Anda di halaman 1dari 6

PEREKONOMIAN INDONESIA

WEEK 2

KONSEP NERACA MAKROEKONOMI INDONESIA

OVERVIEW
 PDB  Nilai tukar
 Inflasi  Pengangguran
 Suku bunga
 Interkolerasi : variable pembentuk makro/pdb adalah agregat dari perbuatan mikro dari
aktor ekonomi

 CIGXM
 Perilaku mikro :
o Kredit bank  lebih mudah pinjem akan cenderung berkonsumsi
o Suku bunga  semakin rendah kredit bank rendah jadi mudah pinjam untuk investasi
o Inflasi  mempengaruhi nilai tukar rupiah (semakin murah ekspor meningkat)

PDB
 Definisi: total nilai akhir seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara pada
suatu periode tertentu (biasanya 1 tahun)
 Universal performance dari suatu perekonomian negara
 Metode perhitungan :
o Pendekatan produksi : dibagi 17 sektor, dihitung nilai tambah dari barang dan jasa,
paling besar manufaktur, aglikultur
o Pendekatan pengeluaran : C I G X M, kontributor terbesar sektor konsumsi
o Pendekatan penerimaan : W I R P + T – S
 Jenis PDB
o PDB nominal : menggunakan harga pada tahun berlaku
o PDB riil : menggunakan harga tahun dasar (misalnya 2010), mengapa dipakai, karena
nominal memikirkan harga dan tingkat inflasi, jadi bisa nominalnya tinggi bukat karena
output banyak tp karena harga naik, kalo quantity output pake riil
o PDB deflator : nominal/konstan x 100, mengukur perubahan tingkat harga umum
o PDB growth : persentase perubahan nilai PDB riil, bisa qoq or yoy
 Kekurangan PDB
o Tidak menghitung transaksi non-pasar (misalnya petani yang hasilnya dimakan warga
sendiri jadi gadiitung, proses marketing)
o Tidak menunjukkan distribusi pendapatan (income inequality)
o Tidak menghitung traksaksi ilegal (pasar gelap, barang terlarang)
o Tidak menghitung leisure time
o Tidak menghitung kegiatan yang menimbulak “bads” (kerusakan lingkungan,
kriminalitas, misalnya perusahaan menghasilkan 20 t tp menyebabkan pencemaran)

INFLASI
 Kenaikan harga ssecara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu
 Indeks harga konsumen/basket goods
 Dampak :
o Menurunkan daya beli (walaupun umr di adjust to inflation, harus considerate sticky
wage, dimana wage tidak berflutuaksi secepat harga bergerak, jadi rasanya wagenya
berkurang padahal ngga)
o Mengindikasikan ketidakstabilan ekonomi (indikator laju ekonomi, kalo heat tinggi
karena orang kerja dan konsumsi, kalau berflutuaksi terus berarti ga stabil, employment
ga stabil, menu cost theory, ada target inflasi misalnya +-3%)
o Meningkatkan suku bunga (riil interest rate = nominal- inflasi, sebisa mungkin jangan
sampe 0, maka saat inflasi naik interest rate harus naik biar riil interest rate ga naik,
juga merupakan monetary policy oleh pemerintah)
 Klasifikasi
o Penyebab:
- Demand pull  eningkatan demand padahal supply sudah maksimal (price akan
naik)
- Cost push  mempengaruhi supply (harga faktor produksi meningkat e.g. minyak,
beras, upah, maka perusahaan akan menurunkan jumlah perusahaan)
o Tingkat keparahan:
- Ringan <10% - Sedang 10-30%
- Berat 30-100% - Hiperinflasi: >100%
- Inflasi yang terlalu rendah ga sehat, kaya sekarang cuman 1,8%, biasanya bisa sampe
3%  menunjukkan ekonomi melambat
- Range yang sehat  2-3%
- Indo pernah hiperinflasi 1963  soekarno pembangunan jakarta asian games,
ngeprint uang banyak sampe 600% inflasinya
 Penyebab inflasi
o Demand pull
- Kebijakan moneter ekspasif (menurunkan suku bunga, menambah uang beredar)
- Kebijakan fiskal ekspansif (penurunan pajak, menambah pengeluaran pemerintah)
- Contoh : masker dan hand sanitizer harga naik krn demand tbtb banyak
o Cost push
- Umr naik, harga bbmm naik, harga bahan baku  perusahaan akan produksi lebih
sedikit
 Menghitung inlfasi

 IHK  menghitung suatu basket of goods


o 7 klasifikasi
o Sebagian besar bahan makanan

SUKU BUNGA
 Opportunity cost : misalnya dapet uang 1 jt kan bisa ditabung dapet bunga, tp kalo pegang
tunai jadi bunganya itu opportunity cost
 Cost of capital or cost of funds : cost of borrowing (misalnya pinjem 10 jt + bunga 20 ribu)
 Effect of low interest rate
o Personal : cost of borrowing, cheap mortgage (utang buat beli rumah kalo gabis abayar
rumahnya ditarik), less profitable for banks
o Economy : currency will tend to depreciate (mau minjemin uang akan lebih tergiur kalo
suku bunga tinggi, tp masalah ivestasi jadi tidak menarik  capital outflow, on the
other hand kalo rupiah rendah meningkatkan ekspor dan memahalkan impor), could
cause inflationary pressure, investment more desirable
BANK SENTRAL
 Menentukan policy rate (BI 7DRR)
 Faktor yang dipengaruhi oleh BI 7DRR:

 Sekarang lagi rendah bgt 3,5% BCS COVID, MENDORONG PENDUDUK UNTUK KONSUMSI
dan investasi

NILAI TUKAR
 Definisi : mata uang asing atau alat pembayaran ;ain utk transaksi ekonomi yg punya kurs
resmi di BI
 Exchange rate : domestik/foreign (rupiah/dolar)
o Sistem kurs tetap (misalnya fix ke US, jd mau dolar depresiasi apapun exchange akan
menyesuaikan)  hongkong, UAE, arab
o Sistem kurs mengambang : floating, kaya supply demand (naik turun sesuai kemauan)
 USA
o Sistem managed float : managed float, ada kontrolnya, pingin selalu undervalue/murah
dibandung US agar bisa terus ekspor murah dgn jual beli their own currency  China
 Yang mempengaruhi exchange rate:
o Sentimen global : the fed, DXY, harga minyak mentah (disclaimer : dampak minyak
mentah masih ambiguous, kalo naik akan apresiasi tp ada yg bilang depresiasi karena
impor mahal jd pada mager)
o Demand USD : pembayaran utang, impor, investasi
o Supply USD : ekspor, utang LN, investasi
o Speculative attack : portofolio investment, kalo krisis dikit akan dicabut  capital
outflow
 Pengaruh exhange rate pada indikator

PENGANGGURAN

 Bukan angkatan kerja : tidak ada upaya cari kerja (IRT)


 Underemployed  kerja <35 jam
 Jenis pengangguran berdasarkan penyebab:
o Frictional : cari kerja setelah lulus, tidak cocok dgn pekerjaannya jadi pindah (prosesnya
itu frictional)
o Structural : adanya perubahan tren dlm tenaga kerja (eliminate batu bara jd
perusahaan bangkrut dan pekerjanya unemployed)
o Cyclical : adanya perubahan output perekonomian (resesi  layoff, peak  hiring)
o Seasonal : pergantian musim (petani dll)
o Teknologi : pergantian tenaga manusia dgn mesin (petugas tol)
 Jenis pengangguran berdasarkan produktivitas pekerjaan:
o Terselubung : tdk bekerja scr optimal krn labor surplus (misalnya cmn butuh 3 org tp
hire 10 orang jadi 7 org gabut) tidak mempengaruhi pdb
o Setengah menganggur : tdk bekerja scr optimal krn tidak ada lapangan pekerjaan (<35
jam)
- Kentara/visible : part timers
- Tidak kentara : bekerja tp tidak sesuai keahlian (lulusan SE jd tukang ban)
o Terbuka : bener2 nganggur
 Vicious cycle :
o Berhubungan erat dengan kemiskinan

 Liat data ke bi  statistik  seki  sektor2 (pdb di riil)

Anda mungkin juga menyukai