Anda di halaman 1dari 39

Ns. Ferdinand Koampa, S.Kep M.

Kes

KERACUNAN
1
2 / 17
DEFINISI RACUN
Bila suatu zat yang masuk kedalam tubuh manusia baik
disengaja maupun tidak disengaja dapat menyebabkan
sakit atau mengancam nyawa
Zat yang mengakibatkan kerusakan sementara atau
permanen pada tubuh, jika digunakan dalam jumlah
berlebih
Suatu Zat yang bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak
diinginkan bahkan dapat menyebabkan kematian
3 LAPISAN PERTAHANAN TUBUH
Pertahanan tubuh non spesifik Pertahanan tubuh spesifik

Lapisan pertama Lapisan kedua Lapisan ketiga

kulit Sel darah putih fagosistik limfosit

Membran mukosa Protein anti mikroba antibodi

Sekresi kulit dan membran Respon peradangan


mukosa
PERANAN LIMFOSIT TUBUH
Tipe Limfosit Jenis Limfosit Fungsi

Limfosit B ( sel B ) Sel B plasma Membentuk antibody.


Sel B pengingat Mengingat antigen yang pernah masuk kedalam tubuh.

Sel B pembelah Membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.

Limfosit T ( sel T ) Sel T pembunuh Menyerang pathogen yang masuk kedalam tubuh, sel tubuh yang
terinfeksi, serta sel kanker secara langsung.

Sel T pembantu Menstimulasikan pembentukkan jenis sel T lainnya dan sel B plasma
serta mengaktifasikan makrofag untuk melakukan fagositosis.

Sel T Supresor Menurunkan dan menghentikan respon imun dengan cara menurunkan
produksi antibody dan mengurangi aktifitas sel T pembunuh.
ANTIBODY DAN KARAKTERISTIKNYA
No Tipe Antibodi Karakteristik

1 IgM Antibodi ini dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang
pertama kali ( respon kekebalan primer )
2 IgG Antibodi ini banyak terdapat di dalam darah dan diproduksi saat terjadi
infeksi kedua ( respon kekebalan sekunder ). IgG juga mengalir melalui
plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu dan janin.

3 IgA Antibody IgA dapat ditemukan didalam air mata, air ludah, keringat dan
membran mukosa. IgA berfungsi untuk mencegah infeksi pada permukaan
epithelium. IgA juga terdapat dalam kolestrum yang berfungsi untuk
mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran pencernaan.

4 IgD Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor dan
berfungsi merangsang pembentukkan antibody oleh sel B plasma.

5 IgE Antibodi ini ditemukan terikat pada basofil didalam sirkulasi darah dan
mastosit di dalam jaringan yang berfungsi mempengaruhi sel untuk
melepaskan histamin yang terlibat dalam reaksi alergi.
PENYEBAB, BENTUK & CARA MASUK
PENYEBAB KERACUNAN :
KECELAKAAN
DISENGAJA
BENTUK :
 PADAT : Obat-obatan,
obatan, Makanan dll
 CAIR : Alkohol, Bahan Bakar, Kimia dll
 GAS : CO, CO2, Asap Kendaraan, dll

CARA MASUK :
 LEWAT MULUT : Tertelan
 LEWAT KULIT : Suntikan, Sengatan
 LEWAT PERNAFASAN : Terhirup
7 / 17
GEJALA & TANDA-TANDA
TANDA UMUM

 Ganguan Pernafasan.
 Nyeri Kepala, Pusing, Gangguan Penglihatan.
 Mual, Muntah, Diare Berat.
 Lemas, Lumpuh, Kesemutan.
 Pucat / Sianosis.
 Halusinasi.
 Berkeringat.
 Kejang - kejang.
 Adanya botol penyimpan bahan beracun, atau sisa
tablet atau tanaman beracun di dekat korban.
 Jika akibat tertelan racun korosif, di sekeliling bibir
korban terbakar / hangus.

8 / 17
Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan
Penyebab :
Obat-obatan : Obat Tidur / Penenang, Obat
yang diminum dengan bahan
lain yang bereaksi menjadi
racun
Makanan : Jengkol, Jamur, Tempe
Bongkrek, Oncom, Makanan
Kaleng yang kadaluarsa
Bahan Kimia : Baygon, Minyak Tanah, Racun
Binatang
Minuman : Bir, Wiskey, Anggur

9 / 17
Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan

Gejala Khas / Khusus :


1.Mual, Muntah.
2.Nyeri Perut
3.Diare,
4.Napas
Napas / Mulut berbau
5.Suara
Suara Parau, Nyeri di dalam mulut

10 / 17
Keracunan Melalui Kulit
Penyebab :
Kimia : Air Keras
Sengatan : Binatang Berbisa ( Gigitan Ular,
Kalajengking dll )
Binatang Laut ( Ubur-ubur,
Ubur Anemon,
Ketimun Laut, Gurita, Ikan Pari dll )
Suntikan : Obat Suntik

Gejala Khas / Khusus :


1. Luka
2. Nyeri
3. Kemerahan
4. Terjadi perubahan Warna

11 / 17
Keracunan Melalui Saluran Pernafasan
Penyebab :
Menghirup Gas : Karbon Dioksida / CO2 ( Asap
knalpot)

Kebocoran Gas : Industri Kimia, Gas Freon

Gejala Khas / Khusus :

1. Sesak Nafas
2. Nafas Berbau
3. Mungkin Sianosis
4. Batuk

12 / 17
Prinsip Penatalaksanaan Kasus Keracunan

Penatalaksanaan kegawatan
Penilaian Klinis
Dekontaminasi racun
Pemberian antidotum
Terapi suportif
Observasi dan konsultasi
Rehabilitasi
PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT
DEKONTAMINASI :
• Encerkan:: air minum, SUSU? , air kelapa?
,
• Keluarkan:: bilas lambung, urus – urus

• Netralkan: Antidotum, karbon aktif

14 / 17
GIGITAN BINATANG
15
16 / 17
GIGITAN MENYEBABKAN:

KERUSAKAN
ERUSAKAN JARINGAN .
INFEKSI.
RACUN/ BISA
IMUN/ALERGI

17 / 17
TATALAKSANA UMUM
Anamnesis :
1. Status hewan (sehat
sehat, terimunisasi, perilaku)
2. Tempat dan lokasi kejadian
3. Situasi (provokasi,, pertahanan diri terhadap
provokasi, tanpa provokasi)
provokasi
4. Binatang (mati, lari,
lari dikarantina)

18 / 17
PEMERIKSAAN FISIK
Neurovaskular Distal
Kerusakan tendon atau sarung tendon
Kerusakan tulang terutama pada tengkorak bayi dan anak-anak
Kekerasan pada sendi
Kerusakan organ viseral
Benda Asing (c/ gigi) pada luka

19 / 17
TATALAKSANA PRE-RUMAH
PRE SAKIT
Evaluasi trauma lengkap
Bersihkan dengan cairan steril mengalir, bila
memungkinkan dan tutup
Mengumpulkan data (anamnesis, gejala dan tanda)
Memotivasi pasien mencari pertolongan selanjutnya

20 / 17
GAWAT DARURAT
Inspeksi : (cedera dalam,
dalam jaringan non vital)
Debridement : (prevensi infeksisumber : jaringan
non vital, benda asing, bekuan)
bekuan
Irigasi
Tutup luka : jika luka bersih dan mudah
dibersihkan.
Pertimbangkan Profilaksis Tetanus dan Rabies

21 / 17
KOMPLIKASI
Infeksi Lokal
Sepsis
Deformitas Kosmetik
Kehilangan anggota tubuh.

22 / 17
“RABIES”

23 / 17
JENIS VAKSIN DAN SERUM

Serum Anti Rabies (Immunisasi pasif) :


• Rabies Immun Globulin  nama dagang HYPERAB / IMUGAM dosis
20 iu/Kg BB ( 1 ampul isi 300 iu).
• Cara pemberian : ½ nya diberikan melalui INFILTRASI pada luka,
selebihnya melalui IM

Vaksin Anti Rabies :


 Human Diploid Cell Vaccine (HDCV). Diberikan dalam 5 dosis IM (hari
ke 0,3,7,14,28)

24 / 17
SENGATAN LEBAH
Reaksi
Reaksi alergi, gatal, edema, eritema.
Penangulangan :

Amankan diri sendiri,amankan


amankan penderita,
ABC
Cabut sungut,
Cuci dengan sabun,
Antihistamin, Steroid
Adrenalin

25 / 17
RACUN ULAR
Racun ular disebut Venom
Masalah gigitan ular adalah daerah gigitan sakit/kerusakan jaringan

26 / 17
TOXIN ULAR
NEUROTOXIC
( paralisis otot pernafasan dan otot lainnya)
MYOTOXIC
(kerusakan otot lepas mioglobulin nekrosis
nekrosis tubulergagal
tubuler ginjal)
EFEK ANTIKOAGULAN
( pembekuan menurun, perdarahan )
HEMOLITIK TOXIN
( hemolisis-Anemis)

27 / 17
CORAL SNAKE (MICRURUS FULVIUS)
Neurotoxic

Menyerang saraf

28 / 17
Ptosis

29 / 17
EYELASH VIPER (BOTHRIECHIS SCHLEGELI)

Haemotoxic
Menyerang sel darah

30 / 17
Bite from a Western Diamondback Rattlesnake (Crotalus
atrox)

A Western Diamondback Rattlesnake, haemotoxic

31 / 17
YELLOW-BELLIED
BELLIED SEA SNAKE (PELAMIS PLATURIS)
PLATURIS
Myotoxic
Menyerang otot

32 / 17
Tanda dan Gejala
Minimal : Tidak Nyeri s/d sedang,erythema,oedema 2,5-15 cm

Sedang : Nyeri hebat, tegang, oedema 25-40 cm, erythema,Demam

Berat: Nyeri menyeluruh, oedema 40-50


50 cm,echymosis, gejala sistemik

Sangat Berat : Bengkak seluruh tubuh,ecchymosis,apneu,shock

33 / 17
TANDA DAN GEJALA
Kurang 1 jam : headache, muntah, hipotensi.
hipotensi

1-3 jam ; paralysis saraf cranial, nyeri abdomen, confuse,


takikardi, hipotensi.

Lebih 3 jam : paralysis, sianosis, hipoksia..

34 / 17
PENANGANAN
• ABC,
• Mencegah penyerapan dan penyebaran bisa:
1. imobilisasi
2. posisi
3. insisi + Hisap
4. tourniqet ?
Menetralkan bisa
SABU (1/2 amp infiltrasi, ½ - 3 amp IM/IV )
• Insisi (eskaroromi)
• Debridement, amputasi)
• Penanganan Komplikasi
35 / 17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : AGD, Hb,Hb Leuko, Tc, Elektrolit,
Urea, Kreat, uji faal hati,
hati gula darah, faeces,
urine
EKG
Rontgen thorax
DIAGNOSA YANG MUNGKIN TIMBUL
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
saluran pencernaan mual dan muntah
2. Resiko kekurangan volume cairan tubuh b.d muntah dan
ketidakmampuan absorbsi air oleh intestinal
3. Gangguan rasa nyaman ( distensi abdomen)
4. Nyeri akut b.d agens cidera biologis (obstruksi partial pada
dinding usus)
5. Gangguan kesadaran
6. Tidak efektifnya koping individu
SOAL NOMOR 10
Buatlah 5 diagnosa keperawatan tentang
keracunan menurut NANDA disertai NOC , NIC
dan Discharge Planning (Nilai 10)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai