( Pengembangan Kurikulum )
Dosen Pengampu:
Mulyati, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelas : Biologi i
PENDIDIKAN BIOLOGI
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
harapan dan waktu yang telah diberikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
melaksanakan tugas dari dosen kami, Ibu Mulyati, M.Pd selaku pengampu mata
kuliah Pengembangan Kurikulum. Harapan kami, semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan dalam bentuk apapun makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak terdapat kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Pantas kita ketahui bahwa kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Kelompok 10
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan masalah
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep. Dalam kegiatan
pengembangan kurikulum, model merupakan ulasan teoritis tentang proses
pengembangan kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula hanya merupakan
ulasan tentang salah satu komponen kurikulum.
Model Tyler adalah model yang paling dikenal bagi perkembangan kurikulum
dengan perhatian khusus pada fase perencanaan, dalam bukunya Basic Principles of
Curriculum and Instruction. The Tyler Rationale, suatu proses pemilihan tujuan
pendidikan, dikenal luas dan dipraktekkan dalam lingkungan kurikulum. Model
pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh Tyler (1949) diajukan berdasarkan
pada beberapa pernyataan yang mengarah pada langkah-langkah dalam
pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, menurut Tyler ada empat tahap yang
harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum yaitu :
C. Model Oliva
Menurut oliva, suatu model kurikulum harus bersifat simpel, koperhensif dan
sistematik. Oliva menggambarkan bahwa dalam pengembangan suatukurikulum, ada
12 komponen yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu : Komponen Pertama,
perumusan filosofis, sasaran, misi serta visi pendidikan, yang semuanya berseumber
dari analisis kebutuhan siswa dan analisis kebutuhan masyarakat. Komponen Kedua,
adalah analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa
dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah. Sumber kurikulum
dapat dilihat dari komponen satu dan dua ini. Komponen satu berisi pernyataan-
pernyataan yang bersifat umum dan sangat ideal. Sedanglan komponen dua sudah
mengarah pada tujuan yang lebih khusus. Komponen Ketiga dan keempat, berisi
tentang tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang didasarkan pada kebutuhan
seperti yang tercantum pada komponen satu dan dua. Komponen kelima,
mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan kurikulum. Komponen
keenam dan ketujuh, mulai menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan
umum dan khusus pembelajaran. Komponen kedelapan, menetapkan strategi
pembelajaran yang dimungkinkan dapat tercapai tujuan . Komponen kesembilan,
studi awal tentang strategi dan teknik penilaian yang dapat digunakan. Komponen
kesepuluh, mengimplementasikan strategi kurikulum, setelah strategi
diimplementasikan, pengembangan kurikulum kembali ke komponen sembilan atau
komponen sembilan plan B, untuk menyempurnakan alat atau teknik penilaian.
Komponen kesebelas dan duabelas, dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan
evaluasi kurikulum
Lima langkah itu jika dikembangkan dengan logis dan temporer akan
menghasilkan suatu kurikulum yang efektif. Wheeler mengembangkan lebih lanjut
apa yang dilakukan Tyler dan Taba, meski hanya dipersentasikan agak berbeda.
Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
c. Seleksi isi melalui tipe-tipe tertentu dari pengalaman yang mungkin ditawarkan.
d. Organisasi dan integrasi pengalaman belajar dan isi yang berkenaan dengan proses
belajar mengajar
Berikut beberapa model kurikulum yang dikembangkan oleh Zais. Dari model
kurikulum yang dikembangkan oleh Zais, diantaranya:
1. Kurikulum Administrasi
Pada umumnya, Negara yang masih menggunakan kurikulum model ini adalah
Negara yang mengharapkan pendidikan nasionalnya diselenggarakan secara seragam.
Namun, ada pula yang menyatakan bahwa Negara yang menggunakan model
kurikulum ini adalah Negara yang masih memiliki sistem pengajaran yang rendah,
karena sekolah dan guru-gurunya belum dianggap mampu mengembangkan
pembelajaran secara operasional. Di samping itu, kurang percayanya pemerintah pada
kompetensi daerah untuk mengontrol operasionalisasi dari kurikulum.
BAB III
KESIMPULAN