Anda di halaman 1dari 8

Nama : Titis Sukma Yunika

NIM : 20120015
Prodi : D4 Teknologi Laboratorium Medis/1 Semester 2

KARBOHIDRAT

A. Pengertian
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsurHidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa
Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur
karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti
pada molekul air. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai
hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain
dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.

Karbohidrat juga memegang peran penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampuh membentuk
karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di negara-negara
sedang berkembang kurang lebihnya 80% energi makanan berasal dari karbohidrat.
Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik,
diindonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah energi rata-rata sehari
yang dikonsumsi penduduk. Nilai energi Karbohidrat adalah 4 kkal per gram.

Karbohidrat juga merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia


disamping protein dan lemak. Membekalkan tenaga bagi aktiviti harian seperti gerakkan,
pertumbuhan dan lain-lain aktiviti sel didalam badan. (Almatsuer, Prinsip-Prinsip Ilmu
Gizi).
B. Ciri Kimiawi Karbohidrat
Dalam ciri kimiawi karbohidrat semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada
umumnya adala 2:1 seperti hal-halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat.
Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah Cn H2n On.

C. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi atas dua golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang mudah di serap melalui usus halus ke
dalam darah kemudian menuju hati, dan tidak di pecahkan dalam proses pencernaan.
Monosakarida ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air karena
telah menjadi karbohidrat yang sederhana, monosakarida juga dikenal sebagai
heksosa, ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi yaitu glukosa, fruktosa
dan galaktosa.
a. Glukosa.
Glukosa dinamakan juga dekrosa atau gula anggur, karna terdapat luas di
alam dalam jumlah sedkit yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon
dan bersama dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peran amat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa,
maltosa dan laktosa. Pada saat metabolisme glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar dalam tubuh dan didalam sel merupakan energi.
Glukosa dimanfaatkan untuk diet.
b. Fruktosa
Fruktosa di namakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis,
gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah dan juga
didalam sayur.
c. Galaktosa
Galaktosa tidak dapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
karena hanya terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan.
2. Disakarida
Disakarida yaitu terdiri dari 2 sakarida atau monosakarida yang salah satunya
berbentuk glukosa. Disakarida juga dibagi 4 jenis yaitu sukrosa, maltosa, laktosa dan
trehalosa.
a. Sukrosa
Sukrosa di namakan juga gula tebu bit karna secara komersial gula yang banyak
di gunakan di Indonesia dibuat dari tebu.
b. Maltosa
Maltosa (gula malt) tidak dapat bebas di alam. Karena maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih
atau bijian berkecambah sedangkan pada usus manusia terjadi pencernaan pati.
c. Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satuan unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kadar galaktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100
ml, sedangkan pada susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. Banyak orang, terutama
yang kulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan terhadap susu sapi,
karena kekurangan enzim laktase, kekurangan laktase ini menyebabkan
ketidaktahanan terhadap laktosa. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme
yang tumbuh, yang dapat menyebabkan gejala kembung, kejang perut dan diare.
d. Trehalosa
Trehalosa sama juga seperti maltosa, terdiri dari 2 molekul glukosa dan dikenal
sebagai gula jamur, akan tetapi trehalosa ini terdiri dari jamur yang kering
sebanyak 15%.
3. Oligosakarida
Oligosakrida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida, sebetulnya
disakarida termasuk dalam oligosakrida, akan tetapi karena peranannya dalam ilmu
gizi sangat penting maka dibahas secara terpisah.

Karbohidrat kompleks terdiri atas:


1. Polisakarida
Karbohidrat ini dapat mengandung sampai tiga ribu gula sederhana yang
tersusun dalam bentuk rantai panjang atau bercabang. Gula sederhana ini terutama
adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,
dekstrin dan glikogen.
a. Pati
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utana yang di makan diseluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Beras, jagung dan gandum
mengandung 70-80% pati, kacang-kacangan kering seperti kacang kedelai,
kacang merah dan kacang hijau mengandung 30-60%, sedangkan ubi, talas,
kentang dan singkong 20-30 %.
b. Dekstrin
Dekstrin nmerupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis, karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa, dekstrin
mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan
diare.
c. Glikogen
Glikogen atau juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
dari hewan yang terutama terdapat dihati dan otot, glikogen tidak merupakan
sumber karbohidrat yang penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat
didalam makanan berasal dari hewani dalam jumlah terbatas.
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida non pati
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam
berbagai macam penyakit, definisi terakhir untuk serat adalah sebagai dinding sel.
Ada dua golongan yang terdapat dalam serat yaitu tidak dapat larut dalam air dan
yang dapat larut dalam air.
a. Serat yang larut dalam air, dibagi menjadi 3 yaitu :
 Pektin. Terdapat di dalam sayuran dan buah terutama jenis apel, jambu biji,
anggur dan wortel, senyawa pektin berfungsi sebagai bahan perekat antara
dinding sel.
 Gum. Adalah polisakarida larut air terdiri atas 10.000-30.000 unit yang
terutama terdiri atas glukosa, galaktosa. Gum diekstraksi secara komersial dan
digunakan dalam industri pangan sebagai pengental.
 Mukilase. Merupakan stuktur kompleks yang mempunyai ciri khas yaitu
memiliki komponen asam, mukilase terdapat didalam biji-bijian dan akar yang
fungsinya diduga mencegah pengeringan.
b. Serat yang tidak larut dalam air, dibagi menjadi 3 yaitu :
 Selulosa. Merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan dan sebagai
struktur kristal yang sangat stabil. Selulosa yang berasal dari makanan nabati
akan melewati saluran cerna secara utuh. Selulosa membantu gerakan
peristaltik usus.
 Hemiselulosa. Merupakan bagian utama serat serealia yang terdiri polimer
bercabang.
 Lignin. Memberikan kekuatan pada struktur tumbuh-tumbuhan, karena
merupakan bagian keras dari tumbuh-tumbuhan sehingga jarang dimakan.
Lignin terdapat didalan tangkai sayuran, bagian inti di dalam wortel dan biji
jambu biji.

D. Langkah-Langkah Dalam Metabolisme Karbohidrat


1. Glikolisis, yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob) menghasilkan
energi (8 ATP) atau laktat (anerob) menghasilkan (2 ATP).
2. Glikogenesis, yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di hepar/hati
berfungsi untuk mempertahankan kadar gula darah. Sedangkan di Otot bertujuan:
kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.
3. Glikogenolisis, yaitu: proses perubahan glikogen menjadi glukosa, atau kebalikan dari
glikogenesis.
4. Jalur Pentosa Fosfat, yaitu: hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan
equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya).
5. Glukoneogenesis: senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino
glukogenik) menjadi glukosa.
6. Triosa Fosfat, yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak).
7. Piruvat, yaitu: Senyawa Antara Siklus Krebs : untuk sintesis asam amino, Asetil-KoA,
untuk sintesis asam lemak kolesterol dan steroid.
E. Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh Manusia
1. Sumber Energi Tubuh
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi bagi tubuh. Setiap
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal kalori. Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh,
sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian
terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen dan sebagian lagi sisanya diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.
2. Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kolesterol tinggi.
3. Mengoptimalkan Fungsi Protein
Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengambil
protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi protein sebagai zat pembangun tidak
optimal. Memenuhi kebutuhan karbohidrat akan membuat protein melaksanakan tugas
utamanya sebagai zat pembentuk tubuh..
4. Mengatur Metabolisme Lemak
Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
5. Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami
Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama dan
fruktosa adalah jenis gula yang paling manis.

F. Dampak Bila Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat


Dampak bila kekurangan karbohidrat, yaitu :
1. Dalam jangka pendek, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan ketosis, yaitu suatu
kondisi ketika tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi.
2. Kekurangan nutrisi.
3. Kolesterol tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang sedang diet rendah karbohidrat
umumnya akan mengganti asupannya dengan makanan tinggi lemak atau protein. Pola
makan seperti ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga risiko
terjadinya penyakit jantung dan stroke juga akan meningkat.
4. Kerusakan pembuluh darah.
5. Meningkatnya risiko terkena kanker.
6. Berat badan mudah naik turun.
Dampak bila kelebihan karbohidrat, yaitu :
1. Sulit menurunkan berat badan.
2. Kadar kolesterol semakin meningkat.
3. Sering merasa lapar.
4. Rentan kena diabetes mellitus tipe 2.

G. Derajat kemanisan gula secara berurutan mulai dari yang paling manis
fruktosa - sukrosa - glukosa - maltosa - galaktosa – laktosa

H. Derivat Karbohidrat
1. Asam-asam
Oksidasi terhadap monosakarida dapat menghasilkan beberapa macam asam.
Contohnya oksidasi glukosa menghasilkan asam glikonat, asam glukarat dan asam
glukoronat.
2. Gula amino
Ada 3 senyawa yang penting dalam kelompok ini yaitu: D-glukosamina, D-
galaktosamina, dan D-manosamina. Pada umumnya senyawa-senyawa ini berikatan
dengan asam uronat dan merupakan bagian dari mukopolisakarida. Asam hialuronat
adalah suatu polimer yang terdiri atas unit-unit disakarida.
3. Alkohol
Gugus aldehida maupun gugus keton pada monosakarida dapat direduksi menjadi
gugus alkohol dan senyawa yang terbentuk adalah polihidroksi alkohol.

I. Metode uji Kualitatif Karbohidrat


1. Uji molisch
 Tes Molisch adalah tes untuk karbohidrat atau senyawa yang dapat dikandung
dehidrasi menjadi turunan furfural atau furfural dengan adanya asam sulfat pekat
(H2SO4).
 Tujuan : Untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat secara kualitatif.
 Prinsip kerja : reaksi karbohidrat dengan H2SO4 sehingga terbentuk senyawa
hidroksi metil furfural dengan α-naftol akan membentuk cincin senyawa kompleks
berwarna ungu.
 Interpretasi hasil : Hasil positif ditandai dengan warna cincin ungu.

2. Uji benedict
 Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida seperti laktosa dan maltosa.
 Tujuan praktikum : untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel.
 Prinsip kerja : Pemanasan campuran reagen kualitatif Benediktus dan reduksi gula
seperti glukosa dalam media basa (pH 10.5) menyebabkan reduksi cupri. dengan
pembentukan tembaga (I) oksida terlihat sebagai endapan kuning hingga merah
dalam campuran
 Interpretasi hasil :
Negatif (-) : Tetap biru jernih
Positif (+) : Hijau kekuning-kuningan
Positif (++) : Kuning keruh (1 – 1,5% glukosa).
Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5% glukosa).
Positif (++++) : Merah keruh (> 3,5% glukosa).

3. Uji iodin
 Pengertian Salah satu metode untuk menguji adanya glikogen pada bahan pangan
 Tujuan : Untuk membedakan amilum dengan glikogen dengan melakukan uji iodin
 Prinsip kerja : Amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan membentuk
warna biru, dekstrin membentuk warna merah keunguan, dan glikogen akan
membentuk warna merah kecoklatan.
 Interpretasi hasil :
Positif ditandai dengan warna biru atau merah anggur.

Anda mungkin juga menyukai