4294 11274 1 PB
4294 11274 1 PB
Anang Setiyawan
Universitas Sebelas Maret
Email : anang.setiyawan.sh@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma
pertahanan di Indonesia dalam menghadapi ancaman modern. Penelitian ini menggunakan
metode doktrinal dengan pendekatan statue approach. Nilai-nilai Pancasila mampu
menyatukan, mengkolaborasikan semua elemen untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
Negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila masih perlu dipegang teguh dan diwujudkan dalam
semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila adalah paradigma pertahanan yang
telah diuji dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi ancaman dari dalam
dan luar negeri. Pancasila sebagai paradigma pertahanan masih sangat relevan untuk
digunakan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman baik ancaman konvensional maupun
ancaman modern seperti yang kita hadapi saat ini.
Kata kunci: pancasila, paradigma, pertahanan, ancaman modern, cyber
Abstract
This study aims to see the relevance of Pancasila values as a defense paradigm in Indonesia
in dealing with modern threats. This research uses doctrinal methods with statue approach.
The pancasila values able to unite, collaborate with all the elements in order to achieve and
realize the goals of the State of Indonesia. Pancasila values still need to be held firmly and
realized in the all aspects of the Indonesian people’s life. Pancasila is a defense paradigm
that has been tested in the Indonesian people struggle history in facing threats from within
and outside the country. Pancasila as a defense paradigm is still very relevant to be used to
deal with various forms of threats both conventional threats and modern threats as we are
currently facing.
Keywords: pancasila, paradigm, defense, modern threat, cyber
sebelumnya kita kenal seperti misalya utama dalam penanganan dan penegakan
pendudukan atau agresi secara langsung hukum terhadap ancaman ini adalah tidak
terhadap suatu negara tertentu namun telah dilihatnya ancaman ini secara komprehensif
bertransformasi menjadi sebuah ancaman dan penanganannya yang dilakukan secara
modern dengan menggunakan fasilitas parsial oleh masing-masing lembaga Negara
teknologi informasi yang tidak mudah yang merasa memiliki kewenangan dalam
dikenali, dideteksi bahkan sulit diatasi menanganinya. pemahaman yang terbatas
karena terbatasnya ahli dibidangnya, terhadap ancaman ini membuat penanganan
kebijakan/aturan, sudut pandang, ancaman yang dilakukan melalui teknologi
kompleksitas maupun tingkat pengetahuan informasi ini tidak dapat dilakukan secara
dalam melihat ancaman modern tersebut. tepat, efektif dan efisien.
Ancaman melalui teknologi modern ini saat Paradigma pertahanan Indonesia
ini bahkan menjadi momok yang paling termuat dalam nilai-nilai pancasila yang
menakutkan bagi Negara Amerika dan tercantum dalam Preambule UUD RI 1945
Inggris, mereka memandang ancaman ini dan kemudian dijabarkan lagi dalam
sebagai ancaman strategis yang jauh lebih Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002
berbahaya dari ancaman teroris (Setiyawan, Tentang Pertahanan menyatakan bahwa
2018). Pemerintah bertugas “melindungi segenap
Di Indonesia ancaman ini juga telah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
menjadi ancaman strategis terhadap Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
kedaulatan dan kepentingan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
Indonesia terutama dalam bidang dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
pertahanan, keamanan maupun bidang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
ekonomi. Pada tahun 2012 Indonesia abadi, dan keadilan sosial”. Pasal 30 UUD
mengalami lebih dari 8000 serangan cyber RI 1945 secara jelas menyatakan bahwa
(Mantra, January 20, 2012) dan hampir “usaha pertahanan dan keamanan Negara
mencapai 4 juta serangan cyber dalam diselenggarakan melalui system pertahanan
beberapa tahun terakhir, bahkan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan
Kementerian Informasi dan Informatika Polri sebagai kekuatan utamanya dan rakyat
menyampaikan bahwa Indonesia telah berperan sebagai kekuatan pendukung”.
menjadi salah satu target perang cyber di Oleh karena itu system pertahanan kita saat
wilayah Asia (Kompas, June 8, 2017). ini yang cenderung masih parsial perlu
Tahun 2009 Kedutaan dan Kementerian disesuaikan dengan perkembangan jaman
Luar Negeri Indonesia di China menjadi terutama dalam menghadapi ancaman
sasaran operasi spionase sistematis skala modern yang mengharuskan kolaborasi
besar yang diduga dilakukan oleh negara secara menyeluruh terhadap kewenangan
China dan bahkan bidang industri Indonesia dan kemampuan sumber daya seluruh
pada tahun 2010 menjadi sasaran serangan lembaga Negara beserta pihak-pihak lain
virus stunext yang dianggap oleh banyak non Negara seperti para ahli dan private
pakar IT sebagai cyberweapon paling sector yang terkait.
canggih didunia (Zetter, March 11, 2014) Penelitian ini ingin menguraikan
yang diduga dilakukan oleh Israel dan bagaimana Pancasila dapat digunakan
Amerika (Lindsay, 2013; Iasiello, 2013). menjadi paradigm pertahanan yang masih
Jika serangan cyber tersebut diarahkan relevan dalam menangani ancaman
langsung pada infrastruktur vital suatu konvensional maupun ancaman modern baik
negara maka tidak hanya berpotensi dari dalam maupun luar terhadap kedaulatan
mengganggu, merusak, dan menghancurkan maupun kepentingan nasional Indonesia..
suatu objek namun berpotensi
METODE
mengakibatkan luka dan kematian pada
manusia (Francis, March 11, 2013). Masalah
ukurannya sulit dideteksi dan dibatasi. Tidak 2017 kerugian ekonomi global telah
hanya dapat digunakan untuk mencuri data, mencapai $ 3 trillion dan akan mencapai $ 6
merusak, merubah, menggangu bekerjanya Trillion pada tahun 2021 nanti. Dari studi
suatu system/ program namun serangan ini yang dilakukan oleh Phonemon diketahui
dapat digunakan untuk melumpuhkan, bahwa Amerika merupakan Negara yang
menghancurkan suatu infrastruktur tertentu mengalami kerugian rata-rata pertahun
tanpa perlu melintas batas Negara. Dalam paling tinggi yaitu mencapai $ 21 Million
bidang ekonomi dampak kerugian yang dan terendahnya dialami oleh Australia
ditimbulkan oleh serangan ini sangat dengan kerugian mencapai $ 5.41 Million
signifikan dan selalu meningkat setiap rata-rata pertahunnya (Morgan, 2017). Guna
tahunnya (Setiyawan & Wiwoho, 2018, p. lebih jelas berikut data mengenai Dampak
17-26). kerugian akibat cybercrime pada gambar 1.
Kajian yang dibuat cybersecurity
venture menunjukkan bahwa pada tahun
dengan memberdayakan sumber daya yang menghadapi berbagai bentuk ancaman yang
dimiliki. Pasal 30 (2) UUD 1945 muncul baik ancaman konvensional maupun
menyatakan bahwa pertahanan dan ancaman modern seperti yang saat ini kita
keamanan negara diselenggarakan melalui hadapi.
sistem pertahanan dan keamanan rakyat
Saran
semesta dengan menempatkan TNI dan
POLRI sebagai kekuatan utama dan Pemerintah harus segera sadar
menempatkan rakyat sebagai kekuatan berbahayanya ancaman modern yang saat
pendukung. Ketentuan ini merupakan norma ini juga mengancam pertahanan, keamanan
dasar prinsip penyelengaraan pertahanan serta kepentingan nasional Indonesia.
negara semesta dalam UU No. 3 Tahun Pemerintah harus segera menyusun
2002 dalam melibatkan dan memberdayakan kebijakan yang mampu mengkolaborasi
seluruh rakyat, wilayah, sumber daya kewenangan dan kemampuan semua unsur
nasional, sarana prasarana nasional dan terkait pertahanan keamanan baik lembaga
wilayah negara sebagai satu kesatuan Negara maupun private sektor mengingat
pertahanan yang utuh. Dijelaskan lebih ancaman ini bersifat sangat kompleks dan
lanjut bahwa alam rangka mendukung multidomain dalam penegakan hukumnya.
kepentingan pertahanan negara, segala Nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan
sumber daya yang dimiliki dan seluruh dalam bentuk upaya pemerintah dalam
sarana prasarana nasional dapat mengelaborasi dan memberdayakan semua
dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai unsur pertahanan dan keamanan Negara
komponen cadangan maupun pendukung. Indonesia guna menangani ancaman modern
Sistem pertahanan Negara Indonesia yang saat ini muncul.
menempatkan TNI untuk menghadapi DAFTAR PUSTAKA
ancaman militer dengan dukungan
komponen cadangan dan pendukung. Chen, T. M. (2013). An assessment of the
Sedangkan dalam rangka menghadapai department of defense strategy for
ancaman non-militer, lembaga pemerintah operating in cyberspace. Army
dalam sistem pertahanan negara War College Carlisle Barracks Pa
ditempatkan sebagai unsur utama sesuai Strategic Studies Institute.
dengan wujud dan sifat ancaman dengan Francis, D. (2013, March 13). The Coming
dukungan unsur-unsur lain kekuatan bangsa. Cyber Attack that could ruin your
Penempatan lembaga pemerintah diluar life. Retrieved April 18, 2019 from
pertahanan sebagai unsur utama yang http://www.thefiscaltimes.com/Arti
disesuaikan dengan bentuk dan sifat cles/2013/03/11/The-Coming-
ancaman dan didukung oleh unsur-unsur Cyber-Attack-that-Could-Ruin-
lain dari kekuatan bangsa. Your-Life
Hikam, M. A. (Ed.). (2014). Menyongsong
SIMPULAN DAN SARAN 2014-2019: memperkuat Indonesia
Simpulan dalam dunia yang berubah. CV.
Rumah Buku.
Nilai-nilai Pancasila masih perlu
dipegang teguh dan diwujudkan dalam Iasiello, E. (2013, June). Cyber attack: A
segala aspek kehidupan bangsa Indonesia. dullIasiello, E.(2013). cyber
Pancasila merupakan paradigma pertahanan Attack: A dull to sahep foreign
yang telah teruji dalam sejarah perjuangan policy. 5th International
bangsa Indonesia dalam menghadapi COnference on Cyber Conflicts
ancaman dari dalam maupun luar negeri. (pp.1-18). Tallin: NATO CCDOE
Pancasila sebagai paradigma pertahanan ini Publications
masih sangat relevan digunakan untuk
Kompas. (2017, June 8). Serangan Cyber Peter Mahmud Marzuki. 2009. Penelitian
Makin Kencang Indonesia Sudah Hukum. Jakarta: Kencana Prenada
Siap. Retrieved April 18, 2019, Media Group
from Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial
http://tekno.kompas.com/read/2017 dan Hukum; edisi 1. Jakarta:Granit
/06/08/10050037/serangan.cyber.m
2004
akin.kencang.indonesia.sudah.siap.
Richardson, J. (2011). Stuxnet as
Lindsay, J.R., 2013. Stuxnet and the limits cyberwarfare: applying the law of
of cyber warfare. Security Studies, war to the virtual battlefield. J.
22(3), pp.365-404. Marshall J. Computer & Info. L.,
Loney, Matt. (2004, March 1). MarchUS 29, 1.
software blew up rusian gas Russel, Allec. (2004, February 28). CIA plot
pipeline. Retrieved April 18, 2019 led to huge blast in siberian gas
from Http://www.zdnet.com/us- pipeline. Retrieved April 18, 2019
software-blew-up-russian-gas- from
pipeline-3039147917/
Saalbach, K. (2011). Cyberwar methods and
Mantra, IGN. (2012, Januari 20). 7 Negara
practice. Available FTP: dirk-
ASEAN yang Paling Sering Kena koentopp. com Directory:
Serangan Web. retrieved from download File: saalbach-
http://inet.detik.com/read/2012/01/
cyberwar-methods-and-practice.
20/105656/1820779/323/7-negara-
pdf.
asean-yang-paling-sering-kena-
serangan-web/ Saleem, M., & Hassan, J. (2009). " Cyber
warfare", the truth in a real case.
Middletown, A. (2015). Stuxnet: The Project Report for Information
World's First Cyber... Boomerang?. Security Course, Linköping
Interstate - Journal of International Universitetet, Sweden.
Affairs, Vol. 2015/2016 No.2.
retrieved from Schmitt, M. N. (2002). Wired warfare:
http://www.inquiriesjournal.com/ar Computer network attack and jus in
ticles/1343/stuxnet-the-worlds- bello. International Review of the
first-cyber-boomerang Red Cross, 84(846), 365-399.
Morgan, S. (2017). Cybercrime Report. Setiyawan, A., & Wiwoho, J. Strengtening
Herjavec Group, October. Indonesia’s Policy On National
Cyber Security To Deal With
Noor, A.R. (2015, November 27). Kerugian
Cyberwarfare Threat. Int'l & Comp.
Akibat Kejahatan Cyber Tembus L. Rev, 32, 303.
USD 150 Miliar. Retrieved April
18, 2019 from Soeharto.co (2013, April 29). retrieved 13
https://inet.detik.com/security/d- Maret 2019, from
3081840/kerugian-akibat- http://soeharto.co/1967-06-1-
kejahatan-cyber-tembus-usd-150- sambutan-pejabat-presiden-
miliar soeharto-pada-hari-lahirnya-
pancasila/
Penelitian Hukum Normatif. Soerjono
Soekanto, dan Sri Mamudji, Soerjono Soekanto. Penelitian Hukum
2004. Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat.
Normatif, Cetakan ke-8, PT. Rajawali Pers. 2011
Raja Grafindo Persada, Jakarta