Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2021
Struktur dan Fungsi Sel Manusia
1. Membran Sel
Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein.
Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang
membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang
menjadi penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. selain itu ada protein yang menembus
ke dalam 2 lapisan lemak (disebut protein integral).
Fungsi Membran Sel :
a. Sangat penting untuk menjaga kehidupan sel.
b. Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel);
c. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul; (bersifat semipermeabel / selektif permeabel;
berarti hanya zat-zat tertentu yang dapat melewati membran)
d. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel yang berfungsi sebagai
reseptor adalah glikoprotein); rangsang kimia, misalnya. hormon, racun, listrik, mekanik.
2. Nukleus
Nukleus adalah sruktur utama dalam sel manusia. Nukleus sangat penting karena
menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik dari sel tubuh dan fungsi
metabolik. Komposisi kimia yang unik dari setiap DNA seseorang adalah dasar untuk sidik jari
DNA. Semua sel mempunyai paling sedikit 1 nukleus. Sel lainnya seperti sel otot rangka
mempunyai nukleus lebih dari satu. Nukleus meimiliki ukuran yang relatif besar. Nukleus
berbentuk bulat yang umumnya terletak dekat dengan pusat sel, nukleus mengandung material
genetik dari sel. Dia ditutupi oleh lapisan ganda membran nukleat yang memisahkan sitoplasma
dari nukleoplasma (bagian cairan yang ada dalam nukleus). Nukleolus berada di dalam nukleus.
Fungsi nukleolus adalah untuk menyalin DNA menjadi RNA ribosom dan merakit rRNA penting
karena rRNA membuat ribosom yang beranggung jawab untuk sintesis protein dalam sel.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian dari sel antara nukleus dan membran plasma. Matriks dari
sitoplasma adalah medium semicair yang mengandung air dan berbagai tipe molekul yang
terlarut dalam medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel. Setiap tipe organel
mempunyai fungsi yang spesifik. Sel juga mempunyai sitoskleton. Elemen dari sitoskleton
mempertahankan bentuk sel dan memungkinkan sel untuk bergerak. Beberapa sel dengan
menggunakan silia dan flagella yang tersusun dari mikrotubuli.
Fungsi Sitoplasma :
a. Tempat penyimpanan bahan2 kimia yg penting bagi metabolisme sel (enzim2, ion2, gula,
lemak & protein);
b. Terjadi pembongkaran & penyusunan zat2 melalui reaksi2 kimia. Contoh: Pembentukan
energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida. Sitoplasma selalu
“mengalir” agar metabolisme berjalan dengan baik.
Organel Sitoplasma
Organel sitolasma adalah organel kecil yang ada dalam sitoplasma sel. Setiap tipe organel
memunyai struktur dan peranan yang spesifik dalam fungsi sel.
1. Mitokondria
Mitokondria memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan membran dalam,
yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Luas permukaan membran dalam lebih besar
daripada membran luar karena memiliki lipatan-lipatan atau krista, yang menyembul ke dalam
matriks, atau ruang dalam mitokondria.
Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu proses kimiawi
yang memberi energi pada sel. Karbohidrat dan lemak merupakan contoh molekul makanan
berenergi tinggi yang dipecah menjadi air dan karbon dioksida oleh reaksi-reaksi di dalam
mitokondria, dengan pelepasan energi. Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu
ditangkap oleh molekul yang disebut ATP. Mitokondria-lah yang menghasilkan sebagian besar
ATP sel. Energi kimiawi ATP nantinya dapat digunakan untuk menjalankan berbagai reaksi
kimia dalam sel. Sebagian besar tahap pemecahan molekul makanan dan pembuatan ATP
tersebut dilakukan oleh enzim-enzim yang terdapat di dalam krista dan matriks mitokondria.
Mitokondria memperbanyak diri secara independen dari keseluruhan bagian sel lain.
Organel ini memiliki DNA sendiri yang menyandikan sejumlah protein mitokondria, yang dibuat
pada ribosomnya sendiri yang serupa dengan ribosom prokariota.
2. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus
yang terdiri dari jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel yang saling
terhubung. Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena
permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan
tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum
endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong ke bagian dalam retikulum endoplasma
yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan dan dimodifikasi,
misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu
dipindahkan ke bagian lain sel di dalam vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum
endoplasma, dan bergabung dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan
distribusinya. Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas dan
memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirnya.
Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum
endoplasma halus berfungsi, misalnya, dalam sintesis lipid komponen membran sel. Dalam jenis
sel tertentu, misalnya sel hati, membran retikulum endoplasma halus mengandung enzim yang
mengubah obat-obatan, racun, dan produk sampingan beracun dari metabolisme sel menjadi
senyawa-senyawa yang kurang beracun atau lebih mudah dikeluarkan tubuh.
Fungsi Retikulum Endoplasma :
a. Pelaku aktivitas metabolik sintetik, karena mengandung berbagai macam enzim.
b. Denaturasi dan elongasi asam lemak.
c. Memberi permukaan yang luas untuk reaksi enzimatik.
d. Merupakan skeleton ultra struktur yang memberikan kekuatan mekanik sel, pada matriks
sitoplasma koloidalnya.
e. Sebagai tempat pertukaran molekul melalui proses osmosis, difusi dan transpor aktif untuk
membran RE dan eksosistosis.
f. Membentuk bungkus inti baru pada pembelahan sel.
g. Fungsi proteksi sel karena membran RE mampu menghilangkan efek toksik zat melalui
proses detoksifikasi.
3. Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein yang
tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki beberapa juta
ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA.
Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol atau terikat pada bagian luar
retikulum endoplasma. Sebagian besar protein yang diproduksi ribosom bebas akan berfungsi di
dalam sitosol, sementara ribosom terikat umumnya membuat protein yang ditujukan untuk
dimasukkan ke dalam membran, untuk dibungkus di dalam organel tertentu seperti lisosom, atau
untuk dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur identik dan dapat saling
bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif masing-masing ribosom begitu
metabolismenya berubah.
4. Badan Golgi
Badan Golgi tersusun atas setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna.
Biasanya terdapat tiga sampai delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki
badan Golgi dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel
dan aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki ratusan
badan Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan membran plasma.
Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut sisi cis, sementara sisi yang
menjauhi nukleus disebut sisi trans. Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen
sisterna. Di dalam lumen, protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan
karbohidrat, ditandai dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim ke
tujuannya masing-masing
Badan Golgi mengatur pergerakan berbagai jenis protein; ada yang disekresikan ke luar
sel, ada yang digabungkan ke membran plasma sebagai protein transmembran, dan ada pula yang
ditempatkan di dalam lisosom. Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke membran plasma
di dalam vesikel sekresi, yang melepaskan isinya dengan cara bergabung dengan membran
plasma dalam proses eksositosis. Proses sebaliknya, endositosis, dapat terjadi bila membran
plasma mencekung ke dalam sel dan membentuk vesikel endositosis yang dibawa ke badan
Golgi atau tempat lain, misalnya lisosom.
Fungsi Badan Golgi:
a. membentuk dinding sel pada tumbuhan;
b. menghasilkan lisosom;
c. membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur.
d. Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun
dinding sel tumbuhan).
e. Membentuk membran plasma.
f. Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti
protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak
5. Lisosom
Lisosom dibentuk oleh aparatus golgi. Lisosom adalah vesikel kecil yang mengandung
enzim pencernaan hidrolitik. Enzim digunakan untuk mencerna:
9. Silia
Silia dan flagela adalah penonjolan dari sel yang dapat bergerak baik seperti gelombang,
cambuk, atau kaku. Silia lebih pendek dari flagela. Sel yang memiliki organel ini dapat bergerak
sendiri atau memindahkan material sepanjang permukaan sel. Misalnya sel sperma, bergerak
berenang dengan flagela untuk membawa material genetik ke sel telur.
Sel pada dinding saluran pernapasan kita adalah bersilia. Silia menyapu kotoran yang
terperangkap dalam mukus kembali kerongkongan dan aksi ini membantu menjaga paruparu kita
tetap bersih. Dalam tuba uterus perempuan, sel bersilia menggerakkan ovum ke uterus, dimana
ovum yang dibuahi tumbuh dan berkembang. Silia menggerakkan partikel kecil melintasi
permukaan sel, sedangkan flagela menggerakkan seluruh sel. Kedduanya silia dan flagela
mengandung mikrotubuli yang berasal dari sentriol.
10. Mikrovili
Mikrovili adalah perpanjangan dari membran sel yang bentuknya lebih kecil dan
jumlahnya lebih banyak dari silia. Mikrovili tidak bergerak seperti halnya silia dan flagela, tetapi
meningkatkan luas permukaan membran sel sehingga menyerap material lebih banyak. Mikrovili
banyak ditemukan pada permukaan bebas dari sel dinding usus, ginjal dan area absorpsi lainnya.
Normalnya setiap sel memiliki banyak mikrovili.