Anda di halaman 1dari 7

Getaran Harmonik Sederhana (GHS)

oleh Billie Rizky

Yang dimaksud dengan getaran dalam fisika adalah gerakan bolak-


balik melalui suatu titik keseimbangan. Sedangkan harmonik artinya
periodik. Dengan begitu, getaran harmonik sederhana adalah gerakan
bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan secara periodik dengan
amplitudo dan frekuensi yang tetap. Lantas apakah amplitudo dan
Getaran yang Terjadi Pada Penggaris
frekuensi itu? Plastik
Sumber : Nurhalisa

Amplitudo adalah simpangan terjauh benda yang bergetar harmonik dari


titik keseimbangan. Frekuensi sendiri merupakan banyaknya getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu.
Secara matematis frekuensi f adalah
n
f = .
t
Kembali kepada definisi, terdapat kata-kata “periodik”. Periodik dalam getaran harmonik sederhana artinya
getaran yang terjadi memiliki periode tetap. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya 1 getaran.
Periode T dapat ditulis sebagai
t
T= .
n
Oleh karena itu, hubungan frekuensi f dan periode T dalam getaran harmonis sederhana adalah
1
f = .
T

Sistem Bandul Sederhana


Sebuah sistem bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang

digantung pada tali ringan (massa tali dapat diabaikan) dengan panjang L.
Apabila beban ditarik ke satu sisi dengan sudut simpangan θ dan simpangan y
kemudian dilepaskan, maka beban akan berayun melalui titik keseimbangan
menuju sisi yang lain. Ingat kembali bahwa yang dimaksud satu getaran penuh
adalah ketika beban yang diayunkan kembali lagi ke posisi awal melalui titik
keseimbangan. Getaran yang Terjadi pada
Sistem Bandul Sederhana
Sumber : Dhea Crestella
Ketika beban berayun, terdapat gaya yang arahnya selalu menuju titik keseimbangan yang disebut gaya
pemulih yang besarnya
Fpemulih = − mg sin θ
y
dengan g adalah percepatan gravitasi. Karena sin θ = , maka besar gaya pemulihnya dapat ditulis
L
ulang menjadi
y
Fpemulih = − mg sin .
L
Patut diketahui bahwa getaran harmonis adalah proyeksi gerak melingkar beraturan pada salah satu sumbu
utamanya. Pada gerak harmonis sederhana, besar gaya pemulihnya adalah sama dengan besar gaya
sentripetal. Sehingga
Fsp = Fpemulih
y
−mω 2 y = − mg .
L

Eliminasi m dari persamaan dan ingat bahwa pada gerak melingkar beraturan, ω = , maka
T
(2π)2 g
=
T2 L
L
T 2 = 4π 2 .
g

Sehingga periode T untuk sistem bandul sederhana adalah

L
T = 2π .
g

Sistem Pegas
Pada sistem pegas, ketika suatu beban bermassa m digantung pada sistem pegas

dengan tetapan gaya pegas k kemudian ditarik, pegas akan bergerak naik-turun
melalui titik keseimbangan. Pada sistem ini terdapat gaya pemulih yang menyebabkan
pegas bergerak selalu menuju titik keseimbangan. Berdasarkan Hukum Hooke, besar
gaya pemulih pada sistem pegas adalah
Fpemulih = − k x
Dengan x adalah perubahan panjang pegas. Seperti sebelumnya, getaran harmonis Getaran yang Terjadi
Pada Sistem Pegas
Sumber : quipper.com
adalah proyeksi gerak melingkar beraturan pada salah satu sumbunya, sehingga
Fsp = Fpemulih

−mω 2 x = − k x .

Pada gerak melingkar beraturan, ω = , maka persamaannya menjadi
T
(2π)2 k
=
T2 m
m
T 2 = 4π 2 .
k
Maka, besar periode T pada sistem pegas adalah
m
T = 2π .
k

Persamaan Simpangan Partikel yang Bergetar Harmonik Sederhana


Ketika suatu partikel melakukan getara harmonik
sederhana, posisi-nya terhadap waktu dikenal
dengan istilah simpangan. Simpangan ini apabila
digambarkan melalui suatu grafik, akan membentuk
grafik sinusoidal (ketahuilah bahwa hanya grafik
sinusoidal yang merupakan grafik periodik).
(Perhatikan pada grafik disamping yang disebut
satu getaran adalah yang diberi warna merah.) Grafik Simpangan Partikel yang Bergetar Harmonik Sederhana
Sumber : webassign,net
Persamaan simpangan partikel yang melakukan
gerak harmonik sederhana adalah
y = A sin θp
Dengan A adalah amplitudo getaran dan θp Adalah sudut fase getaran. Sudut fase getaran Adalah besarnya

sudut dalam fungsi sinus dalam grafik getaran harmonik sederhana. Secara matematis sudut fase θp adalah

jumlah dari sudut simpangan θ dan sudut fase awal ϕ, sehingga persamaan simpangan juga dapat ditulis

y = A sin (θ + ϕ) .
Ingat bahwa pada gerak melingkar beraturan, θ = ωt , sehingga persamaan simpangan juga dapat ditulis
sebagai

y = A sin (θ + ϕ) = A sin (ωt + ϕ) = A sin (2π f t + ϕ) = A sin ( t + ϕ)
T
dengan ω adalah frekuensi anguler, f adalah frekuensi getaran, T adalah periode getaran, dan t adalah
waktu.

Persamaan Kecepatan Partikel yang Bergetar Harmonik Sederhana


Secara matematis, kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi kedudukan terhadap waktu. Maka dengan
menurunkan persamaan simpangan, kita dapat mengetahui persamaan kecepatan partikel yang bergetar
harmonik sederhana, yaitu
dy
v= = Aω cos (θ + ϕ) = Aω cos (ωt + ϕ) .
dt
Apabila nilai cos (θ + ϕ) = 1 , pada saat itulah partikel memiliki kecepatan maksimum. Oleh karena itu,
besar kecepatan maksimum partikel yang bergetar harmonik sederhana adalah
vmax = Aω .

Persamaan Percepatan Partikel yang Bergetar Harmonik Sederhana


Untuk memperoleh persamaan percepatan partikel yang bergetar harmonik sederhana, kita dapat
melakukannya dengan menurunkan persamaan kecepatan atau persamaan simpangannya. Secara
matematis persamaan percepatan getaran harmonik sederhana adalah
dv d2x
a= = 2 = − Aω 2 sin (θ + ϕ) = − Aω 2 sin (ωt + ϕ) .
dt dt
Ketahuilah bahwa percepatan maksimum partikel
terjadi pada saat partikel tersebut tepat pada
simpangan terjauhnya (amplitudo) yang mana pada
saat itu sin (θ + ϕ) = 1. Dengan itu, percepatan
maksimum partikel yang bergetar harmonik
sederhana adalah
amax = − Aω 2 .
Grafik Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan Partikel yang
Bergetar Harmonik Sederhana
Energi Kinetik GHS Sumber : Physclips
Disaat sesuatu memiliki kecepatan, maka terdapat
pula energi kinetik. Energi kinetik yang dimiliki partikel ketika bergetar harmonik sederhana dirumuskan
sebagai
1 2 1 1
Ek = mv = m[Aω cos(ωt + ϕ)]2 = k A 2 cos 2(ωt + ϕ) .
2 2 2

Energi Potensial GHS


Energi potensial dalam getaran harmonik sederhana terjadi akibat perubahan gaya k y yang bekerja pada
getaran harmonik yang berbanding lurus dengan besarnya simpangan. Besar energi potensial pada getaran
harmonik sederhana adalah
1 2 1 1
Ep = k y = k[A sin(ωt + ϕ)]2 = k A 2 sin 2(ωt + ϕ) .
2 2 2

Energi Mekanik GHS


Energi mekanik adalah jumlah dari energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki oleh suatu partikel. Pada
getaran harmonik sederhana, berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Ini artinya pada getaran harmonik
terjadi pertukaran energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya ketika partikel bergetar, tetapi energi
mekanik partikel adalah tetap. Energi mekanik pada getaran harmonik sederhana secara matematis adalah
EM = Ek + Ep
1 2 1
EM = k A cos 2(ωt + ϕ) + k A 2 sin 2(ωt + ϕ) .
2 2
Gunakan identitas trigonometri yaitu sin 2 x + cos 2 x = 1, sehingga
1 2
EM = kA .
2

Hubungan Energi Kinetik dengan Simpangan


Untuk mengetahui persamaan yang memuat hubungan energi kinetik dengan simpangan, terlebih dahulu kita
meninjau kembali tentang energi kinetik yaitu
EK = EM − Ep .
Substitusi besar EM dan Ep sehingga

1 2 1 1
Ek = k A − k A 2 sin 2(ωt + ϕ) = k[A 2 − A 2 sin 2(ωt + ϕ)] .
2 2 2
Perhatikan bahwa y = A sin(ωt), maka kita dapat menyederhanakan persamannya menjadi
1
Ek = k(A 2 − y 2)
2
Rasio Energi Kinetik dengan Energi Potensial GHS
Dengan membagi besar energi kinetik dengan energi potensial, kita akan mendapatkan rasio perbandingan
energi kinetik dengan energi potensial yaitu
Ek 1 1
= = .
Ep tan 2 (θ + ϕ) tan 2(ωt + ϕ)

Hubungan Kecepatan GHS dengan Energi Kinetik


Dengan membagi energi kinetik dengan energi mekanik, kita akan memperoleh
1
Ek 2
m A 2ω 2cos 2(ωt + ϕ) mω 2cos 2(ωt + ϕ)
= = .
EM 1
k A2 k
2

Ketahuilah bahwa yang disebut dengan konstanta gaya k besarnya sama dengan mω 2, sehingga

Ek Ek
= cos 2(ωt + ϕ) atau cos(ωt + ϕ) = .
EM EM

Apabila kita mensubstitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan kecepatan GHS, maka akan diperoleh
persamaan yang memuat hubungan kecepatan getar dengan energi kinetik yaitu

Ek
v = Aω cos(ωt + ϕ) = Aω .
EM

Hubungan Simpangan GHS dengan Energi Potensial


Dengan cara yang mirip seperti sebelumnya, yaitu membagi energi potensial dengan energi mekanik, kita
akan memperoleh
1
Ep 2
m A 2ω 2 sin 2(ωt + ϕ) mω 2 sin 2(ωt + ϕ)
= = .
EM 1
k A2 k
2

Karena k = mω 2, maka
Ep Ep
= sin 2(ωt + ϕ) atau sin(ωt + ϕ) = .
EM EM

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan simpangan, maka persamaan yang
memuat hubungan simpangan dengan energi potensial yaitu
Ep
y = A sin(ωt + ϕ) = A .
EM

Anda mungkin juga menyukai