Praktikum Map Ii
Praktikum Map Ii
Penjelasan Dasar
Lembar kerja praktikum ini merupakan tugas yang perlu praktikan selesaikan dalam waktu
maksimal 2x130 menit dan dikumpulkan saat praktikum berakhir. Lembar kerja dikerjakan
secara berkelompok sesuai kelompok praktikum. Lembar kerja dikumpulkan dalam format
file Ms. Word dengan file name MAP2_Praktikum 2_NIM Mahasiswa 1_NIM Mahasiswa
2_dst. Dalam melengkapi lembar kerja, diharapkan praktikan tidak mengubah template
lembar kerja yang telah disediakan. Teknis pengumpulan lembar kerja akan dijelaskan lebih
lanjut oleh Asisten Praktikum.
Tujuan Praktikum
Analisis Pengelompokkan adalah analisis statistik yang memiliki kegunaan untuk meringkas
data, yaitu objek. Analisis pengelompokkan mencoba menemukan hubungan
(interrelationship) antar sejumlah objek yang saling terkait dengan objek lainnya sehingga
dapat tergabung ke dalam satu kumpulan objek (cluster). Tujuan utama dari praktikum kali
ini adalah: a) mempraktikkan penggunaan SPSS sebagai alat hitung statistik; b)
mempraktikan Uji Analisis Pengelompokan (Cluster). Pada akhir praktikum, diharapkan
praktikan mampu mengoperasikan SPSS untuk membantu perhitungan pada jumlah kasus
yang banyak; menerapkan analisis cluster khususnya dalam bidang perencanaan wilayah dan
kota; dan mampu menginterpretasikan hasil dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil
perhitungan analisis cluster.
1
Identitas Praktikan
Kelas : RA
Nama : Dina Marisa Elvira
Nim : 119220160
Nama : Hafizh Aad Kase
Nim : 119220003
Judul Penelitian : Menentukan pusat-pusat pelayanan regional bagi masyarakat dengan
mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana di provinsi Bengkulu.
I . LATAR BELAKANG
Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ –
104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan :
Utara : Sumatera Barat
Selatan : Lampung
Barat : Samudra Hindia
Timur : Jambi dan Sumatera Selatan
Pusat pelayanan kawasan memiliki fungsi yaitu untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa. Untuk menentukan lokasi pusat-pusat pelayanan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah sarana dan prasarana. Darana dan prasarana dapat diartikan sebagai kerangka dasar dari
suatu sistem, kerangka dasar tersebut menjadi fasilitas umum dan pelengkapan dasar fisik yang
memungkinkan lingkungan untuk bekerja sebagaimana mestinya, serta menjadi penentu keberhasilan dari
suatu perkembangan kota.
Analisis cluster merupakan salah satu alat yang penting dalam pengolahan data statistik untuk
melakukan analisis data. Analisis cluster merupakan seperangkat metodologi yang secara otomatis
mengelompokkan pola/objek ke dalam sebuah cluster berdasarkan kemiripannya.
Untuk melihat sarana dan prasarana mana sajakah yang memiliki karakteristik yang relatif sama
sehingga dapat menilai lokasi pusat pelayanan regional di Provinsi bengkulu ini, maka kami melakukan
penelitian terhadap ketersediaan sarana dan prasarana di Provinsi Bengkulu yang dapat menjadi pusat
pelayanan regional. Penelitian ini kami lakukan dengan menggunakan cluster analysis, yakni untuk
mengelompokan sarana dan prasarana yang memiliki kesmaan objek.
2
II. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini sebagai berikut :
3.2 sasaran
3
IV. POPULASI DAN SAMPEL
4.1 populasi
Populasi yang digunakan dalam praktikum kali ini terdiri dari Jumlah penduduk, jumlah Pengguna listrik,
jumlah angka hidup, jumlah kecamatan, jumlah puskesmas, jumlah posyandu, jumlah rumag sakit, jumlah
hotel, jumlah wisata, jumlah lapangan pekerjaab, dan jumlah melek huruf. Pada analisis ini dilakukan
dengan analisis cluster
4.2 sampel
Sampel yang digunakan untuk praktikum kali ini adalah seluruh kecamatan yang ada di provinsi bengkulu,
yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, Seluma, Muko-muko, Lebong,
Kapahiang, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu
4
V. DASAR TEORI
5.1 Analisis cluster
Analisis cluser merupakan metode pengelompokan yang digunakan untuk menganalisis sejumlah
besar data. Metode ini membagi objek yang dikaji mwnjadi beberapa kelompok yang berbeda, dan
dibandingkan berdasarkan karakteristik tertentu.
Analisis ini memiliki tujuan yaitu untuk membuat kelompok kelompok homogen dari objek tunggal
yang heterogen. (hestanto)
5
VI. INPUT DATA DAN CARA KERJA
Gunakan data yang sama dengan data yang digunakan pada analisis faktor pada praktikum
sebelumnya, karena data yang akan diinput adalah data nilai faktor yang didapatkan pada anlisis
sebelumnya.
2. Masukkan nilai faktor yang didapatkan pada analisis faktor sebelumnya ke dalam
variabel, kemudian klik statistics
6
4. Klik plot
6. Klik method
7
7. Pada cluster method pilih furthest neighbor dan squared Euclidean distance pada menu
interval lalu continue
8. kemudian klik ok
8
VII. ANALISIS HASIL PERHITUNGAN SPSS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis yang didapatkan dari output hasil SPSS yaitu Case Processing Summary terdapat 0 data
dari total 10 objek yang dimasukkan ke dalam analisis cluster pada praktikum ini.
Terdapat tabel Proximity Matrix yang menunjukkan angka-angka yang memiliki kesamaan dan
menunjukkan kemiripan dari objek-objek yang sudah dimasukkan ke dalam analisis tersebut.
Proximity Matrix
Cas Squared Euclidean Distance
e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 .000 .868 1.760 6.113 .647 .097 3.062 .498 3.188 4.525
2 .868 .000 .159 4.961 .655 1.393 7.192 2.217 2.448 2.547
3 1.760 .159 .000 5.291 1.269 2.492 9.461 3.537 2.866 2.044
4 6.113 4.961 5.291 .000 2.832 5.776 12.865 5.206 .483 13.907
5 .647 .655 1.269 2.832 .000 .679 5.294 .857 .979 5.712
6 .097 1.393 2.492 5.776 .679 .000 2.345 .160 3.025 5.944
7 3.062 7.192 9.461 12.865 5.294 2.345 .000 1.939 9.196 13.001
8 .498 2.217 3.537 5.206 .857 .160 1.939 .000 2.789 8.012
9 3.188 2.448 2.866 .483 .979 3.025 9.196 2.789 .000 9.707
10 4.525 2.547 2.044 13.907 5.712 5.944 13.001 8.012 9.707 .000
Terdapat tabel Agglomeration Schedule yang menunjukkan tahapan pembentukan cluster yang
akan kita lakukan, pada stage 1, cluster 1 memiliki kesamaan dengan cluster 2 yaitu pada objek nomor 1 dan
objek nomor 6 dengan kedekatan 0,097. Pada stage no 2 cluster 1 memiliki kesamaan dengan cluster 2 yaitu
pada objek nomor 2 dan objek nomor 3 dengan kedekatan 0,159 begitu pula pada stage selanjutnya yaitu
stage 3 sampai dengan stage 9 yang cluster 1 nya memiliki kesamaan dengan cluster 2 pada objek masing-
masing stage. Untuk menentukan pembentukan cluster yang dilakukan kita harus melihat lompatan dari
stage 1 ke next stage. Pada stage 1 lompatan yang pertama di next stage ke stage nomor 4 sehingga kita
langsung menuju stage nomor 6 yang memiliki lompatan next page ke stage nomor 5, stage 5 next stage ke
stage nomor 7, stage 7 next stage ke stage nomor 8, stage 8 next stage ke stage nomor 9, sehingga terjadi 5
kali lompatan yang menunjukan terdapat 5 cluster.
9
Output case yang menunjukkan penguatan cluster dari objek yang data seperti yang terlihat ppada hasil
SPSS yang telah dilakukan terdapat 5 case yang akan kita masukkan.
Pada tabel Agglomeration Schedule bahwa terdapat 5 cluster sehingga cluster yang pertama kali kita
dapatkan adalah objek nomor 1,6,8. Cluster 2 yaitu objek nomor , cluster 3 objek nomor 7, cluster 4 objek
nomor 4,9
10
INTERPRETASI
Hasil analisis data menyatakan bahwa data dapat dianalisis ulang dengan mereduksi beberapa
objek yang ada yang mempunyai kemiripan karakteristik. Pada analisis cluster terdapat jumlah cluster yang
telah terbentuk yaitu sebanyak terdapat 5 cluster 1. Cluster 1 yang beranggotakan Bengkulu selatan,
muko-muko, kapahiang. Cluster 2 beranggotakan selum. Cluster 3 beranggotakan lebong. Cluster 4
beranggotakan kaur, bengkulu tengah. Cluster 5 beranggotakan rejang lebong, bengkulu utara, kota
bengkulu. masalah yang diangkat adalah mengenai sarana dan prasarana di setiap kabupaten di provinsi
bengkulu. Maka hasil output dari anilisis cluster yang kami dapatkan adalah pengelompokan kecamatan
berdasarkan kemiripan objek-objek sarana dan prasarana yang tersedia di setiap kecamatan.
Berdasarkan hal tersebut, banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan untuk perencanaan,
diantaranya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana khususnya di Provinsi Bengkulu. Dengan
adanya peningkatan tersebut diharapkan setelah proses keluaran dapat dibuat suatu perencanaan yang sesuai
dengan permasalahan atau kebutuhan daerah yang akan direncanakan. Salah satu hal yang harus
dipersiapkan pada awal proses perencanaan adalah menentukan data yang dibutuhkan, data yang dibutuhkan
tidak sedikit. Data yang diperoleh perlu dipilih secara logis dan masuk akal, sehingga diperlukan analisis
cluster untuk mengklasifikasikan objek-objek yang memiliki karakteristik serupa ke dalam beberapa cluster.
Ini akan memudahkan perencana untuk menganalisis data dan membuat kebijakan atau pengambilan
keputusan lebih mudah.
Salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh perencana adalah pembangunan daerah. Menurut
Pasal 23 ayat (3), "Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Perumahan dan
Permukiman" pada dasarnya mengatur bahwa prasarana umum, sarana dan prasarana umum yang harus
diselesaikan setiap orang harus diserahkan kepada pemerintah daerah. perlu merumuskan Peraturan Daerah
tentang "Pedoman Penyelenggaraan Prasarana Umum, Sarana dan Utilitas Umum di Perumahan dan
Kawasan Perumahan". Dari regulasi tersebut dapat dikatakan bahwa pembangunan daerah, termasuk
identifikasi pusat pelayanan, melibatkan unsur sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan yang
akan ditetapkan sebagai pusat pelayanan.
11
VIII. PERWUJUDAN ETIKA PENELITIAN
Perwijudan etika penelitian sebagai berikut :
1. kejujuran, kejujuran dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data mdan pelaksanaan
metode dan prosedur penelitian.
2. Objektivitas, praktikan berupaya meminimalkan kesalahan dalam melakukan praktikum,
3. Integritas, praktikan melakukan penelitian dengan tulus dan kenjaga konsisten pikiran dan
perbuatan.
4. Ketelitian, praktikan selalau menjaga ketelitian, ketelitian saat penelitian, maupun saat pengerjaan
laporan.
5. Keterbukaan , praktikan saling berbagi data, hasil dan ide dengan rekan sekelompok.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan tabel agglomeration schedule, case dan
dendrogram dapat diketahui bahwa objek-objek yang ada dapat dikelompokkan menjadi 5 buah cluster
yang terbentuk dari hasil analisis yang didapatkan.
Pada proses analisis cluster kali ini menghasilkan cluster yaitu
1. Cluster 1 yang beranggotakan Bengkulu selatan, muko-muko, kapahiang
2. Cluster 2 beranggotakan seluma
3. Cluster 3 beranggotakan lebong
4. Cluster 4 beranggotakan kaur, bengkulu tengah
5. Cluster 5 beranggotakan rejang lebong, bengkulu utara, kota bengkulu
12
IX. DAFTAR PUSTAKA
hestanto. (n.d.). Analisis Cluster (Cluster Analysis). Retrieved januari 26, 2021, from
hestanto.web.id: https://www.hestanto.web.id/analisis-cluster-cluster-
analysis/#google_vignette
miftakhurruzal. (2018, februari). analisis cluster. Retrieved maret 26, 2021, from
http://miftakhurrizal.lecture.ub.ac.id/:
http://miftakhurrizal.lecture.ub.ac.id/files/2018/02/ANALISIS-CLUSTER.pdf
13