Anda di halaman 1dari 7

Nama : Titis Sukma Yunika

NIM/Prodi : 20120015/D4 TLM Tingkat 1


Mata Kuliah : Biokimia Semester 2

VITAMIN DAN MINERAL

A. Vitamin
a. Pengertian
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh.
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh
dari bahan panganan yang dikonsumsi.
b. Klafisikasi
Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok
vitamin yang larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak).
a) Vitamin yang larut dalam air:
• Vitamin C
Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu
karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang
mudah pula tereduksi menjadi asam askorbat. Vitamin C mudah larut dalam air
dan mudah rusak oleh oksdasi, panas dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak
banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.
Sumber yang mengandung vitamin C, yaitu jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, sayur segar. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
yaitu mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian.
• Vitamin B Kompleks
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok
vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliput tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin
B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta
vitamin B12 (sianokobalamin.).
✓ Vitamin B1
Vitamin B1/Tiamin adalah zat berupa Kristal tersusun dari unsur-unsur karbon
hydrogen-oksigen dan belerang, mudah larut dalam air, dan sedikit larut dalam
alcohol. Vitamin ini tidak mudah mengalami oksidasi, tetapi dapat rusak
karena pemanasan didalam larutan. Sumber yang mengandung vitamin B1,
yaitu gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur. Penyakit yang
ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1: kulit kering/kusik/busik, kulit
bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
✓ Vitamin B2
Vitamin B2/Riboflavin dalam bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati,
putih telur dan susu. Vitamin ini dinamakan Riboflavin karena terjadi dari
persenyawaan ribose ( 1 gula 5 karbon) dengan suatu zat berwarna kuning
orange yang memberikan fluoresensi kuning kehijauan pada larutan. Sumber
riboflavin terutama berasal dari hasil ternak. Sumber yang mengandung
vitamin B2, yaitu sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2: turunnya daya
tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan.
✓ Vitamin B3
Vitamin B3/Niasin termasuk zat organik yang sederhana, merupakan asam
mengandung nitrogen dan niacinamit adalah garam dari asam ini. Piridoksin
terdapat pada sistem enzimatik yang berperan dalam metabolism asam amino,
oleh karena itu diperlukan pada proses metabolism protein. Sumber yang
mengandung vitamin B3, yaitu buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal,
kentang manis, daging unggas. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B3: terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang,
insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual.
✓ Vitamin B5
Vitamin B5/Asam pantotenat adalah hasil penyatuan dua macam zat organic
suatu derivate butirat dengan asam amino alanin. Sumber asam pantoneat
paling banyak terdapat dalam royal jelly. Berfungsi membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh. Sumber yang mengandung vitamin B5, yaitu
daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo. Penyakit yang
ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5: otot mudah menjadi kram, sulit
tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik.
✓ Vitamin B6
Piridoksol bersifat larut dalam air dan alcohol dan stabil terhadap panas dalam
larutan asam dan relative stabil dalam basa yang kurang larut. Sumber yang
mengandung vitamin B6, yaitu kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan,
beras tumbuk, ragi, daging. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B6: pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau
sulit tidur.
✓ Vitamin B7
Biotin dikenal juga dengan nama vitamin B7 atau vitamin H. Secara alami,
kebutuhan akan biotin bisa dipenuhi dengan rutin mengonsumsi telur yang
sudah dimasak dengan matang, hati sapi matang, atau ikan salmon. Namun,
pada beberapa kondisi, seperti merokok, malnutrisi, kecanduan alkohol, atau
sedang hamil dan menyusui, bisa terjadi kekurangan biotin.
✓ Vitamin B9
Vitamin B9/Asam Folat banyak terdapat didalam bahan makanan yang baik
dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk konjugasi. Secara alami,
kebutuhan akan vitamin B9 dapat dicukupi dengan rutin mengonsumsi
makanan yang kaya akan asam folat, seperti hati sapi, bayam, sereal, brokoli,
kubis, lobak, selada, pepaya, pisang, alpukat, jeruk, lemon, kacang tanah, telur,
atau ikan..
✓ Vitamin B12
Sianokobalamin merupakan bentuk utama vitamin B12, mengandung suatu
grup sianida, terikat pada kobalat pusat. Beberapa bahan dan produk nabati
yang mengandung vitamin B12 adalah sayuran dari daun komprey, oncom dari
bungkil kacang tanah, tempe, tauco dan kecap, telur, hati, daging. Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12: kurang darah atau anemia,
gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit.
b) Vitamin tak larut dalam air (larut lemak)
• Vitamin A
Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.
Provitamin A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil
terhadap panas, asam dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tunggi bersama
udara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sayuran dan buah-buahan yang
berwarna hijau atau kuning biasanya banyak mengandung karoten. Wortel, ubi
jalar dan waluh kaya akan karoten.
• Vitamin D
Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima
serta konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima kemudian
diatifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk
dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Sumber vitamin D yaitu : minyak ikan,
mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.
• Vitamin E
Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan delta
tokoferol, semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yang
utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan. Vitamin E
merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu:
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging dan terutama
tauge.
• Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K disintesis
dan diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan olek kerja
bakteri-bakteri. Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis, kol, susu,
kuning telur dan minyak kedelai.
c. Fungsi Vitamin
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fugsi spesifik sebagai
biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim
metabolism karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Oleh karena itu, kekurangan
itamin yang dikenal dengan avitaminos akan berdampak buruk pada kesehatan dan
gangguan fungsi biologis organ atau sistem.
d. Kelebihan Vitamin
• Sering terjadi pada vit ADEK (lipofil) dan tidak pada vit B kompleks dan C
(hidrofil, yang jika kelebihan mudah di buang melalui urine)
• Hipervitaminosis A: sakit kepala, muntah-muntah, kelaianan kulit, sakit tulang,
penghambatan pertumbuhan.
• Hipervitaminosis C: agressor kuat lambung à HCl lambung meningkatkan radang
usus, maag, dll.

B. Mineral
a. Pengertian
Mineral merupakan padatan senyawa kimia homogeny, non-organik, yang
mempunyai bentuk teratur ( sistem kristal ) dan terbentuk secara alami. Mineral
merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting
dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium,
Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur.. Unsur-unsur lain yang terdapat
dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) Ini termasuk
tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium, setenium, iodium dan fluor.
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif
sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan
hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga
dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya
membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
b. Klasifikasi
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu makromineral dan mikromineral.
a) Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
Jenis-jenis Mineral Makroelemen
• Natrium (Na). Berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen
ekstraseluer, mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari
darah dan masuk ke dalam sel, menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam dan berperan dalam
transmisi saraf dan kontraksi otot. Sumber utama Natrium adalah garam dapur
(NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap
dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah,
sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu,
daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
• Klorida (Cl). Berfungsi untuk memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam cairan ekstraseluler, memelihara suasana asam dalam lambung sebagai
bagian dari HCl, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan,
membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah
merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut
karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh. air, makanan laut, tanaman,
ikan dan makanan hasil ternak.
• Kalium (K) berfungsi untuk melihara keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium, dengan kalsium, kalium berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot, di dalam sel, kalium berfungsi sebagai
katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama metabolisme energi dan
sintesis glikogen dan protein, berperan dalam pertumbuhan sel. Sumbernya dari
makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran buah dan kacang-kacangan.
• Kalsium (Ca) berfungsi utnuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi serat otot,
mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi biologis dalam tubuh, transmisi
impuls saraf. Terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-
kacangan.sayuran, dan tulang kecil yang dapat dimakan.
• Fosfor (P). Berfungsi pada klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut
zat gizi, mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh,
aktivasi vitamin B, pemindahan energi ke dalam sel, peningkatan aktivitas otot
dan saraf, untuk metabolisme karbohidrat. Terdapat pada Daging, Ayam, Ikan,
Telur, Susu, dan buncis dan kacang panjang kering, produk susu.
• Magnesium (Mg) . Berfungsi sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan
dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh, membantu pada transmisi syaraf,
pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi, penyokong fungsi
vitamin B, penggunaan kalsium,kalium dan protein. Terdapat pada Sayuran
Hijau, Daging, Kacang-kacangan, dan Susu. Padi – padian, kacang, polog-
polongan, sayuran hijau.
• Belerang (S). Fungsi Sulfur adalah ebagai bagian zat-zat gizi penting seperti
vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh,
sebagai kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks
tulang, mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B. Sumbernya adalah makanan berprotein.
b) Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya
besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Jenis-jenis :
• Besi (Fe). Fungsi Besi adalah sebagai komponen dalam hemoglobin yang penting
untuk pengikatan oksigen dalam sel darah merah, besi berperan dalam proses
respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam
reaksi oksidasi reduksi Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau.
• Seng (Zn). Fungsi Seng untuk memegang peranan esensial dalam banyak fungsi
tubuh, yaitu : Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan
lebih dari 200 enzim, Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti
reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida,
dan asam nukleat. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Zn
berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan
luka. Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan
pembentukan sperma. Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan
pembentukan antibody oleh sel B. Sumber paling baik adalah sumber protein
hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia, leguminosa
dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik
namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.
• Tembaga (Cu). Fungsi Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara
membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan
besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.Tembaga
berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri. Tembaga berperan dalam
perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit. Sumber
utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-
bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya
bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.
• Mangan (Mn). Fungsi Mangan didalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator
dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan
lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino
dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism
karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada
oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Sumbernya yaiitu dari beras giling,
pisang dan sayuran hijau.
• Krom (Cr). Fungsi Krom adalah Krom dibutuhkan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan
masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi,
percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan
gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal.
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman
bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran
mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm
dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber krom yang baik.
• Selenium (Se). Fungsi Selenium yakni Enzim selenium peroksidase berperan
sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh
menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi
radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada
membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta
dalam sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan
konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya
radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam
jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E. Selenium berada dalam makanan
dalam bentuk selenometionin dan selenosistein. Kebutuhan selenium adalah
makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan unggas juga merupakan sumber
selenium yang baik.
• Molibden (Mo) Fungsi Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara
lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis
reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta
xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin,
serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit Sumber utama adalah susu,
hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
• Flour (F). Fungsi Fluor untuk mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi.
Fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari
karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat
terhadap karies gigi. Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber
utama adalah air minum.
• Kobalt (Co). Merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal
mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim. Sumber kobalt
mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12 hewan memamah biak
memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam
saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus
memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging.
Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah
tempat tumbuhnya.
c. Fungsi Utama Mineral
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
• Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka
tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan
pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein
jaringan.
• Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam
dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
• Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.

Anda mungkin juga menyukai