meski begitu, reaksi emosional pada bayi
yang masih dalam periode neo natal, kurang spesifik, karena hanya
menampakan reaksi terhadap kesenangan dan ketidak senangan. Seiring
pertambahan usianya, ekspresi emosional bayi sekitar satu tahun, telah
menyerupai ekspresi yang ditampakkan oleh orang dewasa. (Desmita : 2013).
Biasanya, emosi pada bayi hanya ditunjukkan dengan menangis dan
tersenyum, karena kedua hal itu adalah mekanisme yang terpenting untuk
mengembangkan komunikasi bayi tersebut. (Desmita : 2012).

Perkembangan Emosi Bayi:

NO UMUR UMUR EKSPRESI EMOSI

1. 0 – 1 bulan Senyuman sosial


2. 3 bulan Senyuman kesenangan
3. 3 – 4 bulan Kehati-hatian
4. 4 bulan Kelurahan
5. 4 – 7 bulan Kegembiraan, kemarahan
6. 5 – 9 bulan Ketakutan
7. 18 bulan Malu

d. Perkembangan Temperamen
Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi
seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan
pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat
kepekaan yang dihasilkan rangsangan. Temperamen juga bisa dilihat sebagai
reaksi seseorang terhadap respon lingkungannya. Temperamen umumnya
diperoleh seseorang melalui orang tuanya dengan cara diturunkan, juga
dipengaruhi lingkungan sekitar. Perbedaan kualitas dan intensitas respons
emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang
terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada
semua situasi yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan,
dan pengalaman. (Aziz Alimul Hidayat : 2016).
Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya
tanpa henti-hentinya, tetapi bayi lain terlihat sangat tenang. Sebagian bayi
merespons dengan hangat kepada orang lain cerewet, rewel dan susah diatur.
Semua gaya perilaku ini merupakan tempramen seorang bayi. (Aziz Alimul
Hidayat : 2014).
e. Tahap Attachment
Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J.
Bowlby tahun 2013 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan
anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai
bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan
kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby,
pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi
dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu
katerikatan. (Aziz Alimul Hidayat : 2015).
Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut :
a) Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan)
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan
atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
b) Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum
pada orang yang lebih dikenal.
c) Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan
menangis ketika berpisah dengannya.
d) Tahap Goal-Coordination Partenerships (24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,
bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh
pertamanya dalam jangka waktu yang lama. (Aziz Alimul Hidayat : 2015).
1. Perkembangan Rasa Percaya
Menurut Erik Erikson (2013), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan)
kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa
tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila
mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul
apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak
persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure
attachment).
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama
kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan
selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki
sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu
yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang
dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya
sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa
percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang
mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson
menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa
malu dan ragu-ragu. (Aziz Alimul Hidayat : 2014).

B. Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada bayi


Deteksi Dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan komprehensif
untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui/mengenal
faktor resiko ( fisik, biomedik, psikososial). Dapat berfungsi Agar upaya pencegahan,
stimulasi dan penyembuhan dapat diberikan sedini mungkin dengan indikasi yang
jelas. Upaya-upaya tersebut sesuai dengan umur/tingkat perkembangan sehingga
tumbuh kembang dapat optimal
1) Faktor yg Mempengaruhi Tumbuh Kembang
a. Faktor genetik
b. Faktor lingkungan
1. prenatal : gizi, mekanis, zatkimia/ toksin, endokrin,radiasi, infeksi,
stress, anoksia janin
2. Post natal :
 biologis : ras, jenis kel, umur, gizi, penyakit
 fisik : cuaca, sanitasi, kondisi rumah
 psikososial :stimulasi, motivasi, reward
 keluarga dan budaya : pendidikan orang tua,agama, adat
C. DETEKSI DINI PADA BAYI
1. Pertumbuhan
 BB
 TB
 Lingkar Kepala, lingkar lengan, lipat kulit
 Penglihatan
 Pendengaran
2. Perkembangan :Adalah tingkat perkembangan yg harus dicapai anak pada
umur tertentu. Istilah psikologi : tugas Perkembangan

- Motorik kasar

- Milestone Motorik Kasar :

 Lahir – 3 bulan :

- belajar mengangkat kepala

- kepala bergerak dari kiri ke kanan mengikuti anda

 Usia 3- 4 bulan:

- menegakkan kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang


dada

- menoleh ke arah suara

 Usia 6 – 9 bulan :

- duduk tanpa dibantu

- dapat tengkurap dan berbalik sendiri

- merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

 Usia 9-12 bulan:


- Merangkak
- berdiri sendiri tanpa dibantu
- dapat berjalan dengan dituntun

- Motorik halus

Milestone motorik halus :

 Lahir – 3 bulan :
- mengikuti obyek dengan matanya
- menahan barang yang dipegangnya
 Usia 3- 6 bulan:
- menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya
- belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya
- menaruh benda di mulut
 Usia 6 – 9 bulan :
- memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
- memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
- bergembira dengan melempar benda-benda
 Usia 9-12 bulan:
- Ingin menyentuh apa saja
- dan memasukkan benda ke mulut

- Bahasa/Kognitif

Milestone Bahasa/Kognitif :

 Lahir – 3 bulan :
- mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (cooing)
 Usia 3-6 bulan:
- tertawa dan menjerit gembira bila diajak main
 Usia 6 – 9 bulan :
- mengeluarkan kata-kata tanpa arti (bubbling), da-da, ta-ta
 Usia 9-12 bulan :
- menirukan suara
- dapat mengulang bunyi yg didengarnya
- belajar menyatakan satu atau dua kata

- Sosial

Milestone Sosial :

 Usia 3-4 bulan:


- mampu menatap mata anda
- tersenyum bila diajak bicara/senyum
- tertawa dan menjerit gembira bila diajak main
 Usia 6 – 9 bulan :
- mulai berpartisipasi dalam tepuk tangan dan
- petak umpet
 Usia 9-12 bulan :
- berpartisipasi dalam permainan

- Emosi

Milestone Emosi :
 Lahir – 3 bulan :
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
 Usia 3-6 bulan:
- tersenyum melihat gambar/mainan lucu atau binatang
- peliharaan
- tertawa dan menjerit gembira bila diajak main
 Usia 6 – 9 bulan :
- mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang asing
 Usia 9-12 bulan :
- memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya,

A. STIMULASI
 0-3 bulan
 Motorik kasar:
o latihan mengangkatkepala
o berguling-guling
o menahan kepalategak
 Motorik halus;
o Mainangantungan
o Memperhatikan bendabergerak
o Jatuhkan bendakecil
o Letakkan benda kecil di tangan bayi(latihan megang danrasa/raba)
 Bahasa/Kognitif :
1. Berbicara
2. Menirukan Bunyi ocehan bayi
3. Dengarkan berbagai bunyian (TV<Hp, kerincingan)
 Sosial :
1. Rasa aman dan kasih sayang (pelukan)
2. Sering tersenyum
3. Mengamati sekitar
4. Mengayun dan meninabobo
 3-6 bulan
 Motorik kasar:
1. Balikkan bayi dari posisi telentangke telungkup
2. Angkat pada posisi ketiak,turunkan hingga kaki menyentuhmeja
3. mengembangkan kontrol kepala (tarikke posisi duduk dr posisitelentang)
4. Bantududuk
 Motorik halus:
1. Letakkan mainan yg berayun atau bergerak di tempat tidur bayi
2. Ajak merasakan berbagai bentuk permukaan
3. Memegang, memakai kedua tanagn
4. Makan sendiri
5. Mengambil benda kecil
 Bahasa/Kognitif:
1. Bicaralah sering, latih mendengar berbagai suara
2. mencari sumber suara
3. menirukan pembicaraan
 Sosial :
1. Tenangkan dan bujuk ketika rewel
2. Senyum dan sering bicara
3. Permainan ciluk-ba
4. Melihat di kaca
5. Berusaha meraih mainan
 6-9 bulan
 MotorikKasar:
1. Angkat bayi ke posisiberdiri
2. Bantu duduksendiri
3. Berjalan untuk mencapaisesuatu
4. Berjalan dgbantuan
5. Merangkak
 Motorik halus :
1. Dorong makan sendiri
2. Usahakan mau memakai kedua tangan untuk mengambil benda
3. Memasukkan benda ke wadah
4. Bermain genderang
5. Mencoret-coret
6. Membuat bunyi-bunyian
7. Menyembunyikan dan mencari mainan
 Bicara/kognitif :
1. Bicaralah yg sering, tirukan suara bayi, kenalkan berbagai jenis suara dan
bantu temukan sumber suara
2. Buku bergambar
 Sosial :
1. Bermain cilukba. Lihat di kaca
2. Ajak dalam permainan bersama anda
 9-12 bulan
 Motorik Kasar:
1. Bantu berjalan, mengambil mainandi luarjangkauan
2. Bermainbola
3. Membungkuk
4. Memanjattangga
 Motorik halus:
1. Memasukkan benda kecil ke wadah
2. Menyusun balok/mainan
3. Menggambar
 Sosial
1. main bersama bayi
2. Minum dr cangkir
3. makan bersama anggota keluarga
4. Mendapatkan mainan yg tak terjangkau
 Bahasa/kognitif :
1. Melihat buku
2. Menirukan kata-kata
3. Boneka
4. Bersenandung dan bernyanyi.

KONSEP ASKEP PADA BAYI SEHAT JIWA

A. PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan Apgar
b. Pemeriksaan usia gestasional, lingkar kepala, dan berat badan
c. Pemeriksaan antropometri
d. Pemeriksaan mulut
e. Pemeriksaan jantung dan paru
f. Tahap Bayi (Basic TrustVs Miss Trust)
Adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi
belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis
pertama yang dihadapi oleh bayi.
g. Karakteristik Perilaku
 Karakteristik Normal
1) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
2) Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit.
3) Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4) Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
5) Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
6) Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan
orang yang tidak dikenalnya
7) Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang
8) Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
9) Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
10) Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan membantingnya.
Diagnosa keperawatan :
 Kesiapan peningkatan perkembangan bayi
1. Intervensi
Intervensi Generalis
a. Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis
b. Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
c. Memberi selimut saat bayi kedingingan
d. Mengajak berbicara dengan bayi
e. Memanggil bayi sesuai dengan namanya
f. Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan benda, memperlihatkan
benda berwarna menarik, benda berbunyi)
g. Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada
bayi
h. Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami
masalah kesehatan atau sakit.
Intervensi Spesialis
 Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 0-18 bulan.
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
keperawatan

1 NANDA : Setelah dilakukan tindakan NOC :peningkatan kelekatan


Kesiapan keperawatan 1x24 jam diharapkan
meningkatkan 1) diskusikan dengan klien
klien mampu kriteria hasil : ekspresi kelekatan yang
integrasi perilaku
bayi yang didasari oleh budaya
NIC : Perkembangan anak sebelum dan setelah
Domain :9 kelas kelahiran
3,kode diagnosa Merespon bunyi 1 2 3 4 5 2) letakan bayi baru lahir kulit
00117 kekulit orang tua setelah
Merespon suara kelahiran
3) tunjukan teknik
Tersenyum menenangkan bayi pada
spontan orang tua
4) diskusikan karakteristik
Mata mengikuti perilaku bayi terhadap
orangtua
stimulus sampai 5) tunjukan tanda dari bayi yang
kegaris pertengan menunjukan responnya pada
orang tua
Memutar kepala 6) instruksikan pada orang tua
dari satu kesisi cara merawat bayi yang baik
dan benar
lain ketika
7) dorong anggota keluarga
tengkurap untuk memberikan
pearawatan pada bayi
Reflek 8) sediakan bantuan dalam
menegakkan leher perawatan diri untuk
memaksimalkan focus pada
Reflek menghisap bayi
9) bantu orang tua untuk
Reflek merangkak mengenali setiap bayi secara
individu.

DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. 2013. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT
Refika Aditama
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika

Keliat, B. A. 2014. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas


Indonesia

Anda mungkin juga menyukai