Kelompok 16 D3
Kelompok 16 D3
30 cm
15 cm
Gambar 3.1 Benda Uji Kuat Tekan Beton
(Sumber :
1
Ahmad Syarief,Chandra Setyawan,Ida Farida. Analisa Uji Kuat Tekan Beton Dengan Bahan
Tambahan Batu Bata Merah.Garut.Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 2016
Cara menentukan nilai kuat tekan beton:
Keterangan :
P = beban tekan ( N )
Pada umumnya jika berhubungan dengan syarat, tuntutan mutu
dan keawetan beton yang tinggi, selain kualitas agregat kasar dan halus
sebagai material penyusun beton, ada beberapa faktor lain yang harus
dipertimbangkan dan diperhatikan, salah satu diantaranya adalah
kandungan air dalam campuran beton. Dalam menentukan jumlah air
dalam suatu campuran beton dikenal suatu nilai yang disebut nilai Faktor
Air Semen (FAS). Faktor air semen atau water to cementious ratio, adalah
rasio total berat air (termasuk air yang terkandung dalam agregat dan pasir)
terhadap berat total semen pada campuran beton. Semakin kecil nilai FAS
yang dipakai maka akan menghasilkan kekuatan beton yang semakin baik
pula. Campuran beton yang menggunakan FAS yang besar, akan lebih
sedikit membutuhkan pasta semen, sebaliknya campuran beton yang
menggunakan FAS kecil, akan lebih banyak membutuhkan pasta semen.
Dengan demikian jelas, bahwa nilai FAS dalam suatu campuran beton erat
sekali kaitannya dengan jumlah semen yang diperlukan dalam campuran
beton tersebut, dan selanjutnya akan mempengaruhi kuat tekan beton itu
sendiri.2
2
Rosie Arizki, Steenie E, Reky S. 2015. Pengaruh Jumlah Semen dan Fas Terhadap Kuat Tekan
Beton Dengan Agregat Yang Berasal Dari Sungai. Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Menurut SKSNI 03-2834-2000, Beton normal ialah beton yang
mempunyai berat isi 2200 – 2500 kg/m³ dengan menggunakan agregat
alam yang dipecah atau tanpa dipecah. Beton normal dengan kualitas yang
baik yaitu beton yang mampu menahan kuat tekan atau hancur yang diberi
beban berupa tekanan dengan dipengaruhi oleh bahan-bahan pembentuk,
kemudahan pengerjaan (workability), Faktor Air Semen (FAS) dan zat
tambahan (admixture) bila diperlukan. Mutu beton ditentukan oleh nilai
kuat tekannya. Air diperlukan untuk memicu proses kimiawi beton yaitu
bersenyawa dengan semen. Air juga berfungsi untuk membasahi agregat
sampai keadaan jenuh. Dengan peningkatan faktor air semen, maka jumlah
air yang tersisa lebih banyak. Air akan mengisi ruang antar partikel
sehingga adukan lebih encer. Hal ini dapat meningkatkan kemudahan
pengerjaan dan pemadatan. Semakin halus semen, akan menurunkan
workabilitas beton segar, semen membutuhkan lebih banyak air karena luas
permukaannya makin bertambah dan reaksi hidrasi akan berjalan lebih
cepat. Beton yang mempunyai faktor air semen minimal dan cukup untuk
memberikan workabilitas tertentu yang dibutuhkan untuk pemadatan yang
sempurna tanpa pekerjaan pemadatan yang berlebihan, merupakan beton
yang terbaik.33
33
Rosie Arizki, Steenie E, Reky S. Pengaruh Jumlah Semen dan Fas Terhadap Kuat Tekan Beton
Dengan Agregat Yang Berasal Dari Sungai. Manado. Universitas Sam Ratulangi.2015
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan benda uji yang telah didamkan dan dirawat.
2. Siapkan mesin uji tekan.
3. Untuk benda uji berbentuk silinder,keluarkan pijakan pada mesin tekan
sehingga ruang untuk memasukkan benda uji ke dalam mesin tekan
sesuai.
4. Masukkan benda uji ke mesin tekan.
5. Nyalakan mesin tekan dengan memutar tombol ON.
6. Masukkan data pada mesin tekan berupa :
a. Bentuk benda uji.
b. Dimensi benda uji.
c. Berat benda uji.
7. Mulailah proses penekanan dengan terlebih dahulu membuka tuas
hidrolis.
8. Tunggu sampai proses penekanan berhenti,dan benda uji retak.
9. Setelah proses penekanan berhenti catatlah hasilnya yang berupa
tegangan dan luas penampang benda uji.
10. Matikan mesin uji tekan.
11. Keluarkan benda uji dari mesin tekan.
12. Lakukan pengujian pada setiap benda uji baik yang
didiamkan,dibungkus plastik,dan direndam.
13. Bandingkan hasil pengujian setiap benda uji.
VI. URAIAN PERHITUNGAN
p
Kekuatan Tekan Beton = kg/cm2
A
Dimana;
P = Beban Maksimum (kg)
A = Luas Penampang Benda Uji (cm2)
1. Benda uji yang direndam
Umur benda uji = 28 hari
Bentuk benda uji = Silinder
Luas penampang = 17662,5 mm2
Tinggi benda uji = 30 cm
Berat benda uji = 11,4 kg
Beban maksimum = 330 kN
Tegangan = 18.6 Mpa