Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTEK

MESIN ARUS
SEARAH

Nama : Brian Luther Marbun

NIM 201971049

Kelas :E

Tgl. Praktek : 30 Maret 2021

Tgl. Presentasi : 25 Mei 2021

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Sahminan Nasution

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
NAMA : Brian Luther Marbun NIM : 201971049

MOTOR DC TIPE SERI

Brian Luther Marbun (201971049)


Mesin Arus Searah
Kelas E
Brianmarbun06@gmail.com

ABSTRACT
In a series DC motor type, the field winding and armature winding are connected in series with the
power supply, the result is that the same current flows in the field winding and the armature winding.
Series DC motors are also referred to as Universal Motors, this is because series DC motors can work
with AC power supply or DC power supply. The DC motor itself is an electric machine that converts
electrical energy into mechanical energy or motion that works using a dc voltage source. In a DC motor,
the field coil is called the stator (the part that doesn't rotate) and the armature coil is called the rotor (the
rotating part). If there is a rotation of the inner anchor coil in the magnetic field, there will be a voltage
(GGL) which changes direction every half turn, so it is an alternating voltage.

Key words: Motor DC seri, Motor DC, Kumparan Motor DC Seri

ABSTRAK
Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker (armature) terhubung secara seri dengan
catu daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo. Motor DC seri
disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja dengan catu daya
AC atau catu daya DC. Motor DC itu sendiri mesin listrik yang mengkonversi energi listrik ke energi
mekanik atau gerak yang bekerja menggunakan sumber tegangan dc. Pada motor DC kumparan
medan disebut sebagai stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka
akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik
Kata kunci: Motor DC seri, Motor DC, Kumparan motor DC Seri

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 2


1. PENDAHULUAN
Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker (armature) terhubung secara seri
dengan catu daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo.
Motor DC seri disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja
dengan catu daya AC atau catu daya DC. Motor DC seri akan terus berputar ke arah yang sama
berdasarkan polaritas sumber tegangan, hal ini karena jika kita mengubah polaritasnya, maka
polaritas lilitan jangkar dan arah medan magnet dibalik secara bersamaan, dimana kecepatan
motor seri DC bervariasi dengan beban mekanisnya.
2. LANDASAN TEORI
Dalam Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena
itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri
(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
1. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
2. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.

Gambar 1. Karakteristik Motor DC Tipe Seri

Motor jenis ini menghasilkan torsi awal yang besar, tetapi motor jenis ini mempunyai
variasi kecepatan yang sangat berbeda antara saat tanpa beban dan saat beban penuh.
Semakin besar beban maka putaran semakin kecil. Motor seri tidak sesuai jika digunakan
untuk membawa beban dengan kecepatan konstan motor ini diperlukan untuk membawa
muatan yang bervariasi. Kelebihan dari motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan
besar.
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai
dengan beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang
dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak
stabil. Motor jenis ini mempunyai karakteristik bahwa saat tanpa beban, kecepatan akan
terus naik sampai batas yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap dirinya. Untuk
menghindari kecepatan yang berlebih tersebut motor ini harus selalu disambungkan dengan
beban.

Karakteristik Motor DC Seri


1. Sebagai kumparan medan biasanya membawa arus armatur, jadi ∅ ∞ Ia di atas titik
saturasi magnetnya dan sebelum saturasi Ta∞∅.Ia atau Ta ∞ Ia.
2. Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil. Jadi variasi kecepatan berkebalikan
dengan arus armatur. 3. Jika kecepatan naik, torsinya kecil.

Gambar 2. Bagan Hubungan Motor DC Tipe Seri

Gambar 3. (a)Karakteristik Torsi (b)Karakteristik Kecepatan (c) Karakteristik


Mekanis

3. METODE PRAKTEK
3.1. Alat Dan Perlengkapan Praktek
1. Sumber Tegangan DC
2. Motor DC Tipe Seri 1 buah
3. Generator AC 3 phase 1 buah
4. SVR DC 2 buah
5. Multitester (Tang Ampere) 1 buah
6. Tachometer 1 buah
7. Lampu (beban) 3 buah
8. Kabel penghubung, secukupnya

3.2. Langkah Praktek

1. Siapkan alat dan perlengkapan praktek dan pastikan dalam keadaan baik.
2. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek (sumber listrik arus searah 2 set).
3. Siapkan Tang Ampere dan Tachometer sebagai alat ukur dengan batas-ukur sesuai
peralatan listrik yang akan diukur.
4. Rangkailah percobaan dengan melakukan pengawatan seperti pada gambar 2.3, namun
jangan hubungkan dengan sumber tegangan listrik. Lakukan pemeriksaan pengawatan
untuk memastikan rangkaian percobaan telah benar.
Gambar 2.4. Rangkaian Percobaan 2 Generator DC Seri
5. Masukkan sumber listrik arus searah untuk motor DC (seri) dan pastikan posisi
pengatur tegangan adalah “nol“.
6. Masukkan sumber listrik arus searah untuk excitasi generator sinkron dan pastikan
posisi pengatur tegangan adalah “nol“.
7. Naikkan sumber tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai
nominalnya.
8. Naikkan sumber listrik untuk penguatan excitasi secara bertahap (sesuai intruksi).
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai intruksi).
10. Amati dan catat hasil penunjukan dari alat ukur:
- Arus motor penggerak
- Arus eksitasi
- Arus beban
- Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban.
- Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Data
Tabel 1.1. Pengukuran Percobaan Motor DC Tipe Seri Tanpa Beban

Motor Penggerak (Motor Shunt)


No. Putaran (RPM)
Tegangan (V) Arus (A)
1 20 V 1,4 A 1.842 rpm
2 40 V 1,71 A 3.653 rpm

3 60 V 1,96 A 4.882 rpm


Tabel 1.2. Pengukuran Percobaan Motor DC Tipe Seri Berbeban

Motor DC Tipe
Beban Motor (Generator Sinkron) Keterangan
Shunt Putaran
No Nyala
(RPM)
Lampu
Tegangan Arus Eksitasi Tegangan Arus
(V) (A) (V) (V) (A)
1 75V 25V 7,9V 0,14A 4.300 rpm Mati

2 75V 50V 38,7V 0,31A 3.607 rpm Redup

3 75V 75V 73,3V 0,44A 1.902 rpm Menyala


4.2. Analisa

Pada praktikum Modul 2 ini kita mempelajari Motor DC tipe Seri dimana yang
bertujuan agar praktikan dapat memahami karakteristik motor DC tipe seri, praktikan
mampu memahami prinsip dan cara kerja dari motor DC tipe seri, dan praktikan mampu
menganal alat, komponen beserta fungsinya dalam jenis motor DC tipe seri.

Motor DC itu sendiri mesin listrik yang mengkonversi energi listrik ke energi
mekanik atau gerak yang bekerja menggunakan sumber tegangan dc. Motor dc tipe seri
ialah termasuk dari jenis motor dc penguat sendiri sehingga pada praktikum ini kita
membahas Motor DC tipe Seri. Motor DC seri itu sendiri yaitu gulungan medan (medan
shunt) disambungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC Armature atau
belitan jangka. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC.

Pada motor DC kumparan medan disebut sebagai stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik

Pada motor DC ini prinsip kerjanya yaitu motor DC seri terutama tergantung pada
hukum elektromagnetik, yang menyatakan bahwa setiap kali medan magnet terbentuk di
wilayah konduktor pembawa arus & bekerja sama dengan medan luar, maka gerakan
berputar dapat dihasilkan. Setelah motor DC seri dimulai, maka itu akan memberikan
kecepatan maksimal serta torsi lambat dengan kecepatan tinggi. Pada karakteristik motor
DC ini yaitu Karakteristik nya jika kecepatan putar semakin cepat maka torsi kecil dan
ketika Motor DC tidak berbeban maka putarannya akan tidak terkendali.

.Komponen-komponen utama pada motor DC yaitu Kutub Medan Magnet Secara


sederhada bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor
DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua
kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih
komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari
sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan. Kumparan Motor DC Bila arus
masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan
motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan
magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan
kumparan motor DC. Commutator Motor DC Komponen ini terutama ditemukan dalam
motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan
motor DC. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC
dan sumber daya.

Pada praktikum ini dilakukan dua percobaan, pada percobaan pertama ini motor DC
tanpa beban dimana pada percobaan ini dilakukan 3 kali pengujian. Pengujian yang
pertama di berikan tegangan sebesar 20V dan arus 1,4A di dapatlah putaran kecepatan
motornya 1842rpm. Pada percobaan atau pengujian yang ke dua dan ke tiga tegangan yang
di berikan di naikkan menjadi 40V dan 60V dan arus juga di naikkan di dapatlah kecepatan
motor nya itu semakin meningkat.
Untuk percobaan kedua ditambahkannya generator untuk beban motor dan lampu
sebagai beban generator. Pada percobaan yang kedua ini dilakukan 3 kali pengujian dimana
pengujian pertama di berikan tegangan sebesar 75V dan Arus eksitasi yang di berikan
25V di dapatlah tegangan Fasa R-N Sebesar 7,9V dan Arus fasa R-N sebesar 0,14A dan
kecepatan putaran motornya 4300rpm dan kondisi beban lampu mati. Dan pada percobaan
atau pengujian yang kedua dan ketiga di suplay tegangan tetap sebesar 75V dan araus
eksitasi yang di berikan semakin meningkat di dapatlah tegangan fasa R-N dan arus fasa R-
N semakin meningkat pula dan kecepatan putaran motor semakin kecil atau semakin
lambat. Dan kondisi lampu semakin nyala terang.

kenapa pada percobaan yang kedua ini menggunakan tegangan 75V karena pada
motor tipe seri ini kecepatan maksimum nya 5000rpm, jika di berikan suplay tegangan di
atas 75V akan melebihi batas maksimal putaran motor dan akan merusak motor.
4.3. Tugas Akhir
1. Bagaimana prinsip kerja dan karakteristik motor DC seri!
 Prinsip kerja dari Motor DC seri ialah menurut hukum lorenzt yaitu apabila
suatu penghantar atau konduktor berada didalam medan magnet yang berubah-
ubah maka pada penghantar atau konduktor akan menimbulkan gaya gerak
listrik atau disebut GGL. Karakteristik nya jika kecepatan putar semakin cepat
maka torsi kecil dan ketika Motor DC tidak berbeban maka putarannya akan
tidak terkendali.
2. Gambarkan grafik pengaruh beban terhadap putaran motor!

3. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan putaran motor DC seri! Jelaskan!


- Jumlah lilitan
- Jumlah kutub
- Arus dan tegangan masukkan

4. Jelaskan bagaimana karakteristik motor DC seri tanpa beban dan berbeban!


 Tanpa beban ialah kecepatan motor akan terus naik tanpa terkendali sampai
dapat merusak motor itu sediri. Semain besar arus dan teganga masukkan
maka keluaranya pun akan besar baik arus dan tegangan dan kecepatan
putarnya
 Dengan beban ialah jika motor dipasang dengan beban maka putaran motor
akan melambat. Karena motor dc itu sendiri memiliki torsi diawal yang besar.
5. Bagaimana karakteristik torsi terhadap kecepatan putaran motor pada motor DC seri!
Jelaskan berdasarkan grafik!

6. Jelaskan contoh pengaplikasian motor DC seri!


 Penyedot abu, Mesin penggiling
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan agar praktikan dapat memahami karakteristik dari
motor DC tipe seri, praktikan mampu memahami prinsip dan cara kerja dari motor DC tipe
seri, dan mampu mengenal alat dan komponen yang ada pada motor DC tipe seri.

6. UCAPAN TERIMAKASIH
Terimkasih kepada ITPLN yang telah menyedikan praktikum ini sehingga kami praktikan
dapat mengerti bagaimana itu motor DC tipe seri dan juga laboratorium yang mendukung
jalannya praktikum. Dan kepada abang abang aslab terimakasih telah sabar memberikan
materi kepada kami praktikan.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-motor-dc-motor-arus-searah/
[2] Modul mesin arus searah

Anda mungkin juga menyukai