B. Data Subyektif
1. Riwayat Penyakit
2. Riwayat Gizi
a. Pola Makan Pasien
Pola makan pasien adalah makan utama sebanyak 3 kali/hari tanpa
makanan selingan. Data pola makan pasien adalah sebagai berikut:
- Pasien makan 3x sehari dengan waktu teratur.
- Nasi 3x/hari @ 1 centong plastik, jagung goreng 1x/hari @ 1
piring kecil
- Ikan kakap, bandeng, mujair 2-3x/mg @ 1 ekor sedang, telur
ayam 2-3x/mg @ 1 btr, ayam 1 x/mg 1 ptg sedang
- Tahu tempe 2-3x/mgg @ 2 ptg sdg
- Kangkung, labu siam, wortel, buncis, kacang panjang, terong
3-4x/mg @ 2 sendok sayur.
- Makanan pasien setiap hari diolah oleh istri pasien. Makanan
yang diolah biasanya di goreng, direbus, jarang bersantan.
b. Alergi/ Pantangan Makanan
1
Pasien tidak memiliki pantangan ataupun alergi makan
3. Sosial Ekonomi
Pasien merupakan pensiunan pegawai bank dan memiliki satu
tanggungan yaitu istri pasien.
C. Data Obyektif
1. Antropometri
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 169 cm
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tidak ada hasil pemeriksaan fisik klinis
3. Data Biokimia
Tidak ada hasil pemeriksaan biokimia
4. Data Anamnesa Gizi
Tabel 1.5 Data Hasil Recall 1x24 jam Pasien
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (g) (g) (g)
Hasil recall 24 jam 1008.3 44.2 23.3 155
Kecukupan gizi pasien (AKG
1900 62 53 309
2013)
% Asupan 53% 71% 44% 50%
Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang
Keterangan:
Tingkat kecukupan asupan (WHO, 2005)
Kurang : < 80%
Normal : 80-110%
Lebih : > 110%
BAB II
2
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
A. Nutrition Assesment
1. Antropomeri
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 169 cm
IMT = BB (kg) / TB (m) ²
= 65 kg / (1,69)² m
= 22.7 kg/ m² (Normal)
3
- Frekuensi pemberian makan yaitu 3x makan utama dengan 2x
selingan.
d. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Tabel 2.1 Perhitungan Kebutuhan Gizi
BEE = 10 (BBA) + 6,25 (TB) -5 (Usia) + 5
BEE = 10 (65 kg) + 6,25 (169) -5 (66) + 5
BEE = 650 + 1056 – 330 + 5
Kebutuhan
BEE = 1706-330+5
energi
BEE = 1381 kkal
(Mifflin)
TEE = BEE x FA x FS
TEE = 1381 kkal x 1,3 (Rawat jalan) x 1,2 (Jantung)
TEE = 2154 kkal
Kebutuhan 15% dari total kebutuhan energi
protein Kkal Protein = 15% x 2154 kkal
Kkal Protein = 323 kkal
Gr Protein = 323 kkal/4 kkal/gr
Gr Protein = 81 gr
Kebutuhan 25% dari total kebutuhan energi
lemak Kkal Lemak = 25% x 2154 kkal
Kkal Lemak = 539 kkal
Gr Lemak = 539 kkal / 9 kkal/gr
Gr Lemak = 60 gr
Kebutuhan Kkal KH = Total energi –(energi protein + energi lemak)
karbohidrat Kkal KH = 2154 – (323 + 539)
Kkal KH = 2154 – 862
Kkal KH = 1292 kkal
Gr KH = 1292 kkal / 4 kkal/gr
Gr KH = 323 gr
% KH = 1292 kkal/ 2154 kkal
% KH = 60 %
e. Terapi Diet
1) Jenis Diet : Diet Jantung RG
2) Bentuk Makanan : Biasa (nasi)
3) Cara Pemberian : Oral
f. Rencana Monitoring
Tabel 2.2 Rencana Monitoring Pasien
Parameter Target Metode
Antropometri BB BB tetap normal Pada pertemuan berikutnya
Dietary Asupan Asupan makan Pada pertemuan berikutnya
makan pasien minimal
pasien 80% sampai
dengan 110% dari
kebutuhan gizi
4
g. Rencana Konsultasi Gizi
1) Tema : Penyakit Jantung, Diet Jantung RG
2) Tujuan : Menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien
tentang gizi dan kaitannya dengan kondisi penyakit pasien serta
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan agar kondisi pasien
membaik.
3) Konseling gizi
Sasaran : Tn. S dan keluarga
Waktu : ±15 menit
Tempat : Poli jantung
Materi : Penyakit Jantung, Diet Jantung RG
Media : Leaflet
Metode : Diskusi dan tanya jawab
Isi konseling :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
Penyakit Jantung
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang diet
Jantung RG
- Memberikan penjelasan tentang makanan yang dianjurkan,
dibatasi dan tidak dianjurkan dengan menggunakan daftar
bahan makanan penukar.
- Memberikan motivasi pentingnya untuk mematuhi diet
yang diberikan guna membantu proses penyembuhan
pasien.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Berdasarkan tabel diatas, konsumsi makan pasien untuk
energy, protein, lemak, dan karbohidrat masuk kategori kurang
(<80%). Hal ini berkaitan dengan pasien mengalami penurunan nafsu
makan.
Data antropometri pasien menggunakan berat badan dan tinggi
badan. Berat badan pasien yaitu 65 kg dan tinggi badan pasien adalah
169 cm. Menurut perhitungan status gizi berdasarkan IMT diperoleh
hasil 22.7 kg/ m² masuk dalam kategori gizi normal.
Berdasarkan uraian pengkajian gizi diatas, maka ditegakkan
diagnosis gizi pada domain intake yaitu NI 2.1 : Asupan oral tidak
adekuat berkaitan dengan nafsu makan pasien yang kurang dan pasien
mengalami sesak nafas ditandai dengan hasil recall konsumsi 1x24
pasien untuk asupan energi (53%), protein (71%), lemak (44%), dan
karbohidrat (50%).
Perhitungan energy menggunakan rumus Mifflin yang
memiliki ketetapan perhitungan yaitu BEE x FA x FS. Faktor aktifitas
yang diberikan pada pasien Tn. A adalah 1,2 berkaitan dengan pasien
rawat jalan, dan faktor stress diberikan sebesar 1,2 berkaitan dengan
penyakit pasien yaitu jantung. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
pasien didapatkan energy sebesar 2154 kkal, protein sebesar 81 gram,
lemak sebesar 60 gram, dan karbohidrat sebesar 323 gram.
Terapi diet yang diberikan adalah diet Jantung RG yang
bertujuan agar pasien mengkonsumsi makanan sesuai dengan
kebutuhan gizi pasien dengan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung. Bentuk makanan yang direncanakan
dalam bentuk biasa (nasi). Selain itu pasien juga tidak memiliki
gangguan gastrointestinal sehingga makanan diberikan peroral dengan
frekuensi pemberian makanan 3x makan utama 2x selingan.
Konseling gizi dilakukan tanggal 25 Mei 2016 pada pasien
diberikan berupa penjelasan mengenai diet Jantung dan Hipertensi
meliputi makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan
dengan menggunakan media leaflet.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pasien Tn. M berusia 66 tahun dengan diagnosis medis Iscemic Heart
Disease memiliki status gizi normal
2. Diagnosis gizi yang ditegakkan berupa NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat
berkaitan dengan nafsu makan pasien yang kurang dan pasien mengalami
sesak nafas ditandai dengan hasil recall konsumsi 1x24 pasien untuk
asupan energi (53%), protein (71%), lemak (44%), dan karbohidrat (50%).
3. Terapi diet yang diberikan adalah diet Jantung RG dalam bentuk biasa
(nasi), diberikan peroral, dengan frekuensi pemberian 3 x makan utama 2 x
selingan
4. Berdasarkan perhitungan kebutuhan pasien menggunakan rumus Mifflin
didapatkan energy sebesar 2154 kkal, protein sebesar 81 gram, lemak
sebesar 60 gram, dan karbohidrat sebesar 323 gram.
5. Konseling gizi yang diberikan mengenai penjelasan diet Jantung dan
masalah gizi mengenai penyakit yang diderita pasien yaitu Jantung
B. Saran
Diharapkan kepada pasien untuk mematuhi dan menerapkan diit yang
direncanakan guna mempercepat proses penyembuhan penyakit pasien.
8
DAFTAR PUSTAKA