Anda di halaman 1dari 3

KISAH NABI IDRIS AS

Kelahiran Nabi Idris AS

Nabi Idris AS adalah rasul kedua setelah Nabi Adam. Nama asli Idris adalah Henokh
dan merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mihla’il bin Qinan
bin Anusy bin Shiyth bin Adam AS yang menjadi keturunan pertama yang diutus menjadi
nabi setelah Adam dan Shiyth. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Nabi Adam
wafat. Nabi Idris AS dilahirkan di daerah Munaf (Memphis), Mesir. Dia lalu berdakwah
menyiarkan agama ke wilayah Irak  kuno. Tapi, sebagian lagi berpendapat Nabi Idris AS
dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia, yang dikenal sebagai Irak pada saat ini.

Dakwah Nabi Idris

Pada masa itu, Nabi Idris harus berjalan dan berkeliling untuk berdakwah mencari
pengikutnya. “Nabi Idris ialah nabi yang sangat giat dalam berdakwah. Dia seorang pendidik
yang berkeliling tanpa mengenal lelah mencari orang untuk mendengarkan pesan mengenai
ketuhanan. Allah SWT mengirim Nabi Idris untuk memberi peringatan serta mengingatkan
kaum keturunan Qabil, anak Adam yang durhaka. Keturunan dari Qabil bin Adam memiliki
lima buah berhala yang mereka sembah selain Allah, yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan
Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur’an yang agung.

Karena kelalaian dari keturunan Bani Qabil untuk beribadah kepada Allah  dan ketika
kebobrokan mereka kian bertambah, Allah mengutus Nabi Idris as kepada mereka. Dia
mendakwahi mereka dalam jamaah selama tiga hari, maka umat tersebut kemudian diazab
dengan musim kemarau yang sangat panjang. Nabi Idris kemudian berdoa kepada Allah
untuk mengakhiri bencana tersebut. Allah mengabulkan doa Idris dengan menurunkan hujan.
Namun, bukti tersebut nyatanya tak cukup membuat masyarakat mengikuti Idris dan kembali
pada jalan yang benar. Dia adalah Nabi yang sangat giat dalam beribadah, ibadah Nabi Idris
setiap harinya dilaporkan sebanyak ibadah seluruh manusia saat itu. Saking banyaknya
ibadah yang dilakukan oleh Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa heran dan takjub
kepadanya.

Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah malas membacanya,
siang dan malam. Para malaikat suka berkunjung untuk mushafahah (bersalaman) kepada
Nabi Idris.  Nabi Idris AS dikabarkan juga merupakan manusia pertama yang membuat
peraturan undang-undang untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Terdapat sekitar 188
undang-undang yang pernah dibuat semasa hidupnya, hal ini terkait dengan naskah kuno
Henokh.

Untuk menghadapi umatnya yang sesat, Nabi Idris dibekali oleh Allah dengan berbagai
kemampuan dan mukjizat, diantaranya adalah :

1. Orang pertama yang pandai membaca dan menulis dengan pena


2. Orang pertama yang mempunyai berbagai ilmu pengetahuan
3. Orang pertama yang mendapat wahyu dari Malaikat Jibril di usia 82 tahun
4. Orang pertama yang dapat merasakan kematian dua kali
5. Orang pertama yang dapat melihat neraka dan surga

Beberapa pesan agama yang didakwahkan oleh Nabi Idris antara lain:
1. Sholat bagi  jenazah dipakai sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat kepada
manusia hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.
2. Besarnya rasa syukur yang diucapkan oleh seorang hamba, tetap tidak akan mampu
mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.
3. Sambutlah panggilan Allah secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun menaati semua
perintah-Nya.
4. Hindarilah sifat hasad, berupa dengki kepada sesama manusia yang mendapat rezeki
lebih, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
5. Menumpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya.
6. Kehidupan hendaknya diisi dengan hikmah kebijakan.

Kisah Nabi Idris Merasakan Kematian

Sebagai seorang nabi yang mendapat tugas tugas dari Allah untuk mengajak umat
manusia berbuat kebaikan, ia bersahabat dekat dengan beberapa malaikat, termasuk malaikat
Izroil, sang pencabut nyawa. Suatu saat, malaikat Izroil meminta ijin kepada Allah untuk
mengunjungi Nabi Idris karena merasa sangat kangen kepada beliau. Setelah mendapatkan
ijin, malaikat pun mendatangi Nabi Idris dengan menyamar sebagai seorang pria yang
membawa banyak buah-buahan. Nabi Idris heran saat pria tersebut menolak untuk memakan
bersama buah-buahan yang dibawanya. Tapi, keheranannya ia tepiskan dan mengajak sang
tamu untuk berjalan-jalan. Selama empat hari mereka bersama dan semakin akrab. Lama
kelamaan, Nabi Idris merasa curiga dengan tamunya tersebut dan bertanya tentang jati
dirinya sebenarnya. Akhirnya, pria itu mengaku bahwa dirinya adalah Malaikat Izroil,
sahabat Nabi Idris sendiri.

Mengetahui hal tersebut, Nabi Idris terkejut. Ia bertanya apakah kedatangan malaikat
tersebut hendak mencabut nyawanya ataukah hanya sekadar berkunjung. Setelah mendengar
bahwa sang malaikat  hanya ingin mengunjunginya, Nabi Idris sedikit lega. Namun, ia
kembali heran, bagaimana sang malaikat menjalankan tugasnya sebagai pencabut nyawa jika
selama empat hari ini bersama dengannya. Ternyata, meskipun bersama Nabi Idris selama
empat hari, malaikat Izroil tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai pencabut nyawa. Bagi
sang malaikat, mencabut nyawa sudah seperti menyantap makanan setiap hari. Rasa
penasaran Nabi Idris tentang kematian semakin menjadi hingga ia meminta malaikat untuk
mencabut nyawanya. Ia ingin merasakan sendiri rasanya sakaratul maut. Dengan begitu, ia
tidak hanya omong kosong saat berdakwah saat menceritakan tentang kematian yang belum
pernah ia rasakan. Atas seijin Allah, permintaan Nabi Idris pun dikabulkan. Tak berapa lama,
atas seijin Allah juga, Nabi Idris dihidupkan kembali.

Begitu hidup kembali, Nabi Idris menangis sejadi-jadinya. Saat ditanya malaikat
Izroil bagaimana rasanya sakaratul maut, Nabi Idris mengataskan sangat sakit. Rasanya dapat
diibaratkan seperti seekor binatang yang dikuliti hidup-hidup dan sakaratul maut lebih sakit
daripada rasa itu. Padahal, menurut Malaikat Izroil, ia belum pernah mencabut nyawa
manusia sepelan dan sehati-hati saat mencabut nyawa Nabi Idris tadi. Setelah itu, Nabi Idris
semakin semangat untuk mengajak kepada manusia menuju jalan kebaikan. Pengalamannya
dalam merasakan sakaratul maut ia ceritakan saat berdakwah sehingga setiap manusia
mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Menjalankan semua kebaikan di dunia dan menjauhi
larangan Allah merupakan jalan satu-satunya agar sakaratul maut terasa lebih ringan.
Meskipun mendapatkan cibiran dan cemoohan dari orang lain, Nabi Idris tetap tidak kenal
menyerah untuk terus mengajak manusia pada kebaikan.

Kisah Nabi Idris Melihat Neraka dan Surga

Dalam kesempatan lain, saat Nabi Idris dan Malaikat Izroil sedang beribadah
bersama, Nabi Idris meminta sang malaikat untuk mengajaknya ke neraka. Permintaan yang
cukup aneh tersebut tentu membuat gamang Malaikat Izroil. Ia berkata bahwa tidak ada
seorang pun, bahkan malaikat sekalipun, yang berani melihat neraka. Namun, dengan seijin
Allah, malaikat Izroil kemudian membawa sang nabi ke neraka terlebih dahulu. Namun, baru
saja mereka mendekati neraka, Nabi Idris tiba-tiba pingsan saat melihat Malaikat Malik,
penjaga neraka. Malaikat ini mempunyai sosok yang sangat menakutkan. Belum lagi
pemandangan yang mengerikan saat sang malaikat menyeret dan menyiksa manusia yang
tidak taat kepada Allah selama hidupnya. Api juga berkobar sangat besar membakar tubuh-
tubuh manusia tersebut hingga meleleh. Suara gemuruh api seakan memberi isyarat betapa
panasnya api tersebut.

Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan di dunia ini selain pemandangan di
neraka. Karena tidak sanggup melihat lebih lama lagi, Nabi Idris kemudian meminta Malaikat
Izroil untuk membawanya pergi dari tempat itu. Tubuh Nabi Idris menjadi lemas saat
meninggalkan neraka. Namun begitu, keimanannya menjadi semakin tebal kepada Allah.
Nabi Idris kemudian meminta kembali kepada Malaikat Izroil untuk melihat surga. Atas ijin
Allah, Nabi Idris pun dipersilakan untuk memasuki surga. Di tempat ini pun, Nabi Idris
kembali pingsan. Namun, bukan karena ketakutan, tapi ketakjubannya melihat pesona surga
yang luar biasa. Sungai jernih, pohon-pohon rindang dengan buah dari emas, juga istana-
istana megah terpampang di depan mata. Belum lagi adanya bidadari yang siap melayani
setiap penghuni surga. Pemandangan ini tentu membuat betah sang nabi. Bahkan, ia menjadi
enggan untuk diajak kembali ke bumi oleh Malaikat Izroil. Atas ijin Allah, akhirnya Nabi
Idris dipersilalkan untuk menghuni surga tersebut. Allah berfirman bahwa Nabi Idris memang
salah satu ahli surganya.

Wafat Nabi Idris AS


Riwayat masyhur menyatakan bahwa Idris wafat di langit keempat, hal ini merujuk
bahwa dalam hadits mengenai isra' mi'raj, diterangkan bahwa Nabi Muhammad bertemu
dengan Idris di langit keempat. Ada keyakinan di sebagian umat Muslim bahwa ada empat
orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi
yang ada di bumi  adalah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas, sementara dua yang ada di langit
adalah Nabi Idris dan Nabi 'Isa. 

Anda mungkin juga menyukai