Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PERTAHANAN MODERN INDONESIA

Anang Setiyawan
Universitas Sebelas Maret
Email : anang.setiyawan.sh@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma
pertahanan di Indonesia dalam menghadapi ancaman modern. Penelitian ini menggunakan
metode doktrinal dengan pendekatan statue approach. Nilai-nilai Pancasila mampu
menyatukan, mengkolaborasikan semua elemen untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
Negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila masih perlu dipegang teguh dan diwujudkan dalam
semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila adalah paradigma pertahanan yang
telah diuji dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi ancaman dari dalam
dan luar negeri. Pancasila sebagai paradigma pertahanan masih sangat relevan untuk
digunakan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman baik ancaman konvensional maupun
ancaman modern seperti yang kita hadapi saat ini.
Kata kunci: pancasila, paradigma, pertahanan, ancaman modern, cyber

PANCASILA AS INDONESIA’S MODERN DEFENSE PARADIGM

Abstract
This study aims to see the relevance of Pancasila values as a defense paradigm in Indonesia
in dealing with modern threats. This research uses doctrinal methods with statue approach.
The pancasila values able to unite, collaborate with all the elements in order to achieve and
realize the goals of the State of Indonesia. Pancasila values still need to be held firmly and
realized in the all aspects of the Indonesian people’s life. Pancasila is a defense paradigm
that has been tested in the Indonesian people struggle history in facing threats from within
and outside the country. Pancasila as a defense paradigm is still very relevant to be used to
deal with various forms of threats both conventional threats and modern threats as we are
currently facing.
Keywords: pancasila, paradigm, defense, modern threat, cyber

PENDAHULUAN peringatan hari lahir Pancasila pada Tahun


Indonesia adalah bangsa yang besar 1967 menyampaikan bahwa Pancasila
adalah dasar falsafah Negara Indonesia yang
dengan seluruh kekayaan alamnya serta
menjadi pegangan hidup dan pandangan
keaneragaman budaya, bahasa, suku
hidup rakyat serta bangsa yang didalamnya
maupun agama didalamnya. Keberagaman
mengandung kepribadian dan cita-cita
Indonesia telah mampu dibingkai menjadi
bangsa Indonesia yang telah teruji dalam
satu oleh Ideologi Pancasila yang telah
sejarah panjang perjuangan bangsa
menjadi kesepakatan bersama seluruh
Indonesia dalam menghadapi ancaman yang
golongan rakyat Indonesia. Pancasila
berasal baik dari dalam maupun dari luar
sebagai Ideologi bangsa tidak boleh hanya
negeri (Soeharto.co, April 29, 2013).
menjadi simbol namun nilai-nilai
Ancaman terhadap bidang pertahanan
didalamnya harus diamalkan dalam
dan keamanan yang dihadapi Indonesia
kehidupan berbangsa dan bernegara.
sudah bukan lagi ancaman kovensional yang
Presiden Kedua Republik Indonesia pada
Copyright © 2017, Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
Avaliable online at : http://e-journal.unipms.ac.id/index.php/citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

sebelumnya kita kenal seperti misalya utama dalam penanganan dan penegakan
pendudukan atau agresi secara langsung hukum terhadap ancaman ini adalah tidak
terhadap suatu negara tertentu namun telah dilihatnya ancaman ini secara komprehensif
bertransformasi menjadi sebuah ancaman dan penanganannya yang dilakukan secara
modern dengan menggunakan fasilitas parsial oleh masing-masing lembaga Negara
teknologi informasi yang tidak mudah yang merasa memiliki kewenangan dalam
dikenali, dideteksi bahkan sulit diatasi menanganinya. pemahaman yang terbatas
karena terbatasnya ahli dibidangnya, terhadap ancaman ini membuat penanganan
kebijakan/aturan, sudut pandang, ancaman yang dilakukan melalui teknologi
kompleksitas maupun tingkat pengetahuan informasi ini tidak dapat dilakukan secara
dalam melihat ancaman modern tersebut. tepat, efektif dan efisien.
Ancaman melalui teknologi modern ini saat Paradigma pertahanan Indonesia
ini bahkan menjadi momok yang paling termuat dalam nilai-nilai pancasila yang
menakutkan bagi Negara Amerika dan tercantum dalam Preambule UUD RI 1945
Inggris, mereka memandang ancaman ini dan kemudian dijabarkan lagi dalam
sebagai ancaman strategis yang jauh lebih Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002
berbahaya dari ancaman teroris (Setiyawan, Tentang Pertahanan menyatakan bahwa
2018). Pemerintah bertugas “melindungi segenap
Di Indonesia ancaman ini juga telah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
menjadi ancaman strategis terhadap Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
kedaulatan dan kepentingan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
Indonesia terutama dalam bidang dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
pertahanan, keamanan maupun bidang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
ekonomi. Pada tahun 2012 Indonesia abadi, dan keadilan sosial”. Pasal 30 UUD
mengalami lebih dari 8000 serangan cyber RI 1945 secara jelas menyatakan bahwa
(Mantra, January 20, 2012) dan hampir “usaha pertahanan dan keamanan Negara
mencapai 4 juta serangan cyber dalam diselenggarakan melalui system pertahanan
beberapa tahun terakhir, bahkan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan
Kementerian Informasi dan Informatika Polri sebagai kekuatan utamanya dan rakyat
menyampaikan bahwa Indonesia telah berperan sebagai kekuatan pendukung”.
menjadi salah satu target perang cyber di Oleh karena itu system pertahanan kita saat
wilayah Asia (Kompas, June 8, 2017). ini yang cenderung masih parsial perlu
Tahun 2009 Kedutaan dan Kementerian disesuaikan dengan perkembangan jaman
Luar Negeri Indonesia di China menjadi terutama dalam menghadapi ancaman
sasaran operasi spionase sistematis skala modern yang mengharuskan kolaborasi
besar yang diduga dilakukan oleh negara secara menyeluruh terhadap kewenangan
China dan bahkan bidang industri Indonesia dan kemampuan sumber daya seluruh
pada tahun 2010 menjadi sasaran serangan lembaga Negara beserta pihak-pihak lain
virus stunext yang dianggap oleh banyak non Negara seperti para ahli dan private
pakar IT sebagai cyberweapon paling sector yang terkait.
canggih didunia (Zetter, March 11, 2014) Penelitian ini ingin menguraikan
yang diduga dilakukan oleh Israel dan bagaimana Pancasila dapat digunakan
Amerika (Lindsay, 2013; Iasiello, 2013). menjadi paradigm pertahanan yang masih
Jika serangan cyber tersebut diarahkan relevan dalam menangani ancaman
langsung pada infrastruktur vital suatu konvensional maupun ancaman modern baik
negara maka tidak hanya berpotensi dari dalam maupun luar terhadap kedaulatan
mengganggu, merusak, dan menghancurkan maupun kepentingan nasional Indonesia..
suatu objek namun berpotensi
METODE
mengakibatkan luka dan kematian pada
manusia (Francis, March 11, 2013). Masalah

Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma….. | 2


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Metode penelitian yang digunakan MPR No. III/MPR/2000 Tentang Sumber


adalah kualitatif dengan jenis penelitian Hukum dan Tata Urutan Peraturan
doktrinal (S. Wignyosubroto, Keseragaman Perundang-undangan dan UU No. 12 Tahun
dalam Konsep Hukum, Tipe Kajian dan 2011 tentang Pembentukan Peratuan
Metode Penelitian, October 30, 2011; Perundang-Undangan.
Soekanto & Mamudji, 2004) yang bersifat
Data, Intrumen, dan Teknik
preskriptif (Soekanto, 2011) dengan
Pengumpulan Data
pendekatan statue approach (Marzuki,
2009). Penelitian ini menggunakan Data uang digunakan dalam penelitian
pengumpulan data sekunder dengan ini berupa data kualitatif, data tersebut
menggali dan mengkaji seluruh bahan dikumpukan secara cermat melalui internet,
hukum yang ada. Bahan hukum primer yang dan study pustaka secara langsung.
digunakan antara lain Undang-Undang Macam data, bagaimana data dikum-
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, UU pulkan, dengan instrumen yang mana data
No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan dikumpulkan, dan bagaimana teknis
Negara, Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 pengum-pulannya, perlu diuraikan secara
Tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan jelas dalam bagian ini.
Peraturan Perundang-undangan dan UU No. Teknik Analisis Data
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peratuan Perundang-Undangan. Teknik Teknik analisa data yang digunakan dalam
analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif (Adi, 2004).
kualitatif (Adi, 2004).
Jenis Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan Urgensi Penanganan Ancaman Modern
adalah kualitatif dengan jenis penelitian Penguasaan dan perkembangan
doktrinal. Yang bersifat deskriptif dengan teknologi infomasi secara pesat telah
pendekatan statue approach (Soekanto, mampu merubah lingkungan keamanan
2011; Marzuki, 2009). strategis bagi seluruh Negara didunia.
Waktu dan Tempat Penelitian Revolusi bidang ini telah merubah cara
pandang terhadap apa yang disebut sebagai
Penelitian ini dilakukan dalam kurun ancaman cyber yang semula dianggap bukan
waktu 3 bulan yakni bulan januari hingga sebuah ancaman menjadi sebuah ancaman
april 2019. strategis dan berbahaya terhadap bidang
Target/Subjek Penelitian ekonomi dan keamanan nasional bagi
hampir seluruh Negara di dunia terutama
Target dan subjek penelitian ini Negara-negara maju yang memiliki
berupa artikel ilmiah, peraturan, undang-
ketergantungan kuat dalam hal penggunaan
undang, buku, dan karya tulis lain yang teknologi informasi. Berbagai kasus
relevan dengan pancasila dan pertahanan dibelahan dunia seperti misalnya serangan
keamanan Indonesia cyber terhadap Uni Soviet (Loney, March 1,
Prosedur 2004; Russel, February 28, 2004), Estonia
(Saleem & Hassan, 2007; William,
Penelitian ini menggunakan pengumpulan
November 29, 2007), Irak (Schmitt, 2002;
data sekunder dengan menggali dan
Richardson, 2011), Iran (Middletown, 2015,
mengkaji seluruh bahan hukum yang ada.
p.1), Amerika (Saalbach, 2013, p.1-54;
Bahan hukum primer yang digunakan antara
Chen, 2013; Walters, 2014) membuktikan
lain Undang-Undang Dasar Republik
bahwa serangan ini meskipun dioperasikan
Indonesia Tahun 1945, UU No. 3 Tahun
dari layar komputer namun dampak dan
2002 Tentang Pertahanan Negara, Ketetapan

3 | Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma……


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

ukurannya sulit dideteksi dan dibatasi. Tidak 2017 kerugian ekonomi global telah
hanya dapat digunakan untuk mencuri data, mencapai $ 3 trillion dan akan mencapai $ 6
merusak, merubah, menggangu bekerjanya Trillion pada tahun 2021 nanti. Dari studi
suatu system/ program namun serangan ini yang dilakukan oleh Phonemon diketahui
dapat digunakan untuk melumpuhkan, bahwa Amerika merupakan Negara yang
menghancurkan suatu infrastruktur tertentu mengalami kerugian rata-rata pertahun
tanpa perlu melintas batas Negara. Dalam paling tinggi yaitu mencapai $ 21 Million
bidang ekonomi dampak kerugian yang dan terendahnya dialami oleh Australia
ditimbulkan oleh serangan ini sangat dengan kerugian mencapai $ 5.41 Million
signifikan dan selalu meningkat setiap rata-rata pertahunnya (Morgan, 2017). Guna
tahunnya (Setiyawan & Wiwoho, 2018, p. lebih jelas berikut data mengenai Dampak
17-26). kerugian akibat cybercrime pada gambar 1.
Kajian yang dibuat cybersecurity
venture menunjukkan bahwa pada tahun

Sumber: (Phonemon Institute, 2017)


pertahanan Indonesia dan sebagai potensi
Dampak serangan cyber di Indonesia ancaman yang berasal non Negara. Berikut
sudah seharusnya lebih dipandang lebih data lebih jelasnya kami sajikan dalam
ditangani lebih serius. Dalam sebuah gambar 2 dan 3.
laporan menunjukkan bahwa ancaman cyber
telah tergambar menjadi ancaman terhadap
Gambar 2. Peta ancaman pertahanan Indonesia

Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma….. | 4


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Sumber : (Hikam, 2014)

Gambar 3. Potensi ancaman non-negara

Sumber : (Hikam, 2014)

Kerugian akibat serangan cyber di penanganan ancaman cyber di Indonesia dan


Indonesia pada periode Tahun 2012-2014 lemahnya cara pandang pemerintah terutama
mencapai lebih dari 33 milyar (Noor, BSSN dalam melihat ancaman cyber
November 27, 2015) dan kemudian pada sekaligus mengkolaborasi kewenangan dan
periode tahun 2015-2016 meningkat secara kemampuan semua pihak yang terkait baik
signnifikan mencapai 194.6 milyar Negara, private sector maupun individu
(Jamaludin, March 8, 2016). Kerugian- dalam upaya menangani ancaman modern
kerugian yang dialami oleh hampir seluruh ini. Penanganan ancaman pada domain
Negara didunia ini akan terus meningkat cyber membutuhkan kolaborasi semua
signifikan seiring kemajuan teknologi yang lembaga maupun semua pihak yang terkait
digunakan. Yang menjadi menarik perhatian pertahanan, keamanan dan kepentingan
adalah, tidak ada satupun serangan terhadap nasional Indonesia mengingat ancaman
Indonesia yang mampu diungkap dan cyber ini bersifat kompleks dan multi
diselesaikan secara tuntas oleh aparat domain penegakan hukum sehingga
Negara kita. Hal ini menunjukkan memang tidak dimungkinkan hanya
kelemahan dan ketidaksiapan kebijakan ditangani oleh satu atau dua lembaga terkait
serta lembaga kita dalam menangani model saja.
ancaman modern saat ini.
Kelemahan tersebut membuat banyak Pancasila Sebagai Paradigma Pertahanan
celah-celah bukum yang menjadikan Modern
penanganan serangan ini kurang efektif dan
efesian bahkan jalan ditempat. Dalam Masuknya nilai-nilai Pancasila dalam
disertasinya, Anang Setiyawan menyatakan Pembukaan UUD 1945 menjadikan
bahwa salah kaprah ini karena tidak Pancasila memiliki kedudukan tertinggi
dikenalnya definisi maupun tingkatan/ dalam norma positif di Indonesia, hal ini
pembagian serangan cyber, tumpang kemudian ditegaskan kembali dalam
tindihnya domain penegakan dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011

5 | Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma……


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Tentang pembentukan Peraturan Perundang- keutuhan dan keselamatan bangsa dari


undangan yang menempatkan Pancasila segala macam bentuk ancaman.
sebagai sumber dari segala sumber hukum Kedua Prinsip tanggung jawab dan
Negara, yang artinya bahwa seluruh tertib kehormatan setiap warga negara untuk ikut
hukum di Indonesia merupakan penjabaran serta dalam segala upaya mempertahankan
dari nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh negara. Artinya setiap warga negara
bertentangan dengannya. memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam
Pada konsep pertahanan keamanan bela negara kecuali ditentukan lain oleh
nasional, nilai-nilai pancasila merupakan undang-undang.
bagian penting dalam sistem pertahanan Ketiga Prinsip cinta damai tapi lebih
negara. Pancasila merupakan titik tolak cinta pada kemerdekaan dan kedulatan.
pertahanan negara dalam rangka menjamin Pertikaian atau perselisihan yang timbul
keutuhan dan tetap tegaknya Negara antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain
Kesatuan Republik Indonesia serta akan diselesaikan dengan cara damai, jika
tercapainya tujuan pembentukan Negara cara damai tidak membuahkan hasil maka
Indonesia antara lain melindungi bangsa dan dapat menggunakan cara penyelesaian
tumpah darah Indonesia, memajukan terakhir yaitu cara perang;
kesejahteraan umum, mencerdaskan Ke-empat Prinsip menentang segala
kehidupan bangsa dan turut serta menjaga bentuk penjajahan dan menganut prinsip
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, politik bebas aktif. Indonesia menganut
perdamaian abadi dan keadilan sosial. pertahanan yang bersifat defensif aktif dan
Pancasila sebagai pandangan hidup tidak ekspansif sepanjang kepentingan
bangsa indonesia dalam bidang pertahanan nasional Indonesia tidak terancam, dan oleh
diuraikan dalam Preambule UUD RI 1945 karena itu indonesia tidak terikat dan tidak
dan Batang Tubuhnya, yaitu; pertama, ikut serta dalam pakta pertahanan dengan
kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa negara lain;
yang oleh karenanya segala bentuk Ke-lima Prinsip pertahanan negara
penjajahan harus dihapuskan karena semesta. Prinsip ini berarti melibatkan
bertentangan dengan perikemanusiaan dan seluruh rakyat, sumber daya nasional,
perikeadilan. Kedua, pemerintah sarana, prasarana dan wilayah negara
berkewajiban untuk melindungi bangsa sebagai satu kesatuan pertahanan;
Indonesia, meningkatkan kesejahteraan, Ke-enam Prinsip pertahanan
mencerdaskan sumber daya manusia dan berdasarkan prinsip demokrasi, HAM,
mengambil bagian dalam upaya menjaga kesejahteraan umum, lingkungan hidup,
ketertiban dunia berdasarkan hak hukum nasional, kebiasaan dan hukum
kemerdekaan, perdamaian abadi dan Internasional, prinsip kemerdekaan,
keadilan sosial. Ketiga, warga negara kedaulatan dan keadian sosial dengan
memiliki hak dan kewajiban untuk turut mempertimbangkan kondisi geografis
andil dalam segala usaha pembelaan negara sebagai negara kepulauan.
dan keempat, negara menguasai bumi, air Ancaman modern yang bersifat
dan seluruh kekayaan alam didalamnya kompleks dan multidomain bagi seluruh
untuk kemakmuran rakyat. negara didunia termasuk diantaranya
Pandangan hidup tentang pertahanan Indonesia telah menguji kembali relevansi
negara tersebut kemudian diturunkan nilai-nilai Pancasila dalam keadaan yang
menjadi beberapa prinsip dalam lebih maju, modern dan kompleks dalam
penyelenggaraan pertahanan negara bangsa bidang pertahanan dan keamanan negara.
Indonesia, antara lain: Sifat kompleksitas ancaman modern saat ini
Pertama Prinsip mempertahankan membutuhkan kolaborasi penanganan oleh
kemerdekaan kemerdekaan, kedaulatan, berbagai lembaga negara terkait pertahanan
keamanan secara tepat, efektif dan efisien

Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma….. | 6


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

dengan memberdayakan sumber daya yang menghadapi berbagai bentuk ancaman yang
dimiliki. Pasal 30 (2) UUD 1945 muncul baik ancaman konvensional maupun
menyatakan bahwa pertahanan dan ancaman modern seperti yang saat ini kita
keamanan negara diselenggarakan melalui hadapi.
sistem pertahanan dan keamanan rakyat
Saran
semesta dengan menempatkan TNI dan
POLRI sebagai kekuatan utama dan Pemerintah harus segera sadar
menempatkan rakyat sebagai kekuatan berbahayanya ancaman modern yang saat
pendukung. Ketentuan ini merupakan norma ini juga mengancam pertahanan, keamanan
dasar prinsip penyelengaraan pertahanan serta kepentingan nasional Indonesia.
negara semesta dalam UU No. 3 Tahun Pemerintah harus segera menyusun
2002 dalam melibatkan dan memberdayakan kebijakan yang mampu mengkolaborasi
seluruh rakyat, wilayah, sumber daya kewenangan dan kemampuan semua unsur
nasional, sarana prasarana nasional dan terkait pertahanan keamanan baik lembaga
wilayah negara sebagai satu kesatuan Negara maupun private sektor mengingat
pertahanan yang utuh. Dijelaskan lebih ancaman ini bersifat sangat kompleks dan
lanjut bahwa alam rangka mendukung multidomain dalam penegakan hukumnya.
kepentingan pertahanan negara, segala Nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan
sumber daya yang dimiliki dan seluruh dalam bentuk upaya pemerintah dalam
sarana prasarana nasional dapat mengelaborasi dan memberdayakan semua
dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai unsur pertahanan dan keamanan Negara
komponen cadangan maupun pendukung. Indonesia guna menangani ancaman modern
Sistem pertahanan Negara Indonesia yang saat ini muncul.
menempatkan TNI untuk menghadapi DAFTAR PUSTAKA
ancaman militer dengan dukungan
komponen cadangan dan pendukung. Chen, T. M. (2013). An assessment of the
Sedangkan dalam rangka menghadapai department of defense strategy for
ancaman non-militer, lembaga pemerintah operating in cyberspace. Army
dalam sistem pertahanan negara War College Carlisle Barracks Pa
ditempatkan sebagai unsur utama sesuai Strategic Studies Institute.
dengan wujud dan sifat ancaman dengan Francis, D. (2013, March 13). The Coming
dukungan unsur-unsur lain kekuatan bangsa. Cyber Attack that could ruin your
Penempatan lembaga pemerintah diluar life. Retrieved April 18, 2019 from
pertahanan sebagai unsur utama yang http://www.thefiscaltimes.com/Arti
disesuaikan dengan bentuk dan sifat cles/2013/03/11/The-Coming-
ancaman dan didukung oleh unsur-unsur Cyber-Attack-that-Could-Ruin-
lain dari kekuatan bangsa. Your-Life
Hikam, M. A. (Ed.). (2014). Menyongsong
SIMPULAN DAN SARAN 2014-2019: memperkuat Indonesia
Simpulan dalam dunia yang berubah. CV.
Rumah Buku.
Nilai-nilai Pancasila masih perlu
dipegang teguh dan diwujudkan dalam Iasiello, E. (2013, June). Cyber attack: A
segala aspek kehidupan bangsa Indonesia. dullIasiello, E.(2013). cyber
Pancasila merupakan paradigma pertahanan Attack: A dull to sahep foreign
yang telah teruji dalam sejarah perjuangan policy. 5th International
bangsa Indonesia dalam menghadapi COnference on Cyber Conflicts
ancaman dari dalam maupun luar negeri. (pp.1-18). Tallin: NATO CCDOE
Pancasila sebagai paradigma pertahanan ini Publications
masih sangat relevan digunakan untuk

7 | Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma……


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Kompas. (2017, June 8). Serangan Cyber Peter Mahmud Marzuki. 2009. Penelitian
Makin Kencang Indonesia Sudah Hukum. Jakarta: Kencana Prenada
Siap. Retrieved April 18, 2019, Media Group
from Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial
http://tekno.kompas.com/read/2017 dan Hukum; edisi 1. Jakarta:Granit
/06/08/10050037/serangan.cyber.m
2004
akin.kencang.indonesia.sudah.siap.
Richardson, J. (2011). Stuxnet as
Lindsay, J.R., 2013. Stuxnet and the limits cyberwarfare: applying the law of
of cyber warfare. Security Studies, war to the virtual battlefield. J.
22(3), pp.365-404. Marshall J. Computer & Info. L.,
Loney, Matt. (2004, March 1). MarchUS 29, 1.
software blew up rusian gas Russel, Allec. (2004, February 28). CIA plot
pipeline. Retrieved April 18, 2019 led to huge blast in siberian gas
from Http://www.zdnet.com/us- pipeline. Retrieved April 18, 2019
software-blew-up-russian-gas- from
pipeline-3039147917/
Saalbach, K. (2011). Cyberwar methods and
Mantra, IGN. (2012, Januari 20). 7 Negara
practice. Available FTP: dirk-
ASEAN yang Paling Sering Kena koentopp. com Directory:
Serangan Web. retrieved from download File: saalbach-
http://inet.detik.com/read/2012/01/
cyberwar-methods-and-practice.
20/105656/1820779/323/7-negara-
pdf.
asean-yang-paling-sering-kena-
serangan-web/ Saleem, M., & Hassan, J. (2009). " Cyber
warfare", the truth in a real case.
Middletown, A. (2015). Stuxnet: The Project Report for Information
World's First Cyber... Boomerang?. Security Course, Linköping
Interstate - Journal of International Universitetet, Sweden.
Affairs, Vol. 2015/2016 No.2.
retrieved from Schmitt, M. N. (2002). Wired warfare:
http://www.inquiriesjournal.com/ar Computer network attack and jus in
ticles/1343/stuxnet-the-worlds- bello. International Review of the
first-cyber-boomerang Red Cross, 84(846), 365-399.
Morgan, S. (2017). Cybercrime Report. Setiyawan, A., & Wiwoho, J. Strengtening
Herjavec Group, October. Indonesia’s Policy On National
Cyber Security To Deal With
Noor, A.R. (2015, November 27). Kerugian
Cyberwarfare Threat. Int'l & Comp.
Akibat Kejahatan Cyber Tembus L. Rev, 32, 303.
USD 150 Miliar. Retrieved April
18, 2019 from Soeharto.co (2013, April 29). retrieved 13
https://inet.detik.com/security/d- Maret 2019, from
3081840/kerugian-akibat- http://soeharto.co/1967-06-1-
kejahatan-cyber-tembus-usd-150- sambutan-pejabat-presiden-
miliar soeharto-pada-hari-lahirnya-
pancasila/
Penelitian Hukum Normatif. Soerjono
Soekanto, dan Sri Mamudji, Soerjono Soekanto. Penelitian Hukum
2004. Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat.
Normatif, Cetakan ke-8, PT. Rajawali Pers. 2011
Raja Grafindo Persada, Jakarta

Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma….. | 8


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 Maret 2019, hal 1-9
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Walters, R. (2014). Cyber attacks on US


companies in 2014. The Heritage
Foundation.
Wignyosubroto, S. (2011). Keseragaman
dalam Konsep Hukum, Tipe Kajian
dan Metode Penelitian. Paper
presented at lecturer for Law
Doctoral Program, Sebelas Maret
University.
Zetter, Kim (2014, March 11). An
Unprecedented Look at Stuxnet,
the World's First Digital Weapon.
Retrieved Retrieved April 18, 2019
from
https://www.wired.com/2014/11/co
untdown-to-zero-day-stuxnet/

9 | Anang Setiyawan, Pancasila Sebagai Paradigma……

Anda mungkin juga menyukai