Anda di halaman 1dari 23

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN PIDANA

Panitra : Persidangan umum Pengadilan Negeri Jambi, memeriksa dan mengadili perkara
tindak pidana dengan No. Reg. Perkara: 27/PDN/II /2018/PN. JMB. Jambi pada hari
Senin 19 Maret 2021 dalam perkara tindak pidana penganiayaan.

Antara saudari rosaliana yang selanjutnya disebut sebagai terdakwa dan saudari suci
sebagai kordan.

Kepada petugas persidangan silahkan hadirkan penuntut umum dan kuasa hukum
terdakwa ke ruang persidangan.

Majelis hakim memasuki ruang persidangan, para hadirin di harapkan berdiri.

Hakim : silahkan duduk, setelah majelis hakim memeriksa bahwasanya ruang sidang ini
memenuhi ketentuan 230 ayat (3) KUHAP. Sehingga ruang sidang ini di nyatakan
sah, dan dapat di pergunakan.

Majelis hakim ingatkan kepada pengunjung sidang untuk menghormati persidangan,


dan tata tertib persidangan yang telah dibacakan.

Bagi pengunjung sidang yang ingin mengambil foto atau gambar, majelis
persilahkan, namun dengan catatan tidak menggunakan sinar cahaya.

Sebelum majelis hakim memulai persidangan mari kita berdoa, agar di berikan
kelancaran dalam jalannya persidangan.

Berdoa dimulai.......Berdoa selesai

Hari ini tanggal.... sidang pengadilan negeri jambi, yang mengadili perkara perkara
pidana, pada pengadilan tingkat pertama dengan nomor register perkara .......... atas
nama terdkwa rosiliana saputri dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Hakim : penuntut umum, tolong hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU : kepada saudari terdakwa silahkan memasuki ruangan persidangan.

Hakim : apakah saudari dalam keadaan sehat?


Terdakwa : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?

Terdakwa : siap yang mulia

Hakim : sebelumnya majelis hakim akan memeriksa identitas saudari terlebih dahulu.

Hakim : nama saudari?

Terdakwa : rosiliana saputri

Hakim : tempat tanggal lahir saudari?

Terdakwa : ......

Hakim : alamat saudari?

Terdakwa :.........

Hakim : pekerjaan?

Terdakwa : mahasiswa.

Hakim : warga negara indonesia, agama islam, berjenis kelamin perempuan, benar??

Terdakwa : benar yang mulia.

Hakim : majelis hakim ingati lagi kepada saudari, bahwasanya saudari harus

memperhatikan segala sesuatu yang saudari dengan dan saudari lihat.

Berdasarkan pasal 54 KUHAP bahwasanya saudari memiliki hak untuk di dampingi


penasehat hukumnya, apakah benar ini penasehat hukum saudari?

Terdakwa : benar yang mulia.

Hakim : baik, untuk penasehat hukum silahkan maju kedepan, dengan membawa surat

kuasa khusus,berita acara sumpah advokat, serta kartu advokatnya kedepan.

Dan untuk penuntut umum dan juga terdakwa, silahkan maju.


PH : yang mulia, ini berita acara sumpah, surat kuasa khusus tertanggal .... dan
kartuadvokat saya Yang mulia.

Majelis hakim: (memeriksa)

Hakim : saudari terdakwa, benar ini tanda tangan saudari?

Terdakwa : benar yang mulia.

Hakim : penasehat hukum atas nama sidiq joko susilo?

PH : benar yang mulia.

Hakim : penuntut umum silahkan di pastikan.

PU : (MENGAMBIL BERKAS, MEMERIKSA DAN MENGEMBALIKAN)

Hakim : berkas saudara saya kembalikan, silahkan duduk kembali.

Hakim : setelah majelis hakim memeriksa surat kuasa tersebut, maka majelis hakim
katakan bahwa surat kuasa tersebut telah memenuhi unsur unsur keputusan.
Berdasarkan SERMA nomor 6 tahun 1994.

Baik, agenda hari ini adalah pembacaan surat dakwaan, oleh penuntut umum.

Apakah penuntut umum sudah siap dengan dakwaannya?

PU : siap yang mulia.

Hakim : terdakwa dan penasehat hukum, apakah sudah menerima salinannya?

PH : sudah yang mulia.

Hakim : baik, silahkan dibacakan.

PH : baik yang mulia

(membacakan surat dakwaan sampai selesai)

Hakim : terdakwa apakah sudah mengetahui isi dakwaan?

Terdakwa : sudah yang mulia.

Hakim : apa ada keberatan?


Terdakwa : saya menyerahkannya kepada penasehat hukum saya yang mulia.

Hakim : bagaimana penasehat hukum?

PH : saya mengajukan keberatan yang mulia, saya telah menyiapkan eksepsinya.

Hakim : silahkan dibacakan.

PH : (MEMBACAKAN EKSEPSINYA SAMPAI SELESAI)

Hakim : baik, penuntut umum, berdasarkan eksepsi yang telah di bacakan, apa ada

tanggapan?

PU : baik yang mulia, kami akan memberikan tanggapan, tapi kami membutuhkan

waktu untuk mempersiapkannya yang muliah.

Majelis hakim: ( berdiskusi)

Hakim : setelah majelis hakim bermusyawarah, maka majelis hakim akan


memberikan

waktu selama 7 hari untuk mempersiapkannya, yaitu pada hari senin, 26 maret
2021 dengan agenda pembancaan tanggapan oleh penuntut umum.

Dan untuk penuntut umum, tolong hadirkan terdakwa dalam agenda


selanjutnya. Dengan ini sidang di tutup.
SKENARIO II
Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas

nama terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU : kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : apakah saudari dalam keadaan sehat?

Terdakwa : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari siap mengikuti persidangan?

Terdakwa : siap yang mulia

Hakim : seperti yang telah di agenda sebelumnya, hari ini adalah pembacaan
tanggapan

oleh penuntut umum.

Kepada penuntut umum apakah sudah siap dengan tanggapannya?

PU : Ssiap yang mulia.

Hakim l : baik, silahkan dibacakan.

PU : ( MEMBACAKAN TANGGAPAN SAMPAI DENGAN SELESAI)

Hakim : baik, setelah majelis hakim mendengar keberatan dari penasehat hukum dan

tanggapan dari penuntut umum, maka majelis hakim akan menjatuhkan


putusan.

Putusan untuk melanjutkan atau memberhentikan persidangan, sebagaimana


yang di atur di dalam pasal 156 ayat 1 KUHAP.

Dan Majelis hakim, akan menunda persidangan selama 7 hari kedepan.

Kepada saudari panitra, 7 hari kedepan tanggal berapa?

Panitra : 3 April 2021


Hakim : baik, sidang akan di tunda, hingga hari 3 April 2021 dan untuk penuntut
umum

harap menghadirkan kembali terdakwa ke dalam agenda selanjutnya.

Dengan ini, sidang di tutup.


SKENARIO III

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas

nama terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU : kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : apakah saudari dalam keadaan sehat?

Terdakwa : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari siap mengikuti persidangan?

Terdakwa : siap yang mulia

Hakim : berdasarkan agenda sebelumnya, hari ini adalah pembacaan putusan sela oleh

majelis hakim.

Bagi penuntut umum, terdakwa, dan penasehat hukum, agar memperhatikan selama
pembacaan putusan sela oleh majelis hakim.

Hakim : Putusan Sela Nomor ............... (pembacaan putusan sela)

Hakim 1 : ( membaca dari “pengadilan negeri jambi, setelah membaca dan mengadili”)

Hakim II : ( membaca dari, “setelah majelis hakim mempelajari surat dakwaan, dan
uraian

surat dakwaan)

Hakim : (dari bagian mengadili sampai selesai)

Hakim : demikian keberatan dari penasehat hukum tidak di terima, maka agenda

selanjunya adalah pembuktian oleh penuntut umum.


Kepada penuntut umum, akan menghadirkan bukti apa saja kedalam
persidangan?

PU : saya akan menghadirkan 2 orang saksi yang mulia.

Hakim : baik

( berdiskusi)

Kita agendkan pembuktian penuntut umum 7 hari dari sekarang, yaitu pada hari......
untuk penuntut umum di mohon hadirkan kembali terdakwa kedalam persidangan
selanjutnya.

Dengan ini sidang di tutup.


SKENARIO IV

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas

nama terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU : kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : apakah saudari dalam keadaan sehat?

Terdakwa : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari siap mengikuti persidangan?

Terdakwa : siap yang mulia

Hakim : berdasarkan agenda sebelumnya, agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan
bukti oleh penuntut umum.

Penuntut umum apakah sudah siap dengan buktinya?

PU : siap yang mulia

Hakim : untuk saudari terdakwa, silahkan duduk di sebelah penasihat hukum

Dan bagi penuntut umum silahkan hadirkan saksi pertama.

PU : saksi ..... silahkan memasuki ruang persidangan.

Hakim : baik, silahkan duduk.

Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat?

Saksi 1 : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi sudah siap mengikuti persidangan?


Saksi 1 : sudah yang mulia.

Hakim : saudari saksi membawa kartu identitas?

Saksi 1 : bawa yang mulia

Hakim : baik, silahkan di ajukan kedepan.

Saksi 1 : (maju kedepan menghantarkan kartu identitas)

Hakim : silahkan duduk.

Nama?

Saksi 1 : Eri Kusnaningsih

Hakim : tempat tanggal lahir?

Saksi 1 : Jambi, 18 Maret 1981

Hakim : alamat?

Saksi 1 : Jl.Sunan Ampel, No.15, Sukakarya, Kota Baru.

Hakim : pekerjaan?

Saksi 1 : PNS

Hakim : warga negara indonesia,jenis kelamin perempuan, agama islam, benar?

Saksi 1 : benar yang mulia

Hakim : sebelum saudari saksi memberi keterangan, saudari akan di sumpah terlebih

dahulu, apakah saudari saksi bersedia?.

Baik, untuk petugas silahkan di bantu, dan untuk saudari saksi, silahkan
mengikuti perkataan hakim anggota pertama.

Hakim 1 : baik saudari saksi, silahkan berdiri, maju 2 langkah, tangan kanan sejajar

dengan telinga , tangan kiri diletakan di atas alkitab. Kemudian ikuti


perkataan saya.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi, aka memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. (di ikuti oleh saksi)

Cukup, silahkan kembali ketempatnya.

Hakim : saudari saksi, apakah mengetahui, mengapa saudari di panggil ke ruang


persidangan?

Saksi 1 : mengetahui yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi mengenal terdakwa?

Saksi 1 : saya mengenalinya yang mulia.

Hakim : baik, silahkan penuntut umum dilanjutkan.

PU : baik, terimakasih yang mulia, selamat siang saudari saksi, tadi saudari saksi

mengatakan mengenali terdakwa, bagaimanakah sikap kesehariannya?

Saksi 1 : Yang saya ketahui bahwa terdakwa merupakan masih dalam lingkungan
yang

sama, dia itu apatis di dalam lingkungan nya, tidak ramah, tidak pernah ikut
dalam kegiatan social seperti masa bodoh sama lingkungan nya dan saya
sering melihat dia melawan orang tua nya sendiri

PU : saksi ini merupakan pelapor ya? Apa yang membuat saksi melaporkan

kejadiannya ini?

Saksi 1 : benar,karena saya melihat anak saya tidak sadarkan diri dan saya melihat

terdakwa memukul anak saya menggunakan balok kayu yang panjangnya


sekitar 1 meter dan di wajah anak saya terdapat luka

PU : bagaimana keadaan korban ? sebelum saksi melaporkan kejadian tersebut?

Saksi 1 : keadaan anak saya tidak sadarkan diri dan ada luka di bagian wajahnya

PU : mengapa korban di aniaya seperti itu oleh terdakwa?

Saksi 1 : saya juga kurang tau pasti tapi saya melihat anak saya di bonceng dengan
seorang laki laki

PU : cukup yang mulia.

Hakim : penasehat hukum, apakah ada pertanyaan?

PH : ada yang mulia, selamat siang saksi, saksi tadi mengatakan bahwa terdakwa

masa bodoh terhadap lingkungan, lalu mengapa saksi mengatakan terdakwa


yang melakukan penganiayaan tersebut?

Saksi 1 : saya melihat bahwa terdakwa ada disekitar rumah saya dan terdakwa

memegang sebuah balok kayu lalu saya melihat anak saya sudah tidak
sadarkan diri

PH : kami akan menanyakan pertanyaan yang berbeda dengan penuntut umum,

dapatkah saksi menerangkan gimana sikap korban dalam kesehariannya?

Saksi 1 : (menjelaskan sifat tidak peduli dengan lingkungan sekitar)

PH : jadi pernyataan saksi ini terlalu mengada-ngada dan tidak di dukung dengan

bukti yang kuat yang mulia, jangan-jangan saksi ini berbohong.

PU : yang mulia, PH terlalu menyudutkan saksi kami, mohon di pertimbangkan

yang mulia.

Hakim : baik penasehat hukum, jangan terlalu menyudutkan saksi.

Baik, apakah ada pertanyaan lain?

PH : tidak ada yang mulia.

Hakim : saudari ada tanggapan?

Terdakwa : tidak ada yang mulia.

Hakim : baik, sudah cukup ya, pemeriksaan saksi pertama, hakim anggap telah
selesai.

Silahkan saksi keluar dari ruang persidangan.


Hakim : dan untuk penuntut umum, silahkan memanggil saksi berikutnya.

PU : saksi Suci Astriani silahkan memasuki ruang sidang.

Hakim : baik, silahkan duduk.

Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat?

Saksi 2 : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi sudah siap mengikuti persidangan?

Saksi 2 : sudah yang mulia.

Hakim : saudari saksi membawa kartu identitas?

Saksi 2 : bawa yang mulia

Hakim : baik, silahkan di ajukan kedepan.

Saksi 2 : (maju kedepan menghantarkan kartu identitas)

Hakim : silahkan duduk.

Nama?

Saksi 2 : Suci Astriani

Hakim : tempat tanggal lahir?

Saksi 2 : Jambi, 23 Juli 1998

Hakim : alamat?

Saksi 2 : Jl.Sunan Ampel, No.15, Sukakarya, Kota Baru.

Hakim : pekerjaan?

Saksi 2 : mahasiswa yang mulia

Hakim : warga negara indonesia,jenis kelamin perempuan, agama islam, benar?

Saksi 2 : benar yang mulia

Hakim : sebelum saudari saksi memberi keterangan, saudari akan di sumpah terlebih
dahulu, apakah saudari saksi bersedia?.

Baik, untuk petugas silahkan di bantu, dan untuk saudari saksi, silahkan

mengikuti perkataan hakim anggota pertama.

Hakim 1 : baik saudari saksi, silahkan berdiri, maju 2 langkah, tangan kanan sejajar

dengan telinga , tangan kiri diletakan di atas alkitab. Kemudian ikuti perkataan
saya.

Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi, akan memberikan

keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. (di ikuti
oleh saksi)

Cukup, silahkan kembali ketempatnya.

Hakim : saudari saksi, apakah mengetahui, mengapa saudari di panggil ke ruang

persidangan?

Saksi 2 : mengetahui yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi mengenal terdakwa?

Saksi 2 : saya mengenalinya yang mulia.

Hakim : baik, silahkan penuntut umum dilanjutkan.

PU : baik, terimakasih yang mulia, selamat siang saudari saksi, apakah saksi tau ?

apa yang membuat terdakwa melakukan hal seperti itu?

Saksi 2 : saya tidak tau kenapa dia melakukan hal itu kepada saya.

Tiba-tiba saya di serang secara membabi buta, muka saya di sundut rokok,

badan saya dipukuli pakai balok kayu dan saya juga di tendang pak.

Terdakwa : heh.. ratu drama kamu ya.


Kamu yang telah mengambil pacar saya.

Saksi 2 : kamu nya saja yang jelek.

Hakim : semuanya harap tenang, untuk menghargai tata tertip persidangan.

Dan untuk penasehat hukum, tolong tenangkan terdakwa.

Dan untuk saksi, mohon tenang untuk menjaga tata tertib persidangan.

Di lanjutkan.

PU : cukup yang mulia

Hakim : untuk penasehat hukum, silahkan ajukan pertanyaan.

PH : baik yang mulia.

Apakah saudari ini juga memiliki hubungan asmara dengan saudara jecky?

Saksi 2 : hanya sebatas teman pak, tidak lebih dan saya juga mengetahui bahwa Jecky

mempunyai pasangan jadi tidak mungkin saya punya hubungan dengan dia

PH : pada saaat terdakwa melakukan penganiayaan apakah ada kesempatan untuk

saudari menyelamatkan diri?

Saksi 2 : tidak pak, karena saya dipukuli menggunakan balok kayu dibagian Pundak

belakang sehingga saya jatuh dan tidak berdaya lagi dan terdakwa juga
memukuli wajah saya dan menendang saya setelah itu saya tidak dasarkan diri.

PH : dari kami cukup yang mulia.

Hakim : baik, sudah cukup ya, pemeriksaan saksi kedua, majelis hakim anggap telah
selesai.
Silahkan saksi keluar dari ruang persidangan.

Hakim : karena pemeriksaan saksi oleh penuntut umum telah selesai, maka akan

dilanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti oleh penasehat hukum.

Untuk penasehat hukum, kamu akan menghadirkan alat bukti apa saja?
PH : kami akan menghadirkan satu orang saksi yang mulia.

Hakim : karena penasehat hukum hanya menghadirkan satu orang saksi, bagaimana

jika di gabung dengan pemeriksaan terdakwa?

Terdakwa apakah saudari keberatan?

Terdakwa : tidak yang mulia.

Hakim : baik, kita agendakan pemeriksaan saksi dan pemeriksaan terdakwa, pada hari

....... dan untuk penuntut umum, tolong hadirkan terdakwa kembali dalam
agenda selanjutnya.

Dengan ini sidang di tutup.


SKENARIO V

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas

nama terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU : kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : apakah saudari dalam keadaan sehat?

Terdakwa : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari siap mengikuti persidangan?

Terdakwa : siap yang mulia

Hakim : berdasarkan agenda sebelumnya, agenda sidang hari ini adalah pembuktian
oleh penasehat hukum.

Apakah Penasehat hukum sudah siap dengan alat buktinya buktinya?

PH : siap yang mulia

Hakim : untuk saudara terdakwa silahkan duduk di sebelah penasehat hukumnya.

Dan untuk penasehat hukum, silahkan memanggil saksinya ke dalam


persidangan.

Hakim : baik, silahkan duduk.

Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat?

Saksi PH : sehat yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi sudah siap mengikuti persidangan?


Saksi PH : sudah yang mulia.

Hakim : saudari saksi membawa kartu identitas?

Saksi PH : bawa yang mulia

Hakim : baik, silahkan di ajukan kedepan.

Saksi PH : (maju kedepan menghantarkan kartu identitas)

Hakim : silahkan duduk.

Nama?

Saksi PH : .........

Hakim : tempat tanggal lahir?

Saksi PH : ..................

Hakim : alamat?

Saksi PH : ....................................

Hakim : pekerjaan?

Saksi PH : ibu rumah tangga yang mulia

Hakim : warga negara indonesia,jenis kelamin perempuan, agama kristen, benar?

Saksi PH : benar yang mulia

Hakim: sebelum saudari saksi memberi keterangan, saudari akan di sumpah terlebih dahulu,
apakah saudari saksi bersedia?.

Baik, untuk petugas silahkan di bantu, dan untuk saudari saksi, silahkan mengikuti
perkataan hakim anggota pertama.

Hakim anggota 2: baik saudari saksi, silahkan berdiri, maju 2 langkah, Kemudian ikuti
perkataan saya.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi, akan memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. (di ikuti oleh
saksi)

Cukup, silahkan kembali ketempatnya.

Hakim : saudari saksi, apakah mengetahui, mengapa saudari di panggil ke ruang


persidangan?

Saksi PH: mengetahui yang mulia

Hakim : apakah saudari saksi mengenal terdakwa?

Saksi PH: saya mengenalinya yang mulia.

Hakim: baik, silahkan penasehat hukum dilanjutkan.

PH: selamat pagi saksi

Saksi PH: selamat pagi pak.

PH : apakah saudara kekasih terdakwa sekaligus kekasih korban?

Saksi PH: saya ini kekasih terdakwa pak. Jadi jika saya kekasih korban, itu tidak benar,
karena korban hanya teman kuliah saya.

PH: cukup yang mulia.

Hakim : untuk penuntut umum, apakah ada yang mau di tanggapi?

PU: tidak ada yang mulia.

Hakim : baik, sudah cukup ya, pemeriksaan saksi dari penasehat hukum, majelis hakim
anggap telah selesai.

Silahkan saksi keluar dari ruang persidangan.

Hakim : baik selanjutnya, akan melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa.

Kepada terdakwa, silahkan untuk mengambil posisi.

Baik, untuk PU apakah ada yang ingin di tanyakan?


PU: ada yang mulia, saudari terdakwa, apakah sedari awal saudari sudah ingin melakukan
penganiayaan terhadap korban?

Terdakwa : (menjawab)

PU: dari kami cukup yang mulia

Hakim : baik, penasehat hukum, apakah ada yang ingin di tanyakan?

PU: ada yang mulia.

Baik, saudari terdakwa apakah dalam melakukan penganiayaan tersebut saudari


berniat ingin memolong korban ?

Terdakwa : (menjawab)

PH: sudah cukup yang mulia.

Hakim: baik, terdakwa apakah masi ada yang ingin di sampaikan?

Terdakwa: tidak yang mulia.

Hakim : sebelumnya terdakwa sudah pernah di pidana?

Terdakwa: belum yang mulia.

Hakim: baik, majelis hakim menyatakan pemeriksaan terdakwa selesai.

Sebelumnya majelis hakim ingin bertanya kepada penuntut umum dan penasehat
hukum, apakah masih ada yang ingin di sampaikan?

Penuntut umum?

PU: tidak ada yang mulia.

Hakim : penasehat hukum?

PH: tidak ada yang mulia.

Hakim : baik, pemeriksaan majelis dinyatakan telah selesai, sidang selanjutnya akan
dilanjutkan dengan agenda pembacaan tuntutan. Oleh penuntut umum yaitu hari .......
untuk penuntut umum, harap hadirkan kembali terdakwa di dalam persidangan.
Dan dengan ini sidang di tutup.

SKENARIO VI

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas nama
terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU: kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : agenda hari ini, yakni pembacaan tuntutan oleh penuntut umum.

Kepada penuntut umum, apakah sudah siap dengan tuntutannya?

PU: siap yang mulia.

Hakim : baik, silahkan di bacakan.

PU: baik yang mulia

(membaca tuntutan)

Hakim : baik, penasehat hukum apakah akan mengajukan pembelaan?

PH: benar yang mulia

Hakim: maka dari itu, agenda selanjutnya pada hari...... adalah pembelaan oleh penasehat
hukum, di harapkan kepada penuntut umum untuk mendangkan terdakwa di agenda
selanjutnya.

Dengan ini sidang di tutup.

SKENARIO VII

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas nama
terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU: kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : agenda hari ini, yakni pembacaan pembelaan oleh penasehat hukum.

Apakah sudah di siapkan ?


PH: sudah yang mulia

Hakim: baik, silahkan dibacakan.

PH: (membacakan pembelaan)

Hakim: apakah masi ada yang ingin di tanggapi penuntut umum?

PU: tidak ada yang mulia.

Hakim : maka dari itu, agenda selanjutnya pada hari...... adalah pembacaan putusan oleh
majelis hakim, di harapkan kepada penuntut umum untuk mendangkan terdakwa di
agenda selanjutnya.

Dengan ini sidang di tutup.

SKENARIO VIII

Hakim : sidang lanjutan dengan nomor register perkara 175/ PDN dan seterusnya, atas nama
terdakwa rosiliana saputri, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Penuntut umum, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

PU: kepada petugas, hadirkan terdakwa dalam keadaan bebas.

Hakim : agenda hari ini, yakni pembacaan putusan oleh majelis hakim.

Untuk penuntut umum, terdakwa dan penasehat hukum, memperhatikan pembacaan


putusan oleh majelis hakim.

(pembacaan putusan sampai selesai oleh majelis hakim)

Hakim : atas putusan ini terdakwa mempunyai hak untuk menerima, pikir-pikir atau
mengajukan banding?

Untuk terdakwa silahkan berkonsultasi kepada penasehat hukumnya.

Terdakwa : pikir-pikir dulu yang mulia.

Hakim: baik, untuk penuntut umum, akan mengajukan banding?

PU: pikir-pikir terlebih dahulu yang mulia.


Hakim : karena penuntut umum dan penasehat hukum masi menimbangkan, maka majelis
hakim akan memberi waktu selama 7 hari, apabila dalam jangka waktu tersebut
tidak ada mengajukan banding, maka putusan berlaku kekuatan hukum tetap.

Dengan ini, sidang pengadilan negeri jambi dengan nomor register perkara ........ atas
nama terdakwa rosiliana saputri dinyatakan selesai dan di tutup.

Panitra : majelis hakim meninggalkan ruang persidangan, hadirin di harapkan berdiri.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai