Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hafizat Intan Amalia

NIM : 11000120140218
Kelas : Sosiologi dan Budaya -L

Tuliskan sedikitnya dua (2) pasal dan maksimal lima (5) pasal yang dianggap bertujuan
mewujudkan keadilan berikan alasannya!

1. Pasal 9 UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang
berbunyi: “Setiap warga negara berhak memperoleh perlakuan yang sama untuk
mendapatkan hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, tanpa pembedaan ras dan etnis.”
Di dalam kehidupan berbangsa, bernegara, serta bermasyarakat terdapat banyak sekali
celah yang mememungkinkan seseorang melakukan tindakan kesewenang-wenangan
terhadap orang lain. Tindakan kesewenang-wenangan ini sangat tidak dibenarkan karena
merugikan dan melukai hak serta kepentingan orang lain. Kasus diskriminatif cukup sering
terjadi di Indonesia, sentimen yang tinggi di antara kelompok masyarakat tertentu menjadi
salah satu penyebab utama tindakan diskriminatif. Kelompok minoritas adalah orang-orang
yang sering mendapatkan perlakuan buruk tersebut.
Oleh karena itu, negara berkewajiban memberikan perlindungan untuk setiap warga
negara dari potensi tindak diskriminatif. Tidak hanya itu, negara juga berkewajiban untuk
menegakkan keadilan demi menjunjung persamaan derajat, harkat, serta martabat setiap
manusia. Salah satu perlindungan yang diberikan negara adalah adanya peraturan perundang-
undangan yang bertugas sebagai payung hukum tindak kesewenang-wenangan.
Pasal 9 UU No. 40 Tahun 2008 merupakan peraturan hukum yang memayungi Warga
Negara Indonesia dari kemungkinan terjadinya tindakan diskriminatif. Intisari dari pada
Pasal 9 UU No. 40 Tahun 2008 adalah:
a. Pengakuan atas kesetaraan hak untuk seluruh warga negara tanpa membedakan SARA
b. Perlindungan atas hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya melalui perundang-
undangan.
Pasal 28I (2) UUD 1945 bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang adil bagi setiap orang.
Seseorang tidak boleh diperlakukan berbeda karena identitas seperti ras, suku, agama, atau
kedudukan sosial yang mereka miliki. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang
sama, menjalani hidup tanpa tekanan, ancaman, serta terbebas dari rasa takut. Oleh
karenanya, sebagai negara hukum kita perlu memasukkannya ke dalam konstitusi sebagai
bentuk kepastian hukum untuk setiap warga negara.
2. Pasal 31 ayat 1-2 UUD 1945 yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan” dan “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya”
Pendidikan merupakan elemen penting untuk membangun masyarakat di sebuah negara.
Pendidikan dengan berbagai sistem serta kurikulumnya, melatih serta mendidik seseorang
dan menyiapkannya untuk menyambut masa depan. Meskipun tidak menentukan masa depan
seseorang tetapi pendidikan menunjukkan campur tangannya pada hal tersebut. Oleh karena
itu, pendidikan seharusnya bisa dirasakan oleh seluruh warga negara agar setiap orang
mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperjuangkan nasib dan masa depan mereka.
Namun, kemampuan setiap orang untuk dapat menjangkau pendidikan ternyata sangatlah
beragam. Banyak anak yang sangat ingin melanjutkan pendidikan tetapi mereka tidak
memiliki cukup biaya untuk menjangkaunya.
Pemerintah menyadari fungsi penting dari hadirnya pendidikan dan menyadari pula
bahwa tidak semua orang bisa menjangkaunya. Oleh karena itu, pemerintah memberikan
terhadap akses pendidikan melalui Pasal 31 ayat 1-2 UUD 1945 yang memiliki intisari:
a. Negara menjamin hak semua orang untuk mendapatkan pendidikan
b. Setiap warga negara berkewajiban mengikuti pendidikan dasar
c. Pemerintah berkewajiban membiayai penyelenggaraan pendidikan dasar
Pasal 31 ayat 1-2 UUD 1945 bertujuan untuk mewujudkan keadilan bagi setiap orang dalam
mengakses pendidikan. Pendidikan tidak boleh hanya eksklusif atau bisa dijangkau oleh
masyarakat perkotaan yang telah modern atau orang-orang yang memiliki kemampuan
finansial yang baik. Pendidikan seharusnya dapat dinikmati secara merata sebagai hak semua
orang. Oleh karena itu, pemerintah memberikan jaminan hak, menetapkan kewajiban untuk
mengikuti pendidikan dasar, serta berjanji akan membiayai penyelenggaraannya sebagai
bentuk komitmen mereka mewujudkan keadilan di dunia pendidikan. Implementasi Pasal 31
ayat 1-2 UUD 1945 diwujudkan dalam bentuk langkah pemerintah menggratiskan biaya
pendidikan dalam program wajib belajar dua belas (12) tahun, peluncuran KIP, serta alokasi
anggaran lain untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan biaya pendidikan.
3. Pasal 19 ayat 2 UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang
berbunyi: “Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan”
Kesehatan merupakan salah satu aspek di dalam kehidupan yang harus dilindungi.
Namun, akses untuk mendapatkan perawatan kesehatan tidak bisa didapatkan dengan cuma-
cuma. Ada biaya yang harus dibayarkan oleh masyarakat sebagai retribusi atas perawatan
kesehatan yang mereka dapatkan. Biaya perawatan kesehatan yang tidak murah
menyebabkan beberapa orang tidak mampu untuk menjangkaunya. Padahal penanganan
kesehatan adalah sesuatu hal yang penting karena berkaitan dengan hidup-mati dan nyawa
manusia.
Pemerintah pun memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi hak kesehatan bagi seluruh
warga negara. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam mewujudkan hak
fundamental dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, sebagai wujud komitmen pemerintah
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dikeluarkan peraturan hukum yang tertuang
dalam Pasal 19 ayat 2 UU Nomor 40 Tahun 2004 yang menjamin masyarakat untuk
mendapatkan manfaat dari pemeliharaan kesehatan.
Hadirnya jaminan kesehatan dimaksudkan untuk mewujukan keadilan bagi seluruh
masyarakat dalam mendapatkan perawatan kesehatan. Implementasi Pasal 19 ayat 2 UU
Nomor 40 Tahun 2004 hadir dalam bentuk konkret melalui adanya lembaga BPJS kesehatan
serta sistem subsisdi silang yang diinisiasi pemerintah untuk memberikan perawatan
kesehatan gratis bagi orang yang membutuhkannya. Pada akhirnya, perawatan kesehatan
tidak hanya dinikmati oleh orang yang memiliki kecukupan finansial tetapi bisa dinikmati
oleh semua orang yang membutuhkannya.

4. Pasal 48 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Wanita, yang berbunyi: “Wanita berhak
untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran di semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.”
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih kental dengan nilai patriarki. Patriarki
merupakan sebuat sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan
utama di dalam masyarakat. Praktek patriarki di dalam masyarakat mendorong adanya
berbagai tindakan diskriminatif kepada wanita.
Diskriminasi tidak hanya terjadi pada wanita dewasa tetapi bahkan kepada anak-anak
perempuan. Salah satu bentuk diskriminasi tersebut adalah pembatasan hak anak perempuan
untuk mendapatkan pendidikan. Banyak anak perempuan dipaksa untuk berhenti sekolah
bahkan menikah dibawah umur karena pola pikir patriarki yang berkembang di masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan perundang-undangan yang bisa menjamin
adanya keadilan bagi seluruh perempuan Indonesia untuk mengenyam pendidikan.
Perundang-undangan ini kemudian diimplementasikan melalui berbagai upaya seperti adanya
beasiswa pendidikan khusus untuk perempuan serta sosialisasi terhadap para orang tua. Pasal
48 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Wanita membuktikan adanya keadilan yang ingin
ditegakkan di dalam dunia pendidikan. Pendidikan seharusnya tidak hanya eksklusif untuk
laki-laki tetapi juga perempuan dan mereka memiliki kesempatan yang sama untuk dapat
mengenyamnya

5. Pasal 33 UUD 1945


6. Aspek filosofi tidak termasuk dalam UUD – karena UUD memang bertujuan untuk
mewujudkan keadilan

Anda mungkin juga menyukai