Anda di halaman 1dari 15

MODUL 3 RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Rayhan Aby Imtiyaz (18318027)


Asisten: Lionel Valdrant/18316020
Tanggal Percobaan: 10/09/19
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
ITB
2.1 OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-
Abstrak AMP)
Praktikum modul ke-3 ini membahas Operational Amplifier (op-amp) adalah
tentang Operational Amplifier (op- suatu komponen elektronika aktif yang
amp), sifat-sifat op-amp serta operasi- bersifat seperti sumber tegangan
operasi yang dapat dilakukan op-amp terkontrol tegangan. Sebuah opamp
dalam suatu rangkaian. Dalam dapat menjumlahkan sinyal,
praktikum ini praktikan juga dapat mengamplifikasikan sinyal,
memahami cara kerja op-amp dalam mengintegralkan sinyal, atau
melakukan operasi secara matematis mendiferensiasikan sinyal serta
melalui analisis rangkaian. Rangkaian melakukan operasi matematika
op-amp yang dipelajari dalam terhadap sinyalsinyal listrik dengan
praktikum ini antara lain adalah menggunakan kombinasi opamp dalam
penguat inverting & non-inverting, suatu rangkaian [2].
penjumlah, integrator, dan oscillator.
Op-amp yang digunakan dalam
Kata kunci: Operational Amplifier praktikum ini adalah IC op-amp 741
(op-amp), seperti pada gambar 2-1.
amplifikasi, inverting, integrator

1. PENDAHULUAN
Pada praktikum modul ke-3 tentang
Rangkaian Penguat Operasional ini,
praktikan melakukan beberapa
percobaan menggunakan rangkaian
opamp yang memiliki beberapa fungsi.
Rangkaian yang disusun dalam
praktikum ini antara lain berupa Gambar 2-1 IC Op-amp 741
penguat inverting, penguat non- Op-amp memiliki 8 pin yang memiliki
inverting, penguat penjumlah fungsi yang berbeda. Fungsi tiap pin op-
(summer), integrator dan juga amp tertera pada gambar 2-2 (a) dan (b).
oscillator. Praktikum ini bertujuan agar
praktikan dapat menyusun rangkaian
pada breadboard, memahami
penggunaan op-amp dan dapat
menggunakan rangkaian-rangkaian
standar opamp pada komputasi analog
sederhana[1].

2. STUDI PUSTAKA
Komponen dan teorema yang
digunakan yang akan dijelaskan lebih
lanjut pada subbab-subbab studi
pustaka
output (Vo) yang merupakan

amplifikasi dari tegangan input (Vi)

dengan polaritas yang terbalik[2].

Hubungan Vo dan Vi dapat dinyatakan

dalam persamaan seperti pada gambar

2-4.

Gambar 2-2 Konfigurasi Pin pada Op-


Amp[2] Gambar 2-4 Perhitungan Rangkaian
Penguat Inverting[2]

2.2 RANGKAIAN-RANGKAIAN OP-A

2.2.1 PENGUAT INVERTING

(Vi)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1

Gambar 2-3 Rangkaian Penguat Inverting

Rangkaian penguat inverting (gambar 2-3) dapat

mengeluarkan tegangan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


2
Rangkaian penguat penjumlah (gambar 2-7) dapat

2.2.2 PENGUAT NON-INVERTING yang merupakan hasil penjumlahan dari


hasil
amplifikasi tegangan-tegangan input
(V1,V2 ,danV3) [2]. Hubungan Vo dan Vi
dapat dinyatakan dalam persamaan
seperti pada gambar 2-8. Rangkaian
penguat penjumlah dapat memiliki lebih
dari tiga input.

Gambar 2-5 Rangkaian Penguat Non-


Inverting[2]

Rangkaian penguat non-inverting


(gambar 2-5) dapat mengeluarkan
tegangan output (Vo) yang merupakan
amplifikasi positif dari tegangan input
[2]
. Hubungan Vo dan Vi dapat
dinyatakan dalam persamaan seperti
pada gambar 2-6.

Gambar 2-8 Perhitungan Rangkaian


Penguat Non- Inverting[2]

2.2.4 INTEGRATOR

Gambar 2-6 Perhitungan Rangkaian


Penguat Non-
Inverting[2]

2.2.3 PENGUAT PENJUMLAH


Gambar 2-9 Rangkaian Integrator[2]

Rangkaian integrator (gambar 2-9)


dapat mengeluarkan tegangan output
(Vo) yang merupakan hasil
pengintegralan dari sinyal tegangan
input (Vi) [2]. Hubungan Vo dan Vi
dapat dinyatakan dalam persamaan
seperti pada gambar
2-10.

mengeluarkan tegangan output (Vo)


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
3
12. Multimeter Digital Compact
(Sanwa CD800a)
13. Multimeter Digital Benchtop
14. Power Supply DC
15. Generator Sinyal
16. Osiloskop Digital
17. Kabel BNC-buaya
18. Kabel BNC-BNC
19. Kabel BNC-banana
20. Kabel Banana-banana
21. Kabel Banana-buaya
22. Kabel Buaya-buaya
Alur-alur dan prosedur percobaan yang
Gambar 2-10 Perhitungan Rangkaian
dilakukan akan dijelaskan pada bagian
Integrator[2]
selanjutnya.

3.1 RANGKAIAN PENGUAT NON-


3. METODOLOGI INVERTING
Pada praktikum ini alat dan komponen
yang digunakan praktikan adalah:
1. Kit Breadboard
2. Kabel Jumper
3. IC Op-Amp 741
4. Kapasitor 1nF
5. Resistor 1kΩ
6. Resistor 1,1kΩ
7. Resistor 2,2kΩ
8. Resistor 3,3kΩ
9. Resistor 6,8kΩ
10. Resistor 12kΩ Gambar 3-1 Percobaan Rangkaian
Penguat NonInverting
11. Resistor 3,9kΩ

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


4
•Susun rangkaian seperti pada gambar
-3 3

•Ukur nilai aktual resistor yang digunakan

langkah kerja percobaan ini : •SambungkanPVke titik A, Catat nilaii dan


V Vo

•Susun rangkaian seperti pada •SambungkanPVke titik B, Catat nilaii dan


V Vo
gambar 3-1
•Dengan VP masih terhubung ke titik B, pasang
generator sinyal padai dengan
V frekuensi 500Hz

•Ukur nilai aktual resistorΩ1k •Atur keluaran generator sinyal hingga menghasilkan
Vo pada op-amp sebesar 4ppV

•Catat hasil pengukuran pada Buku Catatan


Laboratorium
•SambungkanPVke titik A, Catat
nilai Vi dan Vo

•Ulangi langkah sebelumnya


untuk titik B, C dan D

•Catat hasil pengukuran pada


Buku Catatan Laboratorium

Gambar -32 Diagram Langkah Kerja Perc


obaan
Rangkaian Penguat Non-Inverting

3.2 RANGKAIANPENGUATINVERTING

Gambar -35 Percobaan Rangkaian Penjumlah


[1]

Percobaan ni
i dilakukan untuk mengukur dan
mendapatkan nilai tegangan output (V o) pada
rangkaian penjumlah dengan menvariasikan
tegangan-teganganinputyang diberikan
.
Berikut adalah diagram yang merepresentasikan
langkah kerja percobaan ini :
Gambar -33 Percobaan Rangkaian Penguat Inverting
[1]

Percobaan ini dilakukan


untuk mengukur dan
mendapatkan nilai
tegangan output (Vo) pada
rangkaian penguat
non-inverting dengan
menvariasikan tegangan
input (Vi).
Berikut adalah diagram yang merepresentasikan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


5
Gambar 3-4 Diagram Langkah
Kerja Percobaan
Rangkaian Penguat
Inverting

3.3 RANGKAIAN PENJUMLAH


(SUMMER)

Percobaan ini dilakukan


untuk mengukur dan
mendapatkan nilai
tegangan output (Vo) pada
rangkaian penguat
non-inverting dengan
menvariasikan tegangan
input (Vi).
Berikut adalah diagram yang
merepresentasikan langkah kerja
percobaan ini :

•Susun rangkaian seperti gambar


3-5
•Susun rangkaian seperti gambar
-7 3

•Ukur nilai aktual resistor yang


digunaka
n •Menggunakan generator sinyal atur Vs pada
frekuensi 1kHz dengan 0.5
PP V

•Pasang generator sinyal sebagai


Vi dengan frekuensi
500Hz •Amati gelombang output dengan
menggunakan osiloskop, plot gelombang
input dan output
•Atur keluaran generator sinyal
sehingga menghasilkan
o pada
o
V -amp sebesarpp4
p V Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
•Ulangi langkah sebelumnya degan mengubah
6
amplitudo menjadi 0.1
PP V
•Sambungkan P ke titik A, Catat
nilai
V i dan o
V V
•Catat hasil pengukuran pada Buku Catatan
Laboratorium
nilai
V i dan o
V V

•Catat hasil pengukuran pada Buku Gambar 3-8 Diagram Langkah


Catatan Kerja Percobaan Rangkaian
Laboratorium Integrator

3.5 RANGKAIAN OSCILLATOR

Rangkaian Penjumlah

3.4 RANGKAIAN INTEGRATOR

Gambar 3-9 Percobaan Rangkaian Oscillator[1]

Percobaan ini dilakukan mengetahui


frekuensi yang rangkaian
Gambar 3-6 Diagram Langkah Kerja Percobaan

u
n
t
u
k
sinyal dihasilkan
Gambar 3-7 Percobaan Rangkaian Integrator[1] oscillator pada titik C dengan
memvariasikan resistor pada
rangkaian
Percobaan ini dilakukan untuk mengukur dan mendapatkan nilai tegangan
output (Vo) pada Berikut adalah diagram yang merepresentasikan rangkaian
integrator. alur percobaan ini :
Berikut adalah diagram yang
merepresentasikan alur percobaan
ini :
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
7
perubahan hasil
•Susun rangkaian seperti pada gambar
pengukuran
3-9 apabila terjadi pergerakan pada
breadboard.
Tidak terdapat kendala yang berarti
•Ukur frekuensi pada titik C pada percobaan ini.

•Lakukan pengukuran frekuensi ulang


dengan mengubah nilai R1 = Ω
R2 = 6.8k

•Kembalikan R1 dan R2 ke nilai awal

•Lakukan pengukuran frekuensi ulang


dengan mengubah nilai C = 470 pF

•Kembalikan nilai C ke titik awal

•Lakukan pengukuran frekuensi ulang


dengan mengubah niai R4 =Ω 12k

•Catat hasil pengukuran pada Buku


Catatan Laboratorium

Gambar 4-1 Simulasi Percobaan Penguat Non-


Inverting pada Ltspice

Gambar 3-10 Diagram Langkah Kerja Percobaan Gambar 4-1 menunjukkan


skema rangkaian
Rangkaian Oscillator
penguat non-inverting yang akan disimulasikan
pada program LTspice.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


8
4. H ASIL DAN ANALISIS
Berikut adalah data hasil percobaan dan a nalisis
data terkait,

4.1 PENGUAT N ON -INVERTING


Tabel 4-1 Data Percobaan Penguat Non-Inverting

D ari hasil percobaan ini yang tertera pada tabel 4-1,


dapat dilihat data yang didapatkan dalam
percobaan mendekati hasil perhitungan
menggunakan rumus. Vo mendapatkan amplifikasi (a)
sebesar 2 kali terhadap Vi
sesuai dengan teori dan hasil
yang diharapkan.
Perbedaan hasil
pengukuran dengan
perhitungan menurut
praktikan tidak signifikan
(kecuali pada no. 4). Hal
ini menurut praktikan
dapat disebabkan oleh
pemasangan kabel jumper
dan resistor pada
breadboard yang kurang
kencang dikarenakan

seharusnya memiliki polaritas yang berkebalikan


degan tegangan masukan
Vi.
Kesalahan dan ketidaktepatan hasil pengukuran
terhadap hasil perhitungan menurut praktikan
dapat disebabkan oleh kesalahan prakti
kan dalam
merangkai rangkaian pada breadboard. Misalnya
kesalahan
-kesalahan seperti terjadiny
a hubung
singkat maupun kurang kencangnya pemasangan
komponen atau kabel jumper
.
(b)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


9
(c)

Gambar4-4 SimulasiPercobaanPenguatInverting
padaLTspice

Gambar 4-4 menunjukkan skema rangkaian


penguat invertingpada program LTspice yang
dapat me

(d)
Gambar4-2 HasilSimulasiPercobaanPenguatNon-
Inverting padaLTspice

Gambar 4-2 menunjukkan hasil simulasi rangkaian


penguat non-inverting ( (a) untuk VP pada posisi A, (a)

4.2 RANGKAIAN PENGUAT INVERTING


Tabel 4-2 Data Percobaan Penguat Inverting

(b)
Gambar 4-5 Hasil Simulasi Percobaan Penguat
Inverting pada LTspice
(b) pada posisi B dst.). Vi dan Vo yang diukur pada
percobaan di lab mendekati hasil simulasi LTspice.

Dari hasil percobaan penguat inverting yang Catatan : Percobaan-percobaan setelah ini
t disimulasikan pada program e
rtera pada tabel 4-2, dapat dilihat data yang didapatkan LTspice dikarenakan kejadian di
laboratorium dimana generator sinyal
tidak dapat menghasilkan sinyal
Laporan Praktikum STEI ITB 10
tegangan dengan baik (sudah diperiksa
oleh asisten
dengan- Laboratorium Dasar Teknik Elektro
menggunakan osiloskop) –
dalam percobaan tidak sesuai dengan hasil perhitungan yang sebelumnya didapatkan. Tegangan
keluaran yang terdapat pada Vo

4.3 RANGKAIAN PENJUMLAH (SUMMER)

Gambar 4-6 Simulasi Percobaan Penguat Inverting 500Hz.


(Sinyal Input Sinusoidal) pada LTspice

Gambar 4-6 menunjukkan skema rangkaian


penguat inverting yang tegangan input Vi-nya
dipasang dengan sinyal sinusoidal berfrekuensi
500Hz. Untuk mendapatkan keluaran Vo
mendekati 4 VPP, tegangan maksimum Vmaks di atur
pada 0.92 Volt (tabel 4-3).
Tabel 4-3 Data Percobaan Penguat Inverting (Sinyal
Input Sinusoidal)
gambar 4-7 bahwa tengangan keluaran Vo
merupakan hasil amplifikasi sinyal input Vi yang
terbalik polaritasnya. Hal ini sesuai dengan dasar
teori dan ekspektasi praktikan karena sinyal input
Vi memasuki op-amp pada input inverting.
Gambar 4-8 Simulasi Percobaan Rangkaian Penjumlah
pada LTspice

Gambar 4-8 menunjukkan skema rangkaian


penjumlah (summer) yang mempunyai dua input
yang akan dijumlahkan. Input Vi berupa hasil
pembagi tegangan yang ditentukan oleh posisi
saklar pada A atau B, sedangkan input Vi2
merupakan sinyal sinusoidal dengan frekuensi

(a)

Gambar 4-7 Grafik Tegangan terhadap Waktu Vi dan


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 11
Vo pada Percobaan Penguat Inverting (Sinyal Input
Sinusoidal)

Dapat dilihat dan dianalisis dari grafik pada


(b) keadaan konstan selama beberapa saat
Gambar 4-9 Grafik Tegangan terhadap Waktu Vi, Vi2 menyebabkan garis mendatar. Bentuk sinyal juga
dan Vo pada Percobaan Rangkaian Penjumlah pada dipengaruhi oleh skala yang digunakan praktikan
LTspice Tabel 4-4 Data Percobaan Rangkaian
Penjumlah

Gambar 4-9 menunjukkan hasil simulasi


rangkaian penjumlah ( (a) untuk Vi pada posisi A,
(b) pada posisi B). Untuk Vi di kedua posisi,
dibutuhkan Vi2 sebesar 0.92 Volt sebagai tegangan
maksimum Vmaks sinyal sinusoidal (tabel 4-4).
Dapat dilihat dari grafik bahwa Vo merupakan
hasil penjumlahan dari sinyal Vi dan Vi2 yang
telah diamplifikasi sebesar 2.2 kali. Sedangkan
yang membedakan kedua hasil Vo yang sama-
sama memiliki VPP sebesar 4 V adalah Vmaks kedua
buah sinyal keluaran.

4.4 RANGKAIAN INTEGRATOR


rangkaian integrator dengan sinyal input sinyal
kotak dengan tegangan 0.5 V PP. Sinyal output Vo
(a) memiliki amplitudo tegangan 12 Volt dikarenakan
amplifikasi hasil pengintegralan sinyal input
sebesar 1/RC, yaitu amplifikasi sebesar 1 juta kali.
Penjelasan hasil grafik sama seperti pembahasan
pada gambar 4-11. Namunc pada percobaan ini
dihasilkan sinyal output berbentuk sinyal segitiga.

(b)
Gambar 4-11 Grafik Tegangan terhadap Waktu Vi 0.5
VPP (a) dan Vo (b) pada Hasil Simulasi Percobaan
Rangkaian Penjumlah pada LTspice
Gambar 4-11 menunjukkan hasil simulasi
rangkaian integrator dengan sinyal input sinyal
kotak dengan tegangan 0.5 V PP. Sinyal output Vo
memiliki amplitudo tegangan 12 Volt dikarenakan
amplifikasi hasil pengintegralan sinyal input
sebesar 1/RC, yaitu amplifikasi sebesar 1 juta kali.
12 Volt yang menjadi keluaran op-amp
merupakan tegangan tersaturasi dimana tegangan
output opamp tidak mungkin melebihi |VCC |
yang menjadi sumber tegangan op-amp[2]. Sinyal
output Vo berbentuk trapezium dikarenakan
menurut praktikan rise dan fall tegangan yang
menyebabkan adanya garis miring saat rise dan
fall sedangkan saat tegangan berada dalam

dalam
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknikmemplot
Elektro – STEIhasil
ITB 12
simulasi.
Gambar
Gambar 4-10 Simulasi
4-13 Simulasi Percobaan
Percobaan Rangkaian
Rangkaian Oscillator Gambar 4-14 Grafik Tegangan terhadap Waktu VC
Integrator pada LTspice
Hasil Simulasi Percobaan Rangkaian Oscillator pada
pada LTspiceskema rangkaian
Gambar 4 -10 menunjukkan
integrator yang tegangan input V i-nya dipasang LTspice
Gambarsinyal
dengan 4-10 menunjukkan
kotak denganskemafrekuensi
rangkaian
1k H z
tegangan 0.5V PP dan 0.1 V PP dalam dua percobaan Gambar 4-11 menunjukkan hasil simulasi
yang berbeda.
rangkaian oscillator dengan empat variasi yang
sebelumnya sudah dijelaskan pada babmetodologi.
Frekuensi
Gambarpada sinyal Tegangan
4-12 Grafik output didapatkan dengan
terhadap Waktu Vi 0.1
menggunakan
VPP (a) danfitur attached
Vo (b) cursor
pada Hasil pada program
Simulasi Percobaan
Rangkaian
L Tspice yang Penjumlah
berfungsi pada LTspice
untuk membandingkan
waktu di dua titik berbeda pada sinyal.
Gambar 4-12 menunjukkan hasil simulasi
Tabel 4-5 Data PercobaanRangkaianOscillator

(a)

Praktikan menggunakan initial conditionsebesar


0.01 Volt pada V(n004) = V C dalam menjalankan
simulasi agar sinyal output dapat muncul dari
sebuah referensi daring[3]. Sinyal yang muncul
pada awalnya masih dalam masa transient(gambar
4-15). Namun, praktikan hanya mengambil grafik
pada bagian dimana sinyal keluaran sudah
berosilasi dengan amplitudo stabil,aitu
y 12Volt.
(b)

Gambar4-15 Grafik Tegangan terhadapWaktu VC


Hasil SimulasiPercobaanRangkaianOscillatorpada
LTspice pada Keadaan Osilasi Belum Stabil

oscillator menggunakan 3 op-amp yang akan disimulasikan pada


program LTspice.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


4.5 RANGKAIAN OSCILLATOR

(d)

5. KESIMPULAN
(c)
Setelah melakukan semua percobaan pada
praktikum modul 3 tentang rangkaian penguat operasional,
praktikan dapat:

1
0
1. Memahami apa itu Operational Amplifier (op-
amp)
2. Melakukan penurunan rumus terkait
operasi-operasi komputasi analog
sederhana syang dapat dilakukan oleh opamp
3. Menentukan tegangan keluaran (Vo) yang
menjadi output suatu rangkaian op-amp
sederhana

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum : Praktikum


Rangkaian Elektrik, 2019

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


[2] Charles K. Alexander, Matthew N.O. Sadiku,
Fundamentals of Electric Circuits 5th Edition,
McGraw-Hill, New York, 2013
[3] https://electronics.stackexchange.com/questi
ons/321222/phase-shift-oscillator-notoscillating, 12
September 2019, 22.19.

11

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB

Anda mungkin juga menyukai