2/Apr-Jun/2020
52
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
penangkapan, penahanan, penggeledahan juta dua ratus empat belas ribu tiga ratus
dan penyitaan; e) melakukan pemeriksaan delapan puluh satu rupiah), Penyidik
dan penyitaan surat; f) mengambil sidik Kepolisian Negara Republik Indonesia telah
jadi dan memotret seseorang; g) melakukan penyidikan dengan memeriksa
memanggil orang untuk didengar dan 25 (dua puluh lima) orang, dan 3 (tiga)
diperiska; h) memanggil orang untuk orang ahli dan telah menetapkan Ir. A.W.
didengar dan diperiksa sebagai tersangka sebagai tersangka.
atau saksi; i) mengadakan penghentian Penyidik Kepolisian Negara Republik
penyidikan; j) mengadakan tindakan lain Indonesia telah melakukan penahanan
menurut hukum yang bertanggung jawab. terhadap tersangka Ir. A.W. dan telah
Penyidik dapat melakukan penyidikan melakukan penyitaan dokumen-dokumen
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, yang terkait sebagai barang bukti. Barang
apabila dalam pengadaan barang/jasa bukti tersebut telah dibuatkan Berita Acara
pemerintah diduga telah terjadi tindak Penyitaan dan Tanda Terima Sita
pidana korupsi. Mengingat pengadaan berdasarkan Surat Perintah Penyitaan
barang dan jasa pemerintah selalu Nomor : SP
menyangkut kepentingan umum, di mana Sita/77/IX/2015/Reskrim/Res.Btg tanggal
dana yang digunakan adalah berasal dari 25 September 2015. Berdasarkan
rakyat yang harus dipertanggungjawabkan keterangan saksi, bahwa kota Bitung
secara benar dan harus diatur secara mendapatkan anggaran melalui APBN TA
khusus. Pengadaan barang/jasa 2010 dengan jumlah anggran Rp
pemerintah diatur dalam Peraturan 8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah)
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang dan Rp 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah)
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. melalui APBD untuk mengadaan mesin
Maksud diberlakukannya Peraturan sawmill pada terminal kayu, yang diadakan
Presiden ini adalah untuk mengatur dengan pertimbangan di Sulut khususnya
pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang Kota Bitung membutuhkan banyak kayu
sebagian atau seluruhnya dibiayai dari untuk pembuatan rumah tradisional dan
APBN/APBD. Adapun tujuannya adalah pembuatan kapal-kapal perikanan
agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa sehingga di Kota Bitung layak dibangun
dapat dilakukan secara efektif, efisien, terminal kayu dalam rangka penyerapan
terbuka dan bersaing, transparan, tenaga kerja dan antisipasi terhadap
adil/tidak diskriminatif, dan akutanbel. penebangan kayu liar.
Pengadaan barang/jasa pemerintah Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Tahun 2010 sebagaimana telah diubah Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001
Tahun 2018. Walaupun pengadaan menyebutkan bahwa tindak pidana korupsi
barang/jasa pemerintah telah diatur sebagai jenis tindak pidana yang sangat
melalui Peraturan Presiden, tetap saja ada merugikan keuangan negara serta
celah bagi sebagian oknum pejabat, menghambat pembangunan nasional. 6
rekanan pengadaan barang/jasa untuk Tindak pidana korupsi yang selama ini
melakukan kejahatan lewat berbagai terjadi secara meluas, tidak hanya
modus operandinya. Sebagaimana kasus merugikan keuangan negara, tetapi juga
pengadaan mesin sawmill di Kota Bitung telah merupakan pelanggaran terhadap
tahun anggaran 2010 yang diduga telah
merugikan keuangan negara sebesar Rp 6
Pius Prasetyo, dkk., 2013, Korupsi dan Integritas
1.014.214.381 (satu miliar empat belas
dalam Ragam Perspektif, pSIA, Jakarta, hlm. 4.
53
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
54
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
55
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
56
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
4. Menyusun rencana penyidikan (Ren- Korupsi, hal ini terkait dengan kewenangan
dik). koordinasi dan supervise yang dimiliki oleh
5. Pelaksanaan kegiatan penyidikan. KPK dalam penanganan perkara korupsi.
6. Pemberkasan. Namun demikian dalam perkembangannya
7. Penyerahan berkas perkara Tahap I. ada putusan Mahkamah Konstitusi yaitu
8. Menyikapi petunjuk jaksa. Nomor 130/PUU-XIII/2015 yang
9. Penyerahan berkas perkara Tahap II. mewajibkan penyidik untuk
Dalam hal penyidikan perkara tindak memberitahukan penyidikan kepada Jaksa
pidana korupsi dilakukan oleh penyidik Penuntut Umum, terlapor dan
kejaksaan, maka berkas perkara hasil korban/pelapor dalam waktu paling lambat
penyidikan akan diteruskan ke Jaksa 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat
Penuntut Umum di Kejaksaan untuk perintah penyidikan. Adapun bunyi
selanjutnya dilimpahkan ke Pengadilan lengkap dari putusan MK tersebut adalah
Tindak Pidana Korupsi. sebagai berikut :9
Langkah-langkah penyidikan tindak Pasal 109 ayat (1) Undang-Undang
pidana korupsi oleh penyidik Kepolisian Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Negara Republik Indoensia tersebut di atas Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
akan diuraikan sebagai berikut : Indonesia Tahun 1981 Nomor 76,
1. Persiapan Penyidikan Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209)
Persiapan penyidikan tindak pidana bertentangan dengan Undang-Undang
korupsi perlu langkah-langkah persiapan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
yang dilakukan dengan cara sebagai 1945 secara bersyarat dan tidak
berikut :4 mempunyai kekuatan hukum mengikat
a. Penyusunan Laporan Kejadian sepanjang frasa "penyidik
Terjadinya Tindak Pidana Korupsi memberitahukan hal itu kepada penuntut
(LKTPK). umum" dimaknai "penyidik wajib
b. Pembentukan tim penyidik dan memberitahukan dan menyerahkan surat
penerbitan surat perintah perintah dimulainya penyidikan kepada
penyidikan. penuntut umum, terlapor, dan
c. Analisis Laporan Hasil Penyidikan korban/pelapor dalam waktu paling lambat
Tindak Pidana Korupsi (LHPTPK). 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat
perintah penyidikan".10
2. Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Dengan memperhatikan putusan MK
Ketika Surat Perintah Dimulainya tersebut, maka juga berlaku terhadap
Penyidikan (SPDP) sudah diterbitkan, penyidikan tindak pidana korupsi baik yang
adalah kewajiban dari penyidik untuk dilakukan oleh penyidikan kepolisian,
memberitahukan dimulainya penyidikan kejaksaan maupun KPK.11
kepada Jaksa Penuntut Umum yang biasa
dikenal dengan Surat Pemberitahuan 3. Administrasi Penyidikan
Dimulainya Penyidikan (SPDP). Norma ini Kegiatan penyidikan membawa
diatur dalam Pasal 109 ayat (1) KUHAP.8 konsekuensi hukum, oleh sebab itu setiap
Dalam penyidikan Tindak Pidana Korupsi, tindakan yang dilakukan oleh penyidik
SPDP tidak hanya diberitahukan kepada harus berdasarkan hukum, dan oleh
Jaksa Penuntut Umum, tetapi juga karenanya harus didukung administrasi
diberikan kepada Komisi Pemberantasan
9
Yudi Kristiana, Op-cit, hlm. 52-53.
4 10
Ibid, hlm. 52. Ibid, hlm. 53.
8 11
Ibid, hlm. 73. Loc-cit.
57
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
58
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
59
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
60
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
merusak hubungan antara masyarakat dan tanpa penyiksaan fisik atau penyiksaan
seluruh sistem peradilan pidana. psikologis. Penyiksaan hukum didefinisikan
Keefektifan kegiatan penegakan hukum sebagai pelanggaran terhadap hak-hak
bisa dirusak oleh penyimpangan pekerjaan konstitusional seseorang, hak yang
polisi.46 dilindungi hukum oleh seorang petugas
2) Penyalahgunaan Wewenang polisi. Contohnya adalah penggeledahan
Penyalahgunaan wewenang dapat yang tidak sah, menghentikan seseorang
didefinisikan sebagai segala bentuk tanpa dasar hukum.
tindakan yang dilakukan polisi tanpa Contoh kasus penyimpangan pekerjaan
mengindahkan motif, maksud atau rasa dan penyalahgunaan wewenang penyidik
dendam yang cenderung untuk melukai, Polri :
menghina, menginjak-injak martabat a) Kasus BLBI
manusia, menunjukkan perasaan Masyarakat terus menyoroti kinerja
merendahkan, dan/atau melanggar hak- Polri, agar Polri bisa menjadi lembaga yang
hak hukum seorang penduduk dalam protagonis bermoral bersih, nurani yang
pelaksanaan pekerjaan polisi. bersih. Dengan landasan moral yang bersih
Penyalahgunaan wewenang dalam konteks Polri kembali menguak manipulasi
ini meliputi: penyiksaan fisik termasuk di sejumlah 502 Rekening. Penanganan kasus
dalamnya brutalitas dan kekerasan polisi. ini, sudah menjadi rahasia umum telah
Penyiksaan fisik terjadi apabila seorang dilakukan amputasi hukum sejak Tahun
petugas polisi menggunakan kekuatan 2002 oleh banyak pihak, alasannya sangat
lebih dari yang dibutuhkan untuk klasik yaitu salah kebijakan, atas dasar
melakukan penangkapan atau perintah atasan itulah penyidikan
penggeledahan resmi, atau penggunaan dihentikan, pesta pora penyalahgunaan
kekuatan fisik yang berlebihan oleh wewenangpun berlangsung. Tersangka jadi
petugas polisi terhadap orang lain tanpa sapi perahan, sekalipun mereka
alasan dengan menyalahgunakan berada/bersembunyi di negara lain.
wewenang kepolisian,
Selanjutnya yang kedua berupa 2. Kelemahan yang Datangnya dari Pihak
penyiksaan psikologis, di mana seorang Luar
petugas polisi secara lisan menyerang, Hambatan dan kendala penyidikan
mengolok-olok, mengeluarkan kata-kata tindak pidana korupsi oleh Polri tidak saja
yang sangat kasar, mempermalukan secara datang dari dalam tubuh Polri itu sendiri,
terbuka atau melecehkan seseorang dan namun juga datang dari luar Polri. Mantan
atau menempatkan seseorang yang berada Kepala Bareskrim Polri, Komjen (Pol) Susno
di bawah kekuasaan polisi dalam situasi di Duadji, menyatakan adanya indikasi bahwa
mana penghargaan atau citra orang makelar kasus alias markus ini beroperasi
tersebut terhina atau tidak berdaya. secara berjaringan, bahkan lintas institusi
Terancam oleh tindakan fisik dari petugas penegak hukum. Rumor adanya markus
terhadap diri seseorang atau ancaman memang telah menjadi rahasia umum.
tindakan tidak adil. Penangkapan yang Namun, wujudnya selalu tak pernah
tidak dibenarkan merupakan contoh- terungkap. Susno bahkan menyebut, satu
contoh penyiksaan psikologis. markus mati akan digantikan dengan
Klasifikasi ketiga adalah berupa markus lainnya. Anggota Komisi III Nasir
penyiksaan hukum, yaitu suatu tipe yang Djamil DPR Rl pernah mengatakan,
khusus akan terjadi secara berdiri sendiri keberadaan jaringan mafia kasus ini sudah
dibangun seperti dinasti.
46
Ibid, hlm. 10.
61
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
Riset yang dilakukan oleh Indonesia berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam
Corruption Watch (ICW) pada Tahun 2001 pembuatan BAP, penyidik menawarkan
di beberapa daerah, di antaranya Jakarta, pengaburan unsur-unsur pidana dalam
Makassar, Surabaya, Medan, Samarinda, perkara tersebut sehingga dalam
dan Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan, persidangan kelak dapat meringankan
sejumlah praktik penyelewengan tersangka. Namun, pengaburan unsur-
berlangsung di lembaga penegak hukum, unsur ini tak gratis. Ada harga yang harus
baik kepolisian, kejaksaan, maupun dibayarkan. Modus serupa juga bisa terjadi
pengadilan. Demikian pula kesaksian kuasa pada saat penyerahan BAP dari polisi
hukum yang kerap berurusan dengan para kepada pihak kejaksaan. Tujuannya sama
aparat terkait. Benang merahnya adalah agar tersangka kelak mendapat keringanan
dengan memanfaatkan peluang sebesar- pada saat persidangan. Penggelapan
besarnya untuk menguak para pihak yang perkara juga dilakukan oleh jaksa.
berperkara. Pada tahap penelitian, calon tersangka
Jaringan mafia kasus hukum memang dipanggil ke kejaksaan dan ditanya, apakah
terorganisasi. Biasanya, ada oknum yang kasusnya akan diteruskan atau tidak.
menjadi aktor penyambung antara pihak Apabila tersangka bersedia membayar
berperkara dan penegak hukum. Sang sejumlah uang yang telah disepakati pada
Penyambung itu, biasanya bukan saat itu, maka kasusnya tidak akan
merupakan orang yang berlatar belakang diteruskan karena jaksa akan
hukum atau berstatus sebagai pegawai di mengeluarkan surat perintah penghentian
institusi penegak hukum itu sendiri. penyidikan (SP3).
Namun, orang ini mempunyai kemampuan Negosiasi perkara. Berbagai celah
yang sangat kuat untuk melobi dan proses hukum selalu dimanfaatkan untuk
mengatur perkara. Tidak hanya di menekan pihak yang berperkara.
kepolisian, tetapi juga di kejaksaan dan Modusnya, dengan memperpanjang atau
pengadilan, dengan banyak modus yang mengulur-ulur waktu penyidikan.
biasa dijalankan oleh para pengatur Terkadang pihak penyidik mencari-cari
kasus.47 pasal untuk menjerat pihak yang
Ada beberapa modus makelar kasus berperkara. Pasal yang dijeratkan menjadi
dalam melakukan aksinya, seperti: lebih berat sehingga akan ada upaya
1. Penggelapan perkara. negosiasi. Biasanya akan ditanya, mau
2. Negosiasi perkara. diteruskan atau bagaimana? Apabila sudah
3. Tawaran untuk menggunakan jasa ada pertanyaan ini, maka itu adalah tanda
pengacara tertentu. untuk bisa dinegosiasikan. Sementara itu,
4. Lobi di pengadilan. mafia kasus ini juga kerap menciptakan
5. Memilih Majelis Hakim. kasus. Pihak yang disasar biasanya para
6. Pemerasan dan suap. pengusaha. Modusnya selalu dicari ada
7. Cash and carry. masalah, dan pada umumnya mereka
Berikut ini peneliti dan membahas merupakan jaringan yang cukup rapi.
modus makelar kasus tersebut di atas Tawaran untuk menggunakan jasa
sebagai berikut. pengacara tertentu. Modus ini terungkap
Penggelapan perkara biasanya dalam riset ICW. Operasional modus ini
dilakukan dengan menghentikan perkara pula yang sempat diungkapkan oleh Susno
karena alasan tidak cukup bukti. Modus saat bersaksi di Komisi III DPR. Saat itu,
yang sering digunakan adalah rekayasa Susno menyebutkan, aktor markus yang
terlibat dalam dugaan rekayasa kasus
47 Gayus Tambunan sama dengan aktor yang
I Ketut Adi Purnama, Op-cit, hlm. 108-110
62
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
diduga terlibat dalam kasus penangkaran yang sudah sampai pada tahap
arwana senilai Rp.500 miliar. persidangan pun masih bisa dilobi. Salah
Pihak yang disebutkan Susno di seorang pengacara, Luthfie Hakim,
antaranya adalah Mr X (Syahril Johan), menuturkan bahwa biasanya tawaran
Andi Kosasih sebagai pihak yang datang dari orang luar atau dalam
diskenariokan mengakui uang di rekening pengadilan. Menurut Luthfie, orang dalam
Gayus, dan Haposan Hutagalung yang pengadilan biasanya panitera.
merupakan pengacara Gayus. Dengan Memilih Majelis Hakim. Hakim dipilin
melihat aktor yang sama, anggota Komisi agar majelis hakim yang menangani
III, Syarifuddin mengungkapkan, mafia ini perkara dapat diarahkan sesuai dengan
memang sangat terorganisasi dan keinginan pihak-pihak yang berkolusi. Riset
berjaringan. Indonesia Corruption Watch Tahun 2001
Operasinya sangat sistematis dan pada institusi penegak hukum di beberapa
terorganisasi, tapi kronis bagi penegakan kota di Indonesia juga menunjukkan
hukum. Dalam analisis ICW, modus ini adanya praktik memilih hakim yang akan
menunjukkan adanya hubungan antara menangani kasus dengan menghubungi
penegak keadilan di luar perkara yang pimpinan pengadilan. Ada kalanya
dihubungkan dan penanganan perkara pengacara langsung menghubungi ketua
yang dilakukan. Pada modus ini, ICW Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tinggi.
berpendapat, sudah ada kolusi antara Hakim-hakim yang dipilih biasanya yang
penegak hukum dengan oknum pengacara berasal dari suku yang sama dengan
untuk memeras pihak beperkara. harapan perkaranya akan ditangani secara
Pengacara yang ditawarkan biasanya kekeluargaan. Tetapi kebanyakan hal ini
memiliki kedekatan dengan penegak dilakukan melalui panitera. Pengacara
hukum. Keterangan Mabes Polri bahwa menghubungi panitera agar dihubungkan
Syahril Johan merupakan orang yang ke ketua Pengadilan Negeri untuk
menghubungkan penegak hukum dengan melakukan negosiasi penentuan majelis
pihak yang berperkara bisa jadi hakim yang akan menangani perkara
menguatkan modus ini. kliennya. Secara aktif, pengacara mewakili
Praktik jaringan mafia kasus bekerja kliennya melakukan modus ini. Tapi ada
secara sistematis dan terorganisasi. Praktik juga beberapa pengacara yang tidak mau
ini melibatkan oknum-oknum nakal di melakukan negosiasi ini sehingga
institusi penegak hukum, baik kepolisian, kliennyalah yang aktif melakukan negosiasi
kejaksaan, maupun lembaga peradilan. dengan panitera.
Untuk menghubungkan sernua link
lembaga penegak hukum ini, biasanya PENUTUP
pihak di luar institusi dilibatkan. Syahril A. Kesimpulan
Johan, yang diduga sebagai makelar kasus 1. Penyidikan tindak pidana korupsi
dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kepolisian Negara
oleh Mabes Polri, disinyalir sebagai pihak Republik Indonesia dilakukan dalam
yang berperan menjadi penghubung upaya mengumpulkan bukti untuk
antara penegak hukum dan pihak yang membaut terang tindak pidana
berperkara. Hal itu dikatakan oleh Kepala korupsi yang terjadi dan menemukan
Bidpenum Polri Zulkarnaen pasca tersangkanya melalui persiapan
penetapan Syahril Johan sebagai penyidikan berdasarkan laporan
tersangka. terjadinya tindak pidana korupsi,
Lobi di pengadilan. Yang dimaksud laporan hasil audit BPK dan BPKP,
dengan Lobi di Pengadilan adalah Kasus pembentukan tim Penyidik dan
63
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
64
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 2/Apr-Jun/2020
65