Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam


kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam suatu model
pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru, akan
tetapi menyangkut tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta
sistem penunjang yang disyaratkan.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang


digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model
tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model pembelajaran


adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Menurut Afandi (2013:16), mengatakan bahwa model pembelajaran


adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk
mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat strategi, teknik, metode,
bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.

Meurut Syaiful Sagala (2010: 176) mengemukakan bahwa model


mengajar merupakan suatu kerangka konseptual yang berisi prosedur sistematik
dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar
tertentu yang befungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proes belajar mengajar

Sedangkan menurut Joyce dan Weil (2000:13) menjelaskan secara luas


bahwa model pembelajaran merupakan deskripsi  dari lingkungan belajara yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multimedia
ddan bantuan belajar melalaui program komputer. Masih menurut Joyce dan

1
Weil hakekat mengajaar adalah membantu pelajar (peserta didik) memperoleh
informasi, ide, ketrampilan, nilai-nilai, cara berfikir, dan belajar bagaimana
belajar.

Merujuk pada pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model


pembelajaran adalah sebagai suatu rencana yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan
peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang
menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran
yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan
perbuatan/kegiatan guru peserta didik yang dikenla dengan istilah sintaks. Secara
implisist di balik tahapan pembelajaran terrsebut terdapat karakteristik lainnya
dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran
yang satu dengan  model pembelajaran yang lainnya.

B. Rumpun Model-model Pembelajaran

Joyce dan Weil (1996) dalam bukunya Model of Teaching telah


menggolongkan model-model pembelajaran menjadai empat rumpun model
pembelajaran.  Rumpun model pembelajaran tersebut antara lain adalah Rumpun
Model-model Pembelajaran Pengolahan Informasi, Rumpun Model-model
Pembelajaran Individual,

1. Rumpun Model-model Pembelajaran Pengolahan Informasi

Model-model pembelajaran dalam rumpun ini bertitik tolak dari


prinsip-prinsip pengolahan informasi yaitu cara-cara manusia menanggapi
rangsangan dari lingkungan, mengorganisasikan data, mengenali masalah
dan mencoba mencari solusinya, serta mengmebangkan konsep-konsep dan
bahasa untuk menangani masalah tersebut. Model dalam rumpun ini
berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
intelektual secara umum, dan penekanan konsep serta informasi yang berasal
dar disiplin ilmu secara akademis.

2
a. Dasar filosofis
Manusia selalu menerima rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi
informasi, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah,
dan menggunakan simbol-simbol.
b. Konsep dasar
1) Proses pembelajaran harus dirancang untuk mengingat dan
mengasimilasi informasi.
2) Proses pembelajaran dilakukan dengan cara menggali dan
mengorganisasi data, merasakan keberadaan masalah dan
mengupayakan jalan keluarnyan serta mengembangkan bahasa untuk
mengungkapkannya.
c. Tujuan
1) Pembelajaran ditujukan untuk pembentukan kemampuan berpikir
induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik dan juga
untuk kehidupan pada umumnya.
2) Siswa mampu memilih kemampuan untuk memproses informasi
sehingga siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang memiliki
kemampuan dalam memproses informasi.
d. Asumsi
Siswa mempunyai kemampuan menganalisis informasi dan membangun
konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir.
e. Jenis model rumpun pengolahan informasi
1) Berfikir Induktif
Model ini ditujukan untuk pembentukan kemampuan berfikir induktif
yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik, dan diperlukan
dalam kehidupan secara umum.
2) Latihan inkuiri
Model ini dirancang untuk melibatkan siswa dalam berfikir sebab-
akibat dan melatih mengajukan pertanyaan secara opic dan tepat.
3) Concept attainment
Dirancang untuk mengajarkan (pembentukan) konsep dan untuk
membantu siswa menjadi lebih efektif dalam belajar konsep
(kemampuan berfikir induktif).

3
4) Mnemonic (strategi mengingat dan menerima informasi)

Model ini dirancang untuk membantu guru dalam menyajikan


bahan pelajaran dan cara-cara membantu siswa baik secara individual
maupun secara kooperatif dalam mempelajari informasi atau konsep.

5) Perkembangan kognitif

Model ini bertujuan untuk membantu guru dalam


pembentukan kemampuan berfikir/ pengembangn intelektual  pada
umumnya, khususnya berfikir logis. Kemampuan ini dapat diterapkan
pada kehidupan sosial dan pengembangan moral.

6) Advance Organizer

Model ini dirancang untuk meningkatkan kemamapuan


mengolah informasi dalam kapasitas untuk membentuk dan
menghubungkan dengan pengetahuan baru pada struktur kognitif
yang telah ada.

7) Synectics

Dirancang untuk membantu siswa  break set dalam kegiatan


pemecahan masalah dan menulis untuk memperoleh pandangan baru
terhadap suatu opic berdasarkan banyak hal dari lapangan.

2. Rumpun Model-model Pembelajaran Individual

Model-model pembelajaran pada rumpun individual ini


memfokuskan pada pengembangan pribadi. Model ini menekankan pada
proses mengkonstruk dan mengorganisasi realita yang memandang manusia
sebagai pembuat makna.

a. Dasar filosofis
Manusia merupakan makhluk individu, sehingga manusia mempunyai
pandangan tersendiri tentang keberadaan dirinya sendiri (selfhood).

4
b. Konsep dasar
1) Rumpun ini menekankan/memfokuskan pada pengembangan pribadi,
menekankan pada proses membangun/mengkonstruksi dan
mengorganisasi realita yang mengandung manusia sebagai pembuat
makna.
2) Perhatian harus dipusatkan pada pandangan perseorangan dan
berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga siswa
semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya.
c. Tujuan
1) Siswa mampu menjaga dan mengenal serta menyadari kemampuan
dirinya, kemudian mampu menyadari dan memahami orang lain.
2) Mengembangkan pribadi secara kreatif dan melatih siswa mampu
memecahkan masalah secara kreatif.
d. Asumsi
1) Pendidikan harus mengutamakan proses yang membantu individu
dalam membentuk dan mengorganisasikan realita dan banyak
memperhatikan kehidupan individu siswa.
2) Pendidikan harus berorientasi pada perkembangan diri individu dan
pembentukan pribadi yang baik.
3) Pendidikan diusahakan agar siswa dapat memahami diri sendiri
dengan baik, sanggup memikul tanggung jawab dan mampu untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
e. Jenis model pembelajaran individual
1) Pengajaran Non Directif
Model ini menekankan pada kemitraan Guru-siswa. Guru
berusaha membantu siswa memahami perannya dalam pendidikan
mereka sendiri. Model ini juga menekankan pada pembentukan
kemampuan belajar sendiri untuk mencapai pemahaman dan
penemuan diri sendiri sehingga terbentuk konsep diri.

2) Latihan Kesadaran

5
Model ini berguna untuk meningkatkan kemampuan/kapasitas
seseorang dalam mengsplorasi dan menyadari pemahaman diri
sendiri.
3) Sistem Konseptual
Model ini dirancang untuk meningkatkan kompleksitas pribadi dan
feksibilitas.
4) Pertemuan kelas
Model ini ditujukan untuk pengembangan pemahamn dan
tanggungjawab pad diri sendiri dan kelompok sosialnya.
3. Rumpun Model-Model Pembelajaran Sosial

Model-model pembelajaran rumpun sosial menggabungkan antara


belaajr dan masyarakat. Kedudukan belajar di sini adalah bahwa perilaku
kooperatif tidak hanya merupakan pemberi semangat sosial, tetapi juga
intelektual. Sebaliknya tugas-tugas yang sering dilakukan dalam kehidupan
sosial dapat dirancang untuk meningkatkan belajar/keakademisan.

a. Dasar filosofis
1) Tabiat dasar manusia adalah makhluk sosial.
2) Manusia pada dasarnya suka bekerja sama, berdebat, berdiskusi, dan
selalu berupaya menyaingi kompetensi yang dimiliki lawannya.
3) Sekolah harus menjadi lingkungan masyarakat kecil yang produktif.
4) Belajar dimulai dari materi yang paling sederhana sampai pada
materi yang paling rumit.
b. Konsep dasar
Model pembelajaran kelompok sosial meliputi unsur:
1) Mengajar siswa bagaimana cara bekerja sama secara positif dan
saling membutuhkan.
2) Menjamin bahwa setiap siwa belajar bagaimana cara
mengembangkan diri sendiri dengan bertanggungjawab dan tidak
meninggalkan usaha untuk bekerja sama.
3) Bekerja dengan semua siswa secara bersama- sama, tidak ada
kelompok siswa yang tidak dapat belajar secara bersama-sama.

6
4) Menciptakan sebuah kelas dan sekolah kerja sama, belajar bekerja
sama bukan kegiatan seketika, tetapi sebuah cara yang dilakukan
mencapai belajar untuk hidup dan bekerja bersama.
5) Pendidikan harus menitikberatkan pada pengembangan kemampuan
kerja sama dari para siswa.
c. Tujuan
1) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan orang
lain dalam proses yang demokratis dan kerja sama secara produktif
dalam suatu lingkungan masyarakat.
2) Lingkungan kerjasama yang ditimbulkan oleh model sosial harus
memberikan dampak besar pada:
d. Asumsi
1) Masalah-masalah sosial diidentifikasi dan dipecahkan atas dasar dan
melalui kesepakatan-kesepakatan yang diperoleh di dalam dan
dengan menggunakan proses-proses sosial.
2) Proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk perbaikan
masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus-menerus.
3) Peran utama pendidikan untuk mempersiapkan warga negara yang
akan mengembangkan tingkah laku demokratis yang terpadu, baik
dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan taraf hidup
yang berbasis demokrasi sosial yang produktif.
4) Usaha yang dilakukan bersama dapat meningkatkan kualitas
kehidupan, mendatangkan kebahagiaan dan semangat serta mencegah
konflik sosial yang dekonstruktif serta mendorong aspek intelektual.
e. Jenis model pembelajaran rumpun sosial
1) Partner in learning / Kerja Kelompok
Model ini dirancang untuk memberikan bimbingan kepada
siswa untuk mendefinisikan/ menemukan masalah, menggali
berbagai pandangan terhadap masalah, dan belajar bersama untuk
menguasai informasi, ide, dan keterampilan yang secara simultan
mengembangkan kompetensi sosial.
2) Jurisprudential

7
Model ini dirancang untuk melatih kemampuan mengolah
informasi dan menyelesaikan isu kemasyarakatan dengan kerangka
acuan atau cara berfikir jurisprudential (ilmu tentang hukum-hukum
manusia).
3) Role Playing (bermain Peran)

Model ini dirancang untuk mengajak siswa dalam menyelidiki


nilai-nilai pribadi dan sosial melalui tingkahlaku mereka sendiri dan
nilai-nilai yang menjadi sumber dari penyelidikan itu. Bermain peran
juga membantu siswa mengumpulkan dan menata informasi
mengenai isu-isu sosial, mengembangkan rasa empati kepada teman,
dan mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial siswa.

4. Rumpun Model-Model Pembelajaran Perilaku

Model-model pembelajaran pada rumpun ini didasarkan pada suatu


pengetahuan yang mengacu pada teori perilaku seperti teori belajar, teori
belajar sosial, modifikasi perilaku atau perilaku terapi. Model pembelajaran
rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang
memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif sehingga
terbentuk pola perilaku yang dikehendaki.

a. Dasar filosofis
Manusia sebagai makhluk individu selalu memberikan respon
terhadap situasi yang belum pernah dialami karena sesungguhnya
individu dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami
dengan situasi lama yang pernah dialami, sehingga terjadi transfer unsur-
unsur yang telah dikenal ke situasi baru.
b. Konsep dasar
1) Rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang mengacu pada
teori perilaku yang mementingkan penciptaan lingkungan belajar
yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif
sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki.

8
2) Materi ajar harus dimulai dari materi yang bersifat spesifik menuju
materi yang bersifat kompleks sehingga dapat dikuasai oleh siswa.
c. Tujuau
1) Pendidikan diarahkan pada pencapaian penguasaan materi pelajaran
dengan cara merubah pola-pola tingkah laku dengan menggunakan
umpan balik yang diterima dan diarahkan pada kemandirian siswa
dalam menguasai materi pelajaran.
2) Siswa lebih mandiri untuk melatih kemampuan-kemampuannya dan
memperoleh umpan balik sesuai dengan bahan-bahan yang diajarkan.
d. Asumsi
1) Pendidikan harus dipusatkan pada perhatian terhadap tingkah laku
siswa yang terobservasi, metode, dan tugas yang diberikan dalam
rangka meraih tujuan pembelajaran.
2) Pendidikan harus diarahkan pada penciptaan sistem lingkungan
belajar yang mendukung penguatan tingkah laku (reinforcement)
secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
e. Jenis model pembelajaran rumpun pembelajaran perilaku
1) Mastery learning, Direct Instruction, dan Social learning Theory
Bahan-bahan yang akan dipelajari siswa dipecah e dalam unit-
unit yang sederhana hingga yang kompleks. Bahan yang dipelajari
siswa umumnya dipelajari secara individual melalui berbagai media.
2) Self Control
Model pembelajaran ini mengandalkan pada bagaimana siswa
harus berprilaku dan siswa belajar dari dampak perilaku tersebut,
serta mengendalikan lingkungannya sehingga perilaku tersebut dapat
produktif.
3) Learning from simulation
Dalam situasi tertentu, individu akan memodifikasi
perilakunya sesuai  dengan masukan yang diterima dari lingkungan..

4) The condition of learning


Model ini menekankan pada hasil belajar : apa yang
diharapkan dari tugas/fungsi instruksional guru.

Anda mungkin juga menyukai