Anda di halaman 1dari 6

INTERVENSI

3.1 Intervensi
Diagnosa preoperasi :
1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat,
muntah.
Tujuan : Klien dapat mempertahankan keseimbangan cairan
Kriteria Hasil :
Output urin 1-2 ml/kg/jam
Capillary refill 3-5 detik
Turgor kulit baik
Membrane mukosa lembab
Intervensi :
1) Monitor intake – output cairan
R/ Dapat mengidentifikasi status cairan klien
2) Lakukan pemasangan infus dan berikan cairan IV
R/ Mencegah dehidrasi
3) Pantau TTV
R/ Mengetahui kehilangan cairan melalui suhu tubuh yang tinggi

2. Cemas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan prosedur
perawatan.
Tujuan : Kecemasan orang tua dapat berkurang
Kriteria Hasil : Klien tidak lemas
Intervensi :
1) Jelaskan dengan istilah yang dimengerti oleh orang tua tentang anatomi dan fisiologi
saluran pencernaan normal. Gunakan alay, media dan gambar
R/ Agar orang tua mengerti kondisi klien
2) Beri jadwal studi diagnosa pada orang tua
R/ Pengetahuan tersebut diharapkan dapat membantu menurunkan kecemasan
3) Beri informasi pada orang tua tentang operasi kolostomi
R/ Membantu mengurangi kecemasan klien
3. Dx 3: Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, muntah, anoreksia
Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pasien mendapatkan
asupan nutrisi yang adekuad.
Kriteria Hasil:
a) Pasien tidak mengalami penurunan berat badan
b) Turgor pasien baik
c) Pasien tidak mual, muntah
d) Nafsu makan bertambah
Intervensi :
a) Kaji KU pasien
b) Timbang berat badan pasien
c) Catat frekuensi mual, muntah pasien
d) Catat masukan nutrisi pasien
e) Beri motivasi pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pengaturan menu
4. Gangguan Pola Eliminasi BAB berhubungan dengan aganglion
Tujuan : Klien mampu mempertahankan pola eliminasi BAB dengan teratur.
Kriteria Hasil :
1) Penurunan distensi abdomen.
2) Meningkatnya kenyamanan.
Intervensi :
1) Lakukan enema atau irigasi rectal sesuai order
R/ Evaluasi bowel meningkatkan kenyaman pada anak.
2) Kaji bising usus dan abdomen setiap 4 jam
R/ Meyakinkan berfungsinya usus
3) Ukur lingkar abdomen
R/ Pengukuran lingkar abdomen membantu mendeteksi terjadinya distensi

Diagnosa intra :
1.Gangguan psikologis (cemas ) b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit, serta prosedur operasi.
Intervensi
Jelaskan pada keluarga kondisi penyakit membutuhkan / dapat terjadi kondisi bedah
Informasikan tentang persiapan operasi dan orientasikan anak dan orang tua dalam
lingkungan yang baru
Jelaskan dan diskusikan pada keluarga tentang prosedur operasi dan waktu operasi.
Jelaskan prosedur operasi jika ada indikasi pemasangan NGT , balutan, drainage
Ciptakan lingkungan yang familier
Jelaskan pada keluarga gambaran pada anak setelah tindakan operasi

Kolaborasikan untuk tindakan kolostomi


2. Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAB b/d gangguan pengeluaran feses
(Atresia ani )
Intervensi
Kolaborasikan untuk tindakan kolostomi
Observasi status kebutuhan eliminasi BAB klien

Berikan makanan mulai dari makanan cair secara perlahan


3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/ d anoreksia, gangguan absorbsi dan
makanan tinggi sisa
Intervensi
Berikan makanan mulai dari makanan cair secara perlahan
Auskultasi bising usus
Lakukan pengkajian / identifikasi nutrisi secara bersama
Batasi makanan yang dapat menimbulkan bau menyengat
Beri makanan parenteral bila diindikasikan
Monitor status intake-output klien
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi klien

nyeri b/d adanya luka kolostomi


Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri atau penurunan nyeri sampai tingkat yang
dapat diterima anak
Kriteria : Anak beristirahat tenang dan menunjukkan bukti-bukti nyeri yang minimal
atau tidak ada

nyeri b/d adanya luka kolostomi


Intervensi
Berikan tindakan kenyamanan : massage, posisi yang nyaman , bermain/ mainan
Berikan dan ajarkan teknik distraksi pada keluarga : cerita, bercanda dan ajak
bermain
Bantu melakukan rentang gerak dan dorong ambulasi dini, hindari posisi duduk lama
Monitor adanya kekuatan otot abdomen dan nyeri tekan
Kolaborasi pemberian obat penurun / penghilang nyeri sesuai dengan indikasi
(analgetik)

Resiko terjadinya infeksi pada luka kolostomi b/ d sifat acid dari feses Tujuan : 1.
pasien menunjukkan tanda-tanda penyembuhan luka tanpa bukti infeksi luka 2.
pasien tidak menunjukkan bukti-bukti komplikasi Kriteria : 1. Pasien tidak
menunjukkan bukti-bukti infeksi luka 2. Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti
komplikasi

Pertahankan perawatan aseptic dan balutan luka tetap kering


Resiko terjadinya infeksi pada luka kolostomi / PSA b/ d sifat acid dari feses
Intervensi
Pertahankan perawatan aseptic dan balutan luka tetap kering
Jelaskan dan anjurkan keluarga tentang perawatan luka dan faktor terjadinya masalah
resiko infeksi
Ajarkan pada keluarga tentang identifikasi adanya tanda infeksi
Observasi pada luka adanya tanda infeksi
Observasi TTV yang meningkat

Intervensi :
· Gunakan teknik mencuci tangan yang tepat dengan kewaspadaan universal lain,
terutama bila terdapat drainase luka · Lakukan perawatan luka dengan hati2 u/
meminimalkan resiko infeksi Jaga agar luka bersih dan balutan utuh Pasang balutan
yang meningkatkan kelembaban penyembuhan luka Ganti balutan bila diindikasikan,
jika kotor, buang balutan yang kotor dengan hati-hati Lakukan perawatan luka
khusus sesuai dengan ketentuan Bersihkan dengan preparat yang ditentukan Berikan
larutan antimicrobial dan/atau salep sesuai instruksi untuk mencegah infeksi
Laporkan adanya tampilan tak umum atau drainase untuk deteksi dini adanya infeksi

Diagnose postoperasi :
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terdapat stoma sekunder dari kolostomi.
Tujuan: Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan kulit lebih lanjut.
Kriteria hasil:
3) Penyembuhan luka tepat waktu.
4) Tidak terjadi kerusakan di daerah sekitar anoplasti.
Intervensi:
1) Kaji area stoma.
2) Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian lembut dan longgar pada area stoma.
3) Tanyakan apakah ada keluhan gatal sekitar stoma.
4) Kosongkan kantong kolostomi setelah terisi ¼ atau ⅓ kantong.
5) Lakukan perawatan luka kolostomi.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan kolostomi.
Tujuan: Pasien dan keluarga memahami perawatan di rumah.
Kriteria hasil:
Menunjukkan kemampuan untuk memberikan perawatan kolostomi dirumah.
Intervensi:
4) Ajarkan perawatan kolostomi dan partisipasi dalam perawatan sampai mereka dapat
melakukan perawatan.
5) Ajarkan untuk mengenal tanda-tanda dan gejala yang perlu dilaporkan perawat.
6) Ajarkan bagaimana memberikan pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi pada anal
secara tepat.
7) Ajarkan cara perawatan luka yang tepat.
8) Latih pasien untuk kebiasaan defekasi.
9) Ajarkan pasien dan keluarga untuk memodifikasi diit (misalnya serat).

3. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka


kolostomi.
Tujuan: Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil:
1) Tidak ada tanda-tanda infeksi.
2) TTV normal.
3) Leukosit normal.
Intervensi:
1) Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
2) Pantau TTV.
3) Pantau hasil laboratorium.
4) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.
5) Kolaborasi dalam pemberian antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai