Anda di halaman 1dari 4

Basic Instructional Design

KONSEP E-LEARNING
E-Learning merupakan sebuah konsep belajar dengan memanfaatkan teknologi multimedia
untuk mendukung proses belajar

Alasan menggunakan E-Learning


1. Dinamis
2. Berpusat pada pelajar
3. Interaktif dan feedback
4. Melibatkan indra manusia
5. Berorientasi pada tujuan akhir

2 Jenis E-Learning
1. Synchronous E-Learning = Guru dan siswa dalam kelas (virtual) dan waktu yang sama
dengan tempat yang berbeda
2. Asynchronous E-Learning = Guru dan siswa dalam kelas yang sama (virtual), dalam
waktu dan tempat yang berbeda

Pihak dalam pembuatan konten E-Learning


1. Subject Matter Expert (SME) = Umumnya berperan sebagai narasumber atau
konsultan
2. Project manager / manajer proyek = Orang yang memantau dan mengelola proses
pembuatan konten E-Learning
3. Instructional Designer = Membuat desain yang efektif untuk konten e-learning
4. Multimedia Creative Designer = Menghasilkan smart graphic atau ilustrasi visual,
audio, dan back sound yang menarik
5. Programmer = Membuat script atau coding pada konten e-learning yang berbentuk
game atau aplikasi
6. Quality assurance = Melakukan monitoring sepanjang tahapan tertentu di dalam
proyek dan memeriksa hasil pekerjaan berdasarkan standar kualitas, serta
memeriksa apakah outcome sudah sesuai dengan harapan
TEORI BELAJAR POPULER

1. Taksonomi Bloom
a. 3 Domain (Kognitif, Psikomotor, Afektif)
2. Teori 9 Gagne Events of Instruction
a. Gain Attention
b. Inform Learners of Objective
c. Stimulate Recall of Prior Learning
d. Present The Content
e. Provide Learning Guidance
f. Elicit Performance
g. Provide Feedback
h. Assess Performance
i. Enhance Retention & Transfer To The Job
3. 5 Asumsi Knowles
a. Self Concept
b. Adult Learning Experience
c. Readiness to Learn
d. Orientation to Learn
e. Motivation to Learn

MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL

“Proses pembuatan konten dengan tahapan: Analisis, Desain, Pengembangan,


Pelaksanaan, dan, Evaluasi”

Model ADDIE memerlukan sebuah proses panjang dalam pelaksanaannya, yang bertujuan
untuk menghasilkan pembelajaran yang sempurna.

Tahapan Pembuatan Konten

1. Analysis (Analisis)
a. mengklarifikasi sebuah masalah
b. menentukan tujuan dan sasarannya
c. mengumpulkan data yang diperlukan
d. mendefinisikan karakteristik dari peserta
e. konten yang perlu dimasukkan
f. lingkungan belajar sebelumnya
g. persyaratan teknis yang diperlukan oleh peserta
2. Design (Desain)
a. menulis tujuan pembelajaran
b. menyusun struktur materi dan urutannya
c. merancang kuis untuk menguji pemahaman materi.

3. Development (Pengembangan)

membuat storyboard design untuk menampilkan

a. Teks
b. referensi grafis
c. audio
d. video

4. Implementation (Pelaksanaan)
a. Kursus online akan diakses oleh peserta/siswa
b. Mempertimbangkan platform desktop/mobile
5. Evaluation (Evaluasi)
a. efektivitas kursus akan dievaluasi dan diukur tingkat kesuksesannya.

TAHAPAN ANALISIS

1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis Peserta
3. Analisis Tugas
4. Analisis Instruksional
5. Analisis Lingkungan
6. Analisis Teknis

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pentingnya Tujuan Pembelajaran


• Tujuan pembelajaran adalah inti dari course
• Siswa mengetahui apa yang harus dicapai dari course
• Membangun struktur konten yang tepat
• Apa yang diharapkan oleh SME untuk dicapai siswa di akhir pembelajaran
• Course tanpa tujuan pembelajaran menjadi kurang efektif
Cara Membuat Tujuan Pembelajaran
• Sejajarkan penilaian ujian dengan tujuan pembelajaran
• Gunakan kata kerja yang spesifik dan terukur
• Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan target siswa
• Gunakan bahasa yang sederhana dan singkat
• Membagi tujuan ke dalam subkatergori

STORYBOARDING
Elemen dalam Storyboard
1. Header
2. On screen text
3. Audio
4. Navigation
5. Graphic Element

MODEL EVALUASI KIRKPATRICK


1. Reaction = mengukur berdasarkan reaksi peserta
2. Learning = mengukur peningkatan pengetahuan peserta
3. Behavior = mengevaluasi perubahan perlaku peserta
4. Result = menganalisis hasil akhir dari pelatihan sesuai target yangt telah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai