Anda di halaman 1dari 17

PERLINDUNGAN KONSUMEN

TERHADAP BAHAYA KOSMETIK


Wanita dan Kosmetik
• Manusia, khususnya wanita selalu
ingin tampil lebih cantik dan
sempurna
• Kemajuan zaman yang semakin
berkembang bidang teknologi dan
industri kosmetik
• Wanita memerlukan perlengkapan
kosmetik untuk mencapai keinginan
dan tujuan tersebut di atas
• Hal ini merupakan kesempatan bagi
pelaku usaha untuk memproduksi
berbagai perlengkapan kecantikan
dan kosmetik
• Muncul berbagai produk kosmetik
dan perlengkapan kecantikan wanita
Lanjutan….
• Wanita selalu ingin tampil
cantik
• Merupakan sasaran utama
pelaku usaha bidang
kecantikan dan kosmetik
• Wanita mudah sekali tertarik
akan produk kecantikan
• Harga murah dengan hasil
yang menakjubkan yang paling
diminati
• Cenderung membeli produk
kecantikantanpa melihat
keamanan dan registrasi dari
BPOM
Pengertian Kosmetik
• Kosmetik adalah: bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir, organ genital bagian luar) atau gigi atau
mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan , mengubah penampilan dan/
atau memperbaiki bau badan atau melindungi
atau memelihara tubuh pada kondisi baik
(pasal 1 angka 1, Permenkes RI No.
1176/Menkes/PER/VIII/2010)
Peredaran kosmetika di pasar
• Tersedia berbagai
kosmetika baik dalam dan
luar negeri
• Terdapat Kosmetika yang
aman dan terdaftar
• Terdapat Kosmetika
berbahaya dan tidak
terdaftar
• Banyaknya peredaran
kosmetik yang ilegal
• Produk import yang masuk ke
Indonesia termasuk katagori
kosmetik yang berbahaya
• Kosmetik berbahaya bila
digunakan dalam jangka waktu
panjang dapat menyebabkan
kerugian dan penyakit
berbahaya pada konnsumen
(iritasi, kanker, dll)
• Kosmetika berbahaya adalah
kosmetik yang mengadung
bahan kimia berbahaya yang
dapat menimbulkan efek
samping dan gangguan
kesehatan bagi penggunanya
Kerugian Konsumen akibat Kosmetik
Berbahaya
PENGGOLONGAN KOSMETIK
Kosmetik Golongan 1 Kosmetik Golongan 2
• Kosmetik yang digunakan • Kosmetik yang tidak
untuk bayi termamsuk pada golongan 1
• Kosmteika yang dikenakan
disekitar mata, rongga mulut,
dan mukosa lainnya
• Kosmetika yang mengandung
bahan dengan persyaratan
kadar dan penandaan
• Kosmetika yang mengandung
bahan dan fungsinya belum
lazim serta belum diketahui
keamanan dan manfaatnya
Penggolongan Kosmetik berdasarkan
Bahan Dasar
1. Kosmetika Tradisional • Kosmetika Tradisional
2. Kosmetika Moderen adalah kosmetika
3. Kosmedics (kosmetik alamiah, yang dibuat
medicated) langsung dari bahan
segar atau yang telah
dikeringkan yang
diwariskan secara turun
temurun
Kosmetika Moderen Kosmedics
• Kosmetika yang diproduksi • Kosmetik yang ditambahkan
secara pabrik bahan obat-obatan seperti :
(laboratorium), dimana anti acne, anti dandruff.
telah dicampur dengan Anti bakteri, anti aging dsb
bahan-bahan kimia untuk • Biasanya digunakan di klinik
mengawetkan kosmetik kecantikan
Syarat Peredaran Kosmetik
• Menggunakan bahan yang memenuhi
persyaratan dan standar
• Diprodukksi dengan menggunakan cara
pembuatan kosmetik yang baik
• Terdaftar dan mendapat ijin edar dari BPOM
RI
5 (Lima) Cara Memilih Kosmetik yang
Baik dan Aman
• Kemasan: kenali kemasan
kosmetik, jangan membeli
kosmteik yang kemasannya
jelek atau rusak baik fisik
maupun isinya
• Label : Pastikan label
tercantum dengan jelas dan
lengkap. Setiap kosmetik wajib
mencantumkan labe yang
benar ( nama produk, ijin edar,
kode produksi, nama dan
alamat produsen, netto,
komposisi, batas kadaluwarsa,
kegunaan dan cara
penggunaan
• Ijin Edar: konsumen harus
memperhatikan ijin edar BPOM
tertera atau tidak tertera
• Kegunaan dan Cara Penggunaan:
agar dibaca dengan cermat
• Kadaluwarsa: teliti waktu
kadaluarsa atau tanggal
produkksi. Kosmetik dengan
kestabilan krang dari 30 bulan
wajib mencantumkan tanggal
kadaluwarsa. Untuk kosmetik
dengan kestabilan lebih dari 30
bulan boleh tidak
mencantumkan tg kadaluwarsa
• Untuk memastikan keamanan suatu kosmetik
/ terdaftar di BPOM dapat mengeceknya
melalui website : www.pom.go.id
• Perlunya edukasi dan informasi kepada
konsumen, pengawasan yang efektif dan
efisien untuk mencegah dan mendeteksi
peredaran kosmetik yang berbahaya
Perlindungan Hukum
a. Preventif :
• UU PK pasal 8 ayat 1 tahun 1999
• Menguji sampel kosmetik di laboratorium BPOM
sebelum dipasarkan dan diberi nomor ijin
• Pemriksaan sarana produksi, distribusi
• Sweeping kosmetik berbahaya seperti (kandungan
mercury,hidroquinon,retinoic acid, rhodamin B. dan
sebagainya
• Sweeping terhadap produk yang tidak berijin dan
menyalahi aturan
• Pengawasan ketat terhadap peredaran kosmetik
b. Represif
• Pasal 62 UUPK no 8 thn 1999, pidana penjara
dan denda bagi pelaku usaha yang
memproduksi/ mendagangkan barang atau
jasa yang tidak memenuhi standar
• Sanksi bagi pelanggaran yang menyebabkan
luka berat, sakit berat, cacat tetap atau
kematian (pasal 62 ayat 3 uupk no 8 th 1999)
• Sengketa di luar pengadilan
Perlindungan Konsumen dan kewajban
Pelaku Usaha
• Diatur dalam UU Perlindungan Konsumen no 8
Tahun 1999 pasal 4, di dalamnya terdapat 9 butir
tentang hak konsumen
• Pasal 7 UUPK tentang kewajiban pelaku usaha,
yang menyebutkan bahwa pelaku usaha harus
menyebutkan bahwa suatu transaksi jual beli
tidak boleh ada unsur penipuan. Pelaku usaha
harus menyebutkan dampak negatif dari barang
yang dijual, dsb sebagai tolak ukur konsumen
untuk keputusan pembeliannya

Anda mungkin juga menyukai